Anda di halaman 1dari 250

1.

Sistem Reproduksi Jantan/Pria


2. Sistem Reproduksi Betina/Wanita
3. Oogenesis serta Pengaturan dan Peran Hormon pada Reproduksi Wanita
4. Siklus Perilaku Seks, Ovarium, Uterus dan Vagina Mamalia
5. Klasifikasi Ovum dan Fertilisasi
6. Latar Belakang Sejarah Embriologi
7. Proses Pembentukan Membran Ekstra Embrio dan Plasenta pada Berbagai
Vertebrata
8. Derivat Entoderm
9. Derivat Mesoderm : Somit, Sistem Urinaris dan Sistem Genitalia
10. Derivat Mesoderm : Sistem Kardiovaskuler, Sistem Rangka dan Sistem Otot
11. Derivat Mesoderm : Perkembangan Sistem Kardiovaskuler pada Vertebrata
12. Derivat Ektoderm
13. Tahap Perkembangan Zigot sampai Gastrula pada Beberapa Vertebrata
(Amphioxus dan Amfibia)
14. Kemandulan dan Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Pria dan
Hubungannya dengan Keluarga Berencana
15. Cara Pengaturan Siklus Reproduksi dalam Hubungannya dengan Keluarga
Berencana (KB)
16. Kesehatan Reproduksi
REPRODUKSI DAN
EMBRIOLOGI

PROGRAM STUDI IPA BIOLOGI


JURUSAN TARBIYAH
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
ORGAN REPRODUKSI PRIA
 Testis manusia merupakan sepasang struktur yang
besarnya sekitar ukuran telur burung merpati dan
terletak dalam suatu kantong yang disebut
skrotum. Testis yang terletak dalam skrotum
menggantung pada bagian anterior dinding
abdomen. Rongga di dalam skrotum mempunyai
hubungan dengan rongga perut melalui dua saluran
pendek yang disebut kanalis inguinalis.
 Testis mengandung banyak tubulus seminiferus.
 Tubulus seminiferus terdiri atas deretan sel epitel
yang akan mengadakan pembelahan mitosis dan
meiosis sehingga menjadi sperma.
Organ Reproduksi Pria
Potongan Melintang Testis Manusia
Sistem reproduksi pria dapat dibagi atas
tiga macam komponen, yaitu:

1. Organ kelamin primer


2. Kelenjar kelamin
pelengkap
3. Alat kelamin luar atau
organ kopulatoris
Organ kelamin primer
 Organ kelamin primer atau testis berjumlah dua buah,
terdapat dalam suatu kantong luar yang disebut skrotum.
 Fungsi organ testis dapat bersifat sebagai kelenjar eksokrin,
karena dapat menghasilkan sperma, dan dapat pula bersifat
sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon
androgen.
 Testis dibungkus oleh kapsula fribosa tebal yang disebut
tunika albugenia. Pada bagian posterior, jaringan
penyambung ini mengalami penebalan dan disebut
mediastinum testis. Dan mediastinum testis mi terbentuk
sekat-sekat yang membagi lobus secara radier menjadi lobuli
testis. Sekat ini disebut septulae testis.
 Di dalam lobuli testis mi terdapat hanyak saluran yang
berliku-liku, disebut tubulus seminiferus, yang merupakan
tempat berIangsungnya proses spermatogenesis.
 Rete testis mi berhubungan Iangsung dengan duktus eferens
yang akan membentuk bagian kaput epididimis.
Kelenjar-kelenjar pelengkap
 Epididimis dapat dibagi alas bagian kepala, badan, dan ekor. Fungsi
epididimis adalah: pertama, mengangkut spermatozoa dari duktus
deferens ke duktus deferens (vas deferens). Kedua, membuat suspensi
sperma encer yang berasal dan testis menjadi lebih pekat. Ketiga, sebagai
tempat pematangan sperma. Keempat, merupakan tempat penyimpanan
sperma.
 Vas deferens atau duktus deferens mengangkut sperina
dan ekor epididimis ke uretra. Dindingnya mengandung
otot-otot licin yang penting dalam mekamsasi
pengangkutan semen waktu ejakulasi.
 Kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap lainnya, adalah
kelenjar bulbouretra (kelenjar Cowperi), kelenjar prostat
dan vesika seminalis. Kelenjar-kelenjar ini berfungsi
membuat cairan semen yang dapat memungkinkan
sperma bergerak aktif dan hidup untuk waktu tertentu.
Alat kelamin luar
 Penis, terdini alas akar, badan, dan
ujung bebas yang berakhir pada
glans penis
 Penis ditunjang oleh fasia dan kulit.
Badan penis terdiri dan korpus
karvenosum penis yang relatif besar
dan diselaputi oleh suatu selubung
fibrosa tebal berwarna putih, yaitu
tunika albugenia.
Spermatogenesis
 Spermatogenesis adalah suatu rangkaian
perkembangan sel spermatogonia dan
epitel tubulus seminiferus yang
mengadakan proliferasi dan selanjutnya
berubah menjadi spermatozoa yang bebas.

 Rangkaian perkembangan ini dapat dibagi


menjadi tiga tahap :
 Tahap pertama, sel spermatogonia
mengadakan pembelahan mitosis
menghasilkan spermatosit yg diploid
(2n)dari sel induk spermatogonia.
 Tahap kedua, pembelahan meiosis
(reduksi) spermatosit primer dan sekunder
menghasilkan spermatid yang haploid (n).
 Tahap ketiga, perkembangan spermatid
menjadi spermatozoa melalui serangkaian
metamorfosa yang panjang dan
kompleks,disebut spermiogenesis.
 Spermatozoa dgn jlh kromosom haploid
(22 autosom dan 1 kromosom sex)/ 22+1X
atau 22+1Y
Spermatogenes
is
SEMEN MANUSIA
Semen merupakan bagian
penting yang dapat digunakan
untuk menilai tingkat kesuburan.
Semen manusia terdiri atas 2
bagian besar, yaitu:
- Spermatozoa
- Plasma semen
Spermatozoa
 Spermatozoa yang diproduksi testis adalah
sel tunggal yang terdiri atas kepala, leher
serta ekor, dan panjangnya sekitar 50 mm.
Kepalanya berbentuk oval (lonjong).
 Secara garis besar spermatozoa terdiri atas
4 regional, yaitu akrosom, segmen
equatorial, tudung pasca-nuklear (post
nuclear cap) dan ekor.
SEL SPERMA
Akrosom Spermatozoa
 Akrosom ialah suatu massa yang terdapat pada
bagian antenor spermatozoa yang merupakan
struktur berupa selubung yang menutupi kurang
lebih dua pertiga daerah kepala spermatozoa.
Akrosom penting karena mengandung enzim-
enzim yaitu akrosin, hia luronidase, CPE (corona
penetrating enzyme).
 Sebagai contoh, akrosin merupakan enzim
proteolitik utama untuk menembus zona pelusida,
hialuronidase berguna untuk menembus kumulus
ooforus, CPE dipergunakan untuk menembus
korona radiata.
Inti Spermatozoa
 Inti spermatozoa manusia dapat diwarnai
antara lain dengan metil hijau, toluidin biru,
brilian kresil biru dan gram. Inti spennatozoa,
mengandung DNA dan rnungkin RNA.
Vakuola inti mengandung sejumlah unsur
penting.
 Spermatozoa dapat dibedakan dengan
pewarnaan Quinakrin hidrokiorida menjadi
sperma jantan (22+spermaY) dan betina
 (22+spermaX).
Leher dan ekor
Aspek leher dan ekor spermatozoa
manusia masih sangat sedikit
diketahui. Pada bagian midpiece
terdapat mitokondria yang
mengandung banyak lipid. Energi
midpiece dalam bentuk ATP
mengaktifkan sistem flagela.
Plasma Semen
 Plasma semen yang merupakan sekret kelenjar tambahan
traktus reproduksi pria sebenarnya tidak dikeluarkan sekaligus
waktu ejakulasi, tetapi secara bertahap.
 Bila ejakulat dibagi menjadi 3 porsi menurut
urutan keluarnya, maka :
 porsi 1 adalah hasil sekresi kelenjar Cowperi, kel
bulburetra;
 porsi II hasil sekresi kelenjarprostat dan biasanya
porsi ini mengandung spermatozoa paling
banyak yang berasal dan ampula dan epididimis,
 porsi III yang paling banyak mengandung cairan
berasal dan vesikula seminalis.
Sekret kelenjar bulbouretra dan uretra
 Sekresi kedua kelenjartersebut sekitar ± 0,1 - 0,2 ml

Sekret kelenjar prostat


• Volume cairan prostat sekitar 0,5 ml atau
13-33% volume semen. Warnanya jernih
dan pH-nya 6.5 (sedikit asam) sifat yang
khas ialah adanya fosfatase asam.
Sekret vesikula seminalis
• Volumenya lebih kurang 2,0-2,5 ml atau
46-48% volume semen. Bersifat alkalis,
sifat yang khas ialah adanya gula reduksi,
fruktosa.
Fisiologi plasma semen
 Plasma semen berfungsi sebagai medium untuk
mengangkut spermatozoa pada traktus reproduksi
wanita, merupakan suatu bufer yang berisi makanan
untuk spermatozoa dan mempunyai volume sekitar 2-6
ml.
 Tekanan osmotik plasma semen penting, karena
konsentrasi garam yang terlampau tinggi atau terlampau
rendah akan mematikan spermatozoa.
 Motilitas spermatozoa mungkin berperan dalam penetrasi
mukus serviks, sekurang-kurangnya secara in vitro.
 Spermatozoa epididimis bersifat kurang motil.Plasma
semen dengan spermatozoa motilitas tinggi dapat
merangsang spermatozoa motilitas rendah dalam suatu
semen. Tetapi harus diingat bahwa konsentrasi
spermatozoa juga penting.
 Ejakulasi dengan spermatozoa < 20 juta/mI sering
menyebabkan kesuburan menurun.
SEL SPERMA DAN SEL TELUR
Pengaturan dan Peranan Hormon pada Reproduksi
Pria/Jantan

Skema yang
memperlihatkan
hubungan antara fungsi
testis dengan sekresi
dan poros hipotalamus-
hipofisis.
SISTEM REPRODUKSI
BETINA/WANITA
Organ Reproduksi Wanita

Genitalia Genitalia
interna eksterna
 Ovarium  Labia
 Tuba mayora
Uterina  Labia minora
 Uterus  Klitoris
 Uretra
 Himen
 Vagina
ORGAN REPRODUKSI
WANITA
GENITALIA EKSTERNA
 Pada wanita menupakan struktur kompleks yang
keseluruhannya disebut VULVA.
 Bagian paling luar dan vulva terdiri atas lipatan kulit
mengandung lemak disebut labia mayora
(sepasang);
 Di sebelah dalamnya terdapat sepasang lipatan kulit,
banyak jaringan vaskuler tanpa lemak disebut labia
minora.
 Di sebelah kaudo-anterior masih terbungkus oleh
labia minora terdapat satu organ erektil yang
homolog dengan penis pada pria disebut klitoris.
 Di antara klitonis dan rongga vagina yaitu pada vulva
ber muara saluran uretra (1 buah).
 Terdapat lapisan tipis di vagina yang disebut himen
ORGAN REPRODUKSI
WANITA internal
GENITALIA INTERNA

1. Ovarium
 Ada sepasang (di kanan & di kiri), terletak di dalam rongga
pelvis, dengan penggantungnya disebut mesovarium.
 Ovarium berfungsi sebagai kelenjar eksokrin, yaitu
menghasilkan sel telur, juga sebagai kelenjar endokrin yang
mampu mensekresikan estrogen dan progesteron.
 ovarium dibedakan antara bagian korteks dan bagian
medula.
 Bagian korteks yang terIetak di sebelah luar mengandung
folikel dan tingkat permulaan sampai tingkat akhir. Pada
bagian korteks dibentuk ovum dan menghasilkan hormon.
 Bagian medula yang terletak di sebelah dalam ovarium
mengandung serabut jaringan ikat fibro-elastik, serabut
saraf, pembuluh limfe, dan pembuluh darah. Pembuluh
arteri tampak berupa spiral yang masuk melalui hilus yaitu
bagian ovarium yang berhubungan dengan mesovarium.
GENITALIA INTERNA

2. Tuba Uterina
 Terdapat sepasang di kanan dan di kiri uterus, berupa
saluran, yang juga terdapat di dalam rongga abdomen.
 Ujung sebelah distalnya disebut ostium tubae, jaringan
vaskular yang disebut fimbriae menyerupai jari-jari.
 Permukaan sebelah dalam tuba uterina terdiri atas
banyak lipatan yang dilapisi epitel sel-sel bersilia. Sel-
sel silia tersebut (tipe silia kino) senantiasa bergerak
dan mendorong ke satu arah, menyebabkan cairan
dan benda yang berada di dalam lumen bergerak ke
arah uterus.
GENITALIA INTERNA

3. Uterus
 Terdiri atas bagian fundus (dasar) uteri, korpus
(badan) uteri, dan serviks (leher) uteri
 Jaringan penyokong yang meliputi uterus disebut
mesometrium. Dinding uterus dan dalam ke luar
disusun oleh endometrium, yang banyak
mengandung kelenjar dan pembuluh darah, lapisan
tengah disebut miometrium yang terdiri atas sel-
sel otot polos dan lapisan paling luar disebut
perimetrium yang terdiri atas jaringan ikat.
 Serviks uteri berfungsi sebagai organ kopulasi
maupun sebagai jalan melahirkan bayi
HYMEN
GAMETOGENESIS/oogenesis

 Proses pembentukan gamet disebut


gametogenesis yaitu oogenesis pada
wanita/betina.
 Pada umumnya gametogenesis dibagi dalam 4
fase :
1. Asal-usul sel-sel germinal dan migrasinya ke gonad
2. Multiplikasi sel-sel germinal di dalam gonad dengan
cara mitosis
3. Pembelahan meiosis yang mereduksi jumlah kromosom
menjadi setengahnya, haploid (n) membawa kromosom
22+1X
4. Maturasi dan diferensiasi gamet menjadi ovum yang
mampu untuk dibuahi.
Pembelahan Meiosis pada spermatogenesis
dan oogenesis
 meiosis sama pentingnya pada gamet betina maupun
gamet jantan. Sel gamet yang haploid harus terdiri dan
‘set’ kromosom yang Iengkap yang terjadi secara
distribusi acak maupun secara crossing over dan
kromosom bapak dan ibu pada saat pembelahan
reduksi.
 meiosis berlangsung lebih lama dari mitosis.
 oogenesis dimulai pada stadium embrio tujuh bulan dan
berakhir pada stadium pubertas atau ada lagi yang
berakhir pada stadium menopause.
 Lamanya meiosis I sampai meiosis II secara lengkap
berlangsung dalam beberapa hari dan ada yg lbh lama.
 Sedangkan pada spermatogenesis dimulai pada
stadium pubertas dan berlangsung terus seumur hidup.
Lama meiosis I sampai meiosis II secara lengkap
berlangsung sekitar dua bulan lebih (74 hari), tanpa
mengalami fase arestasi. 
OOGENESIS
(Maturasi dan Diferensiasi Gamet pada
hewan)
 Oogenesis ialah proses yang dialami oogonium sampai
menjadi ovum yang siap untuk dibuahi. Hasil akhir berupa
ovum (sel telur).
 Oogenesis sangat bervariasi di antara berbagai hewan,
bergantung kepada cara fertilisasi.
 Jumlah ovum. Hewan yang melakukan fertilisasi eksterna
misalnya di dalam air akan menghasilkan ratusan sampai
ratusan ribu jumlah ovum. Sedangkan hewan yang melakukan
reproduksi interna, menghasilkan ovum, cukup 1 sampai 15
buah.
 Besar ovum. Ovum yang dikeluarkan dan badan (misalnya
reptil, aves, amfibia) berukuran besar. Sedangkan ovum dan
hewan yang dikeluarkan di dalam badan (mamalia, manusia)
berukuran kecil. Hewan hidup di darat mempunyai ovum lebih
besar daripada hewan hidup di air, walaupun kedua ovum
tersebut dikeluarkan dan badan.
OOGENESIS
Skema ovarium mamalia dengan berbagai
tingkat perkembangan sel telur
Asal Usul Sel Germinal Primordia (SGP)
Dan Migrasinya ke Gonad
 SelGerminal Primordia berasal dan sel-sel
mesoderm setelah mendapat induksi dan
lapisan entoderm kantung kunir yang
terletak di atas permukaan sel-sel
mesoderm.

 Penelitian dengan mempelajari morfologi


SGP atau dengan pewarnaan his tologi
alkali fosfatase di dalarn SGP, diketahui
ada 2 cara perjalanan SGP ke gonad.
 Pada mamalia pergerakan amuboid SGP (sel
germinal primordia) melalui mesenterium dorsal
ke gonad. Sedangkan pada burung SGP bergerak
secara pasif, yaitu mengikuti dengan aliran
pembuluh darah ke badan. Pada mulanya SGP
tersebar acak di seluruh badan, tetapi pada
periode akhir, SGP ditemukan di dalam gonad
saja.
 Ada pendapat bahwa Migrasi SGP disebabkan oleh
pengaruh daya tarik kimia, SGP yang salah tempat
di luar gonad akan mati, tetapi kadang-kadang
dapat menjadi teratoma, yaitu tumor yang dapat
berdiferensiasi menjadi berbagai jaringan,
misalnya terdiri atas rambut, gigi, otot dan
sebagainya.
Potongan melintang (skematik)
Pada bagian tengah badan embrio vertebrata,
memperlihatkan sel germinal primordial (SGP) di lapisan entoderin kantung
kunir yang bermigrasi sampai ke daerah primordia gonad
Multiplikasi Sel-Sel Germinal Primordia
dengan Cara Mitosis
 Pada gonad embrio mula-mula hanya sedikit
ditemukan SGP. Sel-sel ini dapat mengadakan
proliferasi/multiplikasi secara mitosis; sel-sel
yang aktif bermitosis ini pada wanita/betina
disebut oogonia dan pada pria/jantan disebut
spermatogonia. Pola pembelahan mitosis
pada jantan berbeda dan betina.
 Pada manusia misalnya, yaitu embrio umur 5
bulan sel-sel oogonia mengalami mitosis
sehingga jumlahnya yang semula hanya
beberapa ribu menjadi lebih kurang 7 juta.
TELUR MAMALIA
TELUR AMPHIBIA
TELUR AVES
TELUR
ARTHROPODA
Klasifikasi Ovum dan Fertilisasi
Skema ovarium mamalia dengan berbagai
tingkat perkembangan sel telur
Daur
menstruasi
1. DAUR OVARIUM
Hormon pelepas gonadotropin (GnRH) yg dihasilkan
oleh hipotalamus pd sel kelenjar hifofisis anterior.
Dan mengeluarkan gonadotropin (FSH dan LH)
berfungsi merangsang dan mengatur perubahan
berkala dalam ovarium

Awal daur ovarium 5-15 folikel primordial mulai


tumbuh dibawah pengaruh FSH. Hanya 1 yang
mencapai kematangan sempurna dan hanya 1 oosit
saja yg dikeluarkan yang lainnya degenerasi dan
diganti dg jar ikat & membentuk korpus artetikum
Lanjutan
Pd masa pertumbuhan polikel sel folikular & sel teka
terbentuk, untuk menghasilkan estrogen yaitu:
1.Menyebabkan endometrium uteri ke fase
proliferatif
2.Merangsang kel hipofisis untuk mengeluarkan LH
(untuk merangsang ovulasi)

2. OVULASI
Menjelang ovulasi, folikel Graaf matang dan
membesar (garis tengah mencapai 15mm) di bwh
pengaruh FSH & LH, dan oosit primer menyelesaikan
meosis 1 nya, permukaan ovarium menonjol (stgma)
lanjutan
Selanjutnya tejadi tekanan intrafolikuler dan
kontraksi otot ovarium kemudian oosit dng sel
granulosa dari daerah kumulus ooforus, dan
terdorong keluar. Beberapa sel kumulus
ooforus menyusun diri disekeliling zona
pelusida dan membentuk corona radiata.
PERKEMBANGAN HASIL
FERTILISASI
LANJUTAN

SEBELUM SPERMATOZOA MEMBUAHI OOSIT


HARUS:
1. MELAKUKAN PROSES KAPASITASI YAITU
MENGHILANGKAN PENUTUP GLIKOPROTEIN
&PROTEIN PLASMA DARI SEMEN KEPALA SPERMA.
2. REAKSI AKROSOM PADA SAAT DILEPASKAN
HIALURONIDASE DAN ZAT SERUPA TRIPSIN UNTUK
MENEMBUS:
a. korona radiata
b. Zona pelusida
c. Selaput sel oosit
LANJUTAN

Setelah menembus ovum maka:


1.oosit menyelesaikan pembelahan meosis
keduanya.
2.Membentuk pronukleus
3.Zona pelusida menjadi tdk dpt ditembus lagi
oleh spermatozoa lainnya
4.Kepala spermatozoa terpisah dari
ekor,membengkak dan membentuk pronukleus
pria
FERTILISASI (SPERMA DAN OVUM)
Latar Belakang
Sejarah Embriologi
SEJARAH EMBRIOLOGI

Aristoteles (384-322 SM), adalah orang


pertama yang menulis risalah mengenai
embriologi.

Menurut Aristoteles, suatu embrio ‘seharusnya’


telah mempunyai bentuk dan selama
berkembang, hanya akan menjadi besar, atau
seharusnya mengalami diferensiasi dan semula
yang tidak mempunyai bentuk.
PENGERTIAN
EMBRIOLOGI
Embriologi adalah
cabang ilmu yang
mempelajari
perkembangan embrio
dalam rahim.
TEORI EMBRIOLOGI

TEORI TEORI
PREFORMA EPIGENESIS
SI

ALIRAN ALIRAN
SPERMIS OVULIS
TEORI PREFORMASI

Di dalam ovum atau sperma


terdapat benih (“germ”) yang
berbentuk sempurna dan
sangat kecil yang akan
membesar sehingga
bentuknya nyata selama
perkembangannya.
ALIRAN SPERMIS

Aliran Spermis yang


mengemukakan bahwa di dalam
sperma ada bentuk organisme yaitu
homunkulus yang akan diberi
makan oleh ovum, jika sperma
bersatu dengan ovum (sel telur).
Selanjutnya homunkulus tersebut
berkembang menjadi organisme
baru. Salah seorang penganut
aliran spermis yaitu, Hartsoeker
(1694) membuat gambar
homunkulus di dalam sperma. Homunkulus
ALIRAN OVIS
(OVULIS)
 Mengemukakan bahwa : Di dalam ovum ada
bentuk organisme. Organisme tersebut akan
mengalami pertumbuhan, jika terangsang oleh
cairan seminal plasma dari semen pria.

 Selama bertahun-tahun, pengikut aliran ovis


dapat mempertahankan kebenarannya
mengenai proses terbentuknya organisme baru.
Hal ini antara lain disebabkan karena Bonnet
(1745) dapat membuktikan bahwa pada
serangga terjadi partenogenesis.
KERUNTUHAN TEORI PREFORMASI

Namun akhirnya teori preformasi


tidak dapat dipertahankan lagi untuk
menerangkan asal usul dan
perkembangan organisme setelah :
 Spallanzani dapat membuktikan bahwa sperma
dan ovum diperlukan untuk membentuk zigot,
sebagai bentuk perkembangan awal organisme;
 Harvey dan Malpighi, mengemukakan suatu
diskripsi dasar mengenai stadium
perkembangan embrio ayam.
TEORI EPIGENESIS
( oleh K.F. Wolf )

Perkembangan awal embrio ayam


didahului oleh bentuk globul (sel-sel)
di dalam telur, kemudian sel-sel
tersebut menyusun diri, sehingga
akhirya membentuk susunan embrio
yang kompleks. Perkembangan sel
menjadi bentuk organisme yang
kompleks disebut epigenesis.
PENEMUAN VON BAER
Penemuan Von Baer mempengaruhi
perkembangan embriologi,
sehingga Von Baer dihormati
sebagai Bapak Embriologi Modern.

Embriologi deskriptif dan


embriologi komparatif berkembang
pesat sampai akhir abad 19.
Von Baer mengemukakan
tentang :
1. Konsep penentuan asal usul organ dasar
dan mengembangkan embriologi
perbandingan (antara lain dengan cara
mengidentifikasikan ovum manusia
dengan ovum mamalia);
2. Teori Rekapitulasi, yang menyatakan
bahwa pada stadium tertentu embrio
organisme yang derajatnya lebih tinggi,
mengulangi stadium embrio organisme
yang lebih rendah derajatnya dan segi
evolusi. Misalnya perkembangan jantung
dan ginjal.
Embriologi Eksperimental

Menggunakan telur kodok


Percobaan ROUX stadium 2 sel

Jarum panas

Percobaan Roux
PERCOBAAN DRIESCH

Menggunakan telur hewan bulu babi


(Echinus micro tuberculatus)

Dalam hal ini, memisahkan satu sel yang berasal dan


stadium 2,4,8, dan 16 sel. Sel tersebut ditempatkan
dalam bak yang berisi air laut. Ternyata dan tiap sel
yang dipisahkan tadi terbentuk larva yang lengkap.
Percobaan Hans Spemann

Menggunakan telur Salamander pada


stadium cleavage pertama

Tali pengikat

Percobaan
Spemann I
Percobaan
Spemann II

Bagian yang membelah lambat tidak berkembang menjadi


Salamander Normal melainkan membentuk bagian perut yang
tidak terorganisasi, misal jaringan hati tanpa mengandung
organ-organ sensoris
Bidang-Bidang Embriologi

Tujuannya menggambarkan
MORFOLOGI perkembangan :

sel jaringan organ tubuh secara


keseluruhan

Jadi menyangkut perkembangan anatomi

Tujuannya menggambarkan
FUNGSIONAL perkembangan interaksi dan koordinasi
di antara organ-organ tubuh.

Tujuannya menggambarkan
perkembangan interaksi dan koordinasi di
antara organ-organ tubuh.
KEGUNAAN EMBRIOLOGI

Memberikan suatu pengertian bagaimana organ dan jaringan yang


berbeda, berkembang dari suatu sel tunggal (zigot). Embriologi
membantu mengungkapkan rahasia mengenai keturunan, penentuan
seks, sedang embriologi perbandingan membantu menjelaskan adanya
evolusi organik.

Membantu memberikan gambaran perkembangan lapisan-lapisan yang


berhubungan dengan fetus dan ibu.

Membantu memberikan gambaran adanya struktur yang rudimenter


dalam suatu perkembangan.

Membantu memberikan gambaran mengenai perkembangan normal


dan perkembangan abnormal.
Embriologi bermanfaat pula dalam kelanjutan studi
para mahasiswa di bidang preklinik/klinik misalnya :

1. Anatomi, asal usul perkembangan struktur tubuh.

2. Patologi Anatomi (PA), timbulnya terutama yang merupakan tumor

Kongenital, pertumbuhan lapisan germinal yang tidak wajar.

3. Ilmu kesehatan anak, terjadinya hernia (burut).

4. Ilmu kebidanan, terbentuknya macam-macam plasenta misalnya,

plasenta previa.

5. Ilmu bedah:

 palatognathoschizis (gnatho = gusi)

 kelainan jantung bawaan misalnya, klep jantung yang bocor


TERIMA KASIH
Proses Pembentukan Membran
Ekstra Embrio dan Plasenta
pada Berbagai Vertebrata
FERTILISASI (SPERMA DAN OVUM)
MASA-MASA KERENTANAN
TERHADAP TERATOGENESIS
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM
HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
PERKEMBANGAN MUDIGAH DALAM HARI
KERENTANAA TERHADAP TERATOGEN
UNTUK SISTEM-SISTEM ORGAN TERTENTU
Puncak-puncak yang memperlihatkan masa
peka. Masing-masing sistem organ dapat
memiliki satu atau banyak masa kepekaan
KERENTANAN TERHADAP TERATOGEN
UNTUK SISTEM-SISTEM ORGAN TERTENTU
KERENTANAAN TERHADAP TERATOGEN
UNTUK SISTEM-SISTEM ORGAN TERTENTU
PROSES PEMBENTUKAN MEMBRAN

EKSTRA EMBRIO DAN PLASENTA

PADA BERBAGAI VERTEBRATA


Pembentukan MEE pada hewan vertebrata

Setelah tebentuk zigot, terjadi pembelahan


morulla dan melalui proses ‘cleavage’
sampailah embrio pada stadium blastula.
Pada vertebrata yang termasuk tingkat tinggi,
blastula terdiri dan sekelompok sel yang dikenal
sebagai masa sel dalam (Inner Cell Mass = ICM)
disamping sel-sel lain yang termasuk masa sel
luar (Outer Cell Mass = OCM).
Sel ICM (Inner Cell Mass)

Pada perkembangan
selanjutnya, ICM akan
menjadi embrio
sesungguhnya
Sel OCM (Outer Cell Mass)

Sel-sel OCM biasanya


merupakan selapis sel-sel
yang menjadi dinding
blastula, yang disebut juga
sel-sel trofoblas.
Gambar

1
Gambar

2
 OCM bersama sebagian jaringan
embrio berkembang menjadi selaput
atau organ yang berada di luar
embrio disebut membran ekstra
embrio (MEE)
 MEE berfungsi di samping sebagai
proteksi terhadap embrio yang
sedang berkembang, berfungsi juga
sebagai persediaan makanan (nutrisi),
respirasi dan ekskresi.
membran ekstra embrio (MEE)
MEE terdiri dari :

 Kantung kunir
 Amnion
 Khorion
 Alantois
Kantung kunir (Yolk Sac)

 Dinding kantung kunir terdiri dan


entoderm dan mesoderm splangnik
(splangnopleura).
 Kantung kunir disamping sebagai
sumber nutrisi, juga sebagai asal
usul sel germinal primordia, dan
pembentukan sel darah merah dan
putih (Gambar dibawah ini).
Gambar

2
MEE pada Manusia

MEE pada ayam

MEE pada Babi


Amnion
 Amnion berisi cairan amnion
yang diproduksi oleh dinding
anmion sendiri.
 Dinding amnion terdiri dan
ektoderm dan mesoderm
somatik (somatopleura) yang
membungkus badan embrio.
Khorion (serosa)
 Dinding khorion juga terdiri dan ektoderm
bersama mesoderm somatik
(somatopleura).

 Pada Aves, khorion berfungsi


mengeluarkan C02 dan menerima 02
(respirasi), sedangkan pada mamalia di
samping respirasi berfungsi pula sebagai
organ ekskresi, filtrasi dan sintesa hormon
(Gambar 2).
Alantois
 Alantois bermula berasal dan evaginasi
entoderm sebelah ventral usus belakang
yang selanjutnya meluas ke bagian perut
embrio.

 Dindingnya terdiri dan entoderm bersama


mesoderm splangnik (splangnopleura).
Fungsi alantois adalah sebagai reservoir
sisa metabolisme (Gambar 2)
Membran Ekstra Embrio (MEE) pada
VERTEBRATA
 Pembentukan MEE pada vertebrata bermula
dan perlekukan lipatan badan (body fold)
yang disebelah kranial, di kaudal dan di
samping kanan-kiri embrio.
 Lipatan badan tersebut terdiri dan lapisan
somatopleura. Lipatan badan ini masing-
masing akan bertemu antara ujung-ujung
yang berlawanan dan akan menyatu,
sehingga terbentuklah ruang amnion yang
langsung membungkus badan embrio.
Membran Ekstra Embrio
(MEE)

pada MAMALIA
Kantung Kunir pada Mamalia

Pada mamalia tingkat tinggi


(contoh babi), sel telurnya
termasuk oligolesital. Dalam
perkembangan embrionya
masih terbentuk kantung kunir
Amnion dan Khorion pada
Mamalia
 Dinding amnion dan khorion
(contoh babi) terdiri dan
somatopleura, oleh karena
adanya perlekukan pada lipat
badan.
 Kantung amnion diisi cairan
amnion. Fungsinya untuk
proteksi bagi embrio.
Alantois pada Mamalia

 Bagian proksimal alantois yang


merupakan tangkai, adalah sempit,
sedangkan bagian distalnya melebar.
 Pada dinding alantois ini ada
vaskularisasi, yang kemudian
berfungsi bila telah bergabung
dengan plasenta sebagai organ
ekskresi (Gambar 3).
Gambar

3
MEE pada Manusia

MEE pada ayam

MEE pada Babi


Gambar

4
Membran Ekstra Embrio
(MEE)

pada MANUSIA
 Blastula yang berimplantasi pada
endometrium terjadi pada hari ke 5,5
atau, 6 atau hari ke 7.
 Blastosis pada manusia terdiri dan masa
set dalam (Inner Cell Mass = ICM) dan
masa set tuar (Outer Cell Mass = OCM).
 OCM mula-mula adalah sel-sel trofobtas
yang menjadi dinding blastosis.
 Sel trofoblas ini berproliferasi dengan
cepat dan menjadi 2 macam sel yaitu sel
sitotrofoblas (1 inti sel) dan sel
sinsitiotrofobtas (berinti set lebih
dan satu).
Amnion, Khorion, dan kantung
Kunir pada Manusia
 Kira kira 8 hari disebelah dorsal
terbentuk rongga amnion, dan
mesoderm yang mengintarinya yaitu
mesoderm somatik.
 Rongga khorion terbentuk dari
rongga coelom extra embrio (dari
sitotrofoblas dan mesoderm somatik)
 Dari sel sitotrofoblas terbentuklah
kantung kunir dan yang mengintari
dinding nya mesoderm splagnik .
Amnion pada Manusia
Fungsi cairan amnion pada manusia:
1. Menjaga pertumbuhan badan embrio
tetap simetris dan bebas bergerak
2. Mencegah perlekatan dengan dinding
amnion
3. Proteksi terhadap benturan dari luar
4. Menjaga kesetabilan suhu badan
embrio
5. Membantu meluaskan jalan lahirbpada
waktu melahirkan
Kantung Kunir pada Manusia
Fungsi kantung kunir pada manusia:
1. Transfer nutrisi melewati sirkulasi utero
placenta
2. Tempat pembentukan darah sebelum
diambil alih oleh hati
3. Sebelah dorsal terdapat sel germinal
primordia yang kemudian bermigrasi ke
gonad dan berkembang menjadi sel
kelamin
Alantois pada Manusia
Fungsi cairan alantois pada
manusia:
Penyalur Nutrisi, respirasi, eksresi
Tali pusat pada Manusia
 Tali pusat adalah organ pembantu
berasal dari mesoderm dan bukan
dari dinding badan embrio.
 Dalam tali pusat terdapat:

1. Tangkai kunir
2. Arteri umbikalis
3. Vena umbikalis
4. Alantois
Placenta pada Manusia
Placenta pada manusia terdiri dari
komponen:
1.Fetus yang berasal dari Khorion
2.Materna yang dibentuk dari endometrium

a. KOMPONEN FETUS:
Setelah terjadi implantasi dlm endometrium sel
trofoblas berfoliresasi dan expansi membentuk
vili, terbentuk lakuna, terbentuk celah yang
disebut Septa Placenta dan menjadi kotiledon
pada placenta fetus
Placenta pada Manusia
b. Placenta Materna :
 Terjadi reaksi desidua, yaitu : selnya bertambah besar,
mengandung lebih banyak glikogen serta butir-butir lipid.
 Bila blastosis sudah tertanam seluruhnya di dalam stroma
endometrium, maka bagian endometrium di sekitar blastosis
tersebut dibedakan menjadi :
(a) Desidua kapsularis, yaitu endometrium yang membungkus embrio.
(b) Desidua parietalis, yaitu endometrium yang berada di mar embrio.
(c) Desidua basalis, yaitu bagian endometrium yang berhadapan langsung
dengan embrio.
 Pembuluh darah dari ibu dialirkan pada desidua basalis .
 Plasenta embrio manusia dibentuk oleh khorion frondosum (plasenta
fetus) dan desidua basalis (piasenta materna). Di antara kedua bagian
plasenta ini ada rongga yang dibatasi oleh epitei khorion dan stroma
desidua disebut rongga inter vilus. Rongga inter vilus berisi cairan darah
dan bahan nutrisi lainnya untuk pertumbuhan embrio
Fungsi utama plasenta adalah untuk menyiapkan bahan-bahan
untuk ditukarkan antara ibu dan fetus.

 Darah
Darah yang
yang mengandung
mengandung kurang
kurang 0 022 dan
dan fetus
fetus
mengalir
mengalir dan
dan badan
badan fetus
fetus melalui
melalui A.A. umbilikalis
umbilikalis ke
ke
plasenta,
plasenta,
Sirkulasi plasenta fetus  Ialu
Ialu menyebar
menyebar ke ke pembuluh-pembuluh
pembuluh-pembuluh darah darah
khorion
khorion sampai
sampai ke ke vili
vili dengan
dengan sistem
sistem arteri-kapiler-
arteri-kapiler-
vena
vena yang
yang sangat
sangat berdekatan
berdekatan dengan
dengan sirkulasi
sirkulasi
darah ibu.
darah ibu.
 Setelah
Setelah darah
darah fetus
fetus mendapat
mendapat 0 022 (pertukaran),
(pertukaran), lalu
lalu
kembali
kembali lewat
lewat v.
v. plasenta
plasenta ke
ke v.
v. umbilikalis
umbilikalis sampai
sampai
ke badan fetus.
ke badan fetus.

 Darah
Darah yang
yang berada
berada pada
pada rongga
rongga intervilus
intervilus adalah
adalah di
di
luar
luar sirkulasi
sirkulasi ibu.
ibu.
 Darah
Darah r.r. inter
inter vilus
vilus diisi
diisi oieh
oieh A.
A. endometrium
endometrium oleh oleh
Sirkulasi plasenta materna karena
karena adanya tekanan berdenyut yang berasal dan
adanya tekanan berdenyut yang berasal dan
ibu.
ibu.
 Darah
Darah ini
ini akan
akan menyebar
menyebar ke ke seluruh
seluruh papan
papan khorion.
khorion.
Setelah
Setelah terjadi
terjadi pertukaran
pertukaran antara
antara ibu
ibu dan
dan fetus
fetus
(seperti
(seperti 0022,CO
,CO22,, zat
zat metabolisme
metabolisme dll.)
dll.) di
di r.
r. inter
inter vilus,
vilus,
darah
darah plasenta
plasenta ibu ibu kembali
kembali melalui
melalui v.
v. endometrium
endometrium
sampai
sampai ke ke badan
badan ibu.
ibu.
 Membran plasenta terdiri dari jaringan fetus yang memisahkan
darah ibu dan darah fetus.

 Sampai dengan umur 20 minggu membran plasenta tersusun dan


sel sitotrofobias, sel sinsitiotrofoblas, jaringan ikat vili dan
endotelium kapiler vili.

 Setelah fetus berumur lebih dan 20 minggu, terjadi perubahan


pada membran plasenta. Sel sitotrofobias semakin jarang,
jaringan ikat pada vili berkurang kepadatannya, dan kapiler vili
bertambah jumlah maupun ukurannya.

 Menjelang akhir kehamilan, pada permukaan vili ditemukan materi


fibrin yaitu suatu tanda sudah terjadi proses ketuaan yang berarti
mengurangnya fungsi plasenta.
Sel
Sel sinsitiotrofoblas
sinsitiotrofoblas dapat
dapat
mensintesa
mensintesa hormon ::
hormon
Terutama pada kehamilan (1).
(1). Hormon
Hormon protein,
protein, yaitu
yaitu
muda, plasenta HCG ( Human Chorionic
HCG (Human Chorionic
mensintesis Gonadotropin
Gonadotropin), ),
glikogen,kholesterol dan HCS ((Human
HCS Human Chorionic
Chorionic
asam lemak sebagai Somatomammotropin
Somatomammotropin). ).
sumber energi dan
(2).
(2). Hormon
Hormon steroid,
steroid, yaitu
yaitu
makanan bagi embrio.
Estrogen
Estrogen dan
dan Progesteron.
Progesteron.
Hampir semua materi
diangkut melaiui
membran piasenta
dengan cara (1)
difusi; (2)
transportasi aktif;
dan (3) pinositosis.
 Berbentuk bundar atau oval

 Diameter 15-20 cm, tebal 2-3


cm dan beratnya 500-600
gram atau 1.k 1/6 berat badan
fetus.
(1) Epitelio-khorial Contohnya pada hewan ungulata (babi, kuda).
Pada plasenta materna, permukaannya masih dilapisi epitel.
Demikian pula pada plasenta fetus, khorionnya masih ada epitel.
Di antara kedua epitel ada ruang yang terisi transudat yang
mengandung bahan nutrisi dan gas yang akan di transportasikan
kepada kedua pihak.

(2) Sindesmo-khorial. Contohnya pada sapi, rusa, ziraf. Epitel dan


uterus sudah tidak ada lagi, sehingga epitel khorion berhubungan
langsung dengan jaringan ikat plasenta materna.

(3) Endotelio-khorial Contohnya pada anjing, kucing. Di sini


bahkan jaringan ikat dan plasenta materna sudah tidak ada,
sehingga epitel khorion berhubungan langsung dengan endotel
kapiler plasenta matema.
(4) Hemo-khorial Contohnya pada primata termasuk
manusia, kelelawar, insektifora. Pembuluh darah pada
plasenta materna bahkan sudah rusak, sehingga darah
ibu tertimbun dalam ruang inter-vilus. Epitel khorion
langsung berhubungan dengan ruang berisi darah dan
plasenta materna ini.

(5) Hemo-endotelial. Contohnya marmot, kelinci, tikus.


Epite1 maupun jaringan ikat vili khorion telah rusak,
sehingga endotel pembuiuh darah plasenta fetus
berhubungan langsung dengan ruang berisi darah dan
plasenta materna.
SIRENOMALIA
TERATOMA
SARKOKOKGEAL
AMPUTASI TUNGKAI AKIBAT TALI-TALI AMNION
FETUS PAPIRASEUS
AMELIA UNILATERAL MEROMELIA
SINDROM ALKOHOL JANIN
SINDROM DOWN
TRISOMI
Sindrom
Turner
sindrom
Prader -
willi
A.anensetali.

B. Foto seorang
penderita
meningokel.
Foto mikroskop elektron tangan manusia.
A. Pada 48 hari.

B. Pada 51 hari.

C. Pada 56 hari.
A. Amelia Unilateral
B. Fokomalia
Pasien yang memperlihatkan
amputasi jari akibat pita amnion.
A. Bayi berusia tiga bulan dengan akondroplasia.
B. Akondroplasia
A. Alat kelamin seorang janin pada kehamilan 14 minggu
B dan C. Masing-masing p dorsal dan ventral, alatkelamin pada seorang
janin wanita pada kehamilan 11 minggu.
A. Gambar hipospadia, yang
memperlihatkan berbagai
letak muara uretra yang
atnormal.
B. Pasien dengan
hipospadia. Uretraterbuka
pada perrnukaan ventral
penis.
C. Gambar scispadia
bersama-sama dengan
ekstrofi kandung kemih.
Mukosa kandung kemih
terpapar ke :permukaan.
Perkembangan genitalia okaterna wanita pada kehamilan 5 bulan (A)
dan baru lahir (B).
Penderita
pseudohermatrodit
wanita yang
disebabkan oleh
hiperpiasia adrenal
ital (sindrom
adrenogenital).

B. Genitalis eksterna
memperlihatkan
penyatuan labia
mayora
Dan besaran klitoris.
Penderita
sindrom
feminisasi
testikular
DERIVAT
ENTODERM
meliputi :
A. Faring
B. Saluran pencernaan dan
kelenjarnya:
1. Saluran pencernaan
2. Hati
3. Pankreas
C. Sistem pernapasan
1. Trakhea dan bronkhus
2. Paru-paru
PENDAHULUAN
 Jaringan utama yang membentuk saluran
pencernaan adalah entoderm.
 Entoderm sendiri mula-mula melapisi
kantung kunir yang berada di sebelah
ventral embrio.
 Dinding kantung kunir ini berhubungan
dengan lapisan di sebelah bawah cakram
embrio (embryonic disc) yaitu entoderm.
Lapisan entoderm ini nantinya akan menjadi
bagian dan embrio yang akan menjadi usus
primitif.
A. Faring
Pada mamalia pembentukan
kantung faring (pharyngeal
pouch), celah brankial
(branchial groove) dan
lengkung brankial (branchial
arch) akan menjadi organ
kelenjar atau saluran di
sekitar mulut.
SKEMA PERKEMBANGAN KANTUNG FARING
PADA EMBRIO MANUSIA
Gambar

A. Umur 4 B. Umur 6 minggu


minggu
Saluran pencernaan Gambar
dan derivatnya
A,B,C,D.
Potongan
2
melintang
saluran
pencernaan
Kantung faring (pharyngeal pouch)
Pada embrio manusia kantung-kantung Faring
berdiferensiasi sebagai berikut (Gambar 1):
Kantung faring 1 : akan menjadi tuba Eustachia dan
ruang timpani telinga tengah.
Kantung faring II : sangat berdegenerasi, sisanya
menjadi tonsil palatini (jaringan limfoid).
Kantung faring III dan IV: menjadi kelenjar para
tiroid di bagian lateralnya, dan menjadi kelenjar
timus dan bagian ujung kaudalnya.
Kantung faring V : akan menjadi badan
ultimobrankial. Di sebelah ventral faring setinggi
lebih kurang kantung faring I, invaginasi ke
ventral membentuk saluran kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroidnya sendiri manifes di sebelah
kaudal setinggi 1.k kantung faring ke IV.
Lengkung brankhial
 Suatu bagian yang terbentuk di
antara 2 pasangan kantung faring
dan alur brankhial disebut lengkung
brankhial (branchial arch).
 Ada 5 pasang lengkung brankial di
kanan dan kiri. Pada setiap lengkung
ini dialiri pembuluh darah lengkung
aorta yang menghubungkan antara
aorta dorsalis dan aorta veritralis.
B. Saluran Pencernaan
dan Kelenjar-Kelenjarnya
1. Saluran Pencernaan
 Esofagus, lambung dan intestin (usus
halus) dalam perkembangannya banyak
kemiripannya, kecuali berbeda dalam
hal ukuran, bentuk, posisi dan susunan
kelenjarnya. Dinding saluran
pencernaan ini berasal dan lapisan
entoderm, yang akan menjadi lapisan
mukosa yang terdiri dan epitel dan
kelenjar epitel.
 Sedangkan lapisan di sebelah luar
mukosa berasal dari lapisan mesoderm
splangnik Mesoderm ini akan menjadi
Esofagus
 Esofagus adalah saluran pencernaan
yang bentuknya memanjang sebagai
kelanjutan dari faring; dilapisi oleh
epitel ‘stratified’ dengan rambut silia.
 Di permukaan atau di bawah lapisan
epitelnya terdapat juga kelenjar-
kelenjar.
 Esofagus tidak mempunyai
mesenterium.
Lambung
Mula-mula lambung berada di daerah leher embrio.
Dalam perkembangannya lambung kemudian turun ke
kaudal, sambil mengalami perubahan bentuk dan
orientasi, sbb :
(1) bagian dorsal bertumbuh lebih cepat daripada bagian
ventral, sehingga terbentuk kurvatura mayor di
sebelah dorsal dan kurvatura minor di sebelah ventral;
(2) jendolan di bagian kranial menjadi bagian fundus;
(3) lambung mengalami rotasi 90 ° sedemikian rupa
sehingga curvatura mayor berada di sebelah kiri dan
kurvatura minor berada di sebelah kanan;
(4) adanya hati mendorong lambung ke posisi di sebelah
kiri rongga abdomen (Gambar 3).
Gamb
ar

3
Perkembangan duodenum, lambung, hati,
kantung empedu dan pankreas.

Gambar

4
Usus halus (intestin)
 Usus halus adalah lanjutan di sehelah posterior
dan lambung yang meluas sampai ke kloaka.
 Bagian pertengahan dan usus halus ini masih
berhubungan dengan kantung kunir yang berada
di sebelah ventral embrio. Karena itu di bedakan
antara bagian yang berada di sebelah kranial
dan yang ada di bagian kaudal kantung kunir.
 Dan usus halus bagian kranial ini kelak akan
nienjadi duodenum, jejunum dan sebagian
ileum, sedangkan dan usus halus di sebelah
kaudal akan menjadi ileum sebelah posterior,
seluruh kolon dan rektum.
Perkembangan usus (intestin)
Gambar
yang berada di kranial dan di kaudal.

5
2. Hati
 Perkembangan hati bermula
berupa tonjolan di sebelah
ventral usus di daerah
gerbang usus anterior.
Jendolan ini disebut juga
divertikulum hati.
 Hati terbagi-bagi menjadi
lobulus hati oleh epitel hati.
Pembentukan saekum dan usus
buntu, bagian dan kolon asenden.

Gambar

6
Pankreas
 Ada 2 buah primordia pankreas yang
terletak sekitar divertikulum hati (lihat
Gambar 4). Dua evaginasi entoderm dan
esofagus ini ada di sebelah dorsal dan di
sebelah ventral duodenum. Primordia
dorsal segera memanjang ke arah
mesenterium dorsal.
 Primordia dorsal akan menjadi kaput,
korpus dan kauda dan pankreas,
sedangkan dan primordia ventral menjadi
sebagian dari kaput dan prosesus
uncinatus pankreas (Gambar 4 dan 9)
Duktus pankreas
 Masing-masing primordia pankreas
mempunyai duktus pankreatikus.
 Pada pankreas dorsal salurannya
disebut duktus pankreatikus
Santorini yang bermuara
langsung ke duodenum.
 Muaranya disebut juga papila
minor.
Kelenjar pankreas
 Kelenjar asini pankreas berasal
dai ujung terminal duktus
pankreatikus. Demikian pula
pulau Langerhans berdiferensiasi
dan duktus ini juga.
 Sekresi tripsin dari kelenjar asini
sudah ditemukan sejak fetus
berumur 5 bulan.
A, B. : Duktus pankreatikus, sel asini
dan pulau Langerhans.

Gambar

7
A,B,C. Parenkhim hati sistem vena
serta lobulus hati.

Gambar

8
A, B, C : Rotasi divertikulum pankreas
dorsal dan ventral
Gambar

D: setelah kedua bagian


bersatu dan
berkembang menjadi
kelenjar pankreas
C. Sistem Pernapasan

 Mula-mula sekali tampak adanya celah


laringo-trakheal di sebelah ventral usus
depan.
 Primordium ini berkembang menjadi laring,
trakea, bronkus dan paru-paru.
1. Trakhea dan Bronkhus
 Tunas paru (lung bud) yang menjulur dan
sebelah ventral usus depan adalah trakea yang
segera bercabang (bifurkasio) menjadi bronkus
primer di kanan dan kiri.
 Baik trakea dan kedua bronkus cepat
bertambah panjang. Epitel di permukaan
saluran pernapasan yang semula selapis torak
berubah menjadi berlapis bersilia.
 Di antara lapisan epitel ini terdapat kelenjar-
kelenjar. Di sebelah luar epitel, ada otot polos
dan cincin tulang rawan yang semuanya berasal
dari mesoderm splangnik (Gambar 10).
2. Paru-Paru
 Bronkhus primer sebelah kanan bercabang menjadi 3 buah,
masing masing cabang bronkhus apikal, tengah dan bawah.

 Dan bronkhus primer kiri bercabang 2 yaitu bronkhus atas


dan bawah. Dari ke 5 bronkhus ini masih bercabang-cabang
lagi yaitu berturut-turut menjadi cabang bronkhiolus.

