Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI

DEFISIT PERAWATAN DIRI : MANDI

DISUSUN OLEH :

ADE APRILIANA ( 2019200070)

BAYU ALIFIAN (2019200073)

LAILATUL HIDAYAH (2019200091)

UGIK PRASTIYO (2019200089)

WITANTRI DIAH PRAMESTI (2019200079)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN

JAWA TENGAH DI WONOSOBO

2022
PENINGKATAN PERAWATAN DIRI

A. Latar Belakang
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan dalam
kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara
mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian
kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi. Defisit perawatan diri merupakan
salah satu masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis
sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku
negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat.
(Yusuf dkk, 2015)
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya
perubahan proses piker sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidak mampuan merawat diri diantaranya
mandi, makan dan minum secara mandiri, berhias secara mandiri dan toileting (Buang
Air Besar [BAB]/Buang Air kecil [BAK]) (Damaiyanti M & Iskandar, 2014).
Penatalaksanaan klien dengan defisit perawatan diri dapat dilakukan salah satunya
dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok yang merupakan salah satu
terapi modalitas keperawatan jiwa dalam sebuah aktifitas secara kolektif dalam rangka
pencapaian penyesuaian psikologis, prilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien.
Penggunaan kelompok dalam keperawatan jiwa memberi dampak positif dalam
pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan kesehatan jiwa melalui terapi aktivitas
kelompok. Pada dasarnya terapi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam praktek
kesehatan jiwa yang juga merupakan bagian terpenting dalam keterampilan teraupetik
dalam keperawatan. Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menilai respon klien
selama berada dalam kelompok. Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat
menggunakan kelompok untuk mendorong individu
mengungkapkan masalah dan mendapat bantuan pemecahan masalah dari kelompok
dan menilai respon klien selama berada dalam kelompok (Keliat, 2004)
B. Konsep Defisit Perawatan Diri
1. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan dalam
kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara
mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian
kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi. Defisit perawatan diri merupakan
salah satu masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis
sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku
negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat.
(Yusuf dkk, 2015)
2. Tanda & gejala
Adapun tanda & gejala defisit perawatan diri adalah sebagai berikut :
a. Mandi / hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau
mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan
perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.
b. Berpakaian / berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian,
menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien juga
memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian,
menggunakan alat tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian,
menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat memuaskan,
mengambil pakaian dan mengenakan sepatu
c. Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan
makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan, menggunakan alat tambahan,
mendapatkan makanan, membuka container, memanipulasi makanan dalam mulut,
mengambil makanan dari wadah lalu memasukannya kemulut, melengkapi
makanan, mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat, mengambil
cangkir atau gelas, serta mencerna cukup makanan dengan aman.
d. Eliminasi
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban atau
kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting,
membersihkan diri setelah BAB / BAK dengan tepat, dan menyiram toilet atau
kamar kecil.

Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah :


a. Fisik
1) Badan bau, pakaian kotor
2) Rambut dan kulit kotor
3) Kuku panjang dan kotor
4) Gigi kotor disertai mulut bawah
5) Penampilan tidak rapi
a. Psikologis
1) Malas, tidak ada inisiatif
2) Menarik diri, isolasi diri
3) Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina
b. Sosial
1) Interaksi kurang
2) Kegiatan kurang
3) Tidak mampu berprilaku sesuai norma
4) Cara makan tidak teratur, BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi
tidak mampu mandiri. (Damaiyanti M & Iskandar,
2014)

c. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu klien mampu memahami pentingnya kebersihan diri dan perawatan diri
secara maksimal.
2. Tujuan Khusus:
a. Klien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
b. Klien mengetahui apa saja peralatan mandi
c. Klien mengetahui manfaat mandi
d. Klien mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas mandi secara mandiri

d. Waktu & Tempat


Hari/Tanggal : Selasa, 23 Maret 2022
Jam : 11.00 WIB sd selesai
Tempat : Gazebo Wisma Abiyasa
e. Metode
Adapun metode yang akan digunakan adalah :
1.Dinamika Kelompok
2. Tanya jawab
3. Berdialog dan konsultasi
4. Diskusi
f. Media dan Alat
Alat dan media yang akan digunakan :
1. Gambar
2. Ceramah
3. Video
g. Setting Tempat

CO LEADER LEADER

BS

h. Pembagian tugas
Leader Tugas :
a. Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok
b. Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok
c. Menetapkan jalannya tata tertib
d. Menjelaskan tujuan diskusi
e. Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada
kelompok terapi diskusi tersebut
f. Kontrak waktu
g. Menimpulkan hasil kegiatan
h. Menutup acara
2. Co leader
Tugas :
a. Mendampingi leader jika terjadi bloking
b. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
c. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
3. Observer

Tugas :

a. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir


b. Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok
c. Mengobservasi perilaku pasien
4. Vasilitator
Tugas :
a. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
b. Mendampingi peserta TAK
c. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
d. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
5. Pasien

Tugas :
Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi

i. Pasien
1. Kriteria pasien
a. Klien dengan gangguan konsep diri : Defisit Perawatan Diri
b. Klien Sehat secara fisik
c. Klien Kooperatif
2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
c. Memubuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK,meliputi :
Menjelaskan tujuan TAK pada pasien ,rencana kegiatan kelompok dan antara
main dalam kelompok.
j. Langkah Kegiatan

A. Alat

1) Media gambar TAK

B. Metode

1) Diskusi

2) Ceramah

C. Langkah

Kegiatan
1) Persiapan

a) memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien deng gangguan konsep
diri:

harga diri rendah.


b) membuat kontrak dengan klien

c) memprsiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

a) Salam terapeutik

1. Salam dari terapis kepada klien

2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)

3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).

4. Tujuan Khusus

Klien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.

Klien mengetahui apa saja peralatan mandi

Klien mengetahui manfaat mandi


Klien mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas mandi secara mandiri

b) Evaluasi dan validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini


c) Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercakap-cakap tentang


halpositif diri sendiri.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut:

a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta


izin kepada terapis
b. Lama kegiatan 15 menit

c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

d. Tempat TAK

3) Tahap kerja

Menjelaskan aktivitas mandi/kebersihan diri.

Menjelaskan apa saja peralatan mandi

Menjelaskan cara mandi

Menjelaskan manfaat mandi

4) Fase Terminasi

a. Evaluasi subjektif

- Menanyakan perasaan setelah kegiatan TAK

- Menanyakan kembali apa saja yang sudah di sampaikan


b. Evaluasi Objektif

- Melihat apakah klien sudah mempraktekkan cara mandi yang benar

c. Rancana Tindak Lanjut

- Memberikan tugas kepada klien untuk melakukan mandi dengan cara yang benar

- Menjadwalkan mandi setiap pagi dan sore hari

d. Kontrak

- Topik

Menjadwalkan untuk pertemuan selanjutnya tentang cara berdandan yang benar

- waktu

Menentukan waktu untuk pertemuan selanjutnya

- tempat

Menentukan tempat untuk pertemuan selanjutnya

Stimulasi Persepsi : Defisit Perawatan Diri

Kemampuan menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri

no Nama Klien Menyebutkan manfaat Menyebutkan cara Menyebutkan alat untuk


pentingnya perawatan diri mandi yang benar mandi dengan benar
dengan mandi

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.

2. Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan manfaat pentinya


perawtan diri, menyebukan car menjaga kebersihan diri dan menyebutkan apabila tidak
melakukan perawatan diri. Beri tanda cawang jika klien mampu dan tanda x jika klien
tidak mampu.

Dokumentasi :
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 1,TAK Defisit perawatan diri Klien
mampu menyebutkan 3 hal yaitu Menyebutkan manfaat pentingnya perawatan diri,
Menyebutkan cara menjaga kebersihan diri, Menyebutkan akibat apabila tidak melakukan
perawatan diri. dan tingkatkan reinforcement (pujian).

Anda mungkin juga menyukai