Anda di halaman 1dari 4

SKRIP 4 KLIEN LANSIA

PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL DAN TEKNIK PENGATURAN


POSISI KLIEN PADA POSISI LATERAL (MIRING)

Perawat : “Selamat pagi Ibu.”


Pasien : “Selamat pagi Mbak.”
Perawat : “Perkenalkan Bu, saya Rachmatika Widya, bisa dipanggil Tika.
Saya perawat yang bertugas pada pagi hari ini. Sebelumnya mohon
disebutkan nama panjang beserta tanggal lahir Ibu.”
Pasien : “Nama saya Geldine Raudina. Tanggal lahir saya 25 Februari
1948 Mbk.”
Perawat : “Baik Ibu, sebelumnya permisi saya lihat gelang identitas Ibu
terlebih dahulu.”
Pasien : “Iya Mbak.”
Perawat : “Benar ya dengan Ibu Geldine Raudina. Bagaimana kabarnya hari
ini Ibu? Apa masih ada keluhan yang dirasakan?”
Pasien : “Alhamdulillah baik Mbak. Tapi tadi malam kaki saya kesumutan
sampai susah gerak rasanya. Sama ini punggung saya capek Mbak,
soalnya saya kebanyakan tidur.”
Perawat : “Waktu Ibu merasakan kesumutan dan punggung terasa capek,
apa yang dilakukan Ibu untuk menguranginya?”
Pasien : “Tadi malam minta tolong anak saya untuk mijet kaki saya.
Kemeng semua rasanya Mbak, sampai buat gerak itu susah. Terus
punggung sama ini juga capek tidur terus berhubung saya susah
gerak, saya juga minta tolong anak saya buat dimiringkan sebentar,
Mbak.”
Perawat : “Setelah kaki Ibu di pijat dan setelah Ibu merubah posisi menjadi
miring, apakah keluhan yang Ibu rasakan seperti kesumutan dan
punggung terasa capek berkurang?.”
Pasien : “Alhamdulillah Mbak, berkurang sedikit.”
Perawat : “Baik ibu, yang dilakukan Ibu Geldine dan juga anak Ibu sudah
tepat. Jika Ibu merasa capek dibagian punggung, Ibu bisa merubah
posisi tidur ibu menjadi miring. Hal ini berguna untuk mengurangi
luka tekan yang di akibatkan karena tidur terlalu lama. Kalau Ibu
susah menggerakkan badan, Ibu bisa minta tolong keluarga atau
bisa panggil perawat untuk membantu. ”
Pasien : “Iya Mbak, Alhamdulillah kalau seperti itu. Terima Kasih Mbak.”
Perawat : “Iya Ibu, semoga Ibu lekas sembuh agar dapat berkumpul lagi
dengan Keluarga Ibu di rumah ya. Setelah sembuh nanti mohon
untuk atur pola makan Ibu agar gula darah Ibu tidak tinggi lagi ya.”
Pasien : “Iya Mbak. Amien. Terima Kasih Mbak.”
Perawat : “Iya Ibu sama-sama. Sebelumnya mohon maaf Ibu, apakah hari
ini tidak ada keluarga yang menjaga Ibu?.”
Pasien : “Ada Mbak anak saya yang jaga. Tapi masih pulang sebentar mau
ambil baju ganti katanya.”
Perawat : “Baik kalau begitu Ibu. Disini sekarang saya akan melakukan
tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital Ibu. Jadi pemeriksaan
tanda-tanda vital itu meliputi pemeriksaan suhu, nadi, tekanan
darah, dan pernafasan. Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah
tanda-tanda vital Ibu berada di kisaran normal atau tidak. Setelah
dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, saya akan melakukan
teknik pengaturan posisi miring pada ibu, teknik pengaturan posisi
itu sendiri digunakan untuk mengurangi rasa pegal-pegal pada
punggung Ibu dan juga mengurangi luka tekan yang di akibatkan
karena tidur terlalu lama. Waktu yang dibutuhkan kira-kira 10
menit, Bu. Apakah ibu bersedia dalam tindakan keperawatan ini?”
Pasien : “Iya Mbak tidak apa-apa. Saya bersedia. Saya malah senang kalau
diperhatikan seperti ini.”
Perawat : “Baik Ibu terima kasih. Apakah ada pertanyaan Ibu?”
Pasien : “Tidak ada, Mbak.”
Perawat : “Apakah Ibu sekarang sudah berada di posisi yang nyaman?”
Pasien : “Iya, sudah Mbak.”
Perawat : “Baik Ibu, kita mulai pemeriksaan tanda-tanda vital terlebih
dahulu ya.”
Perawat : “Permisi Ibu, ini saya akan pasang termometer terlebih dahulu.”
Pasien : “Iya Mbak silahkan.”
Perawat : “Baik Ibu. *Pasien memasang thermometer di ketiak.* Ibu
mohon maaf, ini tangannya dalam posisi mengepit dan tangan
kanan menyilang ke bahu kiri Ibu. Nanti jika termometernya
berbunyi, saya akan ambil termometernya.”
Pasien : “Iya Mbak.”
Perawat : “Sambil menunggu termometernya berbunyi, saya akan
memeriksa nadi, pernafasan, dan tekanan darah Ibu.”
Pasien : “ Iya mbak.“

