Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN

GANGGUAN CITRA TUBUH

Disusun Oleh:
1. Fitroh Nur Annisa P17120018055
2. Luthfiana Fadhlika P17120018059
3. Meilenia Dwi Yuniarti P17120018061
4. Mistia Utami P17120018062
5. Rosa Afriza P17120018070
6. Salma Putri Andini P17120018071
7. Sindiah Wahyuni Sunaryo P17120018075
8. Windi Cahyani P17120018078

Tingkat II B
PROGRAM STUDI D. III KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 1
T.A 2019/2020

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN

GANGGUAN CITRA TUBUH

Sp 1

Tindakan

1. Mengidentifikasi perasaan pasien tentang bagian tubuh yang hilang, rusak, mengalami
gangguan.
2. Diskusikan dengan pasien aspek positif bagian tubuh.
3. Melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik.
4. Mengevaluasi perasaanpasien.

Latihan 1

Bina hubungan saling percaya, identifikasi perasaan pasien, aspek positif, melatih fungsi
bagian tubuh yang masih baik.

Orientasi

Perawat :“Assalamualaikum”

“Selamat pagi ibu”(senyum).

Pasien : “Wa’alaikumsalam,

Selamat pagi“

Perawat : “Perkenalkan nama saya Susi , saya senang dipanggil suster sus, saya

perawat yang akan merawat bapak/ibu hari ini.”

“Nama ibu siapa? .”


Pasien : "nama saya Sri ”

Perawat : “Senangnya dipanggil siapa bu?”

Pasien : “sri aja”

Perawat : “Bagaimana kabar ibu hari ini?”

Pasien : “Alhamdulillah baik”

Perawat : “alhamdulilah kalau begitu ibu, saya lihat ibu terlihat murung hari ini ,apa yang
ibu Sri rasakan hari ini?”

Pasien : ”Saya merasa malu dengan diriku sendiri, karena saya bingung bagaimana cara
merawat dan membesarkan anak-anakku sedangkan suami saya sudah meninggal
dan tangan saya cacat seperti ini.”

Perawat : “Baiklah bu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang bapak/ibu
rasakan selama ini, tempatnya disana saja dan saya membutuhkan waktu 15
menit, bagaimana ibu sri bersedia ?

Pasien : “(Mengangguk). Ya sus”

Kerja

Perawat : “Baiklah ibu., (pegang tangan atau pundak pasien). Bagaimana perasaan ibu,
setelah ibu mengalami bencana ini dan kehilangan tangan kiri ibu?”
Pasien : “Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan keadaan yang
saya alami ini, terlebih lagi tangan saya tidak dapat saya gunakan seperti
biasanya.”

Perawat : “Kemudian, apa yang ibu lakukan ketika perasaan bersalah dan putus asa ibu
muncul?”

Pasien : “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini. Tapi, saya tidak
dapat membohongi diri saya sendiri dan berteriak ketika melihatnya dan
mengingat kejadian itu.

Perawat : “Maaf bu sebelumnya, sekarang ibu hanya memiliki satu tangan yang berfungsi
dan dapat ibu gunakan dengan baik.”

“Apa yang dapat ibu lakukan atau yang ingin ibu lakukan hanya dengan satu
tangan ibu miliki sekarang?”

Pasien : “Jujur suster, saya ingin sekali melakukan aktivitas seperti biasanya meskipun
sekarang saya hanya memiliki satu tangan saja.”

Perawat :”Baiklah begini bu , ibu Sri hanya memiliki satu tangan yang berfungsi dan
satunya lagi sebelah kiri sudah tidak berfungsi lagi.

Tetapi, tangan sebelah kanan ibu kan masih bisa digunakan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari dan kaki ibu juga dapat difungsikan dengan baik.”

Pasien : “Ya suster. Terkadang saya mencoba untuk melatih tangan saya dan melakukan
kegiatan dengan tangan kanan saya, tapi tetap saja saya merasa bahwa saya
memang tidak berguna lagi di dunia ini.”

Perawat : “Saya mengerti bu, Tapi setidaknya ibu sudah berusaha untuk melatihnya
sendiri. Sekarang saya ajarkan ibu bagaimana agar bisa tetap beraktivitas
meskipun dengan menggunakan tangan sebelah kanan saja .”

Pasien : “ (Mengangguk).Ya sus”


Perawat : “ibu… dulu sebelum mengalami bencana ini dan kehilangan tangan ibu. Apa
saja kegiatan atau aktivitas yang ibu sering lakukan di rumah?”

Pasien : “Dulu saya kan guru, paling sebelum berangkat mengajar saya siapkan anak -
anak sarapan dan bersih-bersih rumah juga”

Perawat : “Apa sekarang ibu masih ingin melakukan kegiatan-kegiatan tersebut ibu?”

Pasien : “Ya suster”

Perawat : “Begini bu, seperti yang saya katakan tadi, saya akan ajarkan ibu agar dapat
beraktivitas meskipun dengan menggunakan satu tangan. Tapi sebelumnya kita
coba berlatih untuk menggerakkan dan melakukan aktivitas yang ringan-ringan.

Pasien : “baik sus.

Perawat : “Baiklah bu, coba sekarang ibu mengangkat tangan sebelah kanan pelan-pelan
dan mencoba menggenggam dengan sekuat- kuatnya. (Sebelumnya sediakan
benda yang dapat digunakan seperti sapu dll). (contohkan kepada pasien).

“sekarang ibu bisa mencobanya sendiri ya” Pasien :

“(Berlatih sendiri dan diawasi)”

Perawat : “Baiklah ibu, itu sudah bagus sekali”

“Sekarang kita akan mencoba dengan menggunakan sapu langsung ya Bu, Nah ini
tangan ibu pegang sapunya dan ayunkan perlahan, anggap saja ibu sedang
menyapu (sambil mencontohkan). Nah, sekarang giliran ibu mencobanya ya,,?
Tapi sambil berdiri ya bu?!”

Pasien : "baik suster"(mencoba sendiri yang diajarkan perawat)”


Perawat : “Baiklah bu terima kasih. Bagus sekali dan terus dilatih ya bu.” kegiatan hari ini
ditulis ke dalam tugas harian pasien ya

Terminasi

Perawat : “Ibu… Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan melakukan
latihan hari ini?”

Pasien : “Alhamdulillah saya merasa lebih baik dan lega rasanya sus''

Perawat : “Kalau begitu sekarang ibu coba beritahu saya kembali, kegiatan apa saja yang
sudah kita lakukan hari ini?”

Pasien : “Tadi suster bilang kalau saya masih bisa menggunakan tangan kanan untuk
beraktivitas dan melatihnya untuk melakuakan kegiatan seperti menyapu”

Perawat : “Baik sekali ibu, ternyata ibu masih mengingatnya ya? (senyum)”

Pasien : “Ya sus''

Perawat : “Baiklah ibu sri. Apa yang kita lakukan hari ini bu Sri dapat melatihnya sendiri
dirumah ya.”

Pasien : “Baik suster akan saya coba”

Perawat : “Ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih ibu beberapa cara untuk
mengkoordinasikan anggota-anggota tubuh ibu yang lain dan melatihnya dengan
kegiatan yang lain.”

“Bagaiamana apa ibu bersedia?”

Pasien :“Ya sus saya bersedia.”

Perawat : “Ibu mau jam berapa?”


Pasien : “Jam 10 pagi saja sus.”

Perawat : “Baik , tempat nya disini saja ya bu”


Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Ibu sudah baik sekali karena sudah mengikuti instruksi saya sehingga latihan
hari ini berjalan dengan lancar, kalau begitu saya permisi dulu ya Bu, sampai
bertemu besok”
Pasien : “Iya sus terimakasih”
Sp II

Tindakan

1. Meminta pasien untuk terbuka tentang perasaannya.


2. Melatih koordinasi fungsi anggota tubuh.
3. Merencanakan kegiatan yang dapat dilakukan ke depan.
4. Mengevaluasi perasaan pasien.

Latihan 2

Identifikasi kemampuan pasien, melatih koordinasi fungsi tubuh, anggota tubuh dan
merencanakan kegiatan kedepan untuk pasien.

Orientasi

Perawat :”Assalamualaikum…”

“Selamat pagi ibu” (senyum)

Pasien :“Wa’alaikumsalam, selamat pagi sus.”

Perawat : “Bagaimana perasaan ibu saat ini? Apakah sudah membaik bu?”

Pasien : “Belum sus, karena saya masih sering teringat dengan hal itu…”

Perawat : “Baiklah ibu. Tapi, apa sebelumnya cara yang kemarin kita latih sudah ibu
lakukan?”

Pasien : “Sudah saya coba sus, tapi tetap saja saya merasa tidak berguna sama sekali.
Karena yang bisa saya lakukan hanya kegiatan-kegiatan ringan saja. Saya sangat
sedih dan kecewa dengan diri sendiri ketika melihat anak saya yang masih
membutuhkan saya dalam melakukan aktivitas.”
Perawat : “Baiklah ibu, sesuai kesepaktan kita kemarin kita akan berbincang- bincang dan
mengajarkan ibu bagaimana cara untuk melakukan pekerjaan yang lainnya dan
mengkoordinasikan bagian tubuh ibu yang lain.”

“Apa ibu bersedia…?”

Pasien : “Baik sus, saya bersedia”

Perawat : “Untuk tempatnya kita lakukan disini saja ya ibu dan waktunya 20 menit”

Pasien : “Ya sus”(Mengangguk).

Kerja

Perawat : “Bagaiamana perasaan ibu sekarang, apakah sudah membaik?”

Pasien : “Alhamdulillah sudah agak membaik, tapi ada yang masih membebani di pikiran
saya sus”

Perawat : “ Kira-kira apa itu ibu…?”

Pasien : “Saya masih merasa kurang leluasa dalam melakukan aktivitas sehari-hari
dengan satu tangan. Apa lagi ketika saya mengangkat barang-barang yang begitu
banyak.”

Perawat : “Seperti itu ya ibu. Begini ibu, misalnya ketika ibu ingin mengangkat barang-
barang yang begitu banyak ibu dapat meminta bantuan dengan orang di sekitar
untuk menaikkannya ke atas kepala ibu dan bisa menggunakan tangan kanan ibu
yang masih berfungsi untuk menjaga agar barang yang di atas kepala ibu tidak
terjatuh. Nanti ketika ibu ingin menurunkannya dapat diletakkan di tempat yang
sedikit lebih tinggi atau ibu sedikit menjongkok atau meminta bantuan untuk
menurunkan barang yang ibu bawa.”
“Bagaimana apa ibu paham dengan penjelasan saya? Bagaimana kalau kita
mencoba untuk mempraktekkannya bu?”

Pasien : “Ya suster” ( Pasien dan perawat berlatih bersama…)

Perawat : “Bagus sekali ibu, sekarang ibu sudah dapat melakukannnya. Cara ini bisa ibu
gunakan ketika ibu akan membawa barang yang banyak dan sebagainya.”

Pasien : “Ya suster, akan saya coba cara ini suatu saat”

Perawat : “Nah, sekarang kira-kira kegiatan atau pekerjaan apa yang ingin ibu lakukan
kedepannya?”

Pasien : “Untuk sekarang ini, saya ingin merawat anak-anak saya, melakukan tugas
sebagaimana ibu rumah tangga.”

Perawat : “Wah, lumayan banyak kegiatan-kegiatan ibu yang bisa dilakukan setiap
harinya, mulai dari sekarang ibu dapat melakukan semua kegiatan yang ibu
sebutkan tadi. Tapi jika ibu merasa lelah atau tidak mampu untuk melakukannya
ibu dapat meminta bantuan keluarga atau tetangga. Mungkin ada kegiatan lain
yang ingin ibu lakukan kedepannya selain kegiatan-kegiatan yang ibu sebutkan
tadi”

Pasien : “Ya sus, siapa sih yang tidak ingin melakukan kegiatan. Kegiatan normal seperti
orang lain, saya ingin meneruskan usaha saya untuk berjualan di toko sus,
mengantar anak ke sekolah, dan sebagainya”

Perawat : “Alhamdulillah…rencana yang bagus sekali ibu (senyum). Jika keinginannya


seperti itu saya do’akan agar selalu lancar kegiatannya..aamiin...”

Pasien : “Aamiin…terimakasih sus”


Terminasi

Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol hari ini dan mencoba untuk melatih
tangan ibu untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti biasanya?”

Pasien : “Alhamdulillah saya sudah paham dan senang, bahkan saya tidak sabar ingin
mencoba dan melakukan kegiatan itu”

Perawat : “Bagus sekali ibu, baiklah bu…apa ibu bisa menjelaskan kembali sedikit yang
kita diskusikan tadi?”

Pasien : “Oh ya sus tentu saja. Hari ini kita berlatih tentang cara mengkoordinasikan
tangan saya yang masih berfungsi dengan anggota tubuh lain, yaitu dengan
membawa dan meletakkan barang banyak di atas kepala dan tangan saya serta
menjaganya tidak terjatuh. Dan suster mengajarkan saya untuk berusaha
melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal seperti biasanya”

Perawat : “ Bagus sekali ibu (senyum), ternyata ibu sudah memahami dengan baik apa
yang saya sampaikan. Mungkin pertemuan hari ini saya akhiri dan terimakasih
untuk waktunya dan saya do’akan agar ibu selalu sehat untuk melakukan aktivitas
sehari-hari ibu ya”

“Jangan lupa tetap berlatih yah bu…”

Pasien : “Aamiin, terima kasih ya suster”(senyum)

Perawat : “ Kalau begitu saya pamit ya bu”

“Assalamualaikum…”

Pasien :“Wa’alaikumsalam….”

Anda mungkin juga menyukai