Anda di halaman 1dari 23

Manajemen persediaan

Kabul Trifiyanto S.E., M.B.A


Pokok Bahasan
• Pendahuluan
• Fungsi Persediaan
• Manajemen Persediaan
– Analisis ABC
• Model Persediaan
– Dependen Versus Independen
• Model Persediaan Independen
– Model EOQ, Model POQ, Model QD
• Model Probabilitas
Pendahuluan
• Persediaan mrpkan aset yang paling mahal
(kira-kira 40% dari investasi)
• Manajer operasi menyadari pentingnya
manajemen persediaan :
– Semakin besar persediaan semakin besar kebutuhan biaya
– Konsumen akan lari jika barang tidak tersedia
• Setiap organisasi mempunyai jenis sistem perencanaan
dan pengendalian persediaan
– Bank : persediaan cash; RS : persediaan darah dan obat-obatan
• Dalam hal produk fisik, pertanyaannya : apakah akan
membeli atau membuat sendiri ?
• Dua hal penting dalan analisis persediaan :
– Berapa yang harus dipesan ?
– Kapan pemesanan dilakukan ?
Fungsi Persediaan
• Untuk memberikan stock barang agar
memenuhi permintaan yang diantisipasi akan
timbul
• Untuk “memasangkan” produksi dengan
distribusi
• Untuk mengambil keuntungan dari potongan
jumlah (pembelian dalam jumlah besar)
• Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan
perubahan harga
• Untuk menghindari kekurangan stock
• Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung
dengan baik
Jenis Persediaan
• Persediaan Bahan Mentah : telah dibeli,
belum diproses
• Persediaan Barang Dalam Proses : telah
mengalami perubahan tapi masih belum
selesai
• Persediaan MRO (maintance, repair &
operation) : persediaan khusus karena
waktu dan kebutuhan untuk
pemeliharaan/perbaikan/ operasi dari
peralatan tidak diketahui
• Persediaan Barang Jadi: selesai diproduksi,
tapi masih menunggu untuk dikirim
Manajemen Persediaan
• Manajer operasi dapat menetapkan suatu sistem
untuk mengelola persediaan :
– Bagaimana mengelompokkan produk-produk persediaan ?
– Bagaimana mempertahankan keakuratan persediaan yang ada ?
• Analisis ABC
– Penerapan prinsip persediaan Pareto yg menyatakan
“ada beberapa yg penting dan banyak yg sepele” shg
bgmana memfokuskan sumberdaya pada bagian yang
terpenting yang sedikit itu; bukan pada yg banyak dan
sepele.
– Membagi persediaan dalam 3 kelompok berdasarkan
volume tahunan dalam jumlah uang
– Persediaan
– Kelas A :volume uang persediaan tinggi 70-80%;
– kelas B : volume uang persediaan sedang 15-20%;
kelas C : volume uang persediaan rendah kurang dari 5
%
Grafik Analisis ABC
A
80
Persentas Pemakaian tahunan

40

20 B

10 C

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Persentase dari keselurahan butir persediaan


Implikasi kebijakan Analisis ABC
• Perkembangan sumberdaya pembelian
dibayarkan kepada pemasok harus lebih tinggi
untuk butir persediaan A dibanding butir C
• Butir persediaan A harus dikendalikan secara
lebih ketat; ditempatkan di wilayah tertutup dan
harus sering diverifikasi
• Meramalkan butir persediaan A harus lebih hati-
hati dibanding yang lain

• Keakuratan Catatan Persediaan


• Perhitungan Siklus
Pengendalian Persediaan :
Industri Jasa
• Pengendalian persediaan pada industri
jasa tetap penting (jk tdk, 3% kerugian)
• Hal-hal yg dapat dilakukan :
– Pemilihan karyawan, pelatihan dan disiplin yg
baik
– Pengendalian yg ketat atas kiriman barang
yang datang
– Pengendalian yg efektif atas semua barang
yang keluar dari fasilitas
Model Persediaan
Dua pertanyaan penting :
• Kapan pemesanan dilakukan ?
• Berapa banyak yang akan dipesan ?

Tiga Model Permintaan Independen


• Model Economic Order Quantity
• Model Production Order Quantity
• Model Quantity Discount
Model EOQ
(Economic Order Quantity)
• Model paling tua dan paling terkenal, relatif mudah
digunakan.
• Asumsi yang digunakan :
– Permintaan diketahui dan nilainya konstan
– Lead time (waktu antara pemesanan dan penerimaan)
diketahui dan nilainya konstan
– Pesanan diterima dgn SEGERA
– Tidak ada DISKON
– Biaya hanya terdiri atas biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan
– Kehabisan stok dapat dihindari jika pemesanan
dilakukan pada waktu yang tepat
Model EOQ (Economic Order Quantity)
Tingkat persediaan Persediaan maksimum Tingkat penggunaan

Persediaan rata-rata=
Q/2

0 waktu

Persediaan minimum
Model EOQ (Economic Order Quantity)

Biaya
Biaya total

Biaya total minimum


Biaya penyimpanan

Biaya pemesanan

Q* Jumlah pesanan (Q)

Jumlah pesanan optimum


Model EOQ (Economic Order Quantity)
• Q = jumlah barang setiap pemesanan
• Q*= jumlah optimal barang per pemesanan (EOQ)
• D = Permintaan tahunan barang persediaan
• d = Permintaan per hari= D/(jumlah hari kerja per thn)
• L = lead time, waktu antara pemesanan dan
penerimaan
• S = Biaya pemesanan
• H = Biaya penyimpanan
• N = Jumlah pemesanan per tahun
• T = Waktu antar pemesanan
• TC= Total Cost
Formula EOQ
• Q* = √(2DS/H)
• N = D/Q*
• T = (jumlah hari kerja per tahun) /N
• TC = (D/Q)S + (Q/2)H
• ROP = dL
Model EOQ (Economic Order Quantity)
Contoh :
• Sebuah perusahaan ingin menurunkan biaya
persediaan dengan cara menetapkan jumlah
pemesanan optimal. Permintaan per tahun
1.000 unit, biaya pemesanan $10 per pesanan,
biaya penyimpanan $ 0,50 per unit. Jika dalam 1
thn hari kerja adalah 250 hari, hitung :
– Jumlah pesanan yang optimum
– Jumlah pemesanan per tahun
– Waktu antar pemesanan
– Biaya total persediaan pada kondisi optimal
– Titik pemesanan ulang (Re-order point)
Model Production Order Quantity
• Model ini mengasumsikan bahwa
penerimaan pesanan secara kontinu, tidak
seketika
Bagian dari siklus persediaan
Tingkat persediaan

dimana produksi terjadi

Bagian permintaan dari siklus


Persediaan maksimum tanpa dilakukan produksi

waktu
t
Model Production Order Quantity
• Q = Jumlah unit per pesanan
• H = Biaya penyimpanan per unit
• p = Tingkat produksi tahunan
• d = Tingkat permintaan harian
• t = Lama jalannya produksi, hari

• Q*p = √ (2DS)/[H(1-(d/p)]
Model Production Order Quantity
Contoh :
• Sebuah perusahaan yg membuat dan menjual
pelek mobil khusus untuk pasar sekunder
eceran. Ramalan permintaan tahunan adalah
1.000 unit, dengan permintaan harian rata-rata 6
unit. Meskipun demikian, proses produksi paling
efisien 8 unit per hari, tetapi konsumsi hanya 6
unit per hari. Jika hari kerja per tahun 167 hari,
tentukan jumlah unit maksimum per pesanan.
• D= 1.000; S = $10; H= $0,50; p = 8; d = 6
Model Quantity Discount
• QD : pengurangan harga untuk barang
yang dibeli dalam jumlah besar
• Jika :
– Q = jumlah unit yg dipesan
– D = Permintaan tahunan, unit
– S = Biaya pemesanan per pesanan
– P = Harga per unit ada diskon
– H = Biaya penyimpanan per unit
• TC = (D/Q)S + (QH/2) + PD
Model Quantity Discount
• Tahapan dlm penentuan jumlah pesanan yang
akan meminimumkan biaya total dengan diskon
– Untuk setiap potongan harga, hitung Q*
menggunakan Q*= √(2DS/IP)
– Untuk setiap potongan harga, bila jumlahnya tdk
memenuhi syarat untuk mendapat potongan
sesuaikan jumlah pesanan ke jumlah terendah yang
memungkinkan memperoleh diskon
– Hitung biaya total untuk setiap Q*
– Pilih Q* dengan biaya total paling rendah
Model Quantity Discount
• A Discount Store, membuat stok untuk mobil
balap mainan. Ada potongan harga jika membeli
dalam jumlah tertentu. Biaya normal $5.00 per
unit. Utk pesanan 1.000-1.999 biayanya $4.80
dan pesanan >2.000 biayanya $4,75. Biaya
pemesanan $49 per pesanan, permintaan
tahunan 5.000 unit, biaya penyimpanan 20%
terhadap biaya.
• Berapa banyak jumlah pesanan yang dapat
meminimumkan biaya persediaan total
Model Probabilistik
• Model-model EOQ, POQ dan QD
mengasumsikan bahwa permintaan diketahui
dan nilainya konstan.
• Model Probabilistik mengasumsikan bahwa
permintaan bersifat probabilistik
• ROP = d x L, maka perlu ditambah stok
pengaman ss, sehingga ROP menjadi, ROP= d
x L x (ss)
• Ss = Zsd dimana : sd = standar deviasi dan
Z= luas area dibawah kurva normal pada selang
kepercayaan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai