DISUSUN OLEH:
ASTUTI
NIM.891211034
Tanggal :
Pontianak, 2021
Mahasiswa
Astuti
NIM.891211034
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Meningitis adalah radang dari selaput otak yaitu lapisan arachnoid dan
piameter yang disebabkan oleh bakteri dan virus (Judha & Rahil, 2012).
Otak dan medulla spinalis dilindungi oleh lapisan atau selaput yang
disebut meningen.Peradangan pada meningen khususnya pada bagian
araknoid dan plamater (leptomeningens) disebut meningitis.Peradang pada
bagian duramater disebut pakimeningen. Meningitis dapat disebabkan
karena bakteri, virus, jamur atau karena toksin. Namun demikian sebagian
besar meningitis disebabkan bakteri.Meningitis adalah peradangan pada
meningen yaitu membrane yang melapisi otak dan medulla spinalis
(Tarwoto, 2013).
2. ETIOLOGI
Otak dan medulla spinalis dilindungi oleh tiga lapisan meningen yaitu pada
bagian paling luar adalah duramater, bagian tengah araknoid dan bagian
dalam piamater.Cairan serebrospinalis merupakan bagian dari otak yang
berada dalam ruang subaraknoid yang dihasilkan dalam fleksus choroid yang
kemudian dialirkan melalui system ventrikal.
Mikroorganisme dapat masuk ke dalam sistem saraf pusat melalui beberapa
cara misalnya hematogen (paling banyak), trauma kepala yang dapat tembus
pada CSF dan arena lingkungan. Invasi bakteri pada meningen
mengakibatkan respon peradangan. Netropil bergerak ke ruang subaraknoid
untuk memfagosit bakteri menghasilkan eksudat dalam ruang subaraknoid.
Eksudat ini yang dapat menimbulkan bendungan pada ruang subaraknoid
yang pada akhirnya dapat menimbulkan hidrosepalus. Eksudat yang
terkumpul juga akan berpengaruh terhadap saraf-saraf kranial dan perifer.
Makin bertambahnya eksudat dapat meningkatkan tekanan intracranial
(Tarwoto, 2013).
Otak dan medulla spinalis dilindungi oleh lapis meningitis: dura mater,
araknoid dan piamater. CSF diproduksi di dalam fleksus koroid ventrikel
yang mengalir melalui ruang subaraknoid di dalam system ventrikel dan
sekitar otak dan medulla spinalis. CSF diabsobsi melalui araknoid pada
lapisan araknoid dari meningintis.
Organisme penyebab meningitis masuk melalui sel darah merah pada blood
brain barrier. Cara masuknya dapat terjadi akibat trauma penetrasi, prosedur
pembedahan atau pecahnya abses serebral. Meningitis juga dapat terjadi bila
adanya hubungan antara cairan serebrospinal dan dunia luar. Masuknya
mikroorganisme menuju ke susunan saraf pusat melalui ruang subarakhoid
dapat menimbulkan respon peradangan pada pia, araknoid, cairan
serebrospinal dan ventrikel. Eksudat yang dihasilkan dapat menyebar melalui
saraf kranial dan spinal sehingga menimbulkan masalah neurologi. Eksudat
dapat menyumbat aliran normal cairan serebropinal dan menimbulkan
hidrosefalus (Widagdo, 2012).
4. MANIFESTASI KLINIS
b. Mual muntah
c. Demam
d. Sakit dan nyeri secara umum
f. Bingung
h. Ataksia
i. Kaku kuduk
j. Ptechialrash
l. Opistotonus
m. Nistagmus
n. Ptosis
o. Gangguan pendengaran
q. Fotophobia
5. PATHWAY
Pathway menurut Tarwoto (2013)
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Fungsi lumbal dan kultur CSS: jumlah leukosit (CBC) meningkat, kadar
glukosa darah mrenurun, protein meningkat, glukosa serum meningkat
b. Kultur darah, untuk menetapkan organisme penyebab
c. Kultur urim, untuk menetapkan organisme penyebab
d. Elektrolit serum, meningkat jika anak dehidrasi: Na+ naik dan K + turun
e. MRI, CT-scan/ angiorafi (Hudak dan Gallo, 2012).
7. PENATALAKSANAAN
a. Pasien diisolasi
d. Kontrol kejang
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN FOKUS
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan Utama
Biasanya pasien datang dengan keluhan utamanya demam, sakit
kepala, mual dan muntah, kejang, sesak nafas, penurunan tingkat
kesadaran
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pengkajian RKS yang mendukung keluhan utama dilakukan dengan
mengajukan serangkaian pertanyaan mengenai kelemahan fisik pasien
secara PQRST.
2) Eliminasi
Pasien biasanya didapatkan berkurangnya volume pengeluaran urine,
hal ini berhubungan dengan penurunan perfusi dan penurunan curah
jantung ke ginjal.
3) Makanan / cairan
Pasien menyatakan tidak mempunyai nafsu makan, selalu mual dan
muntah disebabkan peningkatan asam lambung. Pemenuhan nutrisi
pada pasien meningitis menurun karena anoreksia dan adanya kejang.
4) Hygiene
Pasien menyatakan tidak mampu melakukan aktivitas perawatan diri
karena penurunan kekuatan otot.
e. Data Penujang menurut Hudak dan Gallo(2012):
1. Fungsi lumbal dan kultur CSS: jumlah leukosit
(CBC) meningkat, kadar glukosa darah mrenurun,
protein meningkat, glukosa serum meningkat
2. Kultur darah, untuk menetapkan organisme
penyebab
3. Kultur urin, untuk menetapkan organisme penyebab
4. Elektrolit serum, meningkat jika anak dehidrasi:
Na+ naik dan K + turun
5. MRI, CT-Scan
2) DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Nanda, 2015).
3. RENCANA KEPERAWATAN
B. ASUHAN KEPERAWATAN
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
STIKES YARSI PONTIANAK
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. Z Nama Panggilan : An. Z
Tgl Lahir/Umur : 19 Juli 2020 / 1,5 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Kristen
Bahasa yang dipakai : Indonesia
Pendidikan : -
Alamat : Jl. Ampera Telp : - Ruang
: Mawar
No. Register : 012200
Nama Ayah : Frans Nama Ibu : Lea
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Riwayat Keluarga
Saudara : 0
JENIS KELAMIN
NO NAMA UMUR SEHAT / SAKIT
L/P
1.
2.
3.
Gambar 3. Genogram
Keterangan:
:
Perempuan
meninggal
: Laki – laki
: Perempuan
: An. Z
....... : Tinggal serumah
1. PERNAFASAN
Spontan ( ) ya ( ) reguler ( ) irreguler
( ) Tidak
Frekuensi nafas 50 x/mnt
Keadaan saat ini :
( ) Batuk ( ) Dyspone ( ) Sianosis ( ) Retraksi :( a. Derajat .......... b. Lokasi ...............)
( ) Wheezing ( ) Sakit ( ) Lendir ( ) Ronkhi
Alat bantu nafas :
( ) O2 nasal ( ) ETT ( ) T. Piece
Hasil analisa gas darah :
( ) Asidosis respiratorik ( ) Asidosis metabolik
( ) Alkolosis respiratorik ( ) Asidosis metabolik
Keterangan : ……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. SIRKULASI
Frekuensi nadi 112 x/mnt
[ ] Reguler [ ] Irreguler
Tekanan darah - mmHg
Keadaan saat ini :
[ ] Edema [ ] nyeri kaki [ ] nyeri dada
[ ] kelelahan [ ] syncope
Extremitas : [ ] Hangat [ ] Dingin [ ] Sianosis
[ ] Anemia [ ] Trombositopenia
[ ] Lekositosis [ ] Hipoproteinemia
Keterangan : ………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Hasil laboratorium :
[ ] Hipoproteimenia [ ] Hipoalbuminemia
[ ] Hipokalemia [ ] Hipokalsemia
[ ] Hiponatremia
Dextrostik : [ } Normal [ } Rendah [ ] Tinggi
Keterangan: ……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. ELIMINASI
4.a. BUANG AIR KECIL ( BAK )
Frekuensi BAK 9 x/hari
Ada kesukaran : [ ] Ya [ ] Tidak
Bila ada kesukaran lakukan apa ?
