STIMULASI PERSEPSI
DISUSUN OLEH :
2022
PENINGKATAN PERAWATAN DIRI
A. Latar Belakang
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan dalam
kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara
mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian
kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi. Defisit perawatan diri merupakan
salah satu masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis
sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku
negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat.
(Yusuf dkk, 2015)
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya
perubahan proses piker sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidak mampuan merawat diri diantaranya
mandi, makan dan minum secara mandiri, berhias secara mandiri dan toileting (Buang
Air Besar [BAB]/Buang Air kecil [BAK]) (Damaiyanti M & Iskandar, 2014).
Penatalaksanaan klien dengan defisit perawatan diri dapat dilakukan salah satunya
dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok yang merupakan salah satu
terapi modalitas keperawatan jiwa dalam sebuah aktifitas secara kolektif dalam rangka
pencapaian penyesuaian psikologis, prilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien.
Penggunaan kelompok dalam keperawatan jiwa memberi dampak positif dalam
pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan kesehatan jiwa melalui terapi aktivitas
kelompok. Pada dasarnya terapi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam praktek
kesehatan jiwa yang juga merupakan bagian terpenting dalam keterampilan teraupetik
dalam keperawatan. Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menilai respon klien
selama berada dalam kelompok. Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat
menggunakan kelompok untuk mendorong individu
mengungkapkan masalah dan mendapat bantuan pemecahan masalah dari kelompok
dan menilai respon klien selama berada dalam kelompok (Keliat, 2004)
B. Konsep Defisit Perawatan Diri
1. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan dalam
kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara
mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian
kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi. Defisit perawatan diri merupakan
salah satu masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis
sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku
negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat.
(Yusuf dkk, 2015)
2. Tanda & gejala
Adapun tanda & gejala defisit perawatan diri adalah sebagai berikut :
a. Mandi / hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau
mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan
perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.
b. Berpakaian / berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian,
menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar pakaian. Klien juga
memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian,
menggunakan alat tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian,
menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat memuaskan,
mengambil pakaian dan mengenakan sepatu
c. Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan, mempersiapkan
makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan, menggunakan alat tambahan,
mendapatkan makanan, membuka container, memanipulasi makanan dalam mulut,
mengambil makanan dari wadah lalu memasukannya kemulut, melengkapi
makanan, mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat, mengambil
cangkir atau gelas, serta mencerna cukup makanan dengan aman.
d. Eliminasi
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban atau
kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting,
membersihkan diri setelah BAB / BAK dengan tepat, dan menyiram toilet atau
kamar kecil.
c. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu klien mampu memahami pentingnya kebersihan diri dan perawatan diri
secara maksimal.
2. Tujuan Khusus:
a. Klien mampu melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
b. Klien mengetahui apa saja peralatan mandi
c. Klien mengetahui manfaat mandi
d. Klien mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas mandi secara mandiri
CO LEADER LEADER
BS
h. Pembagian tugas
Leader Tugas :
a. Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok
b. Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok
c. Menetapkan jalannya tata tertib
d. Menjelaskan tujuan diskusi
e. Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada
kelompok terapi diskusi tersebut
f. Kontrak waktu
g. Menimpulkan hasil kegiatan
h. Menutup acara
2. Co leader
Tugas :
a. Mendampingi leader jika terjadi bloking
b. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
c. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
3. Observer
Tugas :
Tugas :
Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
i. Pasien
1. Kriteria pasien
a. Klien dengan gangguan konsep diri : Defisit Perawatan Diri
b. Klien Sehat secara fisik
c. Klien Kooperatif
2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
c. Memubuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK,meliputi :
Menjelaskan tujuan TAK pada pasien ,rencana kegiatan kelompok dan antara
main dalam kelompok.
j. Langkah Kegiatan
A. Alat
B. Metode
1) Diskusi
2) Ceramah
C. Langkah
Kegiatan
1) Persiapan
a) memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien deng gangguan konsep
diri:
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
4. Tujuan Khusus
d. Tempat TAK
3) Tahap kerja
4) Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif
- Memberikan tugas kepada klien untuk melakukan mandi dengan cara yang benar
d. Kontrak
- Topik
- waktu
- tempat
Kemampuan menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
Dokumentasi :
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 1,TAK Defisit perawatan diri Klien
mampu menyebutkan 3 hal yaitu Menyebutkan manfaat pentingnya perawatan diri,
Menyebutkan cara menjaga kebersihan diri, Menyebutkan akibat apabila tidak melakukan
perawatan diri. dan tingkatkan reinforcement (pujian).