Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1.1 Pengkajian
1.1.1 Data Umum
A. Nama Kepala Keluarga (KK) : Sunardi
B. Usia : 60 Tahun
C. Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah
D. Pekerjaan : Kuli bangunan
E. Alamat: Karang lor, Kelurahan wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Jember.
F. Komposisi Anggota Keluarga :
Jenis
Hub
Nama Kelam Umur Pendidikan Pekerjaan
No dgn KK
in
1. Sunardi Laki- Suami 60 Tidak Kuli
laki tahun sekolah bangunan
2. Suswati Perem Istri 33 Tidak Pembantu
puan tahun sekolah rumah
tangga
3. Muham Laki- Anak 15 Smp Pelajar
mad laki tahun
nurul
arifin
4. Muham Laki- Anak 10 SD Pelajar
mad laki tahun
nuril
arifin
5. Bunga Perem Anak 13 - -
puan bulan

1
Genogram:

Bp.N Ibu.N

Ny.S
Tn.S
33 th
60 th

An.B
An.Ni An.Ni
13 bln
15 th 10 th

Gambar 1 Genogram Keluarga Bapak Sunardi


Keterangan Genogram :

: Laki-laki : Garis pernikahan

: Perempuan : Garis keturunan

: Meninggal : Tinggal serumah

2
G. Tipe keluarga :
Tipe keluarga dari Tn.S saat ini adalah Tradisional, Extended family yang terdiri
dari ayah,ibu, anak dan sanak keluarga kakek dan nenek.
H. Suku bangsa:
Suku bangsa keluarga Tn.S adalah Suku madura asli, begitu pula dengan ibu
suku bangsa madura asli. Bapak sunardi berasal dari Kelurahan wirolegi Jember
yang rata-ratanya masyarakatnya beretnis madura, sedangkan Ny.S berasal dari
Kecamatan Sumberpinang Jember yang juga rata-rata masyarakatnya beretnis
madura. Anak di keluarga Bapak Sunardi memiliki suku madura sperti orang
tuanya. Bahasa yang di gunakan sehari-hari menggunakan bahasa madura baik
berkomunikasi dengan keluarga maupun dengan orang yang tinggal
disekitarnya. Kebiasaan adat di keluarga sering mengadakan selametan dan juga
mengikuti arisan. Kebiasaan dalam melakukan kegiatan di lingkungan setiap
satu bulan sekali di adakan kegiatan gotong royong yang di ikuti oleh warga
khususnya di ikuti oleh anak-anak remaja dan dewasa. Tidak ada kebiasaan
menggunakan baju adat suku madura. Cara berpakaian yang digunakan sehari-
hari menggunakan pakaian modern. Dekorasi rumah menunjukan rumah yang
modern. Pemanfaatan pelayanan kesehatan keluarga lebih sering berobat ke
puskesmas terdekat, namun terkadang mengkonsumsi obat-obatan yang
menggunakan tanpa resep.
I. Agama:
Agama yang dianut oleh keluarga Tn.S adalah Islam. Pelaksanaan kewajiban
dalam sehari sholat 5 kali terkadang ada yang di tinggal karena kesibukan dan
tidak pernah mengerjakan sholat sunah. Dalam keluarga Tn.S memiliki guru
spiritual yaitu kyai hasanah di panggil saat ada hajatan, keluarga Tn.S tidak ada
yang pindah kepercayaan atau agama lain.
J. Status sosial ekonomi keluarga:
Keluarga Tn.S yang mencari nafkah bapak dan ibu sama-sama bekerja, Tn.S
bekerja sebagai kuli bangunan sedangkan Ny.S sebagai pembantu rumah tangga.
Penghasilan yang didapat Bapak perbulan Rp 900.000 dan penghasilan Ibu
perbulan Rp 300.000. Ny.S mengatakan pendapatan dan pengeluaran tidak
sesuai, sehingga pendapatan selama satu bulan tidak dapat memenuhi atau tidak

3
bisa mencukupi dan jika dam satu bulan itu tidak mencukupi ibu mencari
pinjaman dan mencari kerja sampingan seperti nyetrika di rumah orang, di suruh
orang untuk bersih-bersih. Pengolahan keuangan keluarga yang paling
memegang peranan besar adalah Ny.S. Penghasilan Tn.S debagai kuli bangunan
diserahkan pada Ny.S untuk dibelanjakan kebutuhan sehari-hari. Keluarga Tn.S
termasuk ke dalam kategori keluarga sejahtera tahap 1 karena dalam keluarga
Tn.S jika ada hajatan,selametan dan acara-acara yang terduga selalu pinjam uang
kepada saudara dan tetangga, belum dapat memenuhi kebutuhan sosial
psikologisnya.
K. Aktivitas rekreasi keluarga:
Aktivitas keluarga Tn.S tidak dilakukan dengan maksimal. Ny.S mengatakan
keluarga melakukan rekreasi 1 tahun sekali di waktu hari raya berekreasi atau
keluar bersama keluarga untuk silaturrahmi kerumah keluarga yang ada di Desa
Keraton, dan juga berekreasi ke watu ulo, perasaan keluarga Tn.S senang dan
gembira saat berekreasi.

1.1.2 Riwayat dan Perkembangan Keluarga


A. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Berdasarkan tahap perkembangannya, tahap perkembangan yang saat ini
dilewati oleh Keluarga Tn.S adalah tahap perkembangan remaja. Anak keluarga
Tn.S yang bernama Muhammad nurul arifin daat ini berusia 15 tahun. Adapun
tugas perkembangan dari keluarga dengan keluarga tahap perkembangan remaja
antara lain:
1. Memberikan kebebasan yang seimbang
2. Mempertahankan hubungan yang intim
3. Mempertahankan komunikasi yang terbuka

B. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Secara teori tugas perkembangannya yaitu memberikan kebebasan yang
seimbang, mempertahankan hubungan yang intim, mempertahankan komunikasi
yang terbuka. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi dari keluarga Tn.S
adalah memberikan kebebasan yang seimbang.

4
C. Riwayat keluarga inti
Terkait dengan kondisi psikologi masing-masing anggota keluarga Tn.S yang
dirasakan saat ini yaitu senang/tidak ada masalah. Di dalam keluarga Tn.S tidak
ada peristiwa yang memilukan. Semuanya baik-baik saja.
D. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny.S mengatakan bahwa anak pertama An.Nu pernah mendertita penyakit tipes.
Keluarga Tn.S tidak memiliki penyakit yang parah atau penyakit kronis dan
penyakit degeneratif yang sifatnya dapat diturunkan kepada anak-anaknya. Tn.S
dan Ny.S juga tidak pernah mengalami penyakit yang parah selama ini. Ibu
suswati mengatakan penyakitnya hanya pusing saja. Pada akhir-akhir ini Ny.S
mengeluh nyeri pada kaki bagian bawah. Jika setiap kali pulang bekerja sering
nyeri pada kaki. Ny.S mengatakan hampir setiap hari mandi malam. Ny.S
mengatakan nyeri yang tidak tertahan pada telapak kaki. Ny.S mengatakan tidak
nyaman dengan keadaan kakinya yang tiba-tiba nyeri saat malam hari. Jika
seharian bekerja malam harinya merasakan nyeri pada telapak kakinya

1.1.3 Lingkungan
A. Karakteristik rumah
Bangunan rumah dari keluarga Tn.S adalah permanen dengan dinding yang
terbuat dari batu bata serta lantai dari keramik. Luas rumah keluarga Tn.S
adalah 24 m². Ventilasi rumah berupa angin-angin dan kondisi rumah sangat
kuat. Ruangan di rumah tersebut terdiri dari 3 ruangan, ruang depan sebagai
ruang tamu, ruang tengah sebagai ruang keluarga, kamar,serta ruang makan,
dan yang terakhir ruang belakang sebagai ruang dapur. Setiap pagi cahaya
masuk ke dalam rumah melalui angin-angin dan pintu. Di sekitar rumah Tn.S
tidak ada sumber pencemaran. Setiap ruangan juga terisi berbagai macam
perabotan seperti tempat duduk, lemari, meja, TV, kasur dan perabotan lainnya
yang tidak tertata rapi di setiap ruangan, perabotan di ruangan tersebut banyak
berdebu dan kondisi perabotan sudah tidak seperti awal agak sedikit banyak
yang rusak. Ny.S mengatakan rumahnya agak berdebu karena jarang disapu
dan karena kesibukan bekerja sebagai pembantu di rumah orang. Kondisi
halaman rumah agak kotor dan di samping rumah terdapat tanaman pohon

5
durian dan tanaman bunga. Sumber air yang digunakan oleh keluarga Tn.S
adalah dari sumur yang letaknya berdekatan dengan dapur. Air sumur biasanya
digunakan untuk minum, mandi. Di dalam rumah keluarga Tn.S ada wc dan
Ny.S mengatakan jarak septic tank dengan sumber air sekitar 10 meter.
Sampah rumah tangga biasanya dibakar karena di lingkungan tersebut tidak
ada petugas pembuang sampah. Di lingkungan keluarga Tn.S masih bau
menyengat kotoran sapi milik tetangga belakang yang baunya masuk ke dalam
rumah. Keluarga Tn.S mengatakan jika terganggu pernafasannya jika
menghirup bau kotoran sapi di dalam rumah.

Denah rumah :

Halaman Teras

KT RT

Dapur KT KT

RK RM
S

KM

Gambar 2. Denah Rumah Keluarga Tn.S

Keterangan:
KT : Kamar Tidur
RT : Ruang Tamu
RK : Ruang Keluarga
RM : Ruang Makan

6
KM : Kamar Mandi
S : Sumur

B. Karakteristik tetangga dan komunitas :


Keluarga Tn.S tinggal di desa karang lor, Kelurahan Wirolegi, Kecamatan
Sumbersari, Jember. Tempat tinggal Tn.S dekat dari jalan besar. Tempat
tinggal keluarga Tn.S masih masuk ke dalam gang kecil dapat dilalui oleh
sepeda motor. Tipe tempat tinggal dari keluarga Tn.S adalah tipe rumah hunian
agraris karena rumah keluarga Tn.S dikelilingi oleh area persawahan yang
dekat dari rumahnya. Kondisi rumah keluarga Tn.S cukup terpelihara dengan
baik, namun kondisi rumahnya masih berantahkan dengan perabotan rumah
tangga. Akses jalan menuju rumah keluarga Tn.S sebagian berasal dari aspal
dan bukan aspal. Di sekitar rumah keluarga Tn.S tidak ada pengumpulan
sampah. Sampah rumah tangga dari keluarga Tn.S biasanya dibakar sendiri. Di
sekitar rumah keluarga Tn.S terdapat warung kecil milik tetangganya yang
menjual berbagai jenis kebutuhan rumah tangga. Akses menuju pasar, pusat
pelayanan kesehatan (puskesmas) perlu ditempuh selama ± 10 menit dengan
bersepeda motor jika ke pasar, jika ke pergi ke puskesmas memerlukan waktu
± 30 menit. Kejadian tindak kriminal di sekitar tempat tinggal keluarga Tn.S
jarang terjadi. Lingkungan tempat tinggal keluarga Tn.S di tergolong aman dari
tindakan kriminal.
C. Mobilitas geografis keluarga
Ny.S mengatakan sudah berpuluhan tahun tinggal di desa karang lor. Tidak ada
sejarah pindah rumah. Asal Ibu Kecamatan Sumberpinang, jember. Tn.S asal
dari karang lor, Kecamatan Sumbersari, Jember.
D. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyakarat
Keluarga Tn.S saat ini tidak ada yang mengikuti program-program masyarakat
alasannya karena keluarga mengataan tidak ada waktu luang sedangkan untuk
malam hari sudah capek istirahat semua jadi tidak ada yang mengikut sertakan
dalam program masyarakat tersebut. Setiap harinya bapak bekerja dari jam 8
pagi sampai jam 4 sore, sedangkan ibu bekerja sebagai pembantu rumah tangga
dari jam 8 pagi sampai jm 10 pagi. Sedangkan anak pertama (nurul) sekolah

7
dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang, untuk hari selasa dari jam 7 pagi samapai
jam 1 siang, untuk hari rabu dari jam 7 pagi sampai jam setengah 1, hari kamis
dari jam 7 pagi sampai jam 11 siang, hari jum’at dari jam 7 pagi samapai jam
10, hari sabtu dari jam 7 pagi sampai jam 11 siang. Sedangakan anak ke dua
(nuril) sekolah untuk hari senin sampai hari kamis dari jam 7 pagi sampai jam
12 siang, sedangkan untuk hari jum’at dari jam 7 sampai jam 10, sedangkan
hari sabtu dari jam 7 sampai jam 11 siang. Perkumpulan keluarga dalam
Keluarga Tn.S hanya pada hari libur dan saat menjelang malam.
E. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.S memiliki beberapa sumber dukungan, diantaranya sumber
dukungan fisik berupa rumah permanen yang menjadi tempat berlindung
seluruh anggota keluarganya. Keluarga Tn.S juga memiliki sumber dukungan
emosional berupa keluarga besar dari Ny.S yang selalu siap membantu jika
dibutuhkan serta anggota keluarganya yang dapat menjadi penyemangat dari
Tn.S untuk tetap bekearja keras. Tn.S juga memiliki banyak teman dekat di
lingkungan kerjanya dan di lingkungan rumah, begitu juga Ny.S dan anak-
anaknya yang memiliki banyak teman dekat. Keluarga Tn.S mempunyai
keluarga yang hubungannya sangat dekat yaitu keluarga di sumberpinang.
Keluarga yang paling dekat sama Ny.S yaitu Ibu Niti hubungannya sangat
dekat, sedangkan teman dekat Tn.S yaitu Bapak farhan rumahnya sama tepat
depan rumahnya dan hubungannya dengan Bapak farhan baik dan sangat dekat.
Dan teman dekat Ibu yaitu Ibu Susi dimana Ibu Susi istri dari Bapak Farhan
hubunganya menurut Ny.S sangat dekat. Keluarga Tn.S dan Ny.S hubungan
keluarganya di desa keraton hubungannya agak jauh. Sedangkan teman dekat
anak pertama yaitu soni hubungannya anak pertama (nurul) biasa saja.
Sedangkan anak kedua (nuril) tidak mempunyai teman dekat. Keluarga Tn.S
juga memiliki sumber dukungan kesehatan berupa kartu Jamkesmas yang dapat
digunakan untuk berobat ke pelayanan kesehatan secara gratis.

