Anda di halaman 1dari 19

Manajemen

Persediaan
Eka Desiyanti.,SE., M.Ak
Pengertian persediaan

Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yg


tertanam dalam bahan baku, barang setengah jadi,
maupun berupa barang jadi tergantung jenis
industrinya.

Persediaan merupakan elemen modal kerja yg selalu


dalam keadaan berputar, dimana secara terus
menerus mengalami perubahan
Jenis - Jenis Persediaan

1. Perusahaan Dagang
a. Persediaan barang dagangan ( inventory of merchandise)

2. Perusahaan Manufaktur
a. Persediaan barang jadi (Inventory of finished goods)
b. Persediaan barang setengah jadi (inventory of work in process)
C.Persediaan baraang baku/bahan mentah (inventory of raw material)
Faktor-Faktor yg Menetukan Besarnya Persediaan

Lead time, yaitu lamanya masa tunggu bahan yg dipesan


Frekuensi penggunaan bahan selama satu periode
Jumlah dana yg tersedia
Daya tahan bahan
Economical Order Quantity
(EOQ)
EOQ adalah jumlah bahan yg dapat dibeli dengan biaya
persediaan yg minimal atau sering disebut jumlah pesanan
bahan yg optimal.

EOQ terbagi 2 :
Biaya pesan (Ordering Cost)
Biaya Simpan (Carrying Cost)
Biaya pesan
(Ordering Cost)

Biaya pesan yaitu semua biaya yg dikeluarkan dalam


proses pemesanan suatu barang.

Biaya pesan meliputi :


a. Biaya selama proses pesanan
b. Biaya pengiriman permintaan
c. Biaya penerimaan bahan
d. Biaya penempatan bahan kedalam gudang
e. Biaya proses pembayaran
Biaya pesan dapat dihitung dg
rumus sbb:

Biaya pesan = R x O Atau

Biaya pesan = R x S
Biaya simpan
(Carrying Cost)

Biaya simpan yaitu biaya yg dikeluarkan perusahaan dalam


rangka penyimpanan suatu barang yg dibeli.

Biaya simpan meliputi :


a. Biaya sewa gedung
b. Biaya pemeliharaan bahan digudang
c. Biaya modal (bunga)yg diperlukan untuk investasi barang
yg disimpan.
d. Biaya asuransi
e. Biaya keusangan barang
Biaya simpan dapat dihitung dg
rumus sbb:

Biaya simpan = Q x C
Soal :
Jawab :
Jumlah pembelian/Total biaya
paling ekonomis (EOQ)

Ket : d. Ordering cost = 10 × (a)


a. Inventory = 160.000/(a) e. Carrying cost = 2 × (d)
b. Average inventory = c/a f. Total cost = (e) + (f)
Reorder Point
(ROP)
Ada 2 yg menentukan Reorder Point, yaitu :

1. Lead time adalah masa tunggu sejak pesanan barang atau


bahan dilakukan sampai bahan tersebut tiba diperusahaan

2. Safety Stock adalah persediaan minimal yg ada dalam


perusahaan
ROP dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

Reorder Point = Safety Stock + Lead time

AB = Besarnya EOQ
C = Reorder Point
D = Bahan yg dipesan tiba
EF = Lead Time
Contoh

Kebutuhan bahan "PT. TIDUR" selama 1 tahun


160.000 unit. Apabila lead time 1/2 bulan dan
safety stock 10.00 unit. Apabila 1 tahun dihitung
360 hari, maka hitunglah Reorder Point nya.
Maka Reorder Point dapat dihitung
sbb:

Pengunaan bahan perhari = 160.000 unit : 360 hari


= 444,44 unit atau 444 unit

Lead Time = 15 hari X 444,44


= 6.667 unit

Reorder Point = safety stock + Lead Time


= 10.000 unit + 6.667 unit
= 16.667 unit
Latihan

Kebutuhan bahan "PT. JAYA" selama 1 tahun 480.000 unit dengan harga
per unit Rp 10,-. Biaya pesan setiap kali pesan Rp 60.000 ,-. Biaya simpan
sebesar 40% dari rata² persediaan. Safety Stock 30.000 unit dan waktu
tunggu (lead time) selama 1/2 bulan. Dari data tersebut :

1. Hitunglah EOQ
2. Hitunglah ROP
3. Buatlah tabel total biaya yang paling ekonomis
Thank
you!!

Anda mungkin juga menyukai