Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PADA PASIEN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI


DI WISMA DEWI KUNTHI RSJ Prof. dr SOEROJO MAGELANG

DISUSUN OLEH :

1. ASTIKA NUGRAHENI P1337420617069


2. YUMNA NUR ROFIFAH P1337420617051
3. PRATIWI SEKAR DEWI P1337420617037
4. IRA HADNASARI P1337420617050
5. TANIA SETYO C P1337420617067
6. FIKA NUR RAHMADANI P1337420617054
7. NUR INDAH PUSPITASARI P1337420617017

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2020
PROPOSAL TAK SP: BERDANDAN: BERHIAS DIRI

I. LATAR BELAKANG
Keperawatan jiwa adalah suatu pelayan kesehatan tentang masalah
kesehatan jiwa dari rentang sehat jiwa sampai gangguan jiwa yang terjadi pada
anak sampai lansia. Salah satu pilar model keperawatan profesional adalah
pelayan keperawatan dengan menggunakan sistem pemberian asuhan
keperawatan (patient care delivery system) dan sistem pemberian asuhan
keperawatan yang diterapkan adalah asuhan keperawatan dengan
menerapkan proses keperawatan. Salah satu asuhan keperawatan yang kami
bahas ini adalah asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan defisit
keperawatan diri.
Defisit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000).

I. TOPIK :
Perawatan Diri : Berdandan dan Berhias

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu klien mampu memahami pentingnya kebersihan
diri dan perawatan diri secara maksimal.
B. Tujuan Khusus
1. Klien mampu memahami manfaat berhias diri
2. Klien memahami alat dan bahan berdandan diri
3. Klien mampu memahami cara berhias diri
III. LANDASAN TEORI
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawtan diri seperti kebersihan diri, berhias, makan
dan toileting. (Herdman, 2012). Personal Hygiene merupakan perawatan
diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara
fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi berbagai
faktor diantaranya : budaya, nilai sosial pada individu, atau kelurga,
pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan
diri (Hidayat, 2006).

IV. KLIEN
A. Karakteristik Klien
1. Klien dengan gangguan jiwa terkhususnya perawatan diri : defisit
perawatan diri.
2. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami
perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
3. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperatif).

B. Proses Seleksi
1. Mengumpulkan data klien
2. Menganalisis data klien
3. Obsevasi di ruangan klien
4. Menentukan klien
5. Data Klien

V. PENGORGANISASIAN
A. Waktu Pelaksanaan
Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada:
1. Hari, tanggal   : Senin, 17 Februari 2020
2. Waktu             : 09.00 - Selesai
3. Tempat            : Gazebo Wisma Dewi Kunthi
B. Tim Terapi dan Tugasnya
1. Tim Terapi dan Tugasnya
a. Leader : …….
1) Memimpin berlangsungnya TAK
2) Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya
TAK
3) Menyampaikan materi sesuai TAK
4) Memimpin diskusi kelompok
b. Co. Leader : …………….
1) Membuka acara
2) Mendampingi leader
3) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
4) Menyerahkan kembali kepada leader posisi leader
5) Menutup acara leader
c. Fasilitator :
1) ……..
2) …….
3) ………
4) ……….
a) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b) Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien
anggota kelompok untuk aktif mengikuti
berlangsungnya TAK.
d. Observer : ……………
1) Mencatat serta mengamati respon klien  (dicatat pada
format yang tersedia).
2) Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan,
proses hingga penutupan.
C. Metode dan Media
1. Metode
a. Diskusi
b. Demonstrasi
2. Media / Alat :
a. Alat rias wanita: sisir, bedak, lipstick, ikat rambut
b. Cermin
c. Handbody
d. Minyak rambut
D. Setting Tempat

VI. PROSES PELAKSANAAN


LANGKAH KEGIATAN

A. Topik
SESI I: Memperkenalkan diri, Manfaat perawatan diri, dan Cara
berhias
B. Tujuan
1. Klien mampu memahami manfaat berhias diri
2. Klien memahami alat dan bahan berdandan diri
3. Klien mampu memahami cara berhias diri
C. Kriteria Anggota
Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas
Kelompok ini adalah :
1. Klien dengan gangguan jiwa terkhususnya dengan gangguan
perawatan diri : defisit perawatan diri.
2. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami
perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
3. Klien dapat diajak bekerjasama (Kooperatif).
D. Nama Klien
Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok berjumlah 5 orang,
sedangkan sisanya sebagai klien cadangan jika klien yang ditunjuk
berhalangan.
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti terapi aktivitas
kelompok ini serta klien sebagai cadangan adalah :
1. Ny.
2. Ny.
3. Ny.
4. Ny.
5. Ny.
E. Alat
1. Alat rias wanita: sisir, bedak, lipstick, ikat rambut
2. Cermin
3. Handbody
4. Minyak rambut
F. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
G. Langkah Kegiatan
1. Persiapan alat dan bahan: sesuai dengan kebutuhan
2. Persiapan klien: pilih sesuai dengan indikasi. Jumlah 5-10 klien
3. Persiapan tempat: siapkan tempat diskusi dan tempat peragaan.
4. Pelaksanaan
a. Orientasi
 Ucapkan salam, perkenalan diri jika perlu
 Evaluasi/validasi: tanyakan perasaan klien hari ini
 Kontrak: jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan
yaitu berhias diri, waktunya 1 jam, dan tempatnya di
ruang diskusi
b. Kerja
 Diskusikan manfaat berhias diri. Tanyakan kepada
semua klien secara bergantian tentang manfaat berhias
diri. Jika ada klien yang tidak mau atau tidak mampu
menjawab, beri stimulasi hingga mampu menjawab.
 Rangkum jawaban klien tentang manfaaat berhas diri.
Bila ada jawaban yang kurang, tambahkan informasi
yang diperlukan.
 Diskusikan alat dab bahan berhias diri. Tanyakan
kepada klien sesuai kebiasaaan klien selama ini.
 Rangkum jawaban klien. Lengkapi yang belum
lengkap.
 Diskusikan cara berhias diri yang benar
 Rangkum jawaban klien tentang cara berhias diri
 Peragakan cara berhias diri. Minta salah satu klien
mendemonstrasikan cara berhias diri
 Berikan pujian kepada klien
c. Terminasi:
 Evaluasi subjektif: tanyakan perasaaan klien setelah
belajar berhias dan setelah mencoba berhias diri.
 Evaluasi objektif: minta klien menjelaskan manfaat
berhias diri, alat dan bahan untuk berhias diri, dan cara
berhias diri.
 Tindak lanjut: anjurkan klien untuk berhias diri minimal
2x perhari setelah mandi.

VII. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

A. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja yang menilai kemampuan klien melakukan
TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK.
NO KEMAMPUAN NAMA PASIEN
1. Menjelaskan manfaat berhias diri Ny. Ny. Ny. Ny. Ny.
2. Menyebutkan alat dan bahan
berhias diri
3. Menjelaskan tahapan berhias diri
4. Memperagakan berhias diri
5. Komitmen berhias diri 2x/ hari
setelah mandi

Petunjuk :
1. Beri tanda check untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi/ latih sampai klien mampu
3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. Dkk, (2007). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa.


Jakarta: EGC
Keliat, Akemat, (2004). Keperawatan Jiwa Teori Aktivitas Kelompok.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai