Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pembangunan kesehatan pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal di seluruh wilayah
Republik Indonesia. Salah satu upaya pembangunan kesehatan yang
dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan adalah melalui Program
Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) yang bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan serta mengurangi
dampak sosial dari penyakit menular. Dengan kemajuan teknologi, di
negara maju banyak penyakit menular yang telah mampu diatasi, bahkan
ada yang telah dapat dibasmi. Namun, masalah penyakit menular masih
tetap dirasakan oleh sebagian besar penduduk negara berkembang, salah
satunya adalah penyakit meningitis.Meningitis adalah infeksi cairan otak
disertai radang yang mengenai piameter(lapisan dalam selaput otak) dan
arakhnoid serta dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan otak
dan medula spinalis yang superfisial/suatu peradangan selaput otak yang
biasanya diikuti pula oleh peradangan otak/peradangan pada selaput
meninges yang menyelubungi otak yang disebabkan oleh bakteri atau
virus.Meningitis dibagi menjadi dua golongan berdasarkan perubahan
yang terjadipada cairan otak yaitu meningitis serosa dan meningitis
purulenta. Meningitis serosaditandai dengan jumlah sel dan protein yang
meninggi disertai cairan serebrospinalyang jernih. Penyebab yang paling
sering dijumpai adalah kuman Tuberculosis danvirus.

1
Meningitis purulenta atau meningitis bakteri adalah meningitis yang
bersifatakut dan menghasilkan eksudat berupa pus serta bukan disebabkan
oleh bakterispesifik maupun virus. Meningitis Meningococcus merupakan
meningitis purulentayang paling sering terjadi.Penularan kuman dapat
terjadi secara kontak langsung dengan penderita dandroplet infection yaitu
terkena percikan ludah, dahak, ingus, cairan bersin dan cairan tenggorok
penderita.17 Saluran nafas merupakan port d’entree utama pada
penularanpenyakit ini. Bakteri-bakteri ini disebarkan pada orang lain
melalui pertukaran udara dari pernafasan dan sekresi-sekresi tenggorokan
yang masuk secara hematogen(melalui aliran darah) ke dalam cairan
serebrospinal dan memperbanyak diri didalamnya sehingga menimbulkan
peradangan pada selaput otak dan otak.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi dari meningitis?
1.2.2 Apa penyebab terjadinya penyakit meningitis?
1.2.3 Bagaimana jalannya proses penyakit Meningitis dalam tubuh?
1.2.4 Bagaimana dampak yang di timbulkan oleh penyakit meningitis?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari meningitis.
1.3.2 Untuk mengetahui penyebab terjadinya penyakit meningitis.
1.3.3 Untuk mengetahui jalannya proses penyakit Meningitis dalamtubuh.
1.3.4 Untuk mengetahui dampak yang di timbulkan oleh penyakit
meningitis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Meningitis


Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai
piamater,araknoid dan dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan
otak dan medulla spinalis yang superficial.(neorologi kapita selekta,1996).
Meningitis adalah suatu infeksi/peradangan dari meninges,lapisan yang
tipis/encer yang mengepung otak dan jaringan saraf dalam tulang
punggung, disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia, atau protozoa, yang
dapat terjadi secara akut dan kronis. (Harsono., 2003) Meningitis adalah
infeksi yang menular. Sama seperti flu, pengantar virus meningitis
berasal dari cairan yang berasal dari tenggorokan atau hidung. Virus
tersebut dapat berpindah melalui udara dan menularkan kepada orang
lain yang menghirup udara tersebut. (Anonim.,2007)

2.2 Penyebab Meningitis


Seseorang terkena meningitis ketika terjadi peradangan pada meninges
yang berfungsi sebagai pelindung otak dan saraf tulang belakang.
Meningitis disebabkan oleh lima faktor utama, yaitu bakteri, virus, jamur,
amuba dan beberapa penyakit serta kondisi.
2.2.1 Meningitis Akibat Bakteri
Jika dibagi berdasarkan usia penderita, maka bakteri penyebab
meningitis bakterialis adalah:
-Bayi: Streptococcus grup B, Escherichia coli, Listeria
monocytogenes.
-Balita dan anak-anak: Streptococcus pneumoniae, Neisseria
meningitidis, Haemophilus influenzae tipe B.
-Remaja dan dewasa: Neisseria meningitidis, Streptococcus
pneumoniae.
-Paruh baya dan lansia: Streptococcus pneumoniae, Neisseria
meningitidis, Listeria monocytogenes.

3
Neisseria meningitidis adalah penyebab paling umum meningitis
bakterialis. Bakteri ini bisa hidup di dalam hidung dan tenggorokan
tanpa menyebabkan infeksi. Tapi, ada waktu di mana bakteri ini bisa
melawan dan mengalahkan sistem kekebalan tubuh manusia
sehingga mengakibatkan meningitis.Pada umumnya, orang dewasa
memiliki kekebalan terhadap Neisseria meningitidis. Bakteri ini
tidak bisa hidup lama di luar tubuh manusia. Bakteri ini biasanya
menyebar melalui kontak langsung atau dari jarak dekat, misalnya
melalui batuk, bersin, atau berciuman.Streptococcus pneumoniae
juga bisa hidup di hidung dan tenggorokan manusia tanpa
menimbulkan infeksi. Tapi ketika sistem kekebalan tubuh manusia
turun, bakteri ini bisa menyerang dan menyebabkan meningitis.
Bakteri ini lebih sering menyebabkan meningitis pada bayi, yaitu
pada saat sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya
berkembang.Penyebab lainnya adalah bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini biasanya pertama kali menginfeksi organ
pernapasan paru-paru yang kemudian masuk ke aliran darah dan
menginfeksi selaput pelindung otak.

2.2.2 Meningitis akibat virus


Virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui aliran darah dan
bergerak menuju meninges atau selaput pelindung otak dan saraf
tulang belakang. Ketika telah sampai di meninges, virus pun dapat
menyebabkan radang atau meningitis.
Berikut ini adalah beberapa contoh virus yang dikenal bisa
menyebabkan meningitis:
-Enteroviruses: biasanya menyebabkan infeksi perut
-Virus herpes simplex: menyebabkan herpes genital
-Virus cacar air
-Virus campak
-Virus influenza
-Virus penyakit gondong (Mumps)

4
2.2.3 Meningitis akibat Jamur
Meningitis jamur termasuk penyakit yang langka. Penyebab umum
meningitis jamur adalah Cryptococcus. Jamur tersebut akan
menyebar dalam aliran darah dan masuk ke sumsum tulang
belakang.

2.2.4 Meningitis akibat parasit


Meningitis parasit atau primary amebic meningoencephalitis yang
biasanya disebabkan amuba dan mematikan. Naegleria fowleri
merupakan jenis amuba yang umumnya menjadi penyebab
meningitis parasit

2.2.5 Meningitis Non-infeksi


Meningitis jenis ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
Kanker,Penyakit Lupus,Beberapa obat,Cedera kepala,Pembedahan
otak.

2.3 Proses Meningitis di dalam tubuh


Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari orofaring dan diikuti
dengan septikemia, yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis
bagian atas.Faktor predisposisi mencakup infeksi jalan nafas bagian atas,
otitis media, mastoiditis, anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain,
prosedur bedah saraf baru, trauma kepala dan pengaruh imunologis.
Saluran vena yang melalui nasofaring posterior, telinga bagian tengah dan
saluran mastoid menuju otak dan dekat saluran vena-vena meningen;
semuanya ini penghubung yang menyokong perkembangan bakteri.
Organisme masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan reaksi radang
di dalam meningen dan di bawah korteks, yang dapat menyebabkan
trombus dan penurunan aliran darah serebral. Jaringan serebral mengalami
gangguan metabolisme akibat eksudat meningen, vaskulitis dan
hipoperfusi. Eksudat purulen dapat menyebar sampai dasar otak dan
medula spinalis. Radang juga menyebar ke dinding membran ventrikel

5
serebral. Meningitis bakteri dihubungkan dengan perubahan fisiologis
intrakranial, yang terdiri dari peningkatan permeabilitas pada darah, daerah
pertahanan otak (barier oak), edema serebral dan peningkatan TIK.
Pada infeksi akut pasien meninggal akibat toksin bakteri sebelum terjadi
meningitis. Infeksi terbanyak dari pasien ini dengan kerusakan adrenal,
kolaps sirkulasi dan dihubungkan dengan meluasnya hemoragi (pada
sindromWaterhouse-Friderichssen) sebagai akibat terjadinya kerusakan
endotel dan nekrosis pembuluh darah yang disebabkan oleh
meningokokus.

