Anda di halaman 1dari 26

Anatomi fisiologi sistem

reproduksi pada pria

Kelompok 12
Nia Elfania sari
Nurfadilah setiawan
nurhaeni

1B DIII
KEPERAWATAN
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
1. Genetalia Eksterna
PENIS
 Memiliki poros panjang dan ujung
berbentuk bulat yang diperbesar yang
disebut penis kelenjar yang mendukung dan
dilindungi oleh kulup.
 Penis terdiri dari akar, badan, glans penis,
lubang uretra, dasar glans penis disebut
korona, sirkumsisi dan kulit depan
(preputium).
SKROTUM ( KANTUNG PELIR)
Merupakan kantung berkulit tipis
yang mengelilingi dan melindungi
testis
Skrotum mengandung banyak
syaraf dan pembuluh darah
Skrotum juga bertindak sebagai
sistem pengontrol suhu untuk
testis, karena agar sperma
terbentuk secara normal
2. Genetalia Interna
TESTIS
 Berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar
buah zaitun dan terletak di skortum
 Biasanya testis kiri lebih rendah dari testis
kanan
 Berfungsi untuk pembentukan sperma oleh
tubulus seminiferus dan pembentukan
hormone testosteron oleh sel leydig
 Menghasilkan Follicle Stimulazing Hormone
(FSH) dan Luteinezing Hormone (LH)
EPIDIDIMIS
 Merupakan saluran halus yang terletak
sepanjang atas tepi dan belakang testis
 Epididimis terdiri dari kepala yang terletak
di atas katup testis, badan dan ekor
epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan
visceral, lapisan ini pada mediastrium
menjadi lapisan parietal
 Berfungsi mengumpulkan sperma dari testis
dan menyediakan ruang serta lingkungan
untuk proses pematangan sperma
VAS DEFERENS (duktus deferens)
Merupakan saluran yang membawa
sperma dari epididimis
Saluran ini berjalan ke bagian belakang
prostat lalu masuk ke dalam uretra dan
membentuk duktus ejakulatorius
SALURAN EJAKULASI
Merupakan saluran pendek dan
menghubungkan kantung semen
dengan uretra
Berfungsi untuk mengeluarkan sperma
agar masuk ke dalam uretra
URETRA
 Merupakan saluran akhir reproduksi yang
terdapat di dalam penis
 Berfungsi sebagai saluran pembuangan baik
pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem
seksual
 Berfungsi juga sebagai saluran pengeluaran
air mani
KELENJAR PROSTAT
 Merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50
kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu Lobus Posterior,
Lobus lateral, Lobus anterior, Lobus medial
 Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di
dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari
uretra
 Ukurannya biasanya sebesar walnut dan akan membesar
sejalan dengan pertambahan usia
 Menghasilkan getah yang mengandung kolestrol,
garam,dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan
hidup sperma
 Berfungsi untuk menambah cairan alkalis pad cairan
seminalis yang berguna untuk melindungi spermatozoa
terhadap sifat asam yang terdapat pada uretra dan vagina
KELENJAR COWPER (Kelenjar
Bulbouretra)
 Merupakan kelenjar yang salurannya
langsung menuju uretra
 Terletak dibawah kelenjar prostat
 Menghasilkan atau mensekresikan getah
yang bersifat alkali atau basa ke dalam
uretra berupa mukus (lendir) jernih yang
dapat menetralisir urin asam yang tertinggal
di sepanjang uretra
VESIKULA SEMINALIS (kantung
mani)
 Merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di
belakang kantung kemih
 Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan
yang merupakan sumber makanan bagi sperma
 Tempat untuk menampung sperma sehingga disebut
kantung semen atau kantung mani
 Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya
akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali
 Berfungsi mensekresikan cairan basa mengandung
nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen
atau mani
Proses Gametogenesis
 Gametogenesis adalah proses dimana suatu
organisme membuat gamet, sel-sel yang
digunakan dalam reproduksi generatif.
 Setiap gamet mengandung setengah bahan
genetik dari organisme induk. Krtika menyatu
dengan dengan gamet lain, itu menciptakan
satu set lengkap DNA.
 Organisme laki-laki menghasilkan sperma
dalam spermatogenesis. Prosesnya
mengandalkan meiosis, teknik pembelahan sel
yang berakhir dengan empat sel yang
mengandung setengah DNA dari sel induk
 Sel-sel tersebut dikenal sebagai haploid,
berbeda dengan sel induk diploid mereka
yang berisi satu set DNA
 Pada laki-laki, gametogenesis terjadi secara
konstan. Sel-sel germinal terus
memperbaharui pasokan sperma untuk
menjaga organisme inang subur
 Proses pembentukan sel kelamin (gamet)
pada laki-laki disebut spermatogenesis
Spermatogenesis
 Spermatogenesis adalah proses pembentuk sel kelamin
jantan atau sel sperma melalui pembelahan meiosis. Proses
ini terjadi di dalam testis
 Testis tersusun atas jaringan epitel dan jaringan pengikat.
Jaringan epitel terdapat sel spermatogonium (sel jaringan
pengikat) dan sel sertoli (untuk memberi makan sperma).
Jaringan pengikatnya berupa sel-sel leyding (untuk
membantu hormon testosteron)
 Spermatogenesis sempurna dicapai pada sebagian besar
laki-laki pada umur 16 tahun, dan berlangsung terus
sampai seumur hidup
 Dalam sekali proses satu sel spermatogonium akan
menghasilkan empat sperma fungsional, dan akan
dikeluarkan melalui uretra atau disebut sebagai ejakulasi
Proses Spermatogenesis
1. Spermatogonium
Merupakan tahap pertama pada spermatogenesis
yang dihasilkan oleh testis. Spermatogonium
terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.
Setelah reproduksi, spermatogonium ini diberi makan
(nutrien) oleh sel-sel Sertoli dan berkembang
menjadi spermatosit primer.
2. Spermatosit Primer
Merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada
tahap ini tidak terjadi pembelahan. Spermatosit
primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4N kromatid
3. Spermatosit Sekunder
Merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada
tahap ini terjadi pembelahan secara meiosis. Spermatosit
sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan 2N kromatid
4. Spermatid
Merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada
tahap ini terjadi pembelahan secara meiosis yang kedua.
Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid
5. Sperma
Merupakan diferensiasi atau pematangan dari
spermatid. Pada tahap ini terjadi diferensiasi. Sperma
terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan
merupakan tahap sperma yang telah matang dan siap
dikeluarkan.
SPERMA
Jumlah rata-rata : Ejakulasi sebanyak 3,5 ml, tetapi kisaran
nominalnya adalah antara 2 sampai 6 ml
Kepadatan rata-rata : 60.000.000-150.000.000 spermatozoa
per milimeter cairan seminal. Dari jumlah ini 75% dapat
bergerak dan 20-25% sedikit banyak mengalami kecacatan
(malformasi)
Kecepatan gerak : Bervariasi pada pH cairan lingkungan.
Rata-rata kecepatan geraknya adalah 2-3 mm/menit, tetapi
dapat sampai selambat 0,5mm/menit pada sekresi vagina
yang asam
Kandungan : Cairan seminal terutama tersusun atas sekresi
prostate, tetapi sekresi dari vesika seminalis dan glandula
Cowperi membantu untuk memberi makan (nutrien) atau
bertindak sebagai alat transport untuk spermatozoa
Bentuk sperma yang telah matang terdiri dari kepala,
leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma tebal
mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus
yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim
yang membantu sperma menembus sel telur. Bagian
tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang
berfungsi menyediakan energi untuk gerak ekor sperma.
Setiap melakukan ejakulasi, seorang laki-laki
mengeluarkan kurang lebih 400 sel sperma.
Proses Jalannya Sperma Menuju Ovum
Tubulus
Seminiferu Vagina Cerviks
s

Epididimi Uretra dan


Uterus
s Ejakulasi

Tuba
Uterus Prostata
Fallopi

Vas Ductus Fertilisas


Deferens Ejakulotorius i
FERTILISASI
Fertilisasiadalah pertemuan antara sel telur dan sel
sperma didalam tuba fallopi. Fertilisasi merupakan
proses berfungsinya pronukleus jantan pada sperma
dengan pronukleus betina pada ovum hingga
terbentuk zigot yang berlangsung di tuba fallopi
(saluran telur).
Setelah bertemu dengan sel telur dan sperma maka
akan membentuk embrioyang nantinya kan menjadi
cikal bakal janin.
Satu kali ejakulasi sperma dikeluarkan 300-400
juta sel sperma yang akan masuk membuahi sel
telur.
Proses Fertilisasi

Ovulasi

Sel telur
Jika sel telur berpindah
dibuahi ke saluran
tuba fallopi

Jika sel telur Meningkatny


tidak dibuahi a Hormon
HORMON PADA PRIA

Hormon yang penting dalam bagi tahap pembelahan sel-sel


TESTOSTERON germinal untuk pembentukan sperma, terutama pembelahan
meiosisuntuk membentuk spermatosit sekunder

LH (LUTEINIZING LH berfungsi menstimulasi sel-sel


HORMONE) lyding untuk mensekresi tostesteron
FSH (FOLLICE Berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli.
STIMULATING Tanpa stimulasi ini, perubahan
HORMONE)
spermatid menjadi sperma tidak akan
Hormon yang diterjadi
bentuk oleh sel sertoli
ESRTOGEN ketika distimulasi oleh FSH. Hormon
berfungsi untuk pematangan sperma.
HORMON Hormon ini diperlukan untuk metabolism testis, dan
secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
PERTUMBUHA
spermatogenesis
N
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai