Anda di halaman 1dari 23

INVENTORY CONTROL

MANAJEMENT
MANAJEMEN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

DOSEN PENGAMPU :
apt. Erniza Pratiwi, M.Farm

Kelompok 3 : 1. Arif Lukman Hakim (1701094)


2. Cyndia Hadinati (1701097)
3. Fifi Apri Anggraini (1701105)
4. Merinda Shafara (1701113)
5. Nurafika Kurniawan Putri
(1701118)
6. Reihan Khairiati (1701124)
7. Susi Mawar Yanti (1701129)
8. Yayang Nurlih (1701137)
Sub bab
▹ Definisi inventory control system
▹ Tujuan inventory control system
▹ Model pengendalian persediaan 2
DEFINISI MANAJEMEN
PENGENDALIAN
PERSEDIAAN
Pengertian pengendalian Pengertian persediaan Pengertian pengendalian
persediaan
Menurut Herjanto (2008) Menurut Ristono
pengendalian adalah (2009) persediaan Assauri (2004:176)
prosedur pengendalian dapat diartikan mengungkapkan bahwa
3
persediaan yang harus sebagai barang-barang “Pengendalian Persediaan
dicadangkan, kapan dan yang disimpan untuk adalah sebagai suatu kegiatan
berapa besarnya pesanan digunakan atau dijual untuk menentukan tingkat dan
yang harus dilakukan. pada masa atau periode komposisi dari persediaan parts,
Pengendalian adalah suatu yang akan datang bahan baku dan baranghasil atau
proses yang dibuat untuk prodak, sehingga perusahaan
dapat melindungi kelancaran
menjaga supaya realisasi
produksi dan penjualan serta
dari suatu aktivitas sesuai
kebutuhan-kebutuhan
dengan yang direncanakan
pembelanjaan perusahaan
dengan efektif dan efisien.
Pengendalian persediaan adalah aktivitas mempertahankan
jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki.
Pengendalian persediaan adalah penentuan suatu kebijakan
pemesanan dalam antrian, kapan bahan itu dipesan dan berapa
4
banyak yang dipesan secara optimal untuk dapat memenuhi
permintaan, atau dengan kata lain, pengendalian persediaan
adalah suatu usaha atau kegiatan untuk menentukan tingkat
optimal dengan biaya persediaan yang minimum sehingga
perusahaan dapat berjalan lancar.
Konsep dasar dari pengendalian
sediaan farmasi ini yaitu menjaga
keseimbangan penyimpanan
persediaan dengan biaya yang
dibutuhkan untuk menyimpan
persediaan tersebut.Pengendalian 5
ini untuk menghindari kekosongan
persediaan dan menghindari
menumpuknya persediaan.
(Grafik dari inventory control system)
syarat-syarat pengelolaan persediaan
barang dagang yang efektif

▹ Penetapan tanggung jawab ▹ Klasifikasi dan identifikasi


dan kewenangan yang jelas persediaan yang layak
terhadap persediaan.

▹ Standarisasi dan simplikasi 6


▹ Sasaran dan kebijakan yang persediaan
dirumuskan dengan baik

▹ Catatan dan laporan yang


▹ Fasilitas pergudangan dan cukup
penanganan yang memuaskan
Fungsi ICM
▹ Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang
yang dibutuhkan perusahaan
▹ Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas
(Quantity  Discount ).
7
▹ Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
▹ Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga
perusahaan tidak akan sulit bila bahan tersebut tidak tersedia dipasaran.
▹ Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga
harus dikembalikan.
▹ Memberikan pelayanan kepada langganan dengan tersediaanya barang
yang diperlukan.
Tujuan icm
▹ Memastikan persediaan efektif dan efisien /
tidak terjadi kelebihan dan kekosongan
persediaan.
8
▹ Memudahkan dalam pencarian dan
pengawasan
▹ Kerusakan dan kehilangan persediaan dapat
dikendalikan (melindungi dari kerugian)
▹ Meningkatkan efisiensi transportasi
Tujuan icm
menurut Assauri (2004, p177)

▹ Menjaga jangan sampai perusahaankehabisan persediaan


9
sehingga mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.
▹ Menjaga agar pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak
terlalu besar atau berlebihan, sehingga biaya-biaya yang
timbul dari persediaan tidak terlalubesar.
▹ Menjaga agar pembelian kecil-kecilan dapat dihindari karena
ini akanmemperbesar biayapemesanan.
Model dan Metode Pengendalian Persediaan

Model Pengendalian Persediaan terbgagi menjadi

10

System periodic: system ini dikenal juga dengan nama system interval
pasti (fixed interval system), system T ( time), atau juga system EOI
(Economic Order Interval ), pengendalian persediaan didasarkan pada
waktu interval pemesanan

System perpetual: disebut juga sebagai kuantitas past, system


Ecomonic Order Quantity (EOQ). Level intervetori untuk masing-masing
item barangdilakukan secara kontinyu dan pada saat stok turun
dibawah level reorder yang telah direncanakan, maka pemesanan
dimulai.
Metode Pengendalian
Persediaan
▹ Analisis ABC
▹ Economic Order Quantity (EOQ) 11

▹ Economic Order Interval (EOI)


▹ Analisis VEN
▹ Analisis kombinasi ABC dan VEN
(PUT)
Analisis ABC
Metode analisis ABC
merupakan metode pembuatan
kelompok atau penggolongan
berdasarkan perangkat nilai dari
nilai tertinggi hingga terendah 12

dan dibagi menjadi 3 kelompok


besar yang disebut kelompok A
(nilai investasi tinggi), B (nilai
investasi sedang) dan C (nilai
investasi rendah).

Sistem ABC dalam proses
pengendalian persediaan obat
Kelompok C adalah
inventory dengan
jumlah sekitar 50%
digolongkan menjadi salah satu dari item tapi
dari kategori : mempunyai nilai
Kelompok A adalah  Kel Jumlah item Jumlah nilai investasi sekitar 5%
inventory dengan  A
20% 75%
dari total nilai
jumlah sekitar 20%  B 30% 20% inventory
dari item tapi  C 50% 5%

mempunyai nilai 100% 100%

investasi sekitar 75%


dari total nilai Kelompok B adalah inventory dengan jumlah sekitar
30% dari item tapimempunyai nilai investasi sekitar
inventory. 20% dari total nilai inventory.

13
Kelompok A adalah kelompok
yang sangat kritis sehingga perlu
pengontrolan secara ketat,
dibandingkan kelompok B yang
14
kurang kritis, sedangkan kelompok C
mempunyai dampak yang kecil
terhadap aktivitas gudang dan
keuangan (Maimun,2008).
Economic Order Quantity
(EOQ)
Economic Order Quantity (EOQ)
adalah sejumlah persediaan barang yang
dapat dipesan pada suatu periode untuk
tujuan meminimalkan biaya dari 15
persediaan barang tersebut. Berfungsi
untuk menetapkan berapa jumlah
pesanan produk yang harus dibuat setiap
kali pesanan akan dilakukan.
Rumus untuk menentukan jumlah
pemesanan optimum menurut Heizer dan Render
(2010:562), yaitu:

Atau

Keterangan:
▹ Q : Jumlah optimum unit per pesanan (EOQ)
▹ D : Permintaan tahunan dalam unit untuk barang
16
persediaan
▹ S : Biaya pemesanan untuk setiap pesanan
▹ H : Biaya penyimpanan per unit EOQ penerapannya
sangat tepat dalam kaitannya kurangnya stok akhir.
▹ Co : Cost of order (biaya sekali pesan)
▹ Cm : Cost of maintenance (biaya pemeliharaan)
▹ S : Jumlah permintaan setahun
▹ U : Cost per unit
Economic Order Interval (EOI)
Obat-obat yang digunakan habis waktu tertentu yang
dihitung dengan pendekatan:

Keterangan :
17
▹ Co : Cost of order (biaya sekali pesan)
▹ Cm : Cost of maintenance (biaya pemeliharaan)
▹ S : Jumlah permintaan setahun
▹ U : Cost per unit
Economic Order Interval (EOI)

Contoh
  perhitungan EOI ringer laktat :
Diketahui Co = Rp. 5.000, S = 640, Cm = 5% V = Rp. 7.259
sehingga

18

Diketahui bahwa obat yang dipesan akan habis dalam waktu


76 hari sehingga interval pemesanan dilakukan setiap 76 hari sekali.
Analisis VEN

Klasifikasi barang persediaan


menjadi golongan VEN (Vital,
Esensial, dan Nonesensial)
ditentukan oleh factor makro 19
(misalnya peraturanpemerintah atau
data epidemiologi wilayah) dan
factor mikro (misalnya jenis
pelayanan kesehatan yang tersedia di
RS yang bersangkutan).
Kategori obat-obat dalam system VEN:
▹ V (Vital) adalah obat-obat yang termasuk dalam
potensial life-saving drugs. Contoh obat yang termasuk 
jenis obat Vital adalah adrenalin, antitoksin, insulin, obat
jantung.
▹ E (Esensial) adalah obat-obat yang efektif untuk
mengurangi kesakitan. 20
▹ N (Nonesensial) adalah obat-obat yang digunakan untuk
penyakit minor atau penyakit tertentu yang efikasinya
masih diragukan, termasuk terhitung mempunyai biaya
yang tinggi untuk memperoleh keuntungan teraupetik.
Contoh obat yang termasuk jenis obat Non-essensial
adalah vitamin, suplemen dan lain-lain.
Analisis kombinasi ABC
dan VEN (PUT)
Analisis kombinasi ABC dan VEN
dapat dilakukan dengan analisis PUT
(Prioritas, Utama, dan Tambahan), obat
yang masuk prioritas: harus diadakan
tanpa memperdulikan sumber anggaran. 21

Obat utama: dialokasikan pengadaannya


dari sumber dana tertentu. Oabat
tambahan: dialokasikan pengadaan
setelah obat prioritas dan utama
terpenuhi.

Kategori PUT:
Tambahan : dialokasikan
pengadaannya setelah
obat prioritas dan utama
kategori
terpenuhi. Pada analisis
Metode A B C ABC-VEN dalam
PUT
Prioritas : harus V AV BV CV P kelompok AN, BN, dan
diadakan tanpa E AE BE CE U CN (kategori non
N AN BN CN T essensial A, non essensial
memperdulikan
B, non essensial C).
sumber anggaran.
Pada analisis ABC- Utama : dialokasikan pengadaannya dari
VEN termasuk dalam sumber dana tertentu. Pada analisis
kelompok AV, BV, dan ABC-VEN termasuk dalam kelompok AE,
CV (kategori vital A, BE, CE (kategori essensial A, essensial B,
vital B, vital C) essensial C)
22
THANKS!
Any questions?
23

Anda mungkin juga menyukai