 Percabangan yang lebih kecil menjadi bronkhiolus


respiratorius. Terakhir saluran kecil disebut duktus
alveolaris yang ujungnya berbentuk kantung disebut
alveolus. Jaringan paru yang semula menyerupai kelenjar
segera berubah menjadi jaringan yang banyak udara.
Vaskularisasi di sekitar alveolus menjadi bertambah banyak
(Gambar 10).
Gambar

1
0
Diferensiasi epitel
 Epitel saluran pernapasan adalah selapis
kubis. Pada duktus alveolaris, di antara
epitel kubis diselingi oleh kapiler darah,
sehingga epitelnya tampak tidak kontinu
lagi.

 Selanjutnya dan mesoderm splangnik di


sebelah luar epitel berkembang menjadi
otot polos, jaringan ikat dan tulang rawan.
Di daerah alveolus mesoderm splangnik
hanya menjadi jaringan ikat.
KELAINAN PADA SISTEM PENCERNAAN

A. Gambar skematik omfalokel, yang memperlihatkan kegagalan gelung


usus untuk kembali ke rongga tubuh setelah herniasi fisiologis. Usus yang
mengalami herniasi terbungkus amnion.
B. Foto omfalokel pada seorang bayi baru lahir
C. Foto seorang bayi baru dengan gastroskisis. Jerat usus kembali
ke dalam rongga tubuh tetapi mengalami herniasi kembali melalui
dinding tubuh, biasanya di sebelah kanan tali pusat di daerah regresi
vena umbilikalis kanan. Tidak seperti omfalokel, cacatnya tidak
terbungkus amnion.
A. Putaran abnormal gelung usus primer.
B. Jerat usus primer berputan 900 searah jarum jam (putaran terbalik)
skematik atresia dan stenosis usus
yang paling sering terjadi
Bayi dengan atresia kupasan kulit apel
Derivat
Mesoderm :
Somit, Sistem
Urinaris dan Sistem
Genitalia
Mesoderm salah satu dari 3 lapisan
germinal (germ layer) akan berkembang
menjadi berbagai organ seperti :

 SOMIT
 SISTEM URINARIUS (SISTEM EKRESI)
 SISTEM GENITALIA
 SISTEM KARDIOVASKULER
 SISTEM RANGKA
 SISTEM OTOT
SOMIT
 Somit disebut juga mesoderm dorsal atau
epimer atau mesoderm segmentalis.
 Mula-mula ditemukan jaringan mesoderm
yang terletak di sepanjang (longitudinal) dan
dekat (paraksial) dengan sumbu badan.
 Sel-sel yang menyusun somit berbentuk radier
(menyebar ke sekitar) dengan pusatnya
adalah inti somit (core of somit). Ada kalanya
dibagian sentral dan somit dijumpai celah
yang disebut miosul (Gambar 1).
Gambar 2 :
Bentuk dan hubungan
tubulus mesonefros pada
manusia, potongan
transversal (semidiagram)
SISTEM URINARIUS (S.EKRESI)
 perkembangan sistem ekskresi ada 3
tingkat.

1.Pronefros
2.Mesonefros
3.Metanefros
Pronefros
 Pronefros yang berfungsi sebagai
organ ekskretorius pada vertebrata
rendah terdiri dari tubutus
pronefros yang terdapat
berpasangan disebelah kanan dan
kin sumbu badan. Serta tersusun
secara segmentalis.
 Tubulus uriniferus ini bentuknya
melengkung seperti huruf C.
Mesonefros
 Mesonefros atau ginjal tengah, terletak
lebih kaudal dan pronefros. Mesonefros
lebih besar dan pada pronefros karena
lebih banyak mengandung tubulus
yang lebih panjang dan lebih rumit.
 Primordia mesonefros mengalami
diferensiasi membentuk tubulus
berbentuk huruf S dan hasil
ekskresinya dikeluarkan ke dalam
duktus mesonefros (duktus Wolff)
(Gambar 4).
Gambar 3 : lokasi serta hubungan antara ke-3 tipe ginjal pada mamalia.
A. Sekresi pada bagian sentral embrio
B. Pandangan dari lateral
Metanefros
 Metanefros berasal dan 2 sumber yaitu:
1. tunas yang keluar dan d. mesonefros; tunas
tersebut akan menjadi saluran panjang
yaitu: ureter, pelvis renis, kaliks renis, d.
papilaris dan tubulus kolekting lurus.
2. Tubulus Mesonefros akan berkembang
menjadi unit sekresi yaitu nefron (terdiri
dari kapsul bowman bersama tubulus
konvulasi dan lengkung (loop) Henle.
Kedua unsur yaitu tubukus kolekting dan
tubulus sekresi lalu bergabung menjadi
tubulus uriniferus.
Gambar 4. Lokasi dan komposisi mesonefros manusia.
A.8 mm; B. 10 mm.
Asal metanefros pada manusia dengan
sistem duktusnya.
A,B. Stadium awal
C,D. Tunas ureter berhubungan dengan
sistem duktus
Sistem Genitalia
 Sistem genitalia dan sistem
urinarius berasal dari satu sistem
yaitu sistem urogenitalis.
 Epitel yang melapisinya berasal
dan mesoderm splangnik.
 Disebelah luar epitel ini
berkembang lapisan otot dan
jaringan ikat yang semuanya
berasal dan mesenkim.
Stadium Indiferen
 Pada embrio 5-6 minggu (sekitar 5-12 mm)
sistem genitalia mulai nyata. Tetapi masih belum
bisa dibedakan secara makroskopis maupun
secara mikroskopis antara genitalia interna
pria/jantan dengan genitalia interna
betina/perempuan. Stadium demikian disebut
genitalia stadium indiferen.
 Pada stadium indiferen ditemukan 2 pasang
saluran kelamin (sex duct) yaitu duktus Wolff (d.
inescinefros) dan duktus Muller.
 Macam jenis kelamin, sebenarnya sudah
ditentukan pada saat terjadi fertilisasi, tetapi baru
pada embrio 8 minggu gambaran genitalia
eksterna dapat dibedakan.
Gonad (kelenjar kelamin)

 Gonad (genitalia stadium indiferen) akan


berkembang menjadi testis (pada jantan/pnia)
maupun akan menjadi ovarium (pada
betina/perempuan).
 Pada stadium indiferen ini strukturnya masih belum
dapat dibedakan. Mula-mula terjadi penebalan pada
‘urogenital ridge’ yang menjendol; pada tempat ini
terdapat unsur nefros dan primordia genitalia.
 Dibagian ventro-medial dan ‘ridge’ ini, epitelnya
semakin menebal sampai menjadi beberapa lapis,
sehingga Iebih menonjol dani pada sekitarnya.
Bagian ini dikenal sebagai “genital ridge” (Gambar
6).
Gambar 6 : uregenital ridge embrio pada
manusia
Genitalia Eksterna
 Pada embrio 5 minggu, ‘tuberkel genitalia’
yang berada di garis tengah sebelah
ventral badan terletak di daerah tali pusat
dan ekor (Gambar 6).
 Disebelah kaudal tuberkel ada lekukan
genital. Lekukan tersebut dilapisi oleh
membran tipis disebut membran
urogenital.
 Disebelah kanan dan kiri membran
urogenital ada lagi tonjolan yang disebut
lipatan genitalia (urogenital fold).
Genitalia Eksterna (lanjutan...)

 Pada embrio 7 minggu, tuberkel genitalia


memanjang dan berbentuk silendris yang
disebut falus. Bagian ujung falus berbentuk
bulat disebut glans.
 Disebelah lateral kanan dan kiri falus terjadi
lagi pembengkakan/jendolan yang disebut
‘genital swelling’, yang nantinya akan
berkembang menjadi labium (pada
betina/perempuan) atau akan menjadi skrotum
(pada jantan/laki-laki). Pada embrio 7 minggu
membran urogenital dekat pangkal falus akan
pecah yang menjadi muara sinus urogenitalis.
ORGAN REPRODUKSI PRIA
ORGAN REPRODUKSI
WANITA
DERIVAT MESODERM :
Sistem Kardiovaskuler, Sistem
Rangka dan Sistem Otot
1. SISTEM KARDIOVASKULER
1. Sistem Kardiovaskuler

Angiogenesis

Sel darah dan pembuluh darah berasal dan mesenkim


Jaringan pembentuknya disebut angioblas sedangkan
prosesnya adalah angiogenesis. Asal usul angioblas
dimulai sejak stadium trofoblas yaitu pada saat
pembentukan dinding blastosis. Angioblas juga tampak
berasal dan mesoderm ekstra embrio (yang mengalami
delaminasi), di tangkai badan (yolk stalk) dan di dinding
kantung kunir (yolk sac).
Perkembangan Jantung

Jantung adalah pembuluh darah khusus


dengan lumennya yang lebar dan
dindinnya tebal yaitu terdiri dan dinding
jantung.
Gambar 2. A,B,C. Stadium perkembangan kapiler.
D. Potongan pembuluh darah pada kantung kunir embrio kelinci, stadiumS
somit.
Gambar 3. Perkembangan jantung embrio manusia.

