Anda di halaman 1dari 38

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

Dosen : Sri Hariani Eko Wulandari, S.Kom, M.MT


3/13/2015

PERSEDIAAN
Bisnis Manufaktur

Bisnis jasa

Bisnis pertanian
dan pertambanga
n

Bisnis informasi

Bisnis Pengecer,
distributor , Waralaba

Bisnis Transportasi

Bisnis Utilitas

Bisnis property

DEFINISI PERSEDIAAN
PERSEDIAAN:
BAHAN / BARANG YG DISIMPAN & AKAN DIGUNAKAN
UTK MEMENUHI TUJUAN TERTENTU MISAL UNTUK
PROSES PRODUKSI , UNTUK PERAKITAN, UNTUK
DIJUAL KEMBALI ATAU UNTUK SUKU CADANG DARI
SUATU PERALATAN / MESIN

PERSEDIAAN MERUPAKAN SUMBER DAYA YG


MENGANGGUR (IDLE RESOURCES) KRN SEBELUM
PERSEDIAAN DIGUNAKAN BERARTI SUMBER DAYA YG
TERKAIT DI DALAMNYA TIDAK DAPAT DIGUNAKAN
3/13/2015

KENAPA PERSEDIAAN MUNCUL ?

Ketidaktahuan/adanya ketidakpastian
Perbedaan lokasi/jarak
Untuk mencapai skala ekonomi
Perbedaan waktu antara produksi dengan
konsumsi
4

TUJUAN ADANYA PERSEDIAAN ADALAH:


1. Utk memperoleh diskon shg harga per unit jadi kecil
2. Biaya pengangkutan per unit menjadi rendah
3.
4.
5.
6.
7.

SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN


MERUPAKAN SERANGKAIAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN UTK.
MENENTUKAN:
a) TINGKAT PERSEDIAAN YG HARUS DIJAGA
b) KAPAN MENAMBAH PERSEDIAAN HARUS DILAKUKAN
c) BERAPA BESAR PESANAN HARUS DIADAKAN

MENJAMIN KETEPATAN DALAM JUMLAH & WAKTU

JENIS-JENIS PERSEDIAAN BERDASARKAN FUNGSINYA:


Fluktuation Stock
Untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan
dan untuk mengatasi jika
terjadi kesalahan/penyimpangan dalam perkiraan
penjualan, waktu produksi atau pengirman barang.
2, Anticipation Stock
Untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan, misalnya
musim permintaan tinggi, sukar memperoleh bahan baku.
3. Lot size Inventory :
Persediaan dalam jumlah besar yang melebihi kebutuhan saat itu,
hal ini untuk mendapatkan quantity discount dan penghematan
biaya pengangkutan dan efisiensi produksi
4. Pipeline Inventory
Persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari tempat asal
ke tempat dimana barang tsb akan digunakan yang dapat memakan

JENIS PERSEDIAAN BERDASARKAN BENTUKNYA


1. Bahan baku (raw materials stock)
Bahan baku meliputi semua bahan yg digunakan dlm proses produksi utk
menghasilkan suatu produk.
2. Bagian produk / parts yg dibeli (purchased parts / component stock).
Barang-barang yg terdiri dr parts yg dipesan dr perusahaan lain, yg dpt
secara langsung di assembling dg parts lain, tanpa melalui proses produksi.
jadi bentuk barang yg merupakan parts ini tdk mengalami perubahan
bentuk.
3. Barang pembantu/perlengkapan (supllies stock)
Bahan yg diperlukan / digunakan dlm proses produksi agar berhasil dg
baik, contoh: minyak pelumas yg digunakan utk memperlancar jalannya
mesin produksi
4. Barang setengah jadi / barang dlm proses (work in process/process
stock)
5. Barang jadi (finished goods stock)

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN


Akan menyangkut pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang harus disediakan
Berapa jumlah yang harus disediakan
Kapan pemesanan harus dilakukan
Dari mana sumbernya, apakah dibuat sendiri
atau dibeli. Kalau dibeli dari pemasok mana
Bagaimana sistem pengendaliannya
Dst

TITIK SEDIAAN DALAM SUATU SISTEM PRODUKSI-DISTRIBUSI


Mengidentifikasi titik-titik sediaan (stock point) utama dalam suatu
sistem produksi-distribusi, mulai dari pemesanan bahan baku dan
suplai, melalui proses produksi, dan berpuncak pada ketersediaan
barang jadi untuk konsumsi pemakai.
Proses produksi membutuhkan persediaan (stock) bahan baku dan
suplai dengan biaya minimum dan jadwal yang sesuai
Persediaan barang setengah jadi dikonversi ke sediaan barang jadi
Tingkat sediaan barang jadi bergantung pda kebijakan yang digunakan
untuk menentukan ukuran lot (lot size) dan saat (timing) produksi
serta pada tingkat penggunaan yang ditentukan oleh pesanan
distributor

Titik-titik sediaan dalam sistem produksi - distribusi


( distributor

dan pengecer menyediakan produk bagi konsumen untuk


sediaan barang jadi )

1.

