Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN

MENINGITIS PADA ANAK


 STASE KEPERAWATAN ANAK

Oleh
GELDINE RAUDINA FRESHTA DELENDRA
NIM 212311101012
Definisi
Meningitis merupakan suatu infeksi atau peradangan
selaput otak yang bernama meningen. Selaput
meningen merupakan selaput tipis yang mengelilingi
otak dan medula spinalis (arachnoid dan piameter).
Peradangan ini disebabkan oleh infeksi bakteri, virus
maupun jamur yang nantinya akan menyerang sistem
saraf pusat. Meningitis ditandai dengan adanya sel
darah putih dalam caritan serebrospinalis uang akan
menyebar masuk kedalam drah yang berpindah
kedalam cairan otak (Rachman dkk., 2017)
Etiologi
Penyebab dari meningitis pada anak dapat dijabarkan sebagai berikut (Rivanica dkk., 2020) :Bakteri,
yaitu Haemophilus influenza (tipe B), Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Listeria
monocytogenes, dan Staphylococcus aureus.

1. Faktor predisposisi, yaitu jenis kelamin laki-laki lebih sering dibandingkan dengan wanita

2. Faktor maternal, yaitu ruptur membran fetal, infeksi maternal pada minggu terakhir kehamilan

3. Faktor imunologi, yaitu defisiensi mekanisme imun, defisiensi immunoglobulin, anak yang
mendapat obat-obat imunosupresi.

4. Anak dengan kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang berhubungan dengan
sistem persarafan.
Patofisiologi
Meningitis ditandai dengan masuknya organisme yang menyebabkan peradangan pada cairan otak,

mikroorganisme ini masuk dan menginfeksi melalui aliran pembuluh darah. Penyabaran mikrooorganisme ini

dapat terjadi karena pengaruh penyakit lain, contohnya karena adanya sinusitis, otitis media, mastoiditis,

trombosis sinus kavernosus, abses otak ataupun karena adanya fraktur terbuka pada kepala sehingga

mikroorganisme dari luar dapat masuk kedalam kepala sehingga menginfeksi selaput otak, baik selaput piameter,

arachnoid, cairan otak dan ventrikel (Hadning dkk., 2020)

Setelah mikroorganisme menginfeksi cairan otak, kemudian pembuluh darah meningeal yang berukuran kecil

hingga sedang akan mengalami hiperemi dalam waktu yang sangat singkat terjadilah penyebaran leukosit dalam

kepala sehingga menimbulkan eksudat. Selain pada arteri proses radang juga terjadi pada vena di korteks dan

dapat menyebabkan trombosis, infark otak, edema otak dan degenerasi neuoron-neuron (Hardiyanti dkk., 2017)
Tanda dan Gejala
Manifestasi klinis yang muncul diantaranya adalah (Pangandaheng dkk., 2017) :
• Terjadi kenaikan suhu tubuh
• Mual dan muntah
• Kejang
• Sakit kepala
• Nyeri pada otot
• Reaksi pupil terhadap cahaya
• Adanya disfungsi pada saraf kranials ke III, IV dan VI
• Takikardi
• Terdapat benjolan pada kepala
Pemeriksaan Penunjang
Terdapat beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan diantaranya adalah (Fauziah dkk., 2018) :

• Laboratorium

- Darah : Pemeriksaan darah lengkap, peningkatan sel darah putih (10.000-40.000/mm3),

pemeriksaan koagulasi, kultur adanya mikroorganisme pathogen.

- Urine : Albumin, sel darah merah, sel darah putih ada dalam urine.

• Radiografi : Untuk menentukan adanya sumber infeksi misalnya Rongen dada untuk menentukan adanya

penyakit paru seperti TBC paru, pneumonia, abses paru. Scan otak untuk menentukan kelainan otak.

• Pemeriksaan lumbal pungsi : untuk membandingkan keadaan CSF normal dengan meningitis.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan diantaranya adala (Gunadi, 2020):

• Apabila keadaan status konvulsivus maka diberikan diazepam 0,5 mg/kgBB/kali intravena dan dapat diulang

dengan dosis yang sama 15 menit kemudian bila kejang belum berhenti. Untuk pemberian ketiga diberikan

melalui intramuskular dengan dosis yang sama, setelah kejang dapat teratasi berikan fenobarbital dengan

dosis 30 mg untuk neonatus, 50 mg untuk anak dibawah kurang 1 tahun, 75 mg untuk anak diatas 1 tahun.

Untuk pengobatan di rumah berikan fenobarbital dengan dosis 8-10 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis dan

diberikan selama 2 hari.

• Ampisilin IV sebanyak 400mg/kgBB/hari dibagi dalam 6 dosis, kloramfenikol IV 100mg/kgBB/hari dibagi dalam

4 dosis

• Sefalosporin 200mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 2 dosis dikombinasikan dengan amikasin dengan dosis awal

10mg/kgBB/hari di lanjutkan dengan gentamicin 6mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis.


ASKEP DI WORD 

Anda mungkin juga menyukai