…………………………………………………………………………………………
Keadaan saat ini :
[ ] Rasa terbakar [ ] Dysuria [ ] Sering BAK
[ ] Hematuria [ ] Inkontinesia [ ] Retensi urin
[ ] Imobilisasi [ ] Menetes [ ] Infeksi
[ ] Distensi kandung kemih
keterangan : Klien menggunakan kateter
4.b. BUANG AIR BESAR ( BAB )
Frekuensi BAB 1 x/hari
Ada kesukaran : [ ] Ya [ ] Tidak
Bila ada dilakukan apa ? ……………………………………………
Kapan terakhir BAB Semalam
Keadaan saat ini :
[ ] Diare [ ] Konstipasi [ ] Hemorroid
[ ] Kolostomi [ ] Ileustomi [ ] Perubahan diet
[ ] Penurunan pemasukan cairan
[ ] Sakit pada saat defekasi [ ] Imobilisasi
Konsistensi Feces : [ ] lembek [ ] Cair berampas
[ ] Cair tanpa ampas
Warna Feces : [ ] Kuning [ ] Hijau
[ ] Putih dempul [ ] Darah
Keterangan : ……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4. NEUROSENSORI
Tingkat Kesadaran
[ ] Kompos mentis [ ] Apatis [ ] Somnolent
[ ] Sopor coma [ ] Coma
Orientasi
[ ] Waktu [ ] Tempat [ ] Orang [ ] Bingung
Sifat Anak
[ ] Tenang [ ] Sedih [ ] Cemas [ ] Lain-lain : Penurunan Kesadaran
Berbicara
[ ] Sesuai/teratur [ ] Tak sesuai [ ] Menghina
[ ] Aphasia [ ] Kacau
Kontak mata : [ ] Ya [ ] Tidak
Pupil mata : [ ] Isokor [ ] An isokor [ ] Dilatasi
[ ] Bereaksi [ ] Tidak Bereaksi
Keterangan : pupil isokor 4/4 mm dengan refleks cahaya langsung lambat,
mata deviasi ke kanan.
6. KEAMANAN / MOBILISASI
6.a. Persepsi/koordinasi
Penglihatan
[ ] Baik [ ] Kabar [ ] Ganda [ ] Buta warna
Pendengaran :
[ ] Baik [ ] Tuli [ ] Nyeri
Sensori :
[ ] Baik [ ] Pusing [ ] Pingsan [ ] Nyeri
[ ] Sakit Kepala [ ] Mati rasa
Keterangan : ……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….…………
6.b. Mobilisasi
Aktifitas sehari-hari yang bisa dilakukan ……………………………………………
[ ] Dapat menolong diri sendiri
[ ] Ditolong dengan bantuan
Keadaan saat ini :
[ ] Sulit berjalan [ ] Kelelahan [ ] Nyeri
[ ] Gerakan yang terbatas [ ] kejang
[ ] Parasitis [ ] Otot lemah [ ] Riwayat jatuh
[ ] Koordinasi yang rusak [ ] Cemas
[ ] Pernafasan terganggu
[ ] Pengetahuan kurang
[ ] Penglihatan kurang
[ ] Gangguan Muskuloskeletal
[ ] Penurunan daya tahan tubuh
Keterangan : penurunan kesadaran sejak lebih kurang 1 jam sebelumnya.
Pasien mengalami kejang kelojotan satu badan di rumah selama > 30 menit.
5. PSIKO SOSIAL
Persepsi klien/keluarga tentang status kesehatan sekarang : Riwayat kejang sebelumnya
disangkal. Riwayat kejang anggota keluarga lainnya disangkal. Riwayat trauma
kepala disangkal. Riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis disangkal. Siapa yang
merawat : [ ] Ibu [ ] Bapak [ ] Saudara
[ ] Lain-lain …………………………………………………………
Hubungan dalam keluarga :
[ ] Harmonis [ ] Tidak harmonis
Hubungan dengan teman :
[ ] Ramah [ ] Kerja sama [ ] Nakal [ ] Egois
[ ] Lain-lain …………………………………………………………………………………
Sifat anak : [ ] Pemarah [ ] Pemalu [ ] Pendiam
[ ] Manja [ ] Sabar [ ] Pemberani
[ ] Lain-lain ………………………………………………………………….
Prestasi belajar :
[ ] Baik [ ] Sedang [ ] Kurang
Harapan klien/keluarga tentang pengobatan
Penyakitnya : Orang Tua mengatakan sangat berharap anaknya sembuh.
Keterangan : ……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
6. SOSIAL EKONOMI
Keadaan lingkungan tempat tinggal :
[ ] Bersih [ ] Kotor [ ] Padat
Tempat tinggal : [ ] Rumah [ ] Flat [ ] Lain-lain
Misalnya : …………………………………………………………………………………
Masalah biaya keperawatan : [ ] Ya [ ] Tidak
Keterangan : ……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….
7. AGAMA
Adakah hal-hal yang mempengaruhi agama dalam hal : Tidak Ada
2. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sedang
Tingkat kesadaran :
Somnolen A. Antropometri :
Berat Badan : 9,6 kg Tinggi Badan : 78 cm Lingkar kepala : 48 cm (< 3 thn)
Lingkar Lengan Atas : 17 cm Lingkar Dada : 47 cm Lingkar
Perut : 52 cm
B. Tanda Vital :
Suhu : 37,90C Nadi : 112 x/mnit
Pernafasan 50 x/menit Tekanan Darah : -
C. Pemeriksaan Umum
1. Kulit :
a. Warna : putih kebersihan : Bersih
b. Lesi : Tidak ada
c. Keadaan ( lembab, kering ) : Kering
d. Temperatur : hangat
e. Turgor : Sedang
f. oedema : Tidak ada
2. Kuku :
a. Keadaan ( utuh, bersih, panjang, pendek ) : Bersih, Pendek
b. Warna ( sianosis, kronik, garis melintang berwarna ) : sianosis
c. Bentuk kuku ( cembung,cekung) : Cembung
3. Rambut :
Warna : Hitam Distribusi : Merata
Bentuk/Sifat rambut : Bentuk Lurus
mudah rontok : Tidak
4. Kepala: Bentuk : Bulat Kesemetrisan : Simetris
5. Wajah: Bentuk : Bulat
Warna :Pucat
6. Mata :
a. Bentuk dan gerak mata ( simetris/tidak ) : Simetris
b. Warna konjungtiva : Pucat
c. Sclera : Putih
d. Iris : Normal
e. Cornea : Normal
f. Pupil ( jernih, refleks, oedema ) : reflex cahaya langsung lambat
g. Lensa ( jernih, keruh ) : Jernih
h. Kelopak mata ( pitosis, oedema ) :Pitosis
i. Ketajaman penglihatan : Tajam
7. Hidung
a. Mukosa hidung ( warna) : Merah Muda
b. Bulu hidung : Normal
c. Adakah akumulasi : Tidak ada
d. sekret/darah :Tidak ada
e. Septum : Normal
Klien Terpasang NGT
8. Mulut
a. Bibir (warna, kesemetrisan, kelembaban) : Pucat, Simetris, kering
b. Mukosa (warna, lesi, kelembaban) : Pucat, kering
c. Lidah ( lapis putih, bercak keabuan, fisura ) : Bercak keabuan
d. Uvula ( gerakan, posisi ) : Gerakan tetap, Posisi kebawah
e. Gigi ( caries dentis, tidak tumbuh gigi ) : Gigi sudah tumbuh
semua
f. Pharing ( kemerahan pada dinding belakang, sekret ) : Tidak ada
secret
g. Tonsil (kemerahan, bengkak) : Normal
h. Kebersihan mulut : Bersih
9. Telinga
a. Bentuk dan besarnya : Simetris dan Normal
b. Letak ( simetris ) : Simetris
c. Benjolan : Tidak Ada
d. Keadaan membran telinga : Normal
e. Adakah rasa nyeri, sekret, warna sekret, bau : Ada secret, warna
kuning
f. Pendengaran : Normal
10. Leher
a. Gerakan leher : Normal
b. Pembesaran getah bening : Tidak ada
c. Bendungan vena jugularis : Tidak
d. Adakah tumor, oedema, lesi : Tidak ada
11. Dada :
a. Lingkar dada : 47 cm
b. Gerakan dada : Tidak menggunakan otot bantu
c. Bentuk dada : Simetris 12. Paru-paru :
a. Gerakan pernafasan : Inspirasi dan ekspirasi
b. Pola pernafasan : Tidak teratur
c. Frekuensi : 50 x/menit
d. Suara pernafasan : Ronchi pada kedua lapang paru 13.
Abdomen :
a. Menonjol dan gerakan : Normal
b. Lembut, tegang, ada masa, cairan abnormal : Normal
c. Perkusi ( sonor, dulnes pekak ) : Dulness
d. Bising usus : 10x/menit
e. Umbilikus ( hernia, pembuluh darah ) : Normal 14. Hepar :
a. Adakah pembesaran : Normal
b. Teraba(ada/tidak) : Ada
c. Sewaktu bernafas atau bergerak(sakit/tidak): Tidak
15. Kelenjar limpa :
a. Pembesaran ( letak, ukuran, tonjolan ) : ukuran normal sebesar biji
kacang, tidak ada tonjolan.
b. Konsistensi ( padat, kenyal ) : Lunak
c. Arah pembesaran ( medial, lateral inferior ) : Tidak ada pembesaran
d. Nyeri tekan : Tidak ada 16. Ginjal :
a. Dapat diraba/tidak : Tidak dapat diraba
b. Pembesaran unilateral/bilateral : Normal
17. Punggung
a. Bentuk ( simetris ) : simetris
b. Lessi, tumor : Tidak ada
18. Ekstremitas atas dan bawah
a. Kekuatan otot : Lemah
b. Adakah atropi otot : Tidak ada
c. Adakah fraktur : Tidak ada
d. Adakah kelumpuhan :Tidak ada, jenis -
e. Oedema/lessi : Tidak ada
f. Nyeri otot : Tidak ada
g. Refleks lutut/siku : Tidak normal
Rangsangan Meningeal
h. Kaku kuduk (+) : Tanda kaku kuduk positif karena didapatkan
kekakuan dan tahanan pada pergerakan fleksi kepala disertai rasa nyeri
dan spasme otot.
i. Kernig Sign (+) : Tanda kerniq sign positif karena didapatkan ekstensi
sendi lutut dan kaki tidak sempurna.
j. Brudzinski 1 (+) : Tanda brudzinski positif karena ada gerakan fleksi
dari sendi lutut panggul saat kepala difleksikan hingga menyentuh
dada.
19. Genitalia
a. Adakah pembesaran penis : Tidak ada
b. Lessi mukosa labia, clitoris -
c. Deformitas ( kelainan bentuk kelamin ) : Tidak
20. Anus
a. Perdarahan : Tidak ada
b. Hemoroid : Tidak ada
c. Atresia ani : Tidak ada
d. Massa, tumor : Tidak ada
3. PEMERIKSAAN REFLEKS
A. Berkedip : Normal
B. Moro : -
(Normal : dijumpai sampai umur 4 bulan)
C. Rooting/mencari : -
(Normal : dijumpai sampai umur 4 bulan)
D. Sucking/menghisap : Normal
(Refleks menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur tanpa
stimulasi)
E. Swallowing/menelan : Normal
F. Merangkak : -
(Normal : bayi membuat gerakan merangkak dengan lengan dan kaki)
G. Palmar Grasp/menggenggam : -
(Normal :dijumpai sampai umur 8 bulan)
H. Tanda Balbinski : -
(Normal : dijumpai sampai umur < 1 tahun)
4. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
A. Kemandirian dan bergaul : Orang tua mengatakan anak nya mudah bermain
dengan orang lain dan ramah. Anaknya sudah mulai belajar berjalan.
B. Motorik halus : anak sudah bisa meraih atau mengambil benda yang ada di
dekatnya. Selain itu, ia juga sudah bisa menggenggam benda di tangannya.
Namun masih butuh waktu untuk belajar memasukkan mainan ke dalam
tempatnya.
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosis penyakit : epileptikus suspek meningoensefalitis, sepsis, dan
bronkopneumonia.
B. Pemeriksaan laboratorium :
1. Urine : Tidak dilakukan
2. Feces : Tidak dilakukan 3. Kimia darah : Hemoglobin 10,3 g/dL,
Leukosit 38.700/mm3
Granulosit 81,3%,
Limfosit 15,2%,
Monosit 2,7%),
Trombosit545.000/mm3,
Hematokrit 31,3%,
Gula Darah Sewaktu 124 mg/dL,
C. Pengobatan
1. Simtomatik: injeksi Diazepam 5 mg IV bolus sebanyak 2 kali selang
5menit selama di IGD
2. Kausal/antibiotika : injeksi Ceftriaxone 1 x 1 gram IV
3. Terapi cairan : IVFD D51/4NS 750 mL/24 jam (~30 tpm mikro),
4. Terapi oksigen/karbondioksida : O2 via kanula hidung 2 lpm
D. Radiologi
1. Hasil photo rontgen : Menunggu hasil rontgen
2. USG : Tidak dilakukan
3. Lumbal fungsi : Tidak dilakukan
1. ANALISA DATA
No. Data Masalah Etiologi
1. Data Subjektif : Perfusi serebral infeksi otak
- Keluarga mengatakan
tidak efektif
klien mengalami
penurunan kesadaran Penurunan suplai
- Keluarga mengatakan O2 dalam darah
klien ada riwayat Bab
cair Data Objektif :
- Klien tampak Perfusi serebral
mengalami tidak efektif
penurunan kesadaran.
- GCS : 8
- RR : 50x/menit -
N : 112x/menit
- S : 37,9oC
- Hemoglobin : 10,3
g/dl
- Leukosit :
38.700/mm
- Trombosit :
545.000/mm
- Hematokrit : 31,3 %
- Rangsangan
meningeal kaku
kuduk positif
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan
hasil pemantauan,
jika perlu .
Terapeutik :
- Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi
klien
- Dokumentasi pemantauan
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan.
Kolaborasi
- Konsultasi kesehatan
A : Perfusi serebral
tidak efektif
P : Intervensi
dilanjutkan Observasi :
- Mengkaji
penurunan tingkat
kesadaran Terapeutik :
- Mempertahank
an posisi kepala
dan leher netral
- Mendokument
a
si hasil
pemantauan.
Edukasi :
- Informasika
n hasil
pemantauan
, jika perlu
2. Senin / 15 Bersihan 09.00 Observasi : S:
November jalan nafas - Memonitor - Keluarga
2021 tidak frekuensi, irama, mengatakan
efektif kedalaman dan klien penurunan
berhubunga upaya nafas kesadaran
n dengan R/ Klien tampak sesak - Keluarga
sekresi - Pernafasan mengatakan
yang 50x/menit klien ada batuk
tertahan pilek
- Memonitor adanya
produksi sputum O:
R/ Terdapat sekret - Klien tampak
- Memonitor adanya sesak
sumbatan jalan - Pernafasan
nafas 50x/menit
R/ Irama nafas ireguler - Klien tampak
- Auskultasi bunyi terpasang oksigen
nafas nasal kanul 2 lpm
R/ Suara nafas ronchi - Suara nafas ronchi
dikedua lapang paru dikedua lapang
paru
- Terdapat sekret
Terapeutik :
Irama nafas
- Mengatur interval
ireguler A :
pemantauan
Bersihan jalan
respirasi sesuai
kondisi klien nafas tidak efektif
R/ Klien tampak sesak
P : Intervensi
dilanjutkan
- Mendokumentasi
Observasi :
pemantauan
- Memonitor
R/ Pernafasan 50x/menit
frekuensi,
- Klien tampak irama,
terpasang oksigen kedalaman dan
nasal kanul 2 lpm upaya
nafas
Edukasi : - Memonitor
- Informasikan hasil adanya
pemantauan. R/ produksi
Ibu diberi tahu sputum
hasil - Memonitor
pemantauan adanya
sumbatan
jalan nafas
- Auskultasi
bunyi nafas
Terapeutik :
- Mengatur
interval pemantauan
respirasi sesuai
kondisi klien
- Mendokument
a si pemantauan Edukasi :
- Informasikan
hasil pemantauan.