BIAYA-BIAYA YG TIMBUL DARI ADANYA PERSEDIAAN:


Biaya pemesanan (Ordering cost)

S:

Biaya yg dikeluarkan utk

pemesanan, contoh:
a. Biaya administrasi pembelian & penempatan order (cost of placing order)
b. Biaya pengangkutan & bongkar muat (shiping & handling cost)
c. Biaya penerimaaan dan pemeriksaan barang
d. Biaya membuka L/C, dll

2. Biaya mengadakan persediaan (Holding Cost),

H contoh :

a. Biaya pergudangan (storage cost)


b. Biaya Pemeliharaan barang
c. Risiko barang ketinggalan jaman atau penurunan nilai
d. Kerusakan / Pencurian
e. Pajak kekayaan atas investasi dlm persediaan utk jangka waktu satu tahun
f. bunga atas modal yg diinvestasikan dlm inventory utk mengganti hilangnya
12

BIAYA-BIAYA YG TIMBUL DARI ADANYA PERSEDIAAN(2)


3) biaya kekurangan persediaan (out of stock cost)
Biaya tambahan yg dikeluarkan sbb:
a) pelanggan meminta / memesan suatu barang sedangkan barang / bahan yg
dibutuhkan tdk tersedia
b) pengiriman kembali pesanan (order)
4) biaya yg berhubungan dg kapasitas (capacity associated cost), terdiri dari:
a) biaya kerja lembur
b) biaya latihan
c) biaya pemberhentian kerja
d) biaya pengangguran (idle time cost) biaya ini terjadi karena adanya
penambahan / pengurangan kapasitas produksi

13

MODEL SEDIAAN DASAR


Sasaran model sediaan dasar adalah menentukan jumlah
pemesanan optimal yang meminimalkan biaya total untuk
menyimpan sediaan dan memproses pesanan.
Biaya Penyimpanan (Holding Cost) H = (Q/2)
Biaya Pemesanan (Setup Cost)

S = (D/Q)

Biaya Total Inventory : TC = (Q/2) H + (D/Q) S


dimana :
D = permintaan bahan persatuan waktu (demand)
Q = jumlah barang pada setiap pesanan
S = biaya setup atau biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H = biaya penyimpanan per unit per tsatuan waktu

Model Grafik Model Sediaan Dasar


Annual
cost

Total Cost = (Q/2) H + (D/Q) S


TCmin
HQ
Holding Cost =

Minimum
total cost

SD
Order Cost =

Optimal order
Qopt

Order Quantity (Q)

Bila Q terlalu banyak , biaya simpan tinggi sedangkan bila Q terlalu sedikit, biaya pesan tinggi

KEPUTUSAN/KEBIJAKAN YANG BERHUBUNGAN


DENGAN PERSEDIAAN

1
PEMESANAN
EKONOMIS
(EOQ)

SAFETY STOCK
(PERSEDIAAN PENGAMAN)

REORDER POINT
(TITIK PEMESANAN KEMBALI)

PERSEDIAAN
MAXIMUM

16

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)


Suatu metode untuk menentukan jumlah pesanan yang optimal dengan
biaya yang paling ekonomis.

Asumsi:
1. Barang yg dipesan & disimpan hanya satu macam
2. Kebutuhan / permintaan barang diketahui & konstan
3. Biaya pemesanan & biaya penyimpanan diketahui & konstan
4. Barang yg dipesan diterima dlm satu batch
5. Harga barang tetap & tdk tergantung dr jumlah yg dibeli (tdk
ada potongan kuantitas)
6. Waktu tenggang (lead time) diketahui & konstan

Frekuensi pemesanan F = D/ Q*
Interval waktu pesanan I = Total Hari kerja / Hari kerja
Biaya Penyimpanan (Holding Cost) H = (Q/2)
Biaya Pemesanan (Setup Cost)

S = (D/Q)

Biaya Total Inventory : TC = (Q/2) H + (D/Q) S


dimana :
D = permintaan bahan persatuan waktu (demand)
Q = jumlah barang pada setiap pesanan
S = biaya setup atau biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H = biaya penyimpanan per unit per tsatuan waktu

Bila : D = permintaan bahan persatuan waktu (demand)


