Anda di halaman 1dari 11

Belajar forecast persediaan

Desember 16, 2009 — oyik21

FORECAST PERSEDIAAN

1. 1. Pengertian

Persediaan adalah salah satu unsur modal kerja dan merupakan bagian aktiva lancar yang selalu
dalm keadaan berubah. Macam persediaan antara lain:

1. Persediaan bahan baku

2. Persediaan barang dalam proses

3. Persediaan barang jadi/ barang dagangan

1. 2. Perputaran Persediaan

Adanya investasi dalam persediaan yang terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan
menyebabkan bertambahnya beban bunga, bertambahnya biaya penyimpanan di gudang,
memperbesar kemunginan kerugian karena kerusakan serta turunnya kualitas dari persediaan
sehingga semuanya akan mengurangi keuntungan perusahaan secara keseluruhan.

Rumus :

Tingkat perputaran persediaan (inventory turn over)

Persediaan rata-rata

Penjualan Bersih Contoh Soal:

Persediaan rata-rata 1.
Persediaan awal + Persediaan akhir a. Dalam Satuan
Unit
2
– Rencana penjualan = 300.000 unit

– Persediaan awal = 50.000 unit

– Persediaan akhir = 100.000 unit

Diminta : Tingkat perputaran persediaan

Jawab :

300.000 = 4 kali
75.000

Dalam setahun = 360 hari = 90 hari

4 kali

1. b. Dalam Satuan Harga

– Persediaan awal = Rp 200.000,-

– Persediaan akhir = Rp 400.000,-

– Penjualan bersih = Rp 3.600.000,-

Diminta : Tingkat perputaran persediaan ?

Jawab :

3.600.000,- = 12 kali

300.000,-

Dalam setahun = 360 hari = 30 hari

12 kali

1. 3. Kebijaksanaan Piersediaan

1. Economic Order Quantity

Pengertian Economic Order Quantity (EOQ) adalah merupakan volume atau jumlah pembelian
yang paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali pembelian, atau jumlah kuantitas
barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal.

Biaya variable yang harus diperhatikan dalam persediaan antara lain:

1. Set Up Cost (procurrement)

Biaya-biaya yang berubah sesuai dengan frekwensi pesanan

1. Carrying Cost yang berubah sesuai dengan besarnya persediaan, yang dihitung dengan
menggunakan rumus :

EOQ =√2XRXS

C
EOQ = Pembelian yang ekonomis

R = Jumlah (unit) yang dibutuhkan (pembelian) selama satu periode

S = Biaya pesanan setiap kali pemesanan (ordering cost)

C = Biaya penyimpanan per unit (carrying cost)

Syarat penggunaan rumus EOQ:

– Pola produksi dan kebutuhan bahan selalu tersedia dan relative stabil

– Harga bahan per unit relative konstan

Contoh :

Data kebutuhan bahan selama satu periode sbb:

– Jumlah yang akan dibeli = 7.200 unit

– Biaya pesanan = Rp 500 untuk setiap kali pemesanan

– Biaya penyimpanan per unit = Rp 5

Diminta :

EOQ =√2XRXS

EOQ = √ 2 x 7.200 x 500

EOQ = √ 1.440.000

EOQ = 1.200 unit

Frekwensi pemesanan selama satu periode :

7.200 unit = 6 kali pemesanan

1.200 unit

Contoh 2:
Jumlah bahan yang akan digunakan = 12.000 unit

Biaya pesanan = Rp 150 setiap kali pesan

Biaya penyimpanan 40% dari nilai rata-rata persediaan

DIMINTA :

Berapa jumlah pembelian yang ekonomis dan berapa kali harus dipesan?

Jawab :

EOQ =√2XRXS

EOQ = √ 2 x 12.000 x 150

0.4 (40%)

EOQ = √ 9.000.000

EOQ = 3.000 unit

Frekwensi pemesanan dalam satu periode :

12.000 unit = 4 kali

3.000 unit

1. Re Order Point (Rop)

Saat atau waktu tertentu dimana perusahaan harus mengadakan pemesanan kembali, sehingga
datangnya pesanan tersebut tepat pada saat persediaan sama dengan nol (0) atau di atas safety
stock .

Safety stock atau persediaan bersih adalah persediaan minimal yang harus dipertahankan utnuk
menjamin kontinuitas tersedianya kebutuhan persediaan.

Faktor yang harus diperhatikan dalm penentuan Re order Point adalah:

1. Penggunaan persediaan selama tenggang waktu untuk mendapatkan barang (Procurement


lead time)
2. Besarnya Safety Stock

Cara Menetapkan Re Order Point


1. Menetapkan penggunaan selama Lead Time dan ditambah dengan prosentase tertentu

Rumus :

Contoh :

– Lead time
R O P = (lead time x kebutuhan) + safety stock
= 5 minggu

– Kebutuhan selama lead time = 50 unit seminggu

– Safety stock = 50% dari penggunaan selama lead time

Diminta :

Pada tingkat persediaan berapa Re Order Point dilakukan

Jawab :

ROP = (5 x 50 unit) + 50% (5 x 50 unit)

= 250 + 125

= 375 unit

1. Menetapkan penggunaan selama lead time dan ditambah dengan penggunaan selama
periode tertentu sebagai safety stock

Contoh 2 :

– Lead time = 4 minggu

– Kebutuhan selama lead time = 30 unit seminggu

– Kebutuhan safety stock = 2 minggu

Diminta : Pada tingkat persediaan berapa Re Order Point dilakukan?

Jawab :

ROP = (4 x 30 unit) + (2 x 30 unit)

= 120 + 60

ROP = 180 unit


Soal – Soal

Soal 1

Suatu perusahaan untuk tahun 2008 memerlukan bahan mentah sebanyak 9.000 Kg. Biaya
pesanan (Ordering Cost) rata-rata setiap kali pesanan adalah Rp 1.000,- Biaya penyimpanan
(Storage cost) setiap kologramnya adalah Rp 10,-. Diperkirakan pada permulaan tahun 2008
bahan mentah tersebut masih di gudang sebesar 3.000 Kg. Persediaan minimal (safety stock)
untuk bahan mentah tersebut telah ditetapkan sebesar 2.000 Kg.

1. Besarnya jumlah bahan mentah yang dibeli dalam tahun 2008


2. Besarnya jumlah pembelian optimal setiap kali pembelian (economical Order Quantity)
untuk tahun 2008

Soal 2

Suatu perusahaan salama tahun 2007 mempunyai kebutuhan bahan mentah selama setahun
sebanyak 12.000 unit. Biaya pesanan setiap kali pesanan Rp 200,- dan biaya penyimpanan bahan
di gudang 40% dari nilai rata-rata barang yang dibeli. Tenggang waktu pesanan barang adalah
satu bulan dan persediaan minimal ditetapkan sebesar 2.000 unit. Harga beli bahan mentah Rp
10,- per unit dari data tersebut di atas diminta :

1. Menghitung besarnya Economical Order Quantity dengan pembulatan ke atas dengan


lima puluhan unit.
2. Menentukan besarnya reorder point
Menghitung EOQ
Menghitung EOQ secara Matematis

TAC : Total biaya persediaan tahunan (Total Annual Inventory Cost)

TOC : Total biaya pesan (Total ordering cost)

TCC : Total biaya simpan (total carrying cost)

R : Jumlah pembelian (permintaan ) selama satu periode

C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah / unit

S : Biaya setiap kali pemesanan

Q : kuantitas pemesanan (unit/order)

Q* : jumlah pesanan optimum (EOQ)

TC : total biaya persediaan minimum (minimum total inventory cost)

Rumus-rumus

1. TAC=TOC + TCC
2. TOC =(R/Q)S
3. Frekuensi pemesanan/tahun = R/Q
4. Rata-rata persediaan pertahun = Q/2 ; TOC = (Q/2)C
5. EOQ=Q*=V(2RS/C) : akar dari (2RS/C)

Menghitung karakteristik lain dari kebijakan persediaan optimum :

1. Total biaya tahunan minimum (TIC) :


TC=(R/Q*)S + (Q*/2)C

2. Total biaya pemesanan tahunan (TOC) :


TOC=(R/Q*)S

3. Total Biaya Simpan Tahunan(TCC) :


TCC=(Q*/2)C

4. Frekuensi pemesanan optimum/tahun (F*) :


F*=R/Q*

5. Jarak Siklus optimum (T*) :


T=Q*/R
Contoh :

Toko Kubota rata-rata menjual 1.000 generator per bulan dan permintaan generator selama satu tahun
diperkirakan konstan. Toko Kubota akan menetapkan kebikajan pemesanan sebanyak 2.000 generator
setiap kali pemesanan dengan waktu tunggu (lead time) 6 hari. Bagian kalkulasi biaya telah menetapkan
bahwa biaya setiap kali pemesanan adalah Rp. 600.000 dan biaya penyimpanan tahunan adalah 10.000
per unit. Tentukan TIC, EOQ dst

Jawab :

Diketahui R=1.000 x 12 = 12.000/tahun

S= 600.000

C = 10.000/unit

EOQ=Q*=V(2RS/C)

= V(2x12.000/600.000)/10.000

= 1.200 unit

TC=(R/Q*)S + (Q*/2)C

= (12.000/1.200)600.000 + (1.200/2)10.000

= 12.000.000

TOC=(R/Q*)S

= (12.000/1.200)600.000

= 6.000.000

TCC=(Q*/2)C

= (1.200/2)10.000
= 6.000.000

F*=R/Q*

= 12.000/1.200

= 10 kali

T=Q*/R

= 1.200/12.000

= 0,1

PENGARUH DISKON TERHADAP EOQ

Contoh :

Perusahaan cor logam PT Batur menggunakan bahan sebesar 5.000 Kg/tahun. Biaya pemesanan Rp.
49.000 setiap kali pembelian dan biaya simpan Rp. 1.000 per kg. Seorang rekanan menawarkan harga
diskon seperti dalam table. Apakah kebijakan pemesanan perlu diubah dengan adanya tawaran supplier
tersebut?. Jika perlu diubah, bagaimana seharusnya jumlah pesanan yang baru?

Jumlah Harga

Pemesanan Per unit

0 - 999 Rp. 5.000

1.000 - 2.499 Rp. 4.850

2.500 - lebih Rp. 4.750

Penyelesaian

1. Hitung EOQ berdasarkan keadaan sekarang (tanpa diskon). Jika EOQ masuk dalam kategori diskon,
maka EOQ akan dipertahankan dan harga diskon dapat dimanfaatkan.

EOQ=V(2(5.000)(49.000))/1.000
= 700 Kg

2. Hitung total biaya tahunan berdasarkan EOQ, kemudian hitung total biaya tahunan untuk kuantitas
minimum dalam kategori diskon Q1=1.000 dan Q2=2.500.

Total biaya tahunan = TAC + (kebutuhan x harga per kg)

=(R/Q*)S + (Q*/2)C + (RxP)

a. EOQ = 700 Kg

TAC=(R/Q*)S + (Q*/2)C + (RxP)

= (5.000/700)49.000 + (700/2)1.000 + (5.000x5.000)

= 25.700.000

b. EOQ = 1.000 Kg

TAC=(R/Q*)S + (Q*/2)C + (RxP)

= (5.000/1.000)49.000 + (1.000/2)1.000 + (5.000x4.850)

= 24.995.000

c. EOQ = 2.500 Kg

TAC=(R/Q*)S + (Q*/2)C + (RxP)

= (5.000/2.500)49.000 + (2.500/2)1.000 + (5.000x4.750)

= 25.098.000

Kesimpulan : Total biaya tahunan menurun bila Q=1.000 dan akan naik jika Q=2.500. Hasil ini
menunjukkan PT Batur harus mengubah pesanan menjadi 1.000 setiap kali pemesanan karena biayanya
lebih kecil.

Aturan untuk mengevaluasi keadaan kuantitas diskon adalah :

1. Hitung EOQ pada harga diskon pertama, apabila EOQ terletak dalam criteria diskon berarti
merupakan kuantitas pemesanan yang terbaik.
2. Jika tidak, hitung EOQ pada harga diskon kedua, bandingkan total biaya antara EOQ untuk
mendapatkan total biaya yang paling rendah, sehingga EOQ di temukan

Latihan :

Selama satu tahun digunakan 250 unit bahan, biaya pemesanan Rp. 5.000 dan biaya penyimpanan 20%
dari nilai bahan. Harga Diskon adalah sbb :

Jumlah Harga

Pemesanan Per unit

1 - 50 Rp. 1.500

51 - 100 Rp. 1.350

101 - lebih Rp. 1.000

Tentukan EOQ

Anda mungkin juga menyukai