Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“MENINGITIS”

Disusun oleh :

1. Abdillah Pengibar Panji Prada


2. Anindita Gani Utami
3. Witantri Diah Pramesti

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI D III KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH
DI WONOSOBO
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang apa itu tetanus dan
bagaimana bisa terinfeksi dan cara pengobatanya maupun pencegahaanya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan ini bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.Semoga bantuanya mendapat
balasan dari Allah SWT.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua terutama bagi teman-teman yang ingin meneruskan karya tulis ini sehingga
menjadi lebih baik.

Wonosobo, 21 September 2020

Penyusun
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai
piameter (lapisan dalam selaput otak) dan arakhnoid serta dalam derajat yang
lebih ringan mengenai jaringan otak dan medula spinalis yang superfisial/suatu
peradangan selaput otak yang biasanya diikuti pula oleh peradangan
otak/peradangan pada selaput meninges yang menyelubungi otak yang
disebabkan oleh bakteri atau virus.Meningitis dibagi menjadi dua golongan
berdasarkan perubahan yang terjadipada cairan otak yaitu meningitis serosa
dan meningitis purulenta. Meningitis serosa ditandai dengan jumlah sel dan
protein yang meninggi disertai cairan serebrospinal yang jernih. Penyebab yang
paling sering dijumpai adalah kuman Tuberculosis danvirus.
Daerah “Sabuk Meningitis” di Afrika terbentang dari Senegal di barat
Ethiopia di timur. Daerah ini ditinggali kurang lebih 300 juta jiwa manusia.
Pada 1996 terjadi wabah meningitis dimana 250.000 orang menderita penyakit
ini dengan 25.000 korban jiwa. Meningitis bacterial terjadi pada kira-kira 3 per
100.000 orang setiap tahunnya di Negara-negara barat. Studi populasi secara
luas memperlihatkan bahwa meningitis virus lebih sering terjadi sekitar 10,9
per 100.000 orang, dan lebih sering terjadi pada musim panas. Di Brasil, angka
meningitis bacterial lebih tinggi, yaitu 45,8 per 100.000 orang setiap tahun.

B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan meningitis?
2) Bagaimana etiologi dari meningitis?
3) Bagaimana klasifikasi dari meningitis?
4) Bagaimana patofisiologi dari meningitis?
5) Bagaimana manifestasi klinis dari meningitis?
C. Tujuan
1) Memahami definisi dari meningitis
2) Memahami etiologi dari meningitis
3) Memahami klasifikasi dari meningitis
4) Memahami patofisiologi dari meningitis
5) Memahami manifestasi klinis dari meningitis
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang
mengelilingi otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri
atau organ-organ jamur(Smeltzer, 2001). Meningitis adalah radang dari
selaput otak (arachnoid dan piamater). Bakteri dan virus merupakan
penyebab utama dari meningitis.
Meningitis / Radang selaput otak adalah Infeksi pada cairan
serebrospinal (CSS) disertai radang pada pia dan araknoid; ruang
subaraknoid, jaringan superficial otak dan medulla spinalis, kuman-kuman
dapat masuk ke setiap bagian ruang subaraknoid dan dengan cepat sekali
menyebar ke bagian yang lain, sehingga leptomening medulla spinalis
terkena. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa meningitis selalu
merupakan suatu proses serebrospinal. (Harsono : 1996)
B. Etiologi
a) Bakteri : Mycobacterium tuberculosa, Diplococcus pneumoniae,
Neisseria meningitis (meningococus), Streptococus haemolyticuss,
Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli,
Klebsiella pneumoniae, Peudomonas aeruginosa
b) Penyebab lainnya : lues, Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia
c) Faktor predisposisi : jenis kelamin laki-laki lebih sering
dibandingkan dengan wanita, radang paru-paru, luka atau fraktur
pada kepala, infeksi pada telinga
d) Faktor imunologi : defisiensi mekanisme imun, defisiensi
imunoglobulin.
e) Kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang
berhubungan dengan sistem persarafan.
C. Klasifikasi
Meningitis dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan perubahan yang terjadi
pada cairan otak, yaitu :
1) Meningitis serosa
Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai
cairan otak yang jernih. Penyebab terseringnya adalah
Mycobacterium tuberculosa. Penyebab lainnya lues, Virus,
Toxoplasma gondhii dan Ricketsia.
2) Meningitis purulenta
Adalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi
otak dan medula spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus
pneumoniae (pneumokok), Neisseria meningitis (meningokok),
Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus aureus, Haemophilus
influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonas
aeruginosa.
D. Patofisiologi
Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari oroaring dan diikuti
dengan septikemia, yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis
bagian atas.
Faktor predisposisi mencakup infeksi jalan nafas bagian atas, otitis
media, mastoiditis, anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain, prosedur
bedah saraf baru, trauma kepala dan pengaruh imunologis.
Saluran vena yang melalui nasofaring posterior, telinga bagian
tengah dan saluran mastoid menuju otak dan dekat saluran vena-vena
meningen, semuanya ini penghubung yang menyokong perkembangan
bakteri.
Organisme masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan reaksi
radang di dalam meningen dan di bawah korteks, yang dapat
menyebabkan trombus dan penurunan aliran darah serebral. Jaringan
serebral mengalami gangguan metabolisme akibat eksudat meningen,
vaskulitis dan hipoperfusi. Eksudat purulen dapat menyebar sampai dasar
otak dan medula spinalis.
Radang juga menyebar ke dinding membran ventrikel serebral.
Meningitis bakteri dihubungkan dengan perubahan fisiologis intrakranial,
yang terdiri dari peningkatan permeabilitas pada darah, daerah pertahanan
otak (barier oak), edema serebral dan peningkatan TIK.
Pada infeksi akut pasien meninggal akibat toksin bakteri sebelum
terjadi meningitis. Infeksi terbanyak dari pasien ini dengan kerusakan
adrenal, kolaps sirkulasi dan dihubungkan dengan meluasnya hemoragi
(pada sindromWaterhouse-Friderichssen) sebagai akibat terjadinya
kerusakan endotel dan nekrosis pembuluh darah yang disebabkan oleh
meningococus.
E. Menifestasi Klinis
Gejala meningitis diakibatkan dari infeksi dan peningkatan tekanan
intrakranial :
a) Sakit kepala dan demam (gejala awal yang sering
b) Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak
responsif, dan koma.
c) Iritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda yaitu rigiditas
nukal ( kaku leher ). Upaya untuk fleksi kepala mengalami
kesukaran karena adanya spasme otot-otot leher.
d) Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam
keadan fleksi kearah abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan
sempurna.
e) Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan
fleksi lutut dan pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada
ekstremitas bawah pada salah satu sisi maka gerakan yang sama
terlihat peda sisi ektremitas yang berlawanan.
f) Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cahaya.
g) Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK
akibat eksudat purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda
perubahan karakteristik tanda-tanda vital(melebarnya tekanan pulsa
dan bradikardi), pernafasan tidak teratur, sakit kepala, muntah dan
penurunan tingkat kesadaran.
h) Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis
meningokokal.
i) Infeksi fulminating dengan tanda-tanda septikimia : demam tinggi
tiba-tiba muncul, lesi purpura yang menyebar, syok dan tanda
koagulopati intravaskuler diseminata.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit meningitis merupakan penyakit yang serius karena
letaknya dekat dengan otak dan tulang belakang sehingga dapat
menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme seperti
virus, bakteri, jamur atau parasit yang menyebar dalam darah dan cairan
otak.
Bakteri dan organisme yang dapat menyebabkan serangan
meningitis diantaranya :
1) Bakteri : Mycobacterium tuberculosa, Diplococcus pneumoniae,
Neisseria meningitis (meningococus), Streptococus haemolyticuss,
Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli,
Klebsiella pneumoniae, Peudomonas aeruginosa
2) Penyebab lainnya : lues, Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia
Meningitis dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan perubahan yang
terjadi pada cairan otak, yaitu :
1) Meningitis serosa
2) Meningitis purulenta
DAFTAR PUSTAKA

https://evynurhidayah.wordpress.com/2012/01/06/makalah-penyakit-meningitis/

https://husnunnisaabbas.wordpress.com/tag/meningitis/

https://www.slideshare.net/SetyaMif/meningitis-16660480

Anda mungkin juga menyukai