Q = jumlah barang pada setiap pesanan
S = biaya setup atau biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H = biaya penyimpanan per unit per tahun
P = harga beli per unit
Biaya Inventori :
TC = (Q/2) H + (D/Q) S

. . . . . . . (1)

Biaya Total (Inventori & Pembelian):


TCP = (Q/2) H + (D/Q) S + P D . . . (2)

Q optimum =

2 SD
H

Rumus di atas dikenal dengan rumus model Economic Order Quantity (EOQ), dimana
nilai Q yang diperoleh dapat meminimalkan total cost biaya inventori

EOQ =

2 SD
H

CONTOH

1. Sharp. Inc., sebuah perusahaan yang menjual jarum suntik


tanpa rasa sakit ke rumah sakit, bermaksud mengurangi
biaya persediaannya dengan menentukan jumlah jarum
suntik yang optimum untuk setiap pemesanan. Permintaan
tahunan adalah 1.000 unit, biaya setup atau pemesanan
adalah $10 setiap pesanan dan biaya penyimpanan per
unit per tahun adalah $ 0.50. Tentukan unit yang optimum
per pesanan, frekuensi pemesanan per tahun dan interval
waktu pemesanan yang diperkirakan. Tentukan pula biaya
persediaan tahunan total. Bila harga setiap jarum adalah $
10, tentukan biaya total tahunan termasuk biaya pembelian.
Perusahaan menggunakan hari kerja 250 hari per tahun. ( Q*
= 200 unit; f = 5 kali, T = 50 hari, TCt 10.100 ).

Q=
Q=

2 SD
H
2(10)(1000)
0.50

40.000 = 200unit

Frekuensi pemesanan per tahun F = D/Q = 1000/200 = 5 pesanan per


tahun
Interval waktu pemesanan (I) = H/F = 250 / 5 = 50 hari antar pemesanan

Biaya persediaan tahunan total (TIC) = (1000/200)10 + (200/2)0.5

= (5)(10) + (100) 0.5


= $50 + $ 50 = $ 100

Biaya tahunan total (TC) = (D/Q)S + (Q/2) H + PD


= $ 50 + $ 50 + (10) 1000 = $ 10.100

II.5. ANALISA KEPEKAAN


EOQ merupakan model yang tangguh (robust),
memberikan jawaban yang memuaskan meskipun
terdapat beragam variasi dalam parameternya.
Karena berbagai pertimbangan praktis (ketentuan beban
mutan truk, kendala ruang gudang, dsb), terkadang sulit
untuk mengikuti kebijakan EOQ secara persis. Dan dalam
pengamatan memang sering kali sulit untuk menentukan
biaya pemesanan dan biaya penyimpanan yang akurat.
Analisa kepekaan dapat mengungkap kesalahan dalam
TC akibat estimasi dan biasanya hanya mengakibatkan
kenaikan kecil pada TC.

Contoh no. 2 memperlihatkan bahwa EOQ benar-benar


tangguh dan kesalahan yang signifikan tidak terlalu besar
biayanya Atribut model EOQ ini paling mudah digunakan
karena terbatasnya kemampuan untuk meramalkan
permintaan, biaya penyimpanan, dan biaya pemesanan
secara teliti. Dapat pula dilihat pada grafik di depan
bahwa kurva TC adalah bathtub dan karenanya biaya naik
secara perlahan di sekitar titik EOQ.

Pertemuan 4

REORDER POINT
TITIK PEMESANAN KEMBALI

REORDER POINT ATAU TITIK PEMESANAN KEMBALI : ADALAH SUATU TITIK


ATAU BATAS DARI SEJUMLAH PERSEDIAAN YANG ADA PADA SUATU SAAT
DIMANA PEMESANAN HARUS DIADAKAN KEMBALI.

REORDER POINT = PENGGUNAAN BAHAN SELAMA LEAD TIME + SAFETY


STOCK.
ROP = D L + S
dimana : D = permintaan per satuan waktu
L = lead time (waktu tunggu)
S = safety stock

26

KURVA TITIK PEMESANAN KEMBALI

= Jumlah pemesanan

ROP

= Titik Reorder Point

L = a-b = Lead Time


T = c-d = interval pemesanan

QTY

ROP

ROP

ROP

CONTOH No. 3 & 4


S

c
Time

d
27

PERSEDIAAN PENYELAMAT
(SAFETY STOCK)

SAFETY STOCK ADALAH


PERSEDIAAN TAMBAHAN
YANG DIADAKAN UNTUK
MELINDUNGI ATAU MENJAGA
KEMUNGKINAN TERJADINYA
KEKURANGAN BAHAN ATAU
STOCK OUT.

