Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

Interaksi :I Tgl 16/05/2018


Nama Klien : Tn. S
Ruangan : Melati

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien :

Saat pengkajian dilakukan, diperoleh data bahwa klien mengatakan pernah

melakukan tindak kekerasan, dan sering marah tanpa sebab. Saat menceritakan

kondisinya, klien sangat tegang. Pada saat berbicara dengan perawat klien menggunakan

bahasa dan kata-kata kasar untuk mengungkapkan kemarahannya. Mata klien terlihat

melotot dan pandangannya terlihat tajam. Klien berbicara dengan nada tinggi, tangan

mengepal dan setengah berteriak.

2. Diagnosa Keperawatan :

Perilaku kekerasan

3. Tujuan Tindakan Keperawatan :

a. Tujuan Umum

- Klien dapat mengontrol atau mencegah perilaku kekerasan secara fisik

b. Tujuan Khusus

- Klien dapat membina hubungan saling percaya

- Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

- Klien dapat mengidentifikasi tanda gejala perilaku kekerasan

- Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan

- Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan


- Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan

- Klien dapat mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan fisik 1 yaitu

dengan teknik nafas dalam

- Klien dapat memasukkan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian.

4. Tindakan Keperawatan :

a. Bina hubungan saling percaya

b. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan marahnya

c. Bantu klien mengungkapkan penyebab perilaku kekerasan

d. Bantu klien mengungkapkan tanda gejala perilaku kekerasan yang dialaminya

e. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukan selama ini

f. Diskusikan dengan klien akibat atau kerugian dari tindakan yang telah dilakukan

g. Diskusikan bersama klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik dengan

teknik napas dalam

h. Anjurkan klien untuk memasukkan kegiatan fisik 1 ke dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

P : Assalamualaikum . Perkenalkan nama saya Ningrum Kusmayani, biasa dipanggil

ningrum. Saya adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Jember. Kalo boleh tau….Nama bapak siapa ?

K : Sunari

P : Biasanya dipanggil siapa pak?

K : Sunar

P : Baik,kalo begitu mulai sekarang saya akan panggil Pak Sunar ya.
K : Ya

2. Fase Kerja

P : “Nah, sekarang coba bapak ceritakan, apa yang membuat Pak sunar

merasa marah? ”

K : “Saya marah karena ketika saya mengamuk, tetangga saya mengeroyok saya

terus dibawa kesini.

P : “Apakah sebelumnya bapak pernah marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah

dengan yang sekarang?”

K : “sering saya marah dengan orang orang di sekitar saya, apalagi saat ingat kalau

saya gagal saat tes masuk tentara angkatan darat. Sejak lulus SMA…saya selalu

ikut tes tentara….tapi sampai batas usia saya….masih gagal terus….

P : “Lalu saat bapak sedang marah apa yang bapak rasakan? Apakah bapak merasa

sangat kesal, dada berdebar-debar lebih kencang, mata melotot, rahang terkatup

rapat, dan ingin mengamuk? ”

K : “iya seperti itu, dan badan saya merasa panas ingin menghajar orang”

P : “Setelah itu apa yang bapak lakukan? ”

K : “ Saya mengamuk di rumah, memecah piring dan gelas….lalu keluar rumah dan

memecahkan jendela rumah saya dan tetangga-tetangga saya”

P : “Apakah dengan cara itu, rasa marah bapak bisa hilang?”

K : “tidak, tapi saya merasa lega”.

P : “Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik?

K : “menurut saya tidak ada”.


P : “Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa

menimbulkan kerugian?”

K : “ Kalau saya tau caranya saya akan lakukan itu”.

P : “Bapak Sunar, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan bapak. Salah

satunya adalah dengan cara fisik. melalui kegiatan fisik, rasa marah bapak dapat

tersalurkan, ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar 1 cara

dulu? Namanya teknik napas dalam, begini pak, kalau tanda-tanda marah bapak

sudah rasakan, maka bapak berdiri atau duduk dengan rileks, lalu tarik napas dari

hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan atau tiup perlahan –lahan melalui mulut”

Monggo dicoba pak….di lakukan seperti yang saya praktikan, bapak

berdiri atau duduk dengan rileks tarik nafas dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup

melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali.”

K : “Seperti itukah ?”

P : “ iya Pak,bagus sekali, Bapak sudah bisa melakukannya”

Nah.. bapak telah melakukan latihan teknik relaksasi nafas

dalam, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-

waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai