Anda di halaman 1dari 14

SISTEM REPRODUKSI

MANUSIA
Oleh:
EMILIA DARMAYANTI,M.Si
KOMPETENSI DASAR
3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun
organ reproduksi dengan fungsinya dalam system
reproduksi manusia

4.12 Menyajikan hasil analisis tentang dampak pergaulan


bebas, penyakit dan kelainan pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi
manusia serta teknologi sistem reproduksi.
REPRODUKSI
Setiap makhluk hidup selalu bereproduksi

MENGAPA?
A. SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI
Organ Reproduksi Laki-laki

1. Skrotum (Kantong Pelir), kantong longgar yang membungkus


testis di luar tubuh. Berjumlah sepasang, dipisahkan oleh septum
internal.
2. Testis, mengandung tubulus seminiferus sebagai tempat
spermatogenesis. Di dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel
batang (spermatogonium), sel Sertoli (memberi nutrisi bagi
spermatozoid), dan sel Leydig (menyekresikan hormon androgen).
3. Saluran Reproduksi, yaitu:
• Epididimis, berfungsi menyimpan sperma hingga
menjadi dewasa, motil, dan fertil.
• Vas deferens, lanjutan dari epididimis, meninggalkan
skrotum menuju vesikula seminalis.
• Duktus ejakulatorius, menerima sperma dari vas
deferens dan menyalurkan sekresi vesikula seminalis.
• Uretra, saluran kelamin dari kantong semen, dan
saluran pembuangan urine dari kandung kemih sampai
ke ujung penis.
4. Kelenjar Aksesori, yaitu:
• Vesikula seminalis, menghasilkan cairan
kental bersifat basan dan kaya akan fruktosa
untuk menutrisi dan melindungi sperma.
• Kelenjar prostat, menghasilkan cairan basa
menyerupai sisi yang akan meningkatkan
motilitas sperma pada pH optimum 6,0 – 6,5.
• Kelenjar Cowper (bulbouretral),
menghasilkan cairan bersifat basa yang
mengandung mukus (lendir) untuk pelumasan.
5. Penis
• Terdiri atas akar, badan, dan glans penis, berfungsi
sebagai organ kopulasi serta pengeluaran urine dan
semen.
• Glans penis banyak mengandung saraf sensoris.
• Jika terdapat rangsangan seksual, pembuluh darah yang
mengisi badan penis akan terisi penuh oleh darah,
menyebabkan ereksi.
• Titik kulminasi aksi seksual laki-laki ditandai dengan
Organ reproduksi pria tampak dari(a) samping dan
(b) depan.
Potongan melintang penis
pada pria.
Hormon Reproduksi Laki-laki
1. Hormon Testiskular: Testosteron (diferensiasi saluran kelamin pada
janin, menstimulasi penurunan testis ke dalam skrotum, mengontrol
pertumbuhan, perkambangan dan pemeliharaan siri-siri seks sekunder
pada usia pubertas).
2. Hormon Hipofisis: Follicle Stimulating Hormone (FSH) (berperan
dalam spermatogenesis) dan Luteinizing Hormone (LH) (merangsang
sel-sel intersitisial di testis untuk berkembang dan menyekresikan
testosteron).
3. Hormon Hipotalamus: Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)
(merangsang hipofisis mengeluarkan LH dan FSH; mengatur mekanisme
umpan balik negatif dalam sintesis dan sekresi testosteron).
Gametogenesis pada Laki-laki
(Spermatogenesis)
• Proses pembentukan sperma di dalam testis disebut spermatogenesis.
• Terjadi di tubulus seminiferus di dalam testis.
• Tahapan spermatogenesis:
• Mitosis. Spermatogonium (2n) dekat membran basalis tubulus seminiferus
membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer (2n).
• Meiosis. Spermatosit primer (2n) pada meiosis I menjadi dua spermatosit
sekunder (n). Dua spermatosit sekunder n() pada meiosis II menjadi empat
spermatid (n).
• Spermiogenesis. Spermatid (n) mengalami pematangan menjadi spermatozoid
(sperma) (n) yang memiliki kepala, leher, dan ekor.
• Spermiasi. Pelepasan sperma ke lumen tubulus seminiferus, tubulus rekti, rete
testis, dan duktus eferen.
Spermatogenesis pada tubulus
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI PADA LAKI-LAKI
1. Disfungsi ereksI
2. Genikomastia
3. Kanker penis
4. Hipogonadisme
5. Kriptokridisme
6. Uretritis
7. Orkitis
8. Prostatitis
ri ini cukup sampai disini ya sampai jumpa di pertemuan beri

ERIMAKASIH SUDAH MEMPELAJA

Anda mungkin juga menyukai