Anda di halaman 1dari 22

PENGELOLAAN PERSEDIAAN

Persediaan utama yang di miliki prusahaan dagang berupa


persediaan barang dagangan dan persediaan bahan
penolong serta persediaan perlengkapan kantor. Persahaan
jasa mempunyai persediaan biasanya dalam bentuk
persediaan bahan pembantu atau persediaan yang habis
pakai misalnya karbon , stempel , tinta , materai. Sedang
untuk perusahaan manufaktur mempunyai beberapa
macam persedian :
a. Persediaan bahan baku (raw material inventory)
b. Persedian bahan setengah jadi (work in process
inventory)
c. Persediaan barang jadi (finished goods inventory)
• Persediaan : sejumlah barang atau bahan yang
dimiliki oleh perusahaan yang tujuannya untuk
dijual atau diolah kembali
• Perusahaan dagang : memiliki barang dagangan
tujuannya untuk dijual kembali
• Perusahaan manufaktur : mempunyai bahan
baku untuk diolah kembali menjadi barang jadi
yang kemudian di jual .
• BIAYA PERSEDIAAN
1. Biaya pesan (ORDERING COST)
2. Biaya simpan (CARRIYING COST)
1. Biaya pesan
• Adalah semua biaya yang timbul sebagai akibat
pemesanan. Sifatnya variable atau berubah-
ubah sesuai dengan fluktuasi pesanan.
• Yang termasuk biaya ini adalah biaya mulai
bahan dipesan sampai bahan masuk gudang –
terdiri dari biaya pemesanan,biaya penerimaan,
biaya pengecekkan, penimbangan,dan biaya
sampai masuk gudang.
Biaya pesan = R/Q x O

• R = bahan baku yang di butuhkan


• Q = biaya setiap kali pembalian
• O = biaya setiap kali pesan
2. Biaya Simpan
• Merupakan biaya yang di keluarkan oleh perusahaan untuk
menyimpan persediaan selama periode tertentu. Sifatnya
variable atau berubah-ubah tergantung dari jumlah bahan
baku yang disimpan.
• Yang termasuk: sewa gedung , biaya pemeliharaan, biaya
asuransi, pajak ,biaya modal.

Biaya simpan = Q/2 C

• Q = bahan setiap kali pesan


• Q/2 = rata –rata biaya simpan
• C = biaya simpan
• Contoh :
• Bahan baku setahun sebesar 12000 unit, biaya
pesan setiap kali pesan Rp 75.000 . biaya simpan
Rp 200,-
• Misalnya unit yang dipesan (Q) masing-masing
1000 unit, 2000 unit, 4000 unit, 6000 unit dan
1.200 init, maka bisa dicari dengan metode coba-
coba cari Q yang paling ekonomis
• R = 12.000 unit
• O = Rp 75.000
• C = Rp 200
• Misalnya unit yg dipesan pada setiap kali pesan (Q)
masing-masing 1000 unit, 2000 unit, 3000 unit, 4000
unit, 6000 unit dan 12.000 unit,mk bila dicari dgn
metode coba-coba, Q yg paling ekonomis
Frekw pemb 12X 6X 4X 3X 2X 1X
JMH PEMB. 1.000 2.000 3.000 4.000 6.000 12.000
Biaya Pesen= R x O 900.000 450.000 300.000 225.000 150.000 75.000
Q
Biaya Simpan = Q x C 100.000 200.000 300.000 400.000 600.000 1200.000
2
Total Biaya 1.000.000 650.000 600.000 625.000 750.000 1.275.000
• Biaya pesan
R/Q x o = 1200/1000x Rp. 75.000 = Rp. 900.000
= 1200/2000x Rp.75.000 = Rp.450.000 dst
• Biaya Simpan
Q/2 x c = 1.000/2 x Rp.200 = 100.000
= 2000/2 x Rp.200 = 200.000
= 3000/2 x Rp.200 = 300.000 dst

• Dari perhitungan biaya persediaan dengan metode coba-


coba, ditemukan bahwa biaya persediaan paling minimal
pada pembelian 3000 unit setiap kali pesan, dengan
biaya Rp.600.000,-
• ECONOMICAL ORDER QUANTITY
• Metode untuk menentukan persediaan yang
paling optimal adalah ECONOMINAL ORDER
QUANTITY (EOQ).
• EOQ adalah jumlah kuantitas bahan yang
dibeli pada setiap kali pembelian dengan biaya
yang paling minimal.
• EOQ tercapai pada saat biaya pesan sama
dengan biaya simpan.
•R/Q
  O = Q/2 C
R.O/Q = Q.C/2
Q2, C = 2 R. O
Q2 C= 2. R. O
Q 2 =√ 2.R.O
Dengan demikian jumlah pemesanan yang
paling optimal adalah sebesar .
EOQ =
• Dari
  contoh diatas bila dicari metode EOQ
adalah
EOQ = = 3000 unit
Jika dihitung biaya persediaan adalah
• =(12.000/3000) x Rp.75.000 + (3000/2) x
Rp.200 = Rp.600.000
• REORDER POINT
• Adalah titik dimana penulis, harus memesan
kembali agar kedatangan bahan baku yang
dipesan tepat pada saat persediaan bahan di
atas Safety Stock sama dengan nol (Persediaan
pengaman).
• yang perlu diperhatikan dalam menentukan
reorder point adalah :
a. kebutuhan bahan baku selama tenggan
waktu menunggu atau masa load time.
b. Besarnya Safety Stock.
• Dari contoh diatas ada tambahan data berupa Safety
Stock sebesar 500 unit dan load time ½ bulan maka
Reorder Print dapat dihitung
Safety Stock = 500 unit
Kebutuhan selama load time
1/24x12000 = 500 unit
Reorder Point = 1000 unit

• Artinya saat persediaan mencapai 1000 unit, maka


perusahaan segera melakukan pembelian kembali.
 
• Contoh
Perusahaan “A” pada tahun 2000 memproyeksikan penjualan
produksi sebesar 18.000 unit dengan harga Rp.5.000,- per
unit, untuk membuat satu unit produk jadi dibutuhkan 2,5kg
bahan baku yang harus dibeli dengan harga Rp.1.200 per kg.
Bahan baku tersebut harus dipesan terlebih dahulu 2 minggu
sebelumnya, dengan biaya pesan sebesar Rp.50.00,-.
Biaya simpan terdiri dari biaya sewa gudang sebesar 9% dan
biaya asuransi 6% dari harga bahan baku.
Persediaan pengaman sebesar 1.000 kg.
Diminta : menghitung EOQ dan Reorder Point (1tahun = 50
Minggu)
 
•  Jawab :
R = 18.000 Unit x 2,5 kg = 45.000kg
O = RP.50.000,-
C = (9 % + 6 % ) x Rp.1.200,- =Rp. 180,-
SS = 1000kg
Load time = 2 minggu
- EOQ = = 5.000 kg
- Reorder Point safety stock =1.000kg
2/50x45000kg  kebutuhan selama Lt =1.800kg
• Reorder Point =2.800kg
• Contoh Soal
1. Suatu perusahaan dalam setahun membutuhkan bahan
baku sebesar 100.000 unit dengan harga Rp 1.000,- per
unitnya. Biaya pesan setiap kali melakukan pemesanan
sebesar Rp 100.000,-dan biaya simpan 20% dari rata-rata
nilai persediaan. Pada saat ini perusahaanmempunyai
gudang yang terbatas kapasitasnya, shg hanya bisa
menyimpan maksimum 8.000 unit. Untuk meningkatan
kapasitas gudang menjadi 10.00 unit membutuhkan
biaya perbaikan sebesar Rp.1.000.000,- dan bila
ditngkatkan menjadi 12.000 unit diperlukan tambahan
biaya sebesar Rp.1.500.000,-. Apabila biaya modal untuk
menambah kapasitas tersebut adalah 20%, apakah
sebaiknya gudang tersebut diperluas?
• Jawab:
 
