Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PERSEDIAAN

KONSEP PERSEDIAAN
• Persediaan dapat diartikan sebagai barang yang dibeli dan dimiliki oleh perusahaan yang
bertujuan untuk dijual kembali atau digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan
bahan setengah jadi atau barang jadi.
• Merupakan bentuk aktiva yang selalu berputar dimana jumlahnya akan terus mengalami
perubahan dan termasuk dalam kegiatan pembelanjaan aktif

KELEBIHAN PERSEDIAAN KEKURANGAN PERSEDIAAN


Menimbulkan beban biaya lainnya (misalnya Menyebabkan proses produksi menjadi
biaya penyimpanan dan pemeliharaan) dan terganggu karena kekurangan bahan baku dan
memperlambat perputaran modal produktivitas tidak optimal
PRINSIP MANAJEMEN PERSEDIAAN

✓ Berupa kegiatan untuk mengatur tingkat persediaan yang tepat agar jumlahnya
tidak terlalu besar maupun tidak terlalu kecil
✓ Mengupayakan perusahaan agar terhindar dari kesalahan dalam menetapkan
besaran investasi persediaan karena akan berdampak pada keuntungan
✓ Tinggi rendahnya tingkat perputaran akan berpengaruh langsung pada besar
kecilnya dana yang ditanamkan dalam persediaan
✓ Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan → maka semakin pendek tingkat
dana yang tertanam
BENTUK PERSEDIAAN
Pada perusahaan manufaktur umumnya memiliki 3 (tiga) jenis
persediaan yaitu :

Bahan Baku
• Ditentukan berdasarkan perhitungan perkiraan produksi dan
penjadwalan transaksi
Barang dalam proses (setengah jadi)
• Dipengaruhi oleh lamanya proses produksi (pengolahan bahan
baku)
Barang Jadi
• Ditentukan berdasarkan koordinasi antara bagian produksi dan
penjualan
FUNGSI & TUJUAN PERSEDIAAN
• Alasan perlunya persediaan bagi perusahaan maupun organisasi.
(1) Adanya ketidakpastian permintaan (permintaan mendadak),
(2) Adanya ketidakpastian pasokan dari para suplier,
(3) Adanya ketidakpastian tenggang waktu pemesanan.

• Tujuan diadakan persediaan, yaitu :


(1) memberikan layanan yang terbaik pada pelanggan,
(2) memperlancar proses produksi,
(3) mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan (stockout), dan
(4) menghadapi fluktuasi harga.
BIAYA PERSEDIAAN
Biaya Persediaan
Biaya Penyimpanan Biaya Pemesanan
Pengaman
• Semakin besar • Semua biaya yang • Disediakan untuk
persediaan, maka dikeluarkan untuk mencegah
semakin besar biaya memesan barang kemungkinan
penyimpanan nya (bahan baku) dari perusahaan
• Misalnya biaya pihak lain (supplier) kehabisan barang
asuransi, biaya sewa • Misalnya biaya untuk dijual
gudang, biaya pesan, pengecekan, (mencegah
pemeliharaan ekspedisi, kekurangan
penanganan persediaan)
(bongkar-muat) • Biaya extra, biaya
produksi dalam
kapasitas lebih besar
KEPUTUSAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

Minimalisir biaya Tingkat


Manajamen
dalam perubahan persediaan
Persediaan
persediaan optimal

• Berdasarkan sasaran di atas, selanjutnya perusahaan perlu mempertimbangkan kapan


melakukan order persediaan dan berapa jumlah yang harus dipesan
• Keputusan melakukan pemesanan, dapat dilakukan dengan pendekatan yaitu:
1. Model Economic Order Quantity (EOQ)
2. Pendekatan titik pemesanan kembali (Reorder Point Approach)
MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

• Konsep EOQ digunakan untuk menentukan berapa jumlah yang harus dipesan
dengan biaya yang minimal (pemesanan barang optimal)
• Dalam menentukan besarnya pesanan, hanya fokus pada biaya variabel
(biaya pemesanan dan biaya penyimpanan)
• Asumsi dasar EOQ :
• Permintaan dapat ditentukan secara pasti dan konstan
• Pesanan diterima dengan segera dan pasti
• Tidak terjadi stock out
• Harga item konstan
MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

• Rumus EOQ

• EOQ (Q) : Jumlah pemesanan paling optimal


• R : Jumlah unit kebutuhan dalam satu periode
• S : Biaya pemesanan
• C : Biaya penyimpanan dalam rupiah per unit
CONTOH SOAL
Hitung EOQ jika perusahaan semen PT. ATOZ menggunakan bahan
sebesar 5000 kg per tahun. Biaya pemesanan Rp. 49.000 setiap kali
pembelian dan biaya simpan Rp 1000 per kg/tahun.
PENDEKATAN PEMESANAN KEMBALI
(REORDER POINT – ROP)
• Reorder Point adalah titik yang menunjukkan jumlah barang yang harus ada di Gudang, sewaktu
perusahaan harus mengadakan pemesanan lagi sehingga penerimaan bahan baku tepat waktu

• Jumlah persediaan > Safety Stock (batas aman minimal persediaan yang harus ada di dalam
Gudang untuk menjaga kontinuitas produksi)

• Faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besaran ROP :


• Penggunaan selama tenggang waktu mendapatkan barang (lead time)
• Besaran Safety Stock

Reorder Point (RoP) = Safety Stock + Penggunaan selama lead time


CONTOH SOAL
Perusahaan menetapkan persediaan minimal (safety stock) dalam satu periode
adalah 50% dari penggunaan selama lead time. Juga telah ditetapkan bahwa lead
time-nya adalah selama 5 minggu dengan kebutuhan setiap minggunya adalah 40
unit. Berapa Reorder Point yang perlu ditentukan oleh perusahaan?

ROP = SAFETY STOCK + LEAD TIME


= 50% (5 x 40) + (5 x 40)
= 100 + 200
= 300 unit
LATIHAN SOAL EOQ & ROP
Kebutuhan Perusahaan “Unggul Jaya” terhadap bahan baku selama satu tahun adalah 40.500 unit, dengan rincian
berikut :

Biaya persediaan setiap pesanan Rp 80


Biaya pesanan Rp 120
Biaya asuransi per unit Rp 30
Biaya ekspedisi Rp 50
Biaya pemeliharaan Rp 20
Biaya penerimaan barang Rp 150
Biaya sewa Gudang Rp 40
Lead Time 4 hari
Persediaan minimal 150 unit

Tentukan :
a. Economic Order Quantity (EOQ)
b. Frekuensi pembelian
c. Reorder Point (asumsi 1 tahun = 360 hari)
PEMBAHASAN
• DIKETAHUI : a. Menentukan Economic Order Quantity (EOQ) b. Menentukan Frekuensi Pembelian (order)
R = 40.500
S (Biaya Pemesanan) : (Rp)
Biaya persediaan 80
Biaya pesanan 120
Biaya ekspedisi 50
Biaya penerimaan 150
Total 400
c. Menentukan Reorder Point (ROP)
C (Biaya Penyimpanan) : (Rp)
Biaya asuransi 30
Biaya sewa Gudang 40
Biaya pemeliharaan 20
Total 90

Anda mungkin juga menyukai