Anda di halaman 1dari 24

PowerPoint Presentation by Erma Setyowati

Gail B. Wright Yuli Tri Cahyono


Professor Emeritus of Accounting
Bryant University Rina Trisnawati
Mujiyati
Banu Witono

Chapter 9
Tujuan Pembelajaran
1. Jelaskan model manajemen inventaris tradisional.
2. Diskusikan manajemen inventaris JIT.
3. Jelaskan teori kendala, dan jelaskan bagaimana teori itu dapat
digunakan untuk mengelola inventaris
Manajemen Persediaan
 Mengelola inventaris untuk keunggulan kompetitif meliputi:
 Rekayasa produk berkualitas
 Harga
 Lembur
 Kelebihan kapasitas
 Kemampuan menanggapi pelanggan
 Waktu tunggu
 Profitabilitas keseluruhan
Biaya-Biaya Persediaan
 Biaya untuk memperoleh persediaan:
 Biaya pemesanan (ordering): biaya penempatan dan penerimaan pesanan. Contohnya termasuk
biaya pemrosesan pesanan (biaya administrasi dan dokumen), biaya asuransi untuk pengiriman, dan
biaya bongkar muat
 Biaya penyiapan (setup): biaya penyiapan peralatan dan fasilitas agar dapat digunakan untuk
menghasilkan produk atau komponen tertentu. Contohnya adalah upah pekerja produksi yang
menganggur, biaya fasilitas produksi yang menganggur (kehilangan pendapatan), dan biaya uji coba
(tenaga kerja, bahan, dan overhead)
 Biaya bawaan/tercatat (carrying): biaya bawaan persediaan. Contohnya termasuk asuransi,
pajak persediaan, keusangan, biaya peluang dana yang terikat dalam persediaan, biaya
penanganan, dan ruang penyimpanan.
 Biaya stockout (persediaan habis): biaya tidak tersedianya produk saat diminta oleh
pelanggan. Contohnya adalah kehilangan penjualan (baik saat ini maupun yang akan
datang), biaya ekspedisi (peningkatan biaya transportasi, lembur, dan sebagainya), dan
biaya produksi yang terhenti.
Penyimpanan Persediaan Tradisional
 Alasan tradisional untuk menyimpan persediaan adalah:
1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau pengaturan dan biaya penyimpanan.
2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan (misalnya, memenuhi tanggal pengiriman).
3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur karena
a. kerusakan mesin
b. bagian yang rusak
c. bagian yang tidak tersedia
d. keterlambatan pengiriman suku cadang
4. Untuk menyangga proses produksi yang tidak dapat diandalkan.
5. Untuk memanfaatkan diskon.
6. Untuk melakukan lindung nilai terhadap kenaikan harga di masa depan.
Economic Order Quantity (EOQ)
 EOQ adalah model yang menghitung kuantitas persediaan terbaik untuk dipesan atau diproduksi.
 Model EOQ adalah contoh dari sistem persediaan dorong (a push inventory system). Dalam sistem push,
perolehan inventaris dimulai untuk mengantisipasi permintaan di masa mendatang — bukan sebagai
reaksi terhadap permintaan saat ini.
 2 pertanyaan dasar yang dijawab oleh EOQ
 Berapa yang harus dipesan (diproduksi)?
 Kapan pesanan harus dilakukan (penyiapan selesai)?
 Kuantitas Pesanan dan Total Biaya Pemesanan dan bawaan:
TC = PD / Q + CQ / 2
= Biaya pemesanan + Biaya tercatat
di mana TC: Total pemesanan (atau pengaturan) dan biaya penyimpanan
P: Biaya penempatan dan penerimaan pesanan (atau biaya menyiapkan proses produksi)
D: Permintaan tahunan yang diketahui
T: Jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan dilakukan (atau ukuran lot untuk produksi)
C: Biaya membawa satu unit stok selama satu tahun
 Bagaimana cara mengurangi total biaya? Model EOQ
akan menghitung ukuran pesanan batch termurah.
 EOQ adalah perhitungan yang dimaksudkan untuk
menurunkan total biaya persediaan.
 Persamaan EOQ :
= √ 2 x Order costs ÷ Unit cost
= √ 2PD/C
Reorder Point (ROP)
 Saat menggunakan model EOQ, identifikasi titik pemesanan
ulang (ROP) mengurangi kemungkinan kehabisan stok. Untuk
mengidentifikasi titik pemesanan ulang, Anda perlu
mengetahui:
 Tingkat penggunaan (rate of usage)
 Waktu tunggu yang dibutuhkan untuk pesanan untuk ditempatkan &
diterima (lead time)
 ROP mengidentifikasi waktu yang tepat untuk melakukan
pemesanan untuk menghindari kehabisan stok
ROP = Rate of usage x Lead time
Dengan jumlah
pesanan optimal 500
unit, pemesanan
ulang harus
dilakukan jika tersisa
200 unit.
Safety Stock
 Safety stock adalah persediaan tambahan yang dibawa
sebagai jaminan terhadap fluktuasi permintaan.
 Safety stock menyediakan penyangga untuk menyusun
reorder point.
Safety stock = Lead time x (maximum – average usage)
 Sehingga persamaan ROP adalah:
ROP = Rate of usage x Lead time + Safety stock
Ilustrasi
Manajemen Persediaan JIT
 Just-in-time (JIT): adalah sistem manufaktur tarikan
permintaan (demand-pull) yang mengharuskan barang
ditarik melalui sistem oleh permintaan saat ini.
 Perbedaan JIT dari manajemen inventaris tradisional
adalah Sistem JIT mengatur dengan pemasok untuk
mengirimkan suku cadang & bahan tepat pada waktunya
untuk produksi daripada pada jadwal yang telah
ditentukan sebelumnya.
Perbedaan Tradisional dan JIT
Tata letak tradisional
mendorong banyak produk
melalui departemen yang
berspesialisasi dalam satu
aktivitas.