2.4 Dampak penyakit Meningitis


Keluhan pertama biasanya nyeri kepala. Rasa ini dapat menjalar ke
tengkuk dan punggung. Tengkuk menjadi kaku. Kaku kuduk
disebabkan oleh mengejangnya otot-otot ekstensor tengkuk. Bila
hebat, terjadi opistotonus, yaitu tengkuk kaku dalam sikap kepala
tertengadah dan punggung dalam sikap hiperekstensi.Kesadaran menurun.
Tanda Kernig’s dan Brudzinky positif. (Harsono., 2003), Gejala meningitis
tidak selalu sama, tergantung dari usia si penderita serta virus apa yang
menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah demam yang
tinggi, sakit kepala, pilek, mual, muntah, kejang. Setelah itu biasanya
penderita merasa sangat lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan
kesadaran serta penglihatan menjadi kurang jelas. Gejala pada bayi yang
terkena meningitis, biasanya menjadi sangat rewel, muncul bercak pada
kulit, tangisan lebih keras dan nadanya tinggi, demam ringan, badan
terasa kaku, dan terjadi gangguan kesadaran seperti tangannya
membuat gerakan tidak beraturan. (Japardi, Iskandar., 2002)

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Meningitis dibagi menjadi dua golongan berdasarkan perubahan yang
terjadipada cairan otak yaitu meningitis serosa dan meningitis
purulenta.Meningitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, riketsia,
jamur, cacing dan protozoa. Penyebab paling sering adalah virus dan
bakteri. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri berakibat lebih fatal
dibandingkan meningitis penyebab lain karena mekanisme kerusakan dan
gangguan otak yang disebabkan oleh bakteri maupun produk bakteri
lebih berat.Pasien meningitis dengan kesadaran menurun cenderung
mengalami gangguan asupan gizi, karena secara otomatis Intrake peroral
yang dibutuhkan untuk mendukung therapi hydrasi yang terbatas untuk
mencegah komplikasi oedeem cerebi, menjadi berkurang, selain untuk
memenuhi kebutuhan energi bagi pasien.

3.2 Saran
Dengan terselesaikannya makalah ini diharapkan mahasiswa S1 Ilmu
Keperawatan Stikes dr.Soebandi Jember dapat memahami konsep
patofisiologis Meningitis dengan baik serta hubungannya dengan ilmu
keperawatan yang tengah ditekuni. Hal tersebut ditujukan agar
mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Stikes dr.Soebandi
Jember dapat memiliki kompetensi yang tinggi dalam perawatan
terhadap Meningitis. Serta mampu untuk menjalankan peranan
keperawatan baik untuk sasaran perorangan ataupun komunitas.

7
DAFTAR PUSTAKA

Betz L dan Sowden A Linda 1999, keperawatan pedaitri, Penerbit buku


kedokteran ECC, Jakarta. Halaman 316-321. Diakses tanggal 19 Desember 2011
Bagbei Laily 1990, Infectectious Diseases, Nelson Essentials of Pediatric, halaman
284-308. Diakses tanggal 19 Desember 2011
Sandra M.Nettina; Pedoman Praktik Keperawatan; Jakarta; Penerbit Buku
Kedokteran(EGC)
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI;1985;Buku Kuliah Ilmu
Kesehatan Anak 2;Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran (EGC)
Ellenby, Miles., Tegtmeyer, Ken., Lai, Susanna., and Braner, Dana. 2006. Lumbar
Puncture. Diakses tanggal 19 Desember 2011
Anonim. 2007. Apa Itu Meningitis. URL
:Http://www.bluefame.com/lofiversion/indexphp/t47283.html
Ellenby, Miles., Tegtmeyer, Ken., Lai, Susanna., and Braner, Dana.
2006. Lumbar Puncture. The New England Journal of Medicine. 12 :
355 URL : http://content.nejm.org/cgi/reprint/355/13/e12.pdf

Anda mungkin juga menyukai