A. Diagram potongan sagital pada stadium presomit; B. Stadium 7 somit;


C,D. Potongan transversal melalui ventrikel dan atrium pada embrio 7 somit.
Primordium jantung
Pada mamalia ada plat kardiogenik, yang terletak disebelah ventral kepala yaitu
pada mesoderm splanguik, dibawah rongga perikardium. Dengan adanya
proses perkembangan kepala, terjadi pemutaran pada blastoderm, sehingga
primordium jantung berada disebelah ventral usus depan, dikitari oleh rongga
perikardium. Ujung kaudal primordium jantung berhubungn dengan mesoderm
(Gambar 4).
Tabung jantung
 Pada embrio masih niuda (dimana sudah
terdapat beberapa somit), jantung masih
berupa tabung sederhana didalam
sebuah tabung. Lapisan dalamnya yaitu
endotelium akan menjadi endokardium
dan lapisan di sebelah luar yang tebal
akan menjadi miokardium dan epikardium
(Gambar 4).
 Jantung ini digantung oleh mesokardium
dorsal yang bersifat sementara, tetapi
tidak ditemukan mesokardium ventral.
Bagian-bagian jantung

 Dengan berkembangnya tabung jantung di dalam


rongga yang relatif terbatas, maka dinding jantung
akan mengalami dilatasi dan konstriksi yang akan
membentuk atrium, ventrikel dan bulbus.
 Pada embrio stadium 9 somit terjadi penyatuan
bagian bulbus dan bagian ventrikel, sedangkan
bagian atrium yang masih tetap berpasangan.
Terbentuk beberapa divisi jantung yaitu :
1. Sepasang atrium, yang menerima darah dan
vena primitif
2. Sebuah ventrikel yang berfungsi memompa,
3. Sebuah bulbus kordis, yang pada vertebrata
rendah untuk mempertahankan persediaan darah
ke daerah insang. Setelah 1-2 hari kemudian,
4. Terdapat sebuah sinus venosus, yang terpisah
dan bagian atrium di sebelah kaudalnya.

 Jantung menerima darah dan badan (melalui vena


kardinalis), dan plasenta (melalui vena umbilikalis),
dan dan kantung kunir (melalui vena vitelina).
Diferensiasi dinding jantung

Diferensiasi dan organisasi pada jantung


berlangsung sbb:
1.Ventrikel mempunyai dinding yang tebal, terdiri
dari otot jantung.
2.Lapisan endotelium pada tabung jantung menjadi
endokardium.
3.Mesoderm splangnik yang terlipat akan
berdiferensiasi menjadi miokardium (otot jantung)
dan menjadi lapisan pembungkus serosa yaitu
epikardium (Gambar 6).
Gambar 6. Histogenesis otot lurik

A-C. Stadium mioblas, memperljhatkan pembentukan fibril, yang


membelah dan striasi;

D. Potongan melintang pada otot lurik.


Gambar 7. Stadium histogenesis ototjantung pada embno kelinci 9 mm.

A.Granula yang tersusun linier;


B.Granula masuk ke dalam fibril;
C.Fibril panjang membelah;
D.D. Fibril panjang yang menyebar secara sinsitium
2. SISTEM RANGKA
2. SISTEM RANGKA

 Jaringan ikat, tulang rawan dan tulang


sejati berasal dan diferensiasi mesenkim.
 Mesenkim ini terutama berasal dan somit,
dan mesoderm somatik dan dan mesoderm
splangnik.
 Mesenkim adalah jaringan yang bersifat
‘spongy’ terdiri dari sel-sel amoeboid yang
dalam keadaan beranastomosis.
Berbagai derivat yang berasal dan mesenkim
adalah:

• Jaringan penunjang yang fungsi utamanya


bersifat mekanis, tergantung dan substansi dasar
yang dikandungnya.
• Substansi dasar ini dapat berupa mirip jeli
(jaringan fibrosa), dapat pula sebagai tulang
rawan, atau bahkan dapat berupa tulang sejati,
karena pada substansi tersebut diendapkan
garam Ca.
• Substansi yang terdiri dan bahan berupa serabut
dikenal sebagai matriks (Gambar 9).
Gambar 9. Tiga stadium pembentukan sistem Havers.
Morfogenesis rangka

 Termasuk Tulang rangka adalah rangka aksial


(yaitu tengkorak, vertebra (ruas tulang belakang),
tulang rusuk, sternum (tulang dada) serta rangka
apendiks (yaitu sendi bahu, sendi pelvis, dan
tulang anggota badan).
 Pembentukan semua tulang rangka marnalia
dimulai dan stadium blastema (sebagai
mesenkim atau membran), kemudian menjadi
stadium tulang rawan dan akhirnya sebagai
tulang sejati yang permanen.
Rangka aksial

 Tulang rangka panjang primitif terdapat pada semua


vertebrata yaitu notokor atau khorda dorsalis. Rangka
aksial berasal dan notokor hanya ditemukan pada hewan
Amphioxus dan hewan sikiostom.
 Pada vertebrata lebih tinggi rangka aksial notokor diganti
oleh rangka yang lebih keras yang terdiri dari tengkorak
dan ruas tulang belakang (vertebra).
 Rangka aksial berdiferensiasi dan mesenkim serta dan
mesoderm somit.
 Pada embrio 4 minggu, bagian ventromedial somit,. sel-
selnya akan menyebar dan membentuk suatu masa sel
yang disebut skierotom. Sklerotom ini bergerak
mendekati notokor; skierotom akan menjadi tulang
vertebra dan tulang rusuk.
Tulang tengkorak
Mesenkim dani sklerotom adalah kelompok sel yang
terdapat berpasangan disepanjang notokor. Kelompok
sklerotom ini bergerak kearah:

(1) kesebelah medial disekitar notokor. Akhirnya


membentuk korpus vertebra.
(2) kesebetah dorsal mengitari tuba neuralis, membentuk
Iengkung (arcus) vertebra.
(3) kesebelah ventrolateral, membentuk prosesus
vertebralis yaitu prosesus transversalis dan prosesus
spinosus, di samping menjadi primordia dan tulang
rusuk (costae).
3. SISTEM OTOT (MUSCULAR)
SISTEM OTOT (MUSCULAR)

 Sistem otot terdiri dan sel khusus disebut


serabut otot, yang terdiri dan unsur
kontraktil yaitu komponen miofibril.
 Sel otot menyusun sebuah jaringan
dimana fungsi kontraktibilitasnya yang
menonjol.
Serabut otot ada 3 macam yaitu:
(1) serabut otot polos yang ditemukan
terutama di organ visera, saluran
kelenjar dan pembuluh darah;
(2) serabut otot jantung, yang terdapat di
miokardium jantung;
(3) serabut otot rangka yang terutama
berlekatan dengan tulang rangka.
HISTOGENESIS OTOT

1. Otot polos (smooth muscle)


 Pada embrio di awal minggu ke 5, sel dan
mesenkim berkumpul disekitar epitel esofagus.
Sel ini membesar dan memanjang sambil
tampak myofibril didalamnya (Gambar 6).

 Inti sel tetap berada di bagian tengah, walaupun


agak memanjang, menyesuaikan dengan bentuk
sel yang berupa kumparan.
2. Otot jantung (cardiac muscle)
 Otot jantung tidak dibawah pengaruh otak, berasal
dan mesodnin splangnik yang terdapat pada tabung
jantung pnimitif di miokardium. Serabut miofibril mula-
mula terbentuk disebelah tepi sitoplasma, lain. ineluas
sepanjang sinsitium (Gambar 7).

 inti otot jantung berada ditengah. Inti ini membelah


secara mitosis. Sifat khusus otot jantung adalah
diskus interkalaris yang tampak sejak embrio stadium
fetus (pada manusia dan beberapa mamalia). Diskus
ini mula-mula hanya sedikit dan terus bertambah
sesuai pertambahan usia.
3. Otot rangka (skeletal muscle)
 Otot rangka atau otot bercorak (striated voluntary muscle)
yang dapat diatur otak mi berasal haik dan somit (yang
akan menjadi otot leher. badan dan anggota), atau
dapaijuga dan cahang mesenkim (yang akan menjadi otot
di daerah kepala dan sebagian leher).
 Miotom adalah sisa somit setelah bagian sklerotom
berinigrasi meninggalkan somit (Gambar 8). Miotom akan
menebal dan selnya berdiferensiasi menjadi mioblas.
 Kelompok sel otot rangka yang berbentuk kumparan ini
tersusun sejajar dengan sumbu panjang badan dan
akhirnya mengalami transformasi menjadi serabut otot
rangka.

Anda mungkin juga menyukai