1. Pengendalian Produksi
Sistem akutansi biaya berfokus pada pengelolaan persediaan pemanufakturan:
bahan baku, bahanbaku dalam proses, dan barang jadi. Job costing merupakan
prosedur yang harga perolehan didistribusikan ke job khusus atau pesanan produksi.
Pada proses costing harga perolehan di kompilasikan dalam prosesatau rekening
departemen secara periodik. Proses costing digunakan jika tidak memungkinkan
untuk mengidentifikasi pekerjaan atau lot produksi sebelumnya.
Pengendalian persediaan dan produksi di dasarkan pada pemisahaan fugsi dan
pencatatan dandokumentasi, seperti pesanan produksi , formulir permintaan material ,
dan kartu jam kerja karyawan .perlindungan persediaan dari pencurian fisik
mencakup keamanan dan keterbatasan akses, juga perhitungan fisik dan uji
pencatatan independen.
b. Arus Transaksi
Pesanan produksi di jalankan sesuai dengan otorisasi untuk departemen
produksi untuk membuat produk. Permintaan material di terbitkan untuk setiap
pesanan produksi untuk mengotorisasi departemen persediaan untuk
mengeluarkan material ke departemen produksi. Alur permintaan material dan
pesanan produksi dapat dilihat pada Gambar 9.1 berikut.
Operasi tenaga kerja dicatat pada kartu pencatat waktu kerja. Kartu ini
diposting ke pesanan produksi dan dilanjutkan ke departemen akuntansi biaya.
Laporan status produksi merinci pekerjaan yang telah selesai pada pesanan
produksi individual yang telah dipindahkan melalui proses produksi. Laporan
ini digunakan untuk memonitor status pesanan produksi yang belum selesai
dan jika diperlukan dapat dilakukan revisi pada jadwal departemen produksi.
c. Akuntansi Biaya
Departemen akutansi biaya bertanggung jawab untuk mengelola file
pencatatan biaya barang dalam proses. Catatan baru di tambahkan pada file ini
ketika menerima pemesanan produksi yang baru, yang dimulai oleh
pengendalian produksi. Setelah pesanan produksi selesai dan barang sudah
ditransfer ke persediaan, beberapa dokumen diperbarui. Pencatatan persediaan
barang jadi diperbarui untuk menunjukkan ketersediaan produk.
Efisiensi pengendalian produksi memerlukan pembandingan antara
produksi sesungguhnya denganpenjadwalan produksi dan analisis perbedaan.
Pengendalian produksi juga membutuhkan pembanding dan analisis dari
faktor-faktor yang lain, termasuk biaya yang dianggarkan dengan biaya
sesungguhnya untuk pesanan produksi individual/departemen dan fasilitas
yang digunakan dibandingkan dengan ketersediaan fasilitasi oleh departemen.
2. Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan diwujudkan melalui beberapa pencatatan persediaan
dan laporan yang berisi informasi seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan,
dan level maksimum dan minimum dari persediaan. Titik pemesanan ulang ( reorder
point ) merupakan level persediaan yang digunakan sebagai pertimbangan untuk
memesan atau memproduksi item tambahan untuk menghindari kondisi tidak
memiliki persediaan. Keputusan penting yang dibuat adalah ukuran jumlah dari
setiap pesanan pembelian yang disebut Economic Order Quantity ( EOQ ). Rumus
untuk menghitung EOQ :
2 RS
EOQ=
√ PI
Dimana:
EOQ = Economic Order Quantity ( unit )
R = Kebutuhan untuk item pada satu periode ( unit )
S = Biaya pembelian per pesanan
P = Unit biaya
l = Biaya penanganan persediaan per periode, dinyatakan dalam
persentase nilai periode persediaan
Jika EOQ telah dihitung, maka reorder point harus ditentukan. Waktu tunggu (
lead time ) adalah waktu antara penempatan pesanan dan penerimaan barang. Tingkat
penggunaan persediaan ( inventory usage rate ) adalah kuantitas penggunaan barang
selama periode waktu tertentu. Reorder point menunjukkan level persediaan yang
mencapai jumlah unit yang akan dikonsumsi selama waktu tunggu. Dalam rumus
dinyatakan:
Reoder point = lead time × rata-rata inventory usage rate
b. Investasi
Seperti aktiva tetap, investasi juga memerlukan pencatatan terpisah, khususnya
register investasi yang digunakan sebagai pengendalian akuntansi. Register
investasi berisi semua informasi yang relevan, seperti nomor sertifikat dan nilai
buku sekuritas untuk memudahkan identifikasi dan pengendalian. Pengendalian
umum yang biasanya dilakukan untuk penanganan fisik sekuritas investasi
dilakukan oleh 2 orang; satu orang mengamankan kotak deposit dan yang lainnya
memasukkan deposit.
b. Penjadwalan Produksi
Penjadwalan produksi lebih rinci ada pada Gambar 9.8. Data RTG berisi status
produksi yang dikumpulkan pada departemen pabrik sebagai proses kerja. Data
RTG yang diterima dari pabrik digunakan utnuk memperbarui file status
produksi. Data RTG diposting ke record pesanan produksi yang terkait di dalam
file status produksi. Output dari operasi ini meliputi laporan ringkas, file status
produksi yang diperbarui, dan file beban produksi yang berisi kebutuhan produksi
yang berkaitan dengan pesanan produksi yang belum selesai.
c. Akuntansi Biaya
Gambar 9.9 menunjukkan suatu diagram aplikasi akuntansi biaya dalam
sistem MRP. Hal utama dari aplikasi akuntansi biaya adalah pemperbarui file
status produksi (barang dalam proses).
· Data
File Status File Data Permintaan
Produksi Produksi Material
· Data RTG
Program
Akuntansi
Biaya
Laporan
Ringkas File Status File Pesanan File
Produksi Produksi Penggunaan
Yang Sudah Yang Telah Sumber
Diperbarui Selesai Daya
Data permintaan material dan data RTG merupakan input untuk membuat
input untuk membuat file data produksi. File transaksi ini diproses oleh program
aplikasi akuntansi biaya, bersama dengan file status produksi. Output dari
program akuntansi biaya meliputi item sebagai berikut:
File status produksi yang telah diperbarui berisi informasi terbaru tentang
status semua pesanan produksi yang belum selesai. Laporan ringkas meliputi
batch dan informasi pengendalian aplikasi, juga data entri-jurnal ringkas dengan
debit barang dalam proses untuk material standar, tenaga kerja, dan biaya
overhead; bagian kredit gudang, gaji yang dibebankan, dan overhead yang
dibebankan; dan bagian debit atau kredit rekening perbedaan yang diperlukan.
d. Pelaporan
File pesanan produksi yang telah selesai digunakan untuk memperbarui file
persediaan barang jadi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 9.10. Output
proses ini meliputi file persediaan barang jadi yang telah diperbarui, laporan
status persediaan barang jadi, ringkasan biaya pesanan produksi yang telah
selesai, dan laporan ringkas.
File penggunaan sumber daya yang merupakan output dari aplikasi akuntansi
biaya berisi biaya aktual dan biaya standar untuk material dan tenaga kerja, dan
biaya operasi untuk pekerjaan yang telah selesai, seperti yang ditujukkan oleh
data permintaan material dan data RTG.
e. Biaya Berbasis-Aktivitas
Teknik akuntansi biaya tradisional tidak mencukupi lagi dalam lingkungan
CIM. Tiga elemen utama dimasukkan dalam biaya produk pemanufakturan, yaitu
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Selain mencakup
bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung,, overhead juga
mencakup: sewa pabrik, depresiasi, pemanas, listrik, asuransi, dll.
CIM Mengubah Pola Perilaku-Biaya Istilah overhead dibebankan ( applied
overhead ) menjelaskan teknik akuntansi biaya yang sudah dikenal dimana beban
overhead pada sebuah produk dihitung dengan menggunakan tarif aplikasi
overhead yang telah ditetapkan sebelumnya. Tarif overhead pabrik yang
dibebankan dapat dihitung dengan:
REFERENSI