Anda di halaman 1dari 30

1

MANAJEMEN PERSEDIAAN
(INVENTORY MANAGEMENT )
Pemasok
Pemasok
Pemasok
Persediaan
Persediaan
Distributor
Persediaan Persediaan
Produsen
Pelanggan
Pelanggan
Pelanggan
Data penelitian pasar
Informasi penjadwalan
Data rekayasa dan desain
Arus pesanan dan uang tunai
Ide dan desain
untuk memuaskan
pelanggan akhir
Arus bahan
Arus kredit
2
Definisi Persediaan
Persediaan
Persediaan dari suatu item atau sumberdaya yang digunakan
dalam suatu organisasi, termasuk bahan baku, barang dalam
proses, barang-barang pemeliharaan/perbaikan/operasi, dan
barang jadi.
Sistem Manajemen Persediaan
Serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yg memonitor
tingkat persediaan dan menentukan:
Tingkat persediaan yang harus dipertahankan.
Kapan persediaan harus diisi.
Berapa besar pesanan yang harus dilakukan.

3
Tujuan & Fungsi Persediaan
Untuk memisahkan beragam bagian proses produksi.
Untuk memisahkan perusahaan dari fluktuasi permintaan dan
menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan
pilihan bagi pelanggan.
Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas.
Untuk menjaga pengaruh inflasi dan kenaikan harga.
4
Persediaan Bahan Baku (Raw Material Inventory)
Bahan baku dapat diperoleh dari sumberdaya alam atau
dibeli dari para supplier dan atau dibuat sendiri oleh
perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi
selanjutnya.

Persediaan Barang dalam Proses (Work in Process-WIP
Inventory)
Persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari
tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah
diolah menjadi suatu bentuk tetapi masih perlu diproses
lebih lanjut menjadi barang jadi.



Jenis-Jenis Persediaan
5
Maintenance/Repair/Operating (MRO)
Persediaan yang diperuntukkan bagi pasokan
pemeliharaan/ perbaikan/operasi yang diperlukan untuk
menjaga agar permesinan dan proses produksi tetap
produktif.

Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory)
Persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau
diolah dalam pabrik dan siap dijual atau dikirim kepada
pelanggan.



Jenis-Jenis Persediaan
6
(Lanjutan)
Siklus Aliran Material
7
Siklus Aliran Material
Other
Wait
Time
Move
Time
Queue
Time
Setup
Time
Run
Time
Input
Cycle Time
Output
1 Run time : Waktu pekerjaan yang sebenarnya.
2 Setup time : Waktu yang diperlukan untuk menyiapkan
sebuah mesin atau proses untuk produksi.
3 Queue time : Waktu Antrian Pekerjaan yang tertunda untuk
diproses karena menunggu proses dari pekerjaan
lain selesai.
4 Move time : Waktu perpindahan.
5 Wait time : Waktu tunggu Ketika suatu proses telah selesai,
maka pekerjaan lain menunggu untuk segera
diproses/dikerjakan.
8
9

Dapat dilakukan dengan cara, sebagai berikut :

Analisis ABC

Metode Pencatatan yang Akurat (Akurasi
Catatan)

Perhitungan Berkala (Cycle Counting)



Mengelola Persediaan
Analisis ABC
Membagi persediaan yang dimiliki ke dalam tiga kelompok
berdasarkan volume tahunan dalam jumlah uang :

Kelas A : Butir persediaan kelompok A adalah persediaan yang
jumlah nilai uang per tahunnya tinggi, tetapi
biasanya volumenya kecil (15 %).
Kelas B : Butir persediaan kelompok B adalah persediaan yang
jumlah nilai uang per tahunnya sedang, tetapi
biasanya volumenya sedang (30%).
Kelas C : Butir persediaan kelompok C adalah persediaan yang
jumlah nilai uang per tahunnya rendah, tetapi
biasanya volumenya besar (55 %).

Volume tahunan = permintaan tahunan dari setiap butir persediaan
x harga per unit


10

Sebuah aplikasi persediaan dari prinsip Pareto
Prinsip Pareto menyatakan bahwa terdapat sedikit hal
penting dan banyak hal yang sepele.

Kebijakan yang didasarkan pada analisis ABC meliputi :
Pemasok untuk barang A harus jauh lebih dikembangkan
dibandingkan barang C .
Barang A perlu memiliki kontrol persediaan fisik yang lebih
ketat, tidak seperti barang B dan C.
Prediksi terhadap barang A perlu lebih dijamin keabsahannya
dibandingkan barang B dan C.

11
Analisis ABC
(Lanjutan)
Penyajian Grafis Analisis ABC
50
0
20
40
60
80
100
0 100
% Annual $ Usage
A
B
C
Class % $ Vol % Items
A 80 15
B 15 30
C 5 55
% of Inventory Items
12
13
Akurasi Catatan
Sebuah komponen penting dalam sistem produksi dan
persediaan.
Menjadikan organisasi dapat memusatkan perhatian pada
barang yang diperlukan, bukan sekedar ingin memastikan
beberapa barang ada dalam persediaan.
Dapat menentukan dengan teliti, apa yang ada dalam
persediaan sehingga suatu perusahaan dapat membuat
keputusan yang tepat tentang pemesanan, penjadwalan
dan pengiriman.
14
Perhitungan Berkala
Sebuah rekonsiliasi persediaan yang berkelanjutan dengan
catatan persediaan.
Menggunakan klasifikasi persediaan yang dibuat dengan
analisis ABC.
Dengan prosedur perhitungan berkala :
Barang dihitung, catatan diverifikasi dan ketidakakuratan
yang ditemukan didokumentasikan secara periodik.
Penyebab ketidakakuratan dicari dan tindakan perbaikan
diambil untuk memastikan integritas sistem persediaan.
Permintaan Bebas vs Terikat
Permintaan Bebas
Permintaan yang menyinggung kepada kebutuhan untuk hasil
akhir ( permintaan pasar eksternal).

Permintaan Terikat
Kebutuhan untuk komponen yang secara langsung tergantung
pada permintaan untuk hasil akhir dimana mereka digunakan.
15
16
Biaya-biaya Persediaan
Biaya Penyimpanan (Holding Cost)
Biaya yang berhubungan dengan penyimpanan atau membawa
persediaan dari waktu ke waktu.
Biaya penyimpanan juga meliputi biaya : barang yang menjadi
usang, asuransi, karyawan tambahan, pembayaran bunga,
pencurian, kerusakan, pergudangan dan lain-lain.
Biaya Pemesanan (Ordering Cost)
Biaya yang timbul dari proses pemesanan, mencakup biaya
persediaan, formulir, proses pemesanan, pekerjaan administrasi
pendukung dan lain-lain.
Biaya Setup (Setup Cost)
Biaya yang diperlukan untuk menyiapkan sebuah mesin atau
proses untuk memproduksi sebuah pesanan.





Model - model Persediaan
Tiga Model Persediaan untuk Permintaan Bebas, meliputi :
Model Kuantitas Pesanan Ekonomis (EOQ) Dasar
Model Kuantitas Pesanan Produksi
Model Diskon Kuantitas

Catatan :
Ketiga model persediaan di atas digunakan untuk
menjawab dua pertanyaan penting : Kapan pemesanan
dilakukan dan berapa banyak yang akan dipesan

Model Probabilitas dengan Lead Time Konstan

Sistem Periode (P) Tetap
17
Model Kuantitas Pesanan Ekonomis
(Economic Order Quantity / EOQ Model) Dasar
Merupakan salah satu teknik yang digunakan secara luas untuk
pengendalian persediaan.

Teknik ini relatif mudah untuk digunakan akan tetapi didasarkan
pada beberapa asumsi :
Permintaan diketahui, tetap dan bebas.
Waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan diketahui
dan konstan.
Penerimaan persediaan bersifat seketika dan lengkap.
Diskon kuantitas tidak memungkinkan.
Biaya variabel yang ada hanyalah biaya setup dan biaya
penyimpanan.
Kosongnya persediaan dapat dihindari sepenuhnya jika
pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.





18
Penggunaan Persediaan dari Waktu ke Waktu
Waktu
T
i
n
g
k
a
t

P
e
r
s
e
d
i
a
a
n

Persediaan
Rata-rata
(Q*/2)
0
Persediaan
Minimum
Kuantitas Pesanan = Q
(tingkat persediaan
maksimum)
Tingkat Pemakaian
19
Kuantitas Pesanan
Biaya Tahunan
Kurva Biaya Setup
Kuantitas Pesanan
Optimum (Q*)
BiayaTotal
Minimum
Biaya Total Sebagai Fungsi
Kuantitas Persediaan
20
Menurunkan Suatu EOQ
(Economic Order Quantity)
Kuantitas pesanan yang optimum terjadi pada titik dimana kurva biaya
setup dan kurva biaya penyimpanan bersilangan.

Dengan Model EOQ, kuantitas pemesanan yang optimum akan terjadi
pada sebuah titik dimana biaya total setup sama dengan biaya total
penyimpanan.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memperoleh kuantitas
pesanan optimum secara langsung :
1. Membuat sebuah persamaan untuk biaya setup.
2. Membuat sebuah persamaan untuk biaya penyimpanan.
3. Menentukan biaya setup yang sama dengan biaya penyimpanan.
4. Menyelesaikan pesanan untuk kuantitas pesanan yang optimum.



21
Persamaan Model EOQ
Biaya Setup Tahunan = (Jumlah pesanan yang ditempatkan per tahun) x
(biaya setup per pesanan)

S
Q
D
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
pesanan per
Biaya

pemesanan setiap dalam unit Jumlah
tahunan Permintaan
setup
=
( ) S
Q
D
|
.
|

\
|
=
=
22
Persamaan Model EOQ
(Lanjutan)
Biaya Penyimpanan Tahunan = (Rata-rata tingkat persediaan) x
(biaya penyimpanan per unit per tahun)

H
2
Q
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
per tahun unit per
n penyimpana Biaya

2
pemesanan Kuantitas
=
( ) H
2
Q
|
.
|

\
|
=
=
23
Persamaan Model EOQ
Kuantitas pesanan optimal didapatkan ketika biaya setup tahunan sama
dengan biaya penyimpanan tahunan, yakni :

H
2
Q
S
Q
D
=
Untuk memecahkan Q
*
dengan mudah variabel pembagi pada masing-
masing sisi ditukar ke sisi lainnya dan sendirikan Q pada sisi kiri tanda
sama dengan (=) sehingga didapatkan :


H
DS 2
Q
*
=
24
(Lanjutan)
Persamaan Model EOQ
Jumlah pesanan yang diperkirakan (N)

*
Q
D

pemesanan Kuantitas
Permintaan
N = =
N
per tahun kerja hari Jumlah
T =

Total biaya yang diperkirakan (TC)

H
2
Q
S
Q
D
TC + =
25
Waktu antar pemesanan yang diperkirakan (T)




(Lanjutan)
Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point / ROP)
Definisi
Suatu tingkat (titik) persediaan dimana perlu diambil tindakan
untuk mengisi kekurangan persediaan untuk barang tersebut.


ROP dinyatakan dalam rumus, sebagai berikut :




satu tahun dalam kerja hari Jumlah
D
d ; L x d ROP = =
Persamaan ROP mengasumsikan :
Permintaan selama lead time (L) dan lead time itu sendiri
konstan. Jika tidak seperti itu maka diperlukan persediaan
tambahan, disebut persediaan pengaman (safety stock).

26
Q*
ROP
(Unit)
Kemiringan = unit/hari = d
Lead time = L
Waktu (hari)
T
i
n
g
k
a
t

P
e
r
s
e
d
i
a
a
n

(
u
n
i
t
)

Kurva Reorder Point (ROP)
27
Contoh soal
Suatu perusahaan membutuhkan bahan baku sebanyak 6400
unit setahun dengan harga per unit Rp 10,-. Biaya-biaya yang
terlibat dalam pembelian bahan baku tersebut adalah sebagai
berikut:
Biaya pengiriman Rp 10,-
Biaya pemeriksaan bahan baku yang datang Rp 70,-
Biaya administrasi Rp 20,-
Biaya untuk menyelesaikan pesanan Rp 20,-
Biaya penyimpanan di gudang 20% dari nilai rata-rata barang
yang dibeli.
Biaya modal 10% dari modal rata-rata yang tertanam dalam
persediaan.
Lead time pengadaan bahan baku adalah satu minggu.

a. Tentukan EOQ dan frekuensi pemesanan dalam 1 tahun
b. Tentukan Reorder Point (ROP)
c. Hitung total biaya persediaan
Jawaban
a. EOQ= ( (2 DxS)/H)= ((2 x 6400 x 120)/2) = 876
Frekuensi pemesaman = D/EOQ = 6400/876 = 7
kali/tahun
b. ROP = d x L, dimana d = 6400/12 = 533 unit/bulan
= 533/4 = 134 unit/minggu
Jadi ROP = 134 x 1 = 134
c. Total Cost = (2 x D x S x H)
= (2 x 6400 x 120 x 2)
= 1.752,71
Atau bisa menggunakan rumus:
H
2
Q
S
Q
D
TC + =
Soal Bonus
Suatu perusahaan membutuhkan bahan baku sebanyak 4500
unit setahun dengan harga per unit Rp 15,-. Biaya-biaya yang
terlibat dalam pembelian bahan baku tersebut adalah sebagai
berikut:
Biaya pengiriman Rp 15,-
Biaya pemeriksaan bahan baku yang datang Rp 75,-
Biaya administrasi Rp 10,-
Biaya untuk menyelesaikan pesanan Rp 20,-
Biaya penyimpanan di gudang 17% dari nilai rata-rata barang
yang dibeli.
Biaya modal 15% dari modal rata-rata yang tertanam dalam
persediaan.
Lead time pengadaan bahan baku adalah satu minggu.

a. Tentukan EOQ dan frekuensi pemesanan dalam 1 tahun
b. Tentukan Reorder Point (ROP)
c. Hitung total biaya persediaan

Anda mungkin juga menyukai