Jumlah pembelian yg ekonomis :
EOQ = = 10.000 unit

Jmh pembelian yg ekonomis sebesar 10.000 unit, berarti


kapasitas gudang tdk mencukupi, karena hanya mampu
menampung 8.000 unit. Dengan demikian perlu
pertimbangan utk memperluas gudang sampai kapasitas
10.000 unit, yg memerlukan biaya Rp.1.000.000,- dengan
biaya 20%
• Alternatif I, tidak memperluas gudang,
sehingga pembelian hanya sesuai kapasitas
gudang yakni 8.000 unit
• Biaya pesan1 tahun =
100.000/8.000 x rp100.000,-=rp.1.250.000
Biaya simpan 1 tahun =
8.000/2 x (1.000 x 20%) =rp. 800.000
total biaya =rp2.050.000
• Alternatif 2 memperluas gudang agar
kapasitas mencapai 10.000 unit sesuai dengan
pembelian ekonomis
• Biaya pesan 1 th = 100.000/1.000 x rp 100.000= 1.250.000
• Biaya simpan 1th = 10.000/2 x ( rp 1.000 x 20% = 1.000.000
• Biaya modal investasi= 20% x rp. 1.000.000 = 200.000
Total biaya = 2.200.000
Ternyata dengan melakukan penambahan kapasitas, biaya g
dikeluarkan menjadi besar, sehingga sebaiknya perusahaan tidak
perlu melakukan perluasan, dan pembeliannya setiap kali beli
sebesar 8.000 unit sesuai dengan kapasitas gudang.
PT. DIRGANTARA yang bergerak dalam bidang peralatan rumah tangga, sedang
merencanakan kebutuhan bahan bakunya. Pada tahun 2000 perusahaan
mempunyairencana penjualan selama satu tahun sebanyak 16.000 unit, yang
dijualdengan harga Rp. 25.000 per unitnya. Pada awal tahun perusahaan
mempunyai persediaan produk jadi sebesar 2.500 unit, dan direncanakan
persediaan produk jadi akhir tahun 2000 sebesar 1.500 unit. Untuk membuat
satu unit produk jadi tersebut dibutuhkan 3 bal bahan baku yang harus dipesan
2 minggu sebelumnya dengan harga Rp. 5.400 per bal. Dalam memesan bahan
baku tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya pesan sebesar Rp.
150.000 setiap kali pesan. Dan bahan baku harus disimpan untuk menjaga agar
kualitasnya tidak menurun, bahan baku harus disimpan dengan biaya simpan
yang terdiri dari biaya sewa gedung 5%, biaya asuransi 3% dan biaya
pemeliharaan 2% dari rata-rata harga bahan baku yang disimpan. Perusahaan
juga memutuskan untuk menjaga persediaan pengamanan sebesar 1.200 unit.
Diminta :
a. Menghitung EOQ dan biaya persediaan pada saat EOQ
b. Menghitung Recorder point
Jawab:
a. Menghitung EOQ
Persediaan akhir tahun 1.500 unit
Rencana Penjualan 16.000 unit
Produk Harus tersedia 17.500 unit
Persediaan awal 2.500 unit
rencana produksi 15.000 unit
Rencana pembelian bahan baku = 15.00 x 3 bal = 45.000 bal
Biaya pesan (O) = Rp. 150.000
Biaya Simpan (C) = 5% + 3% + 2% = 10% x Rp. 5.400 = Rp 540
•  
Rencana pembelian bahan baku = 15.00 x 3 bal = 45.000 bal
Biaya pesan (O) = Rp. 150.000
Biaya Simpan (C) = 5% + 3% + 2% = 10% x Rp. 5.400 = Rp 540
EOQ = = 5.000 Bal
Sedangkan biaya persediaan pada saat EOQ adalah :
Biaya Persediaan = 150.000 + 540
= Rp. 2.700.000
B. Menghitung Reorder Point
safety Stock 1.200
Kebutuhan selama lead time = 1/24 x 45.000 = 1.800
ROP 3.000

Anda mungkin juga menyukai