Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Persediaan yaitu:
 Sekumpulan produk phisikal pada berbagai tahap
proses transformasi dari bahan mentah ke barang
dalam proses, dan kemudian barang jadi.
 Segala sesuatu/sumber-sumber daya organisasi yang
disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan
permintaan.

Persediaan meliputi:
 Persediaan bahan baku atau bahan mentah
 Persediaan barang dalam proses
 Persediaan barang jadi/produk akhir
 Persediaan bahan-bahan pembantu/pelengkap
 Persediaan komponen-komponen lain yang menjadi
bagian keluaran produk perusahaan
Menetapkan Persediaan

Kesalahan dalam menetapkan persediaan


dapat berakibat fatal, misalnya:
 Persediaan terlalu kecil
Hilangnya kesempatan; untuk menjual –
memperoleh laba
 Persediaan terlalu besar
Adanya biaya besar; memperkecil laba –
memperbesar resiko
Keuntungan Persediaan

Perusahaan dapat
 Mempengaruhi ekonomi produksi
 Mempengaruhi pembelian
 Dapat memenuhi pesanan dengan lebih
cepat
Kerugian Adanya Persediaan

 Biaya penyimpanan
 Biaya pemindahan
 Pengembalian modal yang tertanam
dalam bentuk persediaan
Fokus Pengelolaan Persediaan

 Berapa banyak yang harus dipesan pada


waktu tertentu ?
 Berapa banyak jenis persediaan yang
harus disimpan ?
 Kapan sebaiknya persediaan dipesan ?
Biaya Persediaan

Biaya yang berhubungan dengan


persediaan yaitu:
 Biaya pemesanan persediaan
 Biaya penyimpanan persediaan
 Biaya penyiapan atau pemasangan (set-up
cost)
 Biaya kerugian persediaan
Biaya Pemesanan – Ordering Costs
Biaya pemesanan (ordering cost atau set up cost) adalah
biaya-biaya yang berhubungan dengan proses
pemesanan suatu barang.

Biaya pemesanan mencakup:


 Biaya penyiapan pesanan
 Biaya pengiriman pesanan
 Biaya penerimaan barang
 Biaya penempatan barang ke gudang
 Biaya pemrosesan pembayaran
Biaya Pemesanan – Ordering Costs

Apabila dalam satu tahun suatu perusahaan


membutuhkan bahan untuk dibeli sebanyak D unit,
dan setiap kali pembelian bahan sebanyak Q unit,
serta biaya pemesanan setiap kali pesan sebesar o
rupiah, maka biaya pemesanan dapat dihitung
dengan rumus:
D
Biaya pemesanan = xo
Q
Biaya Penyimpanan(Carrying Cost)
Biaya penyimpanan (carrying cost) adalah biaya yang
ditimbulkan akibat dari penyimpanan dan pemeliharaan
persediaan yang dibeli.
Biaya penyimpanan mencakup:
 Biaya fasilitas penyimpanan/gudang
 Biaya pemeliharaan barang di dalam gudang
 Biaya modal yang tertanam dalam persediaan
 Biaya keusangan
 Biaya penanganan persediaan
 Biaya asuransi persediaan
Biaya Penyimpanan(Carrying Cost)
Apabila bahan yang dipesan setiap kali pesan
sebesar Q unit, maka rata-rata persediaan adalah
Q/2. Apabila biaya penyimpanan sebesar C dari
rata-rata bahan yang disimpan, maka biaya
penyimpanan dapat dihitung dengan rumus:
Q
Biaya penyimpanan = xC
2
Jumlah Persediaan yang Optimal
 Dalam penentuan jumlah persediaan yang
optimal dapat digunakan model jumlah
pemesanan yang paling ekonomis: Economic
Ordering Quantity Model ( Model EOQ )
 Model EOQ adalah suatu rumusan untuk
menentukan jumlah pesanan yang akan
meminimumkan biaya persediaan.
 Jumlah pesanan yang paling ekonomis
(EOQ) dapat dicapai pada saat biaya
pemesanan sama dengan biaya
penyimpanan.
Model EOQ
EOQ dapat dihitung dengan rumus:

EOQ = 2. D.o Keterangan :


C EOQ = Jumlah pesanan
yang paling ekonomis
D = Jumlah kebutuhan
atau o
bahan selama setahun
= Biaya pemesanan
setiap kali pesan
2. D.o C = Biaya penyimpanan per unit
EOQ = P.i
P = Harga bahan per unit
i = Persentase biaya
penyimpanan
Asumsi Model EOQ

 Jumlah kebutuhan bahan sudah dapat ditentukan


lebih dahulu secara pasti untuk penggunaan
selama satu tahun atau satu periode.
 Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang
konstan secara kontinyu.
 Pesanan persis diterima pada saat tingkat
persediaan sama dengan safety stock.
 Harga konstan selama periode tersebut.
Contoh
PT “SAUDAGAR” merencanakan untuk melakukan pembelian
bahan selama satu tahun sebanyak 160.000 unit. Biaya
pemesanan Rp 100.000,- setiap kali pesan. Biaya penyimpanan
sebesar Rp 20,- per unit.
Hitunglah jumlah pembelian (pemesanan) yang paling
ekonomis!