PENGGUNAAN
BAHAN YANG
BERLEBIH
ATAU MELEBIHI
BIASANYA

STOCK OUT ATAU KEKURANGAN


BAHAN BISA DIAKIBATKAN OLEH :

ADANYA
KETERLAMBATAN
PENGIRIMAN
BAHAN

28

KONDISI SAFETY STOCK


SAFTEY STOCK
YANG BANYAK

SAFTEY STOCK YANG


SEDIKIT

BIAYA SIMPAN
TINGGI
TERJAMINNYA
PROSES
PRODUKSI
BIAYA SIMPAN
RENDAH

PROSES PRODUKSI
KURANG TERJAMIN

TINGKAT OPTIMAL
SAFETY STOCK
29

Soal Latihan Reorder Point


3. Electronic Assembler, Inc., memiliki
permintaan untuk salah satu komponennya
sebanyak 8.000 setiap tahunnya. Perusahaan
beroperasi selama 250 hari per tahun. Secara
rata-rata pengiriman pesanan membutuhkan
waktu selama tiga hari kerja.
a. Tentukan titik pemesanan ulang.
b. Bila safety stock adalah 50 unit, berapa ROP
nya? (ROP= 96; ROP = 146)

3a. ROP = D x L
= (8000/250) x 3
= 96 unit
3b. ROP = (DxL) + S
= (8000/250) x 3 + 50
= 146 unit

4. Perusahaan Maju Jaya tiap tahunnya memiliki


permintaan bahan baku yang konstan sebanyak 25.000
unit. Apabila biaya simpan yang timbul dapat didekati
dengan fraksi biaya simpan sebesar 20% dari harga
bahan baku serta biaya pesan sebesar Rp 5.000/order,
lead time 15 hari, dan harga bahan baku adalah Rp
10.000/unit, tentukan:
1. Jumlah pemesanan yang optimal (354 unit)
2. Titik pemesanan kembali (250 unit)
3. Frekuensi order dalam satu tahun (71 kali).
4. Interval pemesanan.(4 hari)
5. Minimum cost per tahun (250.707.107).
6. ( diketahui hari kerja perusahaan adalah 300 hari per tahun).

II.7. MODEL DISKON KUANTITAS

Diskon kuantitas secara sederhana merupakan harga yang


dikurangi karena sebuah barang dibeli dalam jumlah yang
besar.
Formula EOQ dasar merumuskan harga beli yang bersifat
tetap (fixed price). Bila ada diskon kuantitas, persamaan biaya
tidak lagi menjadi fungsi kontinyu dari jumlah pemesanan
(quantity order) tetapi akan dipengaruhi oleh diskon harga.

MODEL DISKON KUANTITAS


Diskon Kuantitas adalah harga (price-P) yang dikurangi karena
sebuah barang dibeli dalam jumlah yang besar.
Contoh;
NO

KUANTITAS DISKON

DISKON (%)

HARGA
DISKON (P)

1.

0 sd. 999

Tidak ada diskon

2.

1.000 sd. 2.000

$ 4,80

3.

Di atas 2.000

$ 4,75

$ 5,00

Faktor
utama dalam mempertimbangkan diskon karena
kuantitas adalah antara biaya produk yang berkurang dan biaya
penyimpanan yang meningkat.

Biaya total = Biaya order + Biaya penyimpanan + Biaya produk


atau
TCT = (D/Q) S + (Q/2) H + PD
Kuantitas yang akan meminimalkan biaya persediaan tahunan total
harus ditentukan. Karena terdapat beberapa diskon, proses ini
melibatkan empat langkah.

Langkah 1
Untuk setiap diskon, hitunglah sebuah nilai untuk ukuran pesanan yang optimum
Q*, dengan menggunakan persamaan
Q* =

2 SD
IP

IP menyatakan bahwa harga dari barang tersebut merupakan sebuah faktor dalam
biaya penyimpanan tahunan. Biaya penyimpanan dinyatakan sebagai persentase
harga satuan.
Langkah 2
Bila kuantitas pesanan terlalu rendah untuk memenuhi persyaratan diskon, maka
dilakukan penyesuaian kuantitas pesanan ke kuantitas yang paling rendah yang
memenuhi syarat

Langkah 3
Dengan menggunakan persamaan biaya total,
hitunglah biaya total untuk setiap Q* yang
ditentukan pada langkah 1 dan 2 (menggunakan Q*
yang telah disesuaikan).
Langkah 4
Pilih Q* yang memiliki biaya total terendah.

CONTOH No. 5

Latihan Diskon Kuantitas

Anda mungkin juga menyukai