8
Gambar 3. Ecomap Keluarga Tn.S

Bapak Farhan Ny.S Ibu Susi dan


Tn.S
33 Th Keluarga di
60 Th
sumberpinang
(Ibu Niti)
Keluarga di
desa keraton

An.Nu An.Ni An.B


Soni 15 Th 10 Th 13 Bln

1.1.4 Struktur Keluarga


A. Pola komunikasi keluarga:
Komunikasi dalam keluarga berlangsung dengan baik, setiap anggota keluarga
setiap hari berkumpul bersama untuk melakukan komunikasi satu sama lainnya,
misal pada malam hari berkumpul di ruang keluarga untuk cerita-cerita apa saja
yang terjadi hari ini atau cerita kemarin, bersenda gurau antara bapak, ibu dan
anak. Komunikasi yang dilakukan antar anggota keluarga atau dengan sanak
keluarga yang lain adalah menggunakan bahasa madura. Dalam proses
penyampaian pesan antar keluarga di keluarga Tn.S tidak mengalami kesulitan,
karena Tn.S dan Ny.S sama-sama memahami bahasa madura. Permasalahan
yang dihadapi oleh keluarga Tn.S biasanya dapat diselesaikan dengan baik. Tn.S
dan Ny.S mengatakan terkadang sering bertengkar dalam hal persepsi satu sama
lain. Permasalahan biasanya didiskusikan bersama-sama antara Tn.S dan Ny.S
tanpa ada orang lain atau teman dekat yang di libatkan dalam menyelesaikan
masalah.

9
B. Pola kekuatan keluarga :
Struktur kekuatan keluarga yang tertinggi dipegang adalah Tn.S sebagai kepala
keluarga di keluarga tersebut. Ny.S mengatakan jika memiliki suatu masalah
tindakan yang di lakukan yaitu diselesaikan secara baik secara musyawarah
bersama dalam satu keluarga tanpa ada orang lain atau teman dekat yang di
libatkan dalam menyelesaikan masalah. Untuk urusan keuangan Ny.S lebih
mengambil peran baik dalam perbelanjaan kebutuhan harian dalam keluarga.
C. Struktur peran :
Ny.S mengatakan menjalankan perannya baik-baik saja, bapak berperan sebagai
kepala rumah tangga sekaligus yang mencari nafkah sebagai kuli bangunan, ibu
berperan sebagai ibu rumah tangga dan juga bekerja sebagai pembantu rumah
tangga di rumah orang, anak-anak berperan sebagai anak dan menjalankan
kewajibannya yaitu sekolah atau belajar. Dalam menjalankan perannya masing-
masing terkadang ada kendala sebagai contoh terkadang bapak sakit tidak
bekerja jadi ibu saja yang bekerja di saat itu. Dalam menjalankan tugasnya atau
peran-perannya masing perasaan senang, bangga dan sederhana dengan apa yang
di miliki. Ny.S mengatakan dalam keluarga yang di pasrahkan untuk merawat
anak yaitu neneknya, hubungannya dalam kekeluargaan harmonis, akan tetapi
terkadang ada suatu masalah yang membuat keadaan tidak harmonis. Ny.S
mengatakan jika An.Ni disuruh-suruh tidak segera dilakukan apa yang
diperintah oleh Ny.S. Ny.S mengatakan ada perasaan senang dan juga terkadang
ada perasaan tidak senang alasannya tidak senang karena sering meninggalkan
anaknya yang ke tiga (bunga) meskipun hanya sebentar sering khawatir,
sedangkan anak pertama (nurul) mengatakan bahwa perasaannya bahagia dalam
menjalankan tugasnya (sekolah) alasannya kenapa bahagia karena di sekolah
banyak teman dan juga ramai dan terkadang ada perasaan tertekan karena
banyak tugas. Sedangkan anak kedua (nuril) mengatakan bahagia dalam
menjalankan tugasnya. An.Nu mengatakan merasakan senang dalam berkumpul
dengan keluarganya.
D. Nilai dan norma budaya :
Nilai yang ditanamkan pada keluarga Tn.S adalah nilai kesopanan, misal ketika
ada tamu berkunjung maka semua anggota menemui tamu yang berkunjung.

10
Kebiasaan dari Tn.S setiap hari adalah merokok. Saat ini tidak ada permasalahan
kesehatan yang dihadapi oleh keluarga Tn.S.
1.1.5 Fungsi Keluarga
A. Fungsi afektif
Keluarga Tn.S tidak merasakan adanya individu lain dalam keluarga alsanya di
dalam keluarga tidak ada orang lain (luar) atau keluarga lainnya. Di dalam
keluarga Tn.S yang paling di percayai yaitu ibu mertuanya (Ibu.N). Di dalam
keluarga rasa perhatian selalu ada misal anak atau suami (Tn.S) sedang sakit
maka saya (Ny.S) memperhatikanya sebagai contoh di bawa periksa, di beri
obat, semisal panas di kompres ujar Ny.S.

Gambar 4. Fungsi Afektif Keluarga Tn.S

Tn.S Ny.S

An Nu
An. B

An. Ni
Keterangan: Tn.S memiliki hubungan yang erat dengan istri dan anak. Masing-
masing anggota keluarga mempunyai hubungan yang kekerabatabn yang sangat
dekat, dimana masing-masing anggota keluarga saling menyayangi antara satu
dengan yang lainnya.
B. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn.S membesarkan anak menggunakan pola asuh demokratis yaiyu
pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, tapi tidak ragu-ragu

11
mengendalikan mereka. Ny.S mengatakan yang mengasuh anak ke dua orang tua
tapi yang paling sering mengasuh itu ibu (nenek) setiap harinya disaat bapak dan
ibu pergi bekerja. Tidak ada perilaku kekerasan dalam mengasuh anak, semunya
baik-baik saja. Di lingkungan sini memang sudah tradisinya jika orang tua bapak
sama ibu bekerja maka di titipkan kepada neneknya untuk mengasuh anaknya.
C. Fungsi Perawatan Kesehatan
Menurut Ny.S bahwa sehat itu di artikan keadaan di mana bisa melakukan
semuanya atau bisa beraktivitas dengan baik sedangkan sakit di artikan dimana
suatu keadaan tidak bsa melakukan atau beraktivitas dengan baik. Di dalam
keluarga yang sering sakit yaitu anak pertama karena memiliki riwayat penyakit
tipes. Keluarga mengetahui bahwa makanan yang baik dan bernutrisi itu seperti
sayur-sayuran, ikan, telur, tahu dan tempe. Menu makanan sering di sajian
dalam bentuk di goreng terkadang di tumis, jangka makan sehari tiga kali.
Semua bekerja bapak dan ibu sedangkan anak pertama dan anak kedua sekolah
jadi tidak pernah ada waktu untuk istirahat untuk tidur, yang sering anak ketiga
ada waktu untuk tidur siang. Jika malam jam setengah delapan semuanya sudah
tidur atau istirahat semua. Keluarga Tn.S sering membeli obat-obatan toko yang
sering di konsumsi saat sakit tanpa ada resep dari dokter, tidak ada pesediaan
obat jadi saat sakit saja yang membeli atau mengkonsumsi obat. Ny.S
mengatakan jika keadaan fisik ketika berada dalam keadaan sehat hatinya
senang dan bisa melakukan kegiatan. Dalam mencegah supaya tidak sakit Ny.S
mengatakan makan harus teratur yang mengandung gizi, jika ada waktu di buat
untuk istirahat, jika badan sudah mulai tidak enak segera periksa ke dokter atau
ke bidan. Untuk kontrol tidak mesti jika tidak enak badan baru periksa. Keluarga
Tn.S tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan, riwayat sekarang tidak ada
masalah, ibu terakhir pergi ke bidan sekitar tiga minggu lalu. Keluarga Tn.S jika
periksa atau berobat menggunakan pelayanan kesehatan askes. Menurut Ny.S
dan Tn.S, kesehatan komunitas itu kesehatan yang memperhatikan keluarga
yang sehat ataupun yang sakit. Pengalamannya saat itu enak, senang karena ada
yang memperhatikan dan memberi tahu tentang kesehatan terhadap keluargnya.
pelayanan kesehatan yang sering di kunjungi yaitu puskesmas sumbersari, di
mana perasaaan Ny.S saat datang ke pelayanan kesehatan merasa nyaman,

12
percaya sama tindakan yang di lakukan terhadapnya keluarga yang sakit. Jarak
antara rumah dengan pelayanan kesehatan sekitar 1 km atau sekitar 30 menit.
D. Fungsi reproduksi:
Tn.S dan Ny.S memiliki tiga orang anak, yaitu An.Nu, An.Ni dan An.B. Di awal
pernikahan Tn.S dan Ny.S dulu merencanakan ingin mempunyai anak tiga. Saat
ini Ny.S menggunakan alat kontrasepsi KB untuk mengendalikan jumlah
anggota keluarga
E. Fungsi ekonomi:
Keluarga Tn.S yang mencari nafkah bapak dan ibu sama-sama bekerja, Tn.S
bekerja sebagai kuli bangunan sedangkan Ny.S sebagai pembantu rumah tangga.
Penghasilan yang didapat Bapak perbulan Rp 900.000 dan penghasilan Ibu
perbulan Rp 300.000. Ny.S mengatakan pendapatan dan pengeluaran tidak
sesuai, sehingga pendapatan selama satu bulan tidak dapat memenuhi atau tidak
bisa mencukupi dan jika dam satu bulan itu tidak mencukupi ibu mencari
pinjaman dan mencari kerja sampingan seperti nyetrika di rumah orang, di suruh
orang untuk bersih-bersih.

1.1.6 Stress dan Koping Keluarga


A. Stressor jangka pendek
Keluarga Tn.S mengatakan bahwa yang menjadi stressor jangka pendek pada
keluarga adalah kondisi saat keluarga tersebut ada masalah keuangan. Akan
tetapi masalah tersebut bias diselesaikan dengan bantuan Ny.S dalam mencari
kerja tambahan terkadang ketika mendadak keluarga Tn.S mencari pinjaman
uang.
B. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Keluarga Tn.S memiliki respon yang baik ketika memiliki masalah pada
keluarganya karena ketika keluarga Tn.S memiliki masalah mereka saling
terbuka dan menyelesaikan masalah yang ada dengan musyawarah mufakat.
C. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn.S menggunakan koping konstruktif internal karena keluarga Tn.S
menyatakan selalu dimusyawarahkan bersama dengan keluarga untuk
mendapatkan solusi dan permasalahan yang di hadapi, Keputusan yang di ambil

13
biasanya hasil dari musyawarah tersebut. Tetapi keluarga Tn.S terkadang juga
menggunakan strategi koping eksternal karena terkadang Ny.S bercerita kepada
tetangga yang Ny.S percaya dan dekat dengannya
D. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn.S tidak menggunakan adaptasi disfungsional karena Tn.S selalu
berdiskusi dengan keluarga dan anak-anaknya dalam menyelesaikan
masalahnya, dan keluarganya memiliki respon baik terhadap masalahnya

1.1.7 Pemeriksaan Fisik Keluarga


Terlampir

1.1.8 Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Harapan keluarga Tn.S dalam di berikan asuhan keperawtan komunitas yaitu
keluarga dalam keadaan sehat semua baik sehat jasmani dan rohaninya, dapat
menjaga hubungan keharmonisan dalam keluarga, dan juga berharap supaya
kelak anak-anaknya bisa sukses semua.

14
PEMERIKSAAN FISIK:
PEMERIKSAAN NAMA ANGGOTA KELUARGA
Bpk Sunardi Ibu Suswati An. Nurul An. Nuril
FISIK
UMUM
1. Penampilan
Umum
Kesadaran Compos mentis Compos Compos mentis Compos mentis
mentis
Cara berpakaian Rapi Kurang rapi Kurang rapi Kurang rapi
Kebersihan personal Kurang bersih Kurang bersih Kurang bersih Kurang bersih
Postur dan cara Normal Tidak normal, Normal Normal
berjalan sedikit pincang
jika berjalan
BB/TB BB: BB: BB: BB:
TB: TB: TB: TB:
TTV T: T: T: T:
N: N: N: N:
RR: RR: RR: RR:
TD: TD: TD: TD:
2. Status mental
dan cara berbicara
Status emosi Normal Normal Normal Normal
Orientasi Baik Baik Baik Baik
Proses berfikir Baik Baik Ragu-ragu Baik
Gaya bicara Baik Baik Baik Baik
PEMERIKSAAN
FISIK
Kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala
bulat, ukuran bulat, ukuran bulat, ukuran bulat, ukuran
kepala besar, kepala besar, kepala besar, kepala besar,
tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
ketombe, kulit ketombe, kulit ketombe, kulit ketombe, kulit
kepala bersih. kepala bersih. kepala bersih. kepala bersih.
Mata Mata simetris Mata simetris Mata simetris Mata simetris
antara kanan antara kanan antara kanan dan antara kanan dan

15
dan kiri, dan kiri, kiri, konjungtiva kiri, konjungtiva
konjungtiva konjungtiva putih, tidak ada putih, tidak ada
putih, tidak ada putih, tidak gangguan gangguan
gangguan ada gangguan penglihatan. penglihatan.
penglihatan. penglihatan.
Telinga Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk telinga
simetris, ukuran simetris, simetris, ukuran simetris, ukuran
telinga sedang, ukuran telinga telinga sedang, telinga sedang,
tidak ada sedang, tidak tidak ada tidak ada
sumbatan di ada sumbatan sumbatan di sumbatan di
telinga, fungsi di telinga, telinga, fungsi telinga, fungsi
pendengaran fungsi pendengaran pendengaran
baik, tidak ada pendengaran baik, tidak ada baik, tidak ada
luka di telinga, baik, tidak ada luka di telinga, luka di telinga,
tidak ada nyeri luka di telinga, tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan. tidak ada nyeri tekan. tekan.
tekan.
Hidung Hidung normal, Hidung Hidung normal, Hidung normal,
terdapat dua normal, terdapat dua terdapat dua
lubang hidung, terdapat dua lubang hidung, lubang hidung,
hidung bersih, lubang hidung, hidung bersih, hidung bersih,
tidak ada luka hidung bersih, tidak ada luka di tidak ada luka di
di hidung, tidak tidak ada luka hidung, tidak hidung, tidak
ada sumbatan. di hidung, ada sumbatan. ada sumbatan.
tidak ada
sumbatan.
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab, bibir lembab, bibir lembab, bibir lembab, bibir
tidak ada yg tidak ada yg tidak ada yg tidak ada yg
luka, lidah luka, lidah luka, lidah luka, lidah
warna merah warna merah warna merah warna merah
merata, hygiene merata, merata, hygiene merata, hygiene

16
bersih tidak ada hygiene bersih bersih tidak ada bersih tidak ada
bercak putih, tidak ada bercak putih, bercak putih,
gigi ada yg bercak putih, gigi lengkap. gigi lengkap.
bolong pada gigi lengkap.
gigi geraham.
Dada - - Dada simetris, Dada simetris,
pernafasan dada pernafasan dada
normal, tidak normal, tidak
ada luka. ada luka.
Abdomen Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
abdomen flat, abdomen abdomen flat, abdomen flat,
tidak ada cembung, tidak tidak ada tidak ada
benjolan. ada benjolan. benjolan. benjolan.
Ekstremitas Ekstremitas atas Ekstremitas Ekstremitas atas Ekstremitas atas
dan bawah atas dan bawah dan bawah dan bawah
normal, tangan normal, tangan normal, tangan normal, tangan
dan kaki dan kaki dan kaki dan kaki
lengkap, jari- lengkap, jari- lengkap, jari-jari lengkap, jari-jari
jari kaki dan jari kaki dan kaki dan tangan kaki dan tangan
tangan lengkap, tangan lengkap, tidak lengkap, tidak
tidak ada luka. lengkap, tidak ada luka. ada luka.
ada luka, jika
ditekan pada
bagian kaki ibu
merasakan
nyeri.
Kesimpulan

Analisis Data
No Data Dx Keperawatan
1. DO: Hambatan pemeliharaan
1. Di lingkungan keluarga Tn.S masih bau rumah keluarga Tn.S

17
menyengat kotoran sapi milik tetangga belakang berhubungan dengan
yang baunya masuk ke dalam rumah. ketidakmampuan keluarga
2. Kondisi rumah keluarga Tn.S cukup terpelihara Tn.S dalam memelihara
dengan baik, namun kondisi rumahnya masih rumah/lingkungan yang sehat
berantahkan dengan perabotan rumah tangga. dan mempengaruhi kesehatan
3. Perabotan di rumah Tn.S tebanyak berdebu dan keluarga.
kondisi perabotan sudah tidak seperti awal,
sedikit banyak yang rusak.

DS:
A. Keluarga Tn.S mengatakan jika terganggu
pernafasannya jika menghirup bau kotoran sapi
di dalam rumah.
2. Ny.S mengatakan rumahnya agak berdebu
karena jarang disapu dan karena kesibukan
bekerja sebagai pembantu di rumah orang.
2. DO: Nyeri kronis pada Ny.S di
1. Kondisi kaki Ny.S terlihat pincang jika di buat keluarga Tn.S berhubungan
berjalan dengan ketidakmampuan
2. Kondisi Ny.S kelihatan meringis ketika nyeri keluarga Bp.S Tn.S merawat
nya datang anggota keluarga yang sakit
DS:
1. Ny.S mengatakan nyeri yang tidak tertahan
pada telapak kaki
2. Ny.S mengatakan tidak nyaman dengan
keadaan kakinya yang tiba-tiba nyeri saat
malam hari
3. Ny.S mengatakan jika seharian bekerja
malam harinya merasakan nyeri pada telapak
kakinya
3. DO: Hambatan interaksi sosial
1. An.Nu terlihat pendiam dan tidak banyak pada An.Nu di keluarga Tn.S

18
ngomong berhubungan dengan
2. An.Nu saat ditanya merasa gelisah saat mau ketidakmampuan keluarga
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Tn.S dalam mengambil
perawat. keputusan tindakan kesehatan
DS: yang tepat.
1. An.Nu mengatakan tidak mempunyai teman
dekat waktu di sekolahnya
2. An.Nu mengatakan pernah mempunyai
musuh di lingkungan rumahnya
3. Ny.S mengatakan an.Nu tidak pernah
bercerita tentang masalah pergaulannya
dengan teman-temannya.
4. Ny.S mengatakan jika An.Ni disuruh-suruh
tidak segera dilakukan apa yang diperintah
oleh Ny.S

Prioritas Masalah
Diagnosis : Nyeri kronis pada Ny.S di keluarga Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga Tn.S merawat anggota keluarga yang sakit
KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
Sifat Masalah: 2x1/3 2/3 Bila keadaan tersebut tidak
Ancaman kesehatan segera di tangani akan
membahayakan kesehatan pada
Ny.S
Kemungkinan masalah 1x2/2 1 Keluarga dapat mengubah
dapat diubah : kebiasaan untuk tidak mandi

19
Sebagian malam dan bisa mengurangi
aktivitas yang dapat
menyebabkan kaki Ny.S
menjadi nyeri tiba-tiba.
Potensial masalah dapat 3x1/3 1 Keluarga mempunyai
dicegah : keinginan yang kuat untuk
Tinggi merubah kebiasaan-kebiasaan
tersebut seperti mandi malam
misalnya.
Menonjolnya masalah : 1x1/2 1/2 Keluarga merasakan keadaan
Ada masalah, tidak perlu tersebut telah berlangsung
segera di tangani lama dan di rasakannya sudah
sejak lama akan tetapi Ny.S
menyepelekannya nyeri di kaki
tersebut.
Total 19/6

Diagnosis: Hambatan pemeliharaan rumah keluarga Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga Tn.S dalam memelihara rumah/lingkungan yang sehat dan mempengaruhi kesehatan
keluarga.
KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
Sifat Masalah: 2x1/3 2/3 Lingkungan yang kotor dapat
Ancaman kesehatan mengancam kesehatan anggota
keluarga
Kemungkinan masalah 1x2/2 1 Pengetahuan keluarga akan
dapat diubah : pentingnya lingkungan sehat
Sebagian tidak ada, finansial keluarga
yang di butuhkan untuk
pemeliharaan rumah ada,
sumber daya perawat ada

20
Potensial masalah dapat 1x1/3 1/3 Masalah rumah yang kotor
dicegah : sudah lama terjadi, namun
rendah belum ada tindakan dari
keluarga untuk memelihara
rumah yang sehat
Menonjolnya masalah : 1x1/2 1/2 Keluarga menganggap rumah
Ada masalah, tetapi tidak yang kotor adalah hal yang
perlu segera di tanganni biasa
Total 15/6

Diagnosis: Hambatan interaksi sosial pada An.Nu di keluarga Tn.S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Tn.S dalam mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
Sifat Masalah: 1x1/3 1/3 Keluarga membutuhkan
Krisis banyak penyesuaian diri
terutama pada An.Nu terhadap
lingukan sekitar maupun
lingkungan sekolah.
Kemungkinan masalah 1x2/2 1 Pengetahuan keluarga terutama
dapat diubah : An.Nu akan pentingnya
Sebagian penyesuaian diri terhadap
lingkungan sekitar maupun
lingkungan sekolah
Potensial masalah dapat 2x1/3 2/3 Masalah kurang penyesuain
dicegah : diri terhadap lingkungan sudah
Cukup lama terjadi, akan tetapi An.
Nu tidak menceritakan atau
tidak terbuka terhadap orang
tua
Menonjolnya masalah : 1x1/2 1/2 Keluarga terutama An.Nu
Ada masalah akan tetapi menganggap penyesuaian diri

21
tidak perlu segera di terhadapa lingkungan sekitar
tangani sudah menjadi hal yang biasa.
Total 15/6

Berdasarkan analisis data dan prioritas masalah diatas, maka diagnosis keperawatan keluarga
yang dapat ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Nyeri kronis pada Ny.S di keluarga Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
Tn.S merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Hambatan pemeliharaan rumah keluarga Tn.S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga Tn.S dalam memelihara rumah/lingkungan yang sehat dan mempengaruhi
kesehatan keluarga.
3. Hambatan interaksi sosial pada An.Nu di keluarga Tn.S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Tn.S dalam mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat.

RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana
Umum Khusus Kriteria Standart
Keperawatan Tindakan

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ Diagnosis Tanda
No Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan Tangan
S:

O:

22
A

P:

23

Anda mungkin juga menyukai