Anda di halaman 1dari 4

ROLE PLAY KOMUNIKASI TERAPIUTIK PADA KASUS KHUSUS

PASIEN PRE OPERASI

Ada seorang pasien yang di rawat di RS umum Dr.Slamet Garut tepatnya


bernama bu Ria berusia 48 tahun menderita penyakit usus buntu.

Perawat 1 : “Permisi Bu, Benar dengan ibu bRia Utami ?”

Pasien : “ Benar suster”

Perawat 1 : “ BAgaimana keadaanya bu?”

Pasien : “ Untuk sekarang agak mendingan sus tapi di lain waktu tiba-tiba nyeri tak
tertahankan.”

Perawat 2 : “ Oh begitu ya bu, ibu dengan siapa datang kesini ?”

Pasien : “ Saya kesini dengan anak saya ,kebetulan dia sedang keluar menebus obat.”

Perawat 2 : “ Iya bu,saya suntik dulu ya”

Pasien : “ Silahkan suster.”

Perawat 1 : “ Bagaimana ibu perasaanya setelah di suntik? Atau ada yang di rasakan
lainya?”

Pasien : “ Belum ada reaksi suster belum terasa apa-apa.”

Perawat 2 : “ Mungkin efek obatnya belum bekerja bu,saya permisi dulu ya bu.”

Pasien : “ Iya sus.”

Beberapa jam kemudian dokter memrika keadaan ibu Ria.

Dokter : “Siang bu,Bagaimana keadaanya?”

Pasien : “ Alhamdulillah dok sudah mendingan.”

Dokter : “ Syukur kalau begitu,sekarang saya periksa dulu ya?”

Pasien : “ iya dok.”

( Dokter memeriksa pasien)


Anak pasien : “ Bagaimana dok?”

Dokter : “ Saya rasa ini harus segera di operaso karena jika tidak akan berakibat
fatal.”

Anak Pasien : “ AStafirullah apakah tidak ada jalan lain selain operasi dok?”

Dokter : “ Ini jalan satu-satunya unytuk menyembuhkan ibukarena bila sekedar di beri
obat tidak akan menyembuhkan penyakit.”

Anak pasien : “ Kalau itu yang terbaik untuk kesembuhan ibu saya lakukan saja dok.
Apapun caranya asal ibu saya bisa sembuh.”

Dokter : “ Iya akan saya usahakan,untuk persiapan akan di jelaskan oleh suster.”

Anak pasien : “ Iya dok terima kasih.”

Dokter : “ Iya,sama-sama permisi dulu.”

Selang beberapa waktu suami ibu Ria Utami datang dan taiu masalah yang
dihadapi dan menuju ke ruang perawat untuk meminta kejelasan informasi tersebut.

Suami pasien : “ Permisi sus, saya akan bertanya keadaan istri saya ,saya dengan istri saya
harus melakukan operasi.”

Perawat 3 : “ Iya benar pak istri bapak harus melakukan operasi.”

Suami pasien : “ begini sus permasalahan saya bingung dengan biayanya.”

Perawat 3 : “ Jangan khawatir bapak soalnya biayanya nanti bisa saya banti mengurus
BPJS untuk ibu,Bapak fikirkan saja untuk pesiapan operasi ibu.”

Suami pasien : “ Iya suster Terimakasih banyak.”

Perawat 3 : “ Oh iya pak ini resep dari dokter,Silahkan bisa di tebus di apotik ya pak.”

Suami pasien : “ Baik sus.”

(Pergi dan membeli obat)

Suami : “Permisi ini resepnya mbak.”

Farmasi : “ Oh iya bapalk tunggu sebentar.”


Suami : “ Iya mbak.”

Farmasi : “ Ini pak obatnya,1 hari di minumkan 2x ya pak pagi dan malam, utuk obat
yang di minum sebelum operasi di sini tidak ada pak,bapak bisa tebus di
apotik ASIA ya pak.”

Di sisi lain perawat menjelaskan kepada pasien apa saja persiapan operasi ibu
Ria.

Perawat 2 : “ Sekarang ibu istirahat saja yang cukup terus besok harus puasa karena lusa
akan di operasi.”

Pasien : “ Kenapa sus harus puasa dulu?”

Perawat 2 : “ Iya jadi begini buk puasa disini di lakukan supaya semua kotoran tekuras
dan bersih dan nanti pada saat di lakukan operasi tidak menggangu jalanya
operasi.”

Pasien : “ Oh begitu ya sus.”

Anak Pasien : “ Berapa hari ibu saya harus puasa sus?”

Perawat 1 : “ 1 Hari sebelum dilaksanakan operasi.”

Anak pasien : “ Apakah tidak mempengaruhi kesehatan ibu saya sus?”

Perawat 1 : “ Insyallah tidak nu.”

Anak pasien : “ Iya sus,kalau begitu saya harap dengan operasi ini ibu saya bisa segera
sembuh dan dapat melakukan akrivitras seperti biasa .”

Perawat 1 : “ Iya bu berdoa saja.”

Anak pasien : “ Iya sus.”

Perawat 1 : “ Kalau begitu saya permisi dulu bu.”

Anak pasien : “ Iya sus Terimakasih.”

Anda mungkin juga menyukai