PEMBAHASAN
A. Standar Pelaporan
Standar Pelaporan Audit merupakan suatu acuan didalam pelaporan audit keuangan yang meliputi
audit atas laporan keuangan dan atas hal-hal yang berkaitan dengan keuangan. Dimana didalam standar
pelaporan ini terdapat empat standar utama yang harus diperhatikan didalam pelaporan audit diantaranya
yaitu,
Sesuai dengan sepuluh prinsip akuntansi tersebut maka standat pelaporan pelaporan yang
pertama menyebutkan bahwa “Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum”. Dimana dalam laporan auditor
pemberian pendapat wajar tanpa pengecualian oleh auditor sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum harus didasarkan pada pertimbangan auditor, yaitu apakah :
1. Prinsip akuntansi yang dipilih dan diterapkan memang berlaku secara umum.
2. Prinsip akuntansi yang dipilih adalah tepat untuk keadaan yang bersangkutan.
3. Laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan memberikan
informasi yang memadai yang dapat mempengaruhi penggunaan, pemahaman,
dan penafsirannya.
4. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan diklasifikasikan dan
diikhtisarkan dengan semestinya, tidak terlalu rinci maupun terlalu ringkas.
5. Laporan keuangan mencerminkan peristiwa dan transaksi yang mendasarinya
dengan cara menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas dalam
batas-batas yang rasional dan praktis untuk dicapai dalam laporan keuangan.
b. Standar Pelaporan Tambahan Kedua yang menitik beratkan pada pelaporan tentang
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian internal yang
menyatakan bahwa, “Laporan audit atas laporan keuangan harus : (1) menjelaskan
lingkup pengujian auditor atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
dan atas pengendalian internal serta menyajikan hasil pengujiannya, atau (2)
mengacu pada laporan keuangan terpisah yang berisi informasi tersebut”.
Dalam menyajikan hasil pengujian tersebut, auditor harus melaporkan ketidakberesan,
unsur perbuatan melanggar atau melawan hukum, ketidakpatuhan lain yang material,
dan kondisi pengendalian internal yang perlu mendapat perhatian. Dalam beberapa
keadaan, auditor harus melaporkan secara langsung ketidakberesan dan unsur perbuatan
melanggar hukum tersebut kepada pihak di luar entitas atau organisasi yang diaudit
seperti instansi kepolisian atau kejaksaan.
B. Laporan Auditor
Laporan auditor sangat penting didalam penugasan audit dan asurans karena laporan ini akan
mengomunikasikan temuan-temuan auditor. Penggunaan laporan keuangan mengandalkan pada laporan
auditor untuk mendapatkan asurans tentang laporan suatu entitas atau perusahaan. Laporan auditor
adalah tahapan terakhir dari keseluruhan proses audit.
A. Kemudian dalam laporan bentuk baku terdapat unsur-unsur pokok laporan audit
bentuk baku yaitu :
1. Judul Laporan
Didalam standar audit mewajibakn bahwa laporan auditor harus
memiliki sebuah judul yang mengindikasikan secara jelas bahwa laporan
tersebut adalah laporan seorang auditor independen, sebagai contoh
penulisannya adalah “Laporan Auditor Independen”.
2. Pihak yang Ditujukan
Laporan auditor harus ditujukan kepada pihak sebagaimana yang
diharuskan menurut ketentuan. Laporan auditor pada umumnya ditujukan
kepada pihak-pihak dengan tujuan disusunnya laporan tersebut, seringkali
kepada pemegang saham atau pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
laporan keuangan yang diaudit.
3. Paragraph Pendahuluan
Didalam paragraf pendahuluan dalam laporan audit harus memuat
beberapa hal-hal diantaranya mengidentifikasi entitas yang laporan
keuangannya diaudit, menyatakan bahwa laporan keuangan telah diaudit,
mengidentifikasi judul setiap laporan keuangan yang menjadi bagian dari
laporan keuangan, merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan
informasi penjelasan lainnya, dan menyebutkan tanggal atau periode yang
dicakup oleh setiap laporan yang menjadi bagian dari laporan keuangan.
5. Tanggungjawab Auditor
Dalam bagian ini laporan auditor menyatakan bahwa tanggung jawab
auditor adalah bahwa tanggung jawab auditor adalah untuk meyatakan suatu
opini atas suatu laporan keuangan berdasarkan audit untuk mengontraskanya
dengan tanggung jawab manajemen atas penyusunan laporan keuangan.
Dalam bagian ini juga harus menyatakan bahwa audit dilaksanakan
berdasarkan pada standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Pengacuan pada standar ini digunakan untuk menyampaikan
kepada pengguna laporan auditor bahwa audit telah dilaksanakan dengan
berdasarkan standar.
6. Opini Auditor
Laporan auditor harus mencangkup suatu bagian tentang opini dari auditor
tetang kewajaran laporan keuangan yang diaudit.
2. Semua standar umu dan standar pekerjaan lapangan telah dilaksanakan dengan
bukti yang cukup.
No : A01//II/KAK/02
Tanggal : 25 Februari 2016
Kepada Yth,
Direksi dan Dewan
Komisaris
PT.RENIKU
Jl. Bougenvile NO. 47
Jakarta utara
Kami telah mengaudit Neraca PT. RENIKU per 31 desember 2015 serta
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang
berakhir Pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen perusahaan. tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat
atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Dapat terujinya data laporan keuangan dapat dilihat dari apakah bukti-bukti yang ada
untuk menilai kewajaran laporan keuangan sudah sesuai dengan kenyataannya.
Diamana tahapan untuk mengaudit laporan keuangan yaitu :
1. Auditor melakukan pertimbangan penerimaan tugas apabila auditor belum
mengenal klien.
2. Auditor membuat perencanaan audit untuk melakukan audit dan
mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan audit.
3. Auditor mengadakan tes uji audit untuk mengumpulkan bukti mengenai
efektivitas pengendalian intern dan memberikan dasar bagi pemberian
pernyataan mengenai kewajaran laporan keuangan klien.
4. Auditor melaksanakan audit sesuai standar umum dan standar pekerjaan
lapangan.
5. Auditor melaporkan hasil auditnya berdasarkan temuan yang dia temukan.
Situasi-situasi berikut merupakan contoh ketika diperlukan lebih dari satu modifikasi dalam
laporan diantaranya :
a. Auditor tidak independen serta mengetahui bahwa perusahaan tidak mengikuti
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Terdapat pembatasan ruang lingkup audit dan ada keraguan yang substansial tentang
kemampuan perusahaan untuk terus bertahan (going concern).
c. Terdapat keraguan yang substansial tentang kemampuan perusahaan untuk terus
bertahan (going concern), dan informasi mengenai penyebab ketidakpastiaan ini tidak
diungkapakan secara memadai padda catataan kaki.
d. Terdapat deviasi (penyimpangan) terhadap GAAP dalam menyususn laporan
keuanagn dan prinsip akuntansi lainya telah diterapkan atas dasar yang tidak
konsisten dengan tahun sebelumnya.
1. Kompetensi
Kompeten artinya auditor harus memiliki keahlian di bidang auditing dan mempunyai pengetahuan
yang cukup mengenai bidang yang diauditnya dan kompetensi seorang auditor dibidang auditing
ditunjukkan oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimilikinya.
2. Independensi
Independen artinya bebas dari pengaruh baik terhadap manajemen yang bertanggung jawab atas
penyusunan laporan maupun terhadap para pengguna laporan tersebut.
a. Standar akuntansi keuangan digunakan sebagai pedoman untuk menyusun laporan keuangan
b. Perubahan standar akuntansi keuangan dari periode ke periode telah cukup dijelaskan.
c. Informasi dalam catatan-catatan yang mendukungnya telah digambarkan dan dijelaskan dgn
cukup dalam laporan keuangan, sesuai dengan standar akuntansi keuangan.