*Perawat melakukan pemeriksaan TTV kepada klien*


Perawat : “Baik Ibu, termometer sudah berbunyi. Permisi saya ambil
termometernya.”
Pasien : “Silahkan mbak”
Perawat : “Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital kali ini suhu 36,6oC,
nadinya 85 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit, dan
tekanan darahnya 100/80. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital ini
masih dalam kisaran normal ya Bu. Sebelumnya apa ada yang
ditanyakan bu?”
Pasien : “Alhamdulillah ya Mbak normal. Sudah Mbak tidak ada yang
saya tanyakan.”
Perawat : “Baik ibu, sekarang kita akan melanjutkan tindakan yang kedua,
yaitu teknik pengaturan posisi miring ya Bu.”
Pasien : “Iya Mbak.”
Perawat : “Permisi Ibu ini untuk tangan kanan ditaruh pada bahu dan tangan
kirinya ditaruh di pinggul ya Bu.”
Pasien : *melakukan tindakan*
Perawat : “Baik Ibu, setelah itu saya bantu memiringkan badan ke sebelah
kanan.”
Pasien : *melakukan tindakan*
Perawat : “Setelah itu, ini saya menaruh bantal pada bagian lutut dan tangan
Ibu. Tangan dan kakinya di lemaskan saja ya, Bu.”
Pasien : Iya Mbak.”
Perawat : “Baik ibu, ini tindakan yang saya berikan sudah selesai ya.
Bagaimana Bu? Apakah rasanya sudah lebih enakan?”
Pasien : “Sudah mbak, lebih nyaman posisi seperti ini, karena saya
mungkin terlalu lama tidur terlentang, jadi rasanya capek kalau
tidur terlentang terus.”
Perawat : “Baik Ibu, Alhamdulillah kalau seperti itu. Mohon maaf Ibu
apakah Ibu berkenan jika saya pakaikan selimut untuk menjaga
privasi Ibu?.”
Pasien : “Iya Mbak.”

*Perawat memakaikan selimut kepada klien*


Perawat : “Baik Ibu, karena tindakan sudah selesai, ijinkan saya untuk
membereskan alat-alat ya Ibu.”
Pasien : “Iya Mbak, silahkan.”

*Perawat membereskan alat-alat*


Perawat : “Alhamdulillah Ibu tindakannya sudah selesai. Terima kasih ibu
karena sudah mau bekerja sama dengan saya dalam tindakan
keperawatan ini. Untuk posisi ini bisa dipertahankan selama 30
menit ya, Ibu. Nanti setelah 30 menit saya akan kembali lagi kesini
untuk melihat kondisi Ibu Geldine dan membantu untuk kembali
pada posisi sebelumnya.”
Pasien : “Iya Mbak.”
Perawat : “Baik Ibu. Mohon maaf Ibu karena keluarga Ibu masih belum
datang, apakah Ibu mau saya temani atau bagaimana Ibu?”
Pasien : “Tinggal aja sudah Mbak, tidak apa-apa. Mungkin sebentar lagi
anak saya datang.”
Perawat : “Baik Ibu kalau begitu, jika Ibu memerlukan bantuan tetapi
keluarga Ibu belum datang Ibu bisa pencet bel yang ada di sebelah
Ibu, nanti saya akan datang untuk membantu Ibu. Sebelum saya
meninggalkan ruagan ini apa ada yang ditanyakan lagi, Bu?.”
Pasien : “Iya Mbak. Sudah mbak, tidak ada yang saya tanyakan. Terima
Kasih Mbak”
Perawat : “Iya Ibu jika tidak ada yang ditanyakan lagi saya permisi dahulu.
Terima kasih Ibu Geldine, semoga ibu cepat sembuh. Selamat Pagi
Ibu.”
Pasien : “Iya Mbak, terima kasih. Selamat Pagi Mbak.”

Anda mungkin juga menyukai