Jumlah pembelian atau pemesanan yang paling ekonomis


adalah:
2 x 160.000 x 100.000
EOQ = = 1.600.000.000
20
= 40.000 unit
Untuk membuktikan apakah benar bahwa 40.000 unit
merupakan jumlah pesanan yang optimal, maka dapat dijelaskan
dengan tabel berikut ini:
Tabel Frekuensi Pembelian dan Biaya Persediaan
Frekuensi Pembelian
Keterangan
1x 2x 3x 4x 5x 6x
Persediaan 160.000 80.000 53.333 40.000 32.000 26.666
(unit)
Rata-rata 80.000 40.000 26,667 20.000 16.000 13.333
Persediaan
Biaya 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000
Pemesanan
Biaya 1.600.000 800.000 533.330 400.000 320.000 266.660
Penyimpanan
Total Cost 1.700.000 1.000.000 833.330 800.000 820.000 866.000
Pemesanan Ulang (Reorder Point – ROP)

Reorder point adalah saat dimana pemesanan harus


dilakukan lagi sehingga penerimaan bahan yang dipesan
tepat pada waktu persediaan sama dengan safety stock.
Ada dua faktor yang menentukan reoder point, yaitu:
 Penggunaan bahan selama lead time
Lead time adalah masa tunggu sejak pesanan barang
atau bahan dilakukan sampai bahan tersebut tiba di
perusahaan.
 Safety stock adalah persediaan minimal yang harus
ada dalam perusahaan.
Pemesanan Ulang (Reorder Point – ROP)

Reorder point (pemesanan ulang) harus dilakukan ketika


jumlah barang atau bahan tepat sama dengan jumlah
bahan yang dijadikan safety stock ditambah kebutuhan
selama lead time.

Reorder Point = Safety Stock + Kebutuhan selama Lead Time


Pemesanan Ulang (Reorder Point – ROP)

Dari contoh diatas diketahui bahwa penggunaan bahan selama


satu tahun adalah 160.000 unit. Rata-rata lead time (waktu
tunggu) adalah 10 hari kerja dan safety stock adalah 5.500 unit.
Apabila 1 tahun adalah 300 hari kerja, maka hitunglah
besarnya reorder point !
Penggunaan bahan perhari = 160.000 : 300 = 533,33 = 533 unit
Penggunaan bahan selama lead time = 10 hari x 533
= 5.330 unit
Reorder point = safety stock + kebutuhan bahan selama lead time
= 5.500 + 5.330 = 10.830 unit
Soal-soal latihan

1. Perusahaan A membutuhkan 2,6 juta kg terigu


pertahun (300 hari kerja), biaya pemesanan $ 5000,
biaya penyimpanan 2 % dari harga beli dan harga
beli $ 2/kg. Persediaan pengaman 50.000 kg, waktu
pengiriman 2 minggu (12 hari kerja) dan setiap
pemesanan terigu harus dengan kelipatan 1000 kg.
Hitunglah EOQ dan Reorder Point !
Soal – soal Latihan
2. Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku
sebesar 10.000 unit per tahun. Biaya pemesanan untuk
pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 150.000,-/order.
Biaya simpan yang terjadi sebesar Rp 750/u/tahun. Hari kerja
per tahun adalah 300 hari. Waktu tunggu (lead time) untuk
pengiriman bahan tersebut selama 10 hari. Persediaan minimal
sebesar 1,5 kali kebutuhan lead time.
Pertanyaan:
 Hitunglah EOQ
 Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan
bahan tersebut
 Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
 Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan
 Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)
Soal – soal Latihan

3. Perusahaan FIRA mempunyai kebutuhan bahan mentah 3.600


unit per tahun (300 hari kerja). Biaya pengiriman barang
setiap kali pembelian Rp. 800.000,- biaya asuransi per unit
Rp. 16.000,- biaya sewa gudang per unit Rp. 40.000,- biaya
penyelesaian pesanan setiap kali pembelian Rp. 400.000,-
biaya modal per unit Rp. 40.000,-. Waktu menunggu
datangnya barang yang dipesan 6 hari kerja. Persediaan
minimal 100 unit.
Hitunglah jumlah pembelian paling ekonomis, persediaan
pada titik pemesanan kembali, dan biaya total persediaan jika
perusahaan melakukan pembelian optimal.
Terima Kasih

Selamat
belajar dan
berjuang

Anda mungkin juga menyukai