A : Perfusi
serebral tidak
efektif
P : Intervensi
dilanjutkan
Observasi :
- Memonitor
ireguleritas
irama nafas
- Memonitor
penurunan tingkat
kesadaran Terapeutik :
- Mempertahank
an posisi kepala
dan leher netral
- Mengatur
interval
pemantauan
sesuai kondisi
pasien
- Mendokumenta
si hasil
pemantauan.
Edukasi :
- Informasika
n hasil
pemantauan
, jika perlu
A : Perfusi serebral
tidak efektif
P : Intervensi
dilanjutkan Observasi :
- Memonitor
penurunan tingkat
kesadaran Terapeutik :
- Mempertahank
an posisi kepala
dan leher netral
- Mendokument
a
si hasil
pemantauan.
Edukasi :
- Informasika
n hasil
pemantauan
, jika perlu
2. Rabu / 17 Bersihan 09.00 Observasi : S:
November jalan nafas - Memonitor - Keluarga
2021 tidak frekuensi, irama, mengatakan
efektif kedalaman dan klien masih ada
berhubunga upaya nafas R/ batuk pilek
n dengan Klien tampak sedikit
sekresi sesak berkurang
yang - Pernafasan O:
tertahan 47x/menit - Klien tampak sesak
berkurang
- Memonitor adanya - Pernafasan
produksi sputum 47x/menit
R/ Terdapat sekret - Klien tampak
- Memonitor adanya terpasang oksigen
sumbatan jalan nasal kanul 2 lpm
nafas - Suara nafas ronchi
R/ Irama nafas ireguler dikedua lapang
- Auskultasi bunyi paru
nafas - Terdapat secret
R/ Suara nafas ronchi - Irama nafas regular
dikedua lapang paru
A : Bersihan jalan
Terapeutik : nafas tidak efektif
- Mengatur interval
pemantauan P : Intervensi
respirasi sesuai dilanjutkan
kondisi klien Observasi :
R/ Klien tampak sesak - Memonitor
frekuensi,
- Mendokumentasi irama,
pemantauan kedalaman dan
R/ Pernafasan 47x/menit upaya nafas
- Klien tampak - Memonitor
terpasang oksigen adanya
nasal kanul 2 lpm produksi
sputum
- Memonitor
Edukasi :
adanya
- Informasikan hasil
sumbatan jalan
pemantauan.
nafas
R/ Ibu diberi tahu
- Monitor
hasil pemantauan
saturasi oksigen
- Auskultasi
bunyi nafas
Terapeutik :
- Mengatur
interval pemantauan
respirasi sesuai
kondisi klien
- Mendokument
a si pemantauan Edukasi :
- Informasikan
hasil pemantauan.
Akmal A N. 2020. Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pada Anak Meningitis
Dengan Perubahan Perfusi Serebral Di Ruang Nusa Indah Atas Rumah Sakit
Umum Daerah Dr.Salmet Garut. Garut
Ambar T. 2017. Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Meningitis di Ruang saraf RSUP dr. M. Djamil Padang. Padang
Dhella N. 2019. Laporan Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pada Klien Sdr. Z Dengan
Susp.Meningitis di ruang rawat inap Neurologi di RSUD dr. Achmad Mochtar
Bukit Tinggi.
Hudak & Gallo, 2012. Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistic Vol 1. Jakarta:
EGC.
Judha, Mohammad & Rahil,Nazwar. 2012. Sistem Persyarafan (Dalam
Asuhan Keperawatan). Yogyakarta: Goysen Publisen
NANDA Internasioanal . 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta:EGC
Widagdo. 2012. Masalah dan Tatalaksana Penyakit Anak Dengan Demam. Jakarta: CV
Sagung Seto
DAFTAR HADIR
PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK PRODI NERS
STIKES YARSI PONTIANAK
Catatan:
• Waktu istirahat sebaiknya dilakukan didalam area RS
• Mahasiswa tidak diijinkan meninggalkan RS selama waktu istirahat
• Perbanyak sesuai lamanya waktu setiap stase