Tata letak JIT membagi


tempat kerja menjadi sel
yang menyelesaikan
pembuatan masing-
masing 1 produk.
Perbandingan Tradisional dan JIT
JIT Tradisional

1. Sistem tarik-masuk (Pull-through system) 1. Sistem dorong (Push-through system)


2. Persediaan tidak signifikan 2. Persediaan signifikan
3. Basis pemasok kecil 3. Basis pemasok besar
4. Kontrak pemasok jangka panjang 4. Kontrak pemasok jangka pendek
5. Struktur Seluler 5. Struktur Departemen
6. Tenaga kerja multiskilled 6. Tenaga kerja khusus
7. Layanan terdesentralisasi 7. Layanan terpusat
8. Keterlibatan karyawan yang tinggi 8. Keterlibatan karyawan yang rendah
9. Gaya manajemen fasilitasi 9. Gaya manajemen pengawas
10. Kontrol kualitas total 10. Tingkat kualitas yang dapat diterima
11. Penetapan biaya dominan tracing langsung 11. Penetapan biaya dominan tracing driver
JIT: Tujuan Strategis
 Meningkatkan keuntungan
 Meningkatkan posisi kompetitif
 Melalui:

 Mengontrol biaya
 Meningkatkan kinerja pengiriman
 Meningkatkan kualitas
JIT: Fitur Manajemen Inventaris
 JIT mengelola inventaris melalui:
 Merancang fitur dasar yang berbeda dari sistem inventaris
tradisional
 Mengontrol biaya penyiapan & pengangkutan
 Mengelola kinerja tanggal jatuh tempo
 Menghindari shutdown & mencapai keandalan proses
 Jenis perubahan apa yang ditangani JIT? Fitur inventaris
dasar JIT membahas bagaimana fasilitas manufaktur dapat
dirancang untuk mendorong pemberdayaan karyawan &
kualitas produk.
Fitur Dasar JIT
 Mengubah tata letak pabrik ke sel manufaktur
 Pengelompokan untuk memberdayakan karyawan
 Menekankan kualitas melalui kontrol kualitas total
(TQC)
 Menelusuri daripada mengalokasikan biaya
overhead
 Mempertahankan tingkat persediaan yang rendah
Setup JIT & Biaya Bawaan
 JIT menggunakan strategi baru untuk mengurangi & mengontrol pengaturan
dan biaya bawaan persediaan
 Kontrak jangka panjang dengan hubungan dekat dengan pemasok

 Pengisian ulang inventaris secara terus menerus

 EDI menggunakan komputer untuk mengelola pesanan persediaan

 JIT II memiliki pemasok di tempat penuh waktu

#Bagaimana JIT mengukur respons pemasok? JIT menggunakan kinerja tanggal


jatuh tempo untuk mengukur kemampuan pemasok untuk menanggapi
kebutuhan inventaris.
#Bagaimana JIT memilih pemasok? JIT memilih pemasok berdasarkan kinerja
dalam hal harga, kualitas, kemampuan pengiriman.
Menghindari Shutdowns: JIT
 Shutdown disebabkan oleh:
 Kegagalan mesin
 Bahan atau sub-rakitan rusak
 Tidak tersedianya bahan atau sub-perakitan
 Tanggapan JIT
 Perawatan preventif total
 Kontrol kualitas total (TQC)
 Menggunakan sistem Kanban
#Sistem Kanban adalah sistem informasi yang mengontrol produksi melalui penggunaan
spidol atau kartu. Sistem Kanban bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk (atau
suku cadang) yang diperlukan diproduksi (atau diperoleh) dalam jumlah yang diperlukan
pada waktu yang diperlukan. Ini adalah jantung dari sistem manajemen inventaris JIT.
Keterbatasan JIT
 Waktu dibutuhkan untuk membangun hubungan yang baik
dengan pemasok
 Pekerja mengalami stres saat beralih ke JIT
 Produksi mungkin terhenti karena tidak adanya
penyangga supplier (penyalur) persediaan
 Mungkin menempatkan penjualan saat ini dalam risiko
untuk mencapai kepastian penjualan di masa depan
THEORY OF CONSTRAINTS
 Kendala adalah keterbatasan sumber daya atau permintaan
produk.
 Theory of constraints (TOC) berfokus pada 3 ukuran kinerja
organisasi:
 Throughput: tingkat menghasilkan uang melalui penjualan
 Inventaris: uang yang dihabiskan untuk mengubah bahan menjadi hasil
 Biaya operasional: uang yang dihabiskan untuk mengubah inventaris
menjadi hasil
 Bagaimana cara kerja throughput (hasil)? Meningkatkan throughput
meminimalkan inventaris & mengurangi biaya operasional.
Konsep Dasar TOC
 TOC menyarankan bahwa kendala (dan dengan demikian inventaris) paling baik dikelola
melalui:
 Memiliki produk yang lebih baik dan berkualitas lebih tinggi
 Memiliki harga yang lebih murah
 Bersikap responsif
 Pengiriman tepat waktu
 Lead time lebih pendek
 Langkah-Langkah TOC
 Identifikasi kendala
 Memanfaatkan batasan yang mengikat
 Menundukkan semuanya pada keputusan yang dibuat di # 2 di atas
 Meningkatkan kendala pengikatan
 Mengulangi proses
Kendala Mengikat
DRUM-BUFFER-ROPE (DBR) SYSTEM
 Kendala
Mengikat
adalah Persediaan tambahan
ditempatkan sebelum
kendala yang batasan pengikatan untuk
sumber daya memberikan penyangga
yang tersedia waktu.
dimanfaatkan
sepenuhnya.
Pendalaman Materi
 Buat ringkasan untuk menjawab pertanyaan sbb:
1. Jelaskan model manajemen inventaris tradisional.
2. Gambarkan enis manajemen inventaris JIT.
3. Jelaskan teori kendala, dan jelaskan bagaimana teori itu
dapat digunakan untuk mengelola inventaris

Anda mungkin juga menyukai