Anda di halaman 1dari 23

Transparency Masters to accompany Heizer/Render

Principles of Operations Management, 5e, and Operations


Management, 7e
2004 by Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, N.J. 07458
12-1
Operations
Management

Inventory Management
Bab 5
Transparency Masters to accompany Heizer/Render
Principles of Operations Management, 5e, and Operations
Management, 7e
2004 by Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, N.J. 07458
12-2
Learning Objectives
When you complete this chapter, you should be
able to :
Identify or Define:
+ Melakukan analisis ABC
+ Menjelaskan dan menggunakan perhitungan siklus
+ Menjelaskan model EOQ persediaan independen
+ Menghitung ROP dan persediaan pengaman
+ Menjelaskan model production order quantity
+Stock of materials
+Stored capacity
(Persediaan merupakan aset yang dinilai paling
mahal karena dapat mencapai 50% dari total
investasi modal)

+Examples
What is Inventory?
The Functions of Inventory
Fungsi Persediaan
+To decouple or memisahkan beberapa tahapan dari
proses produksi
+Mengklasifikasi aktivitas perusahaan dari permintaan
yang fluktuatif dan menyediakan barang yang akan
ditawarkan kepada konsumen
+Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena
pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi
biaya pengiriman barang
+Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga
Transparency Masters to accompany Heizer/Render
Principles of Operations Management, 5e, and Operations
Management, 7e
2004 by Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, N.J. 07458
12-5
Types of Inventory
Jenis-jenis Persediaan
+Raw material/ Persediaan bahan mentah
+Work-in-progress/ Persediaan barang setengah jadi
+Maintenance/repair/operating supply atau Persediaan
pasokan pemeliharaan/ perbaikan operasi
+Finished goods/ Persediaan barang jadi
12-6
The Material Flow Cycle
Sikluas Aliran Bahan Baku
pada perusahaan penggergajian kayu
12-7
+Sistem Persediaan Independen adalah jumlah
persediaan dipengaruhi oleh kondisi pasar dan tidak
dipengaruhi oleh kebutuhan akan proses produksi di
suatu organisasi. Contoh = persediaan barang jadi
+Sistem Persediaan Dependen adalah hal permintaan
terhadap item produk tertentu tergantung atau
dipengaruhi oleh permintaan terhadap satu atau lebih
item produk lainnya dalam sistem persediaan.
selanjutnya dibahas di pokok bahasan MRP
Pengelompokan Sistem Persediaan
12-8
+Membagi persediaan yang ada menjadi 3 klasifikasi
+ A class, B class, C class
+Artinya : mengukur permintaan tahunan dari setiap
barang persediaan dikalikan biaya/ unitnya.
+Policies based on ABC analysis
+ Kelas A merupakan volume Rp/ $ tahunannya tinggi
+ Kelas B merupakan volume Rp/ $ tahunannya sedang
+ Kelas C merupakan volume Rp/ $ tahunannya rendah
ABC Analysis
12-9
% dari Persediaan
Representasi Grafik dari Analisis ABC
0
20
40
60
80
100
0 50 100
% Rp/$ Penggunaan
Tahunan
A
B
C
Class % $ Vol % Items
A 80 15
B 15 30
C 5 55
+Perusahaan besar telah membuat catatan persediaan
secara akurat dan catatan itu harus diverifikasi melalui
audit berkelanjutan yang disebut Perhitungan Siklus.
+Perhitungan Siklus menggunakan klasifikasi
persediaan yang dikembangkan melalui analisis ABC.
+Berdasarkan sejarah, banyak perusahaan melakukan
persediaan fisik tahunan dengan menutup fasilitas dan
menugaskan orang-orang yang tidak berpengalaman.

Cycle Counting
Perhitungan Siklus
Contoh Kasus :
Perhitungan Siklus di sebuah Penghasil Truk
Soal :
Cole Trucks, sebuah produsen truk sampah berkualitas
tinggi memiliki sekitar 5.000 barang dalam
persediaannya. Mereka ingin menentukan banyaknya
barang untuk dihitung siklus setiap hari.

Solusi :
Latteung namanya seorang mahasiswa MO yang cerdas
direkrut dan hasilnya perusahaan tersebut memiliki 500
barang A, 1.750 barang B dan 2.750 barang C selama
musim panas.
Lanjutan,.................
Kebijakan perusahaan yang berlaku adalah :
Setiap bulan, barang A dihitung setiap 20 hari kerja
Setiap 3 bulan, barang B dihitung setiap 60 hari kerja
Setiap 6 bulan, barang C dihitung setiap 120 hari kerja

Pertanyaannya :
Berapa harikah, perusahaan mengalokasikan beberapa
barang dihitung setiap hari ?
Jawaban,.................
Pemahamannya :
Tujuh puluh tujuh barang dihitung setiap harinya artinya
audit harian dari 77 barang ini jauh lebih efisien dan akurat
dibandingkan melakukan sebuah perhitungan persediaan
besar-besaran setahun sekali.

Kelas
Barang
Kuantitas Kebijakan
Perhitungan Siklus
Jumlah Barang
Dihitung/ hari
A 500 Setiap bulan ( 20 hari kerja) 500/ 20 = 25 hari
B 1.750 Setiap 3 bulan (60 hari kerja) 1.750/ 60 = 29 hari
C 2.750 Setiap 6 bulan ( 120 hari kerja) 2.750/ 120 = 23 hari
77 hari
Inventory Costs
Biaya-biaya Persediaan
+Holding costs (biaya penyimpanan) biaya yang
terkait dengan menyimpan atau membawa persediaan
selama waktu tertentu.
+Ordering costs (biaya pesanan) mencakup biaya
dari persediaan, formulir, proses pesanan, pembelian,
dukungan administrasi.
+Setup costs (biaya penyetelan) biaya untuk
mempersiapkan mesin atau proses untuk membuat
sebuah pesanan.
+Fixed order-quantity models
+ Economic Order Quantity (Model kuantitas pesanan
ekonomis) EOQ
+ Production Order Quantity (Model kuantitas pesanan
produksi POQ
+ Quantity Discount (Model Diskon kuantitas)
+Probabilistic models (Model Probabilistik)
+Fixed order-period models (Sistem Periode Tetap)
Inventory Models
Model-model Persediaan
+Known and constant demand (permintaan)
+Known and constant lead time (waktu tunggu)
+Instantaneous receipt (penerimaan persediaan
bersifat intan) of material
+No quantity discounts
+Only order (setup) cost and holding cost
+No stockouts (kehabisan persediaan)
EOQ Assumptions
Asumsi-asumsi dari EOQ
12-17
Inventory Usage Over Time
Penggunaan Persediaan dalam waktu tertentu
Waktu
I
n
v
e
n
t
o
r
y

L
e
v
e
l

Persediaan rata-
rata yang
tersedia (Q*/2)
0
Persediaan
Minimum
Kuantitas Pesanan = Q
(tingkat persediaan
maksimum)
Tingkat
penggunaan
Biaya Total sebagai
Fungsi dari Kuantitas Pesanan
Kuantitas Pesanan
Biaya Tahunan
Kurva Biaya Penyetelan
Kuantitas
Pesanan (Q*)
Biaya Total
Minimum
Transparency Masters to accompany Heizer/Render
Principles of Operations Management, 5e, and Operations
Management, 7e
2004 by Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, N.J. 07458
12-19
Optimal Order Quantity
Expected Number of Orders
Expected Time Between Orders
Working Days / Year
Working Days / Year
= =

= =
= =
=
=
Q*
D S
H
N
D
Q
*

T
N
d
D
ROP d L
2
D = Permintaan Tahunan
S = Biaya Penyetelan cost per order
H = Holding (biaya penyimpanan)
d = Demand per day
L = Lead time in days
EOQ Model Equations
Transparency Masters to accompany Heizer/Render
Principles of Operations Management, 5e, and Operations
Management, 7e
2004 by Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, N.J. 07458
12-20
D = Demand per year
S = Setup cost
H = Holding cost
d = Demand per day
p = Production per day
POQ Model Equations
Optimal Order Quantity
Setup Cost
Holding Cost
= =
-
=
*
= *
=
Q
H*
d
p
Q
D
Q
S
p
*
1
(
0.5 * H * Q
-
d
p
1
)
-
d
p
1
( )
2*D*S
( )
Maximum inventory level
Contoh Kasus :
Sebuah museum nasional beberapa waktu yang lalu
memutuskan untuk membuka counter suvenir bagi
pengunjungnya. Penjualan suvenir per minggu 18 Unit, Counter
tersebut buka selama 52 minggu dalam setahun. Pemasok
suvenir menetapkan harga sebesar $ 60 per unit. Biaya pesan
suvenir ke pemasok sebesar $ 45/ pesan. Biaya penyimpanan
ditetapkan sebesar 25% dari harga pembelian suvenir tersebut.
Pertanyaan :
1. Tentukan jumlah pesanan suvenir yang akan menimbulkan
total biaya persediaan minimal
2. Berapa jarak waktu antar pesannya ?
3. Apabila manajer counter suvenir selama ini menetapkan
jumlah order sebesar 390 unit per order, tepatkah kebijakan
manajer tersebut ?
Solusi :
1. Kebutuhan Suvenir/Tahun = (18 unit/ minggu x 52 minggu/tahun)
= 936 unit/ tahun
Biaya pesan = $ 45/ pesan
Biaya simpan = 25% ($ 60) = $ 15

=

Total biaya persediaan =



= 562 + 562 = $ 1,124


H
DS
EOQ
2
=
( )( )
( )
Unit 75
15
45 936 2
=
(

|
.
|

\
|
+
(

|
|
.
|

\
|
= H
Q
S
Q
D
2
(

|
.
|

\
|
+
(

|
.
|

\
|
= 45
75
936
15
2
75
Solusi :
2. Menghitung Tenggang Waktu antar Pesan (Time Between Order)
TBO = ( EOQ/ D)*12 Bulan
= (75/ 936)* 12 bulan
= 0,96 Bulan

3. Selama ini manajer menetapkan order = 390 Unit/ order, maka =
Total biaya persediaan = [(390/2)*15] + [(936/390)*45]
= 2,925 + 108 = $ 3,033

Berdasarkan total biaya persediaan, dapat disimpulkan bahwa
kebijakan manajer selama ini untuk order sebesar 390 unit/ order
adalah SALAH karena menimbulkan total biaya persediaan lebih
mahal daripada order sebesar 75 unit/ order.

Anda mungkin juga menyukai