Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN KEGIATAN/PLAN OF ACTION

PK/POA

PROGRAM/UPAYA/URUSAN

PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

TAHUN 2017

PENANGGUNG JAWAB :

DIAN TUNGGUL SANTOSO, Amd.Kep


NIP. 19820508 200604 2 022

SUPERVISOR :

DIAN TUNGGUL SANTOSO, Amd.Kep


NIP. 19820508 200604 2 022

KEPALA PUSKESMAS AMBULU

Dr. SUWINASIS
NIP. 19600930 198902 1 001

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT AMBULU

Jl. JENDERAL ACHMAD YANI NO. 58 TELEPON (0336) 881078

KECAMATAN AMBULU

KABUPATEN JEMBER
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya maka Perencanaan
Kegiatan Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular di UPT. Puskesmas Ambulu
Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember telah selesai disusun. Dokumen ini dibuat untuk
melaksanakan Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di UPT. Puskesmas
Ambulu sebagai unit penyelenggara pelayanan publik.

Selain itu, penyusunan dokumen ini bertujuan untuk memberikan petunjuk cara
pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Puskesmas Ambulu bagi seluruh staf
UPT. Puskesmas Ambulu. Semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi pengguna layanan
UPT. Puskesmas Ambulu dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

PENANGGUNG JAWAB
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
UPT. PUSKESMAS AMBULU

DIAN TUNGGUL SANTOSO,A.Md.Kep


NIP : 19820508 200604 1 022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................................
1. LATAR BELAKANG ..................................................................................................
2. TUJUAN ......................................................................................................................
2.1. TUJUAN UMUM ..................................................................................................
2.2. TUJUAN KHUSUS ...............................................................................................
3. REFERENSI ................................................................................................................
4. DATA UMUM .............................................................................................................
5. DATA KHUSUS ..........................................................................................................
6. IDENTIFIKASI MASALAH ........................................................................................
7. PRIORITAS MASALAH .............................................................................................
8. PENENTUAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH ......................................
9. PENENTUAN PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH ..........................................
10. RENCANA USULAN KEGIATAN.............................................................................
11. PENUTUP .....................................................................................................................
12. PENGESAHAN ............................................................................................................
PERENCANAAN KEGIATAN/PLAN OF ACTION

PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

TAHUN 2017

A. LATAR BELAKANG

Penyakit Tidak Menular (PTM) telah menjadi masalah kesehatan msyarakat


yang besar di Indonesia. Prevalensi PTM dan cedera di Indonesia berdasarkan
Riskesdas 2013, hipertensi usia ˃18 tahun (25,8%), rematik (24,7%), cedera semua
umur (8,2%) dengan cedera akibat transportasi darat (47,7%), asma (4,5%), PPOK
umur ≥ 30 tahun(3,8%), diabetes melitus (2,1%), PJK umur ≥ 15 tahun (1,5%), batu
ginjal (0,6%), hipertiroid umur ≥ 15 tahun berdasarkan diagnosis (0,4%), gagal jantung
(0,3%), gagal ginjal kronik (0,2%), stroke (12,1‰), dan Kanker (1,4‰).
Penyakit tidak menular (PTM) terjadi akibat berbagai faktor risiko, seperti
merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi minuman beralkohol.
Faktor risiko tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis di dalam
tubuh manusia, sehingga menjadi faktor risiko antara lain tekanan darah meningkat,
gula darah meningkat, kolesterol darah meningkat, dan obesitas. Selanjutnya dalam
waktu yang relatif lama terjadi PTM. Berdasarkan Riskesdas 2013 prevalensi obesitas
pada laki-laki umur ˃ 18 tahun (19,7%) dan pada perempuan (32,9%), obesitas sentral
(26,6%), konsumsi tembakau usia ≥ 15 tahun (36,3%), kurang konsumsi sayur-buah
(93,5%).
Program pengendalian PTM dan faktor risikonya dilaksanakan mulai dari
pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan, dan rehabilitasi. Kegiatan pencegahan dan
deteksi dini dapat dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat melalui Posbindu
PTM, sedangkan deteksi dini, pengobatan, dan rehabilitasi di fasilitas pelayanan
kesehatan, baik fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) maupun fasilitas kesehatan
rujukan tingkat lanjut (FKRTL).
Sesuai dengan Permenkes No 45 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, instansi kesehatan pemerintah lainnya, dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan wajib menyelenggarakan Surveilans Kesehatan sesuai
kewenangannya, termasuk penyelenggaraan surveilans faktor risiko penyakit tidak
menular (PTM). Surveilans faktor risiko PTM merupakan bagian penting dalam upaya
pengendalian PTM di Indonesia guna menghasilkan data dan yang valid sebagai bahan
perencanaan, monitoring, dan evaluasi program.
Penyelenggaraan surveilans faktor risiko PTM menggunakan suatu sistem
informasi kesehatan. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah No 46 tahun 2014
tentang Sistem Informasi Kesehatan, di mana kegiatan surveilans ini wajib dikelola
oleh pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan
fasilitas pelayanan kesehatan, yang dikelola secara berjenjang, terkoneksi, dan
terintegrasi serta didukung dengan kegiatan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi.
Surveilans ini dilaksanakan mulai dari tingkat Posbindu PTM, Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP), maupun Fasilias Kesehatan Rujukan Tingkat Rujukan
(FKRTL).
Menurut Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2014 tentang pengelolaan dan
pemanfaatan dana kapitasi jaminan kesehatan nasional pada fasilitas kesehatan tingkat
pertama milik pemerintah daerah, yang dimaksud Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan
yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan,
pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya. Adapun Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif,untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya (Permenkes No 75 tahun 2014).
Salah satu kegiatan Puskesmas adalah melaksanakan pencatatan, pelaporan,
dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan. termasuk PTM.
Surveilans PTM di FKTP dilaksanakan sejalan dengan kegiatan FKTP tersebut guna
mendukung penyelenggaran program pengendalian penyakit di masyarakat.Kegiatan
ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis dan terus-menerus.
Penyelenggaraan surveilans PTM di Puskesmas akan dapat menjadi sarana
untuk mengukur capaian indicator global PTM (Resolusi PBB No 68271), Rencana
Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan, dan Rencana Strategis kesehatan daerah. Selain itu juga bermanfaat bagi
fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan surveilans PTM dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan.

B. TUJUAN
1.Tujuan Umum
Kegiatan Promotif dan Preventif kesehatan dapat terlaksana dengan baik
utamanya untuk mengurangi angka kesakitan karena Penyakit Tidak Menular
(PTM)
2.Tujuan Khusus
a. untuk meningkatkan jumlah dan kualitas posbindu PPTM
b. untuk meningkatkan cakupan deteksi dini factor resiko PPTM
c.untuk pengembangan progam PPTM di wilayah puskesmas Ambulu

C. MANFAAT
1. Untuk Puskesmas
a) Untuk mengidentifikasi rencana pelaksanaan kegiatan PTM Puskesmas
Ambulu selama periode Januari – Desember tahun 2017
b) Untuk memudahkan mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan PTM di
puskesmas Ambulu pada periode Januari – Desember tahun 2017
2. Untuk Masyarakat
a) Masyarakat paham tentang deteksi dini penyakit tidak menular.
b) Masyarakat ikut serta dalam kegiatan posbindu PTM
c) Untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang
optimal

D. REFERENSI :
1. Buku petunjuk Teknis penyelenggaraan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular di puskesmas,kemenkes:2013
2. Petunjuk Teknis penyelenggaraan posbindu PTM,kemenkes 2014
3. Buku pedoman kader posbindu PTM, kemenkes, 2013

E. DATA UMUM :
a. Data Wilayah ( Geografi )
Wilayah kerja Puskesmas Ambulu terletak di sebelah selatan Kabupaten Jember
dengan jarak 30 km dengan waktu tempuh + 1 jam. Wilayah kerja Puskesmas
Ambulu, meliputi 3 Desa yaitu :
1. Desa Ambulu, terdiri dari 3 dusun
2. Desa Karanganyar, terdiri dari 4 dusun
3. Desa Tegalsari, terdiri dari 3 dusun
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Ambulu sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah


- Sebelah Selatan : Desa Ambulu Kecamatan Ambulu
- Sebelah Timur : Desa Andongsari Kecamatan Ambulu
- Sebelah Barat : Desa Kesilir Kecamatan Wuluhan

Luas wilayah kerja Puskesmas Ambulu : 1850.99 Km2, wilayah bagian selatan
berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Ambulu, di perbatasan tersebut
terdapat pantai yang indah yaitu Pantai Watu Ulo yang merupakan tempat
pariwisata dengan kunjungan yang cukup ramai.
b. Data kependudukan
Tabel Data Wilayah Kerja Puskesmas Ambulu Tahun 2016

No Desa dusun Jumlah Penduduk Jumlah


I II III L P
1 Ambulu Krajan Sumberan Langon 7.118 7.366 14.484
2 Tegalsari Tegalsari Bedengan Tutul 7.575 7.838 15.413
3 Karanganyar karanganyar sumberan sentong 5.491 5.682 11.173
Jumlah 20.184 20.886 41.070
Tabel Data Sarana Kesehatan Wilayah Ambulu tahun 2016

No Desa Sarana Kesehatan


Rumah Puskesmas Klinik BPM Pustu Ponkesdes
Sakit
1 Ambulu 0 1 2 4 0 1
2 Tegalsari 1 0 0 4 1 1
3 Karanganyar 0 0 0 3 1 1
Jumlah 1 1 2 11 2 3
F. DATA KHUSUS
Tabel Data Kunjungan Puskesmas Ambulu Tahun 2016

URAIAN JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DES
BARU 1035 1400 1571 1895 1720 1402 1204 1884 1798 1936 2079 1637
LAMA 206 242 283 168 228 496 339 511 562 793 706 465
KKL 79 63 78 68 128 83 91 94 104 97 98 86
TOTAL 1320 1705 1932 2131 2076 1981 1634 2489 2464 2826 2883 2188

G. IDENTIFIKASI MASALAH

No KEGIATAN TARGET CAPAIAN (%) MASALAH

1 Posbindu PTM 1 desa 1 posbindu 0% Belum terbentuk posbindu


2 Pelaporan fktp 100% Sistem pelaporan yang masih
0%
tepat waktu baru
Dari hasil IKHM tahun 2015 program PPTM UPT.Puskesmas Ambulu, didapatkan hasil
bahwa :
1. 98% responden menyatakan perlu dibentuk posbindu
2. 2% responden menyatakan tidak perlu dibentuk posbindu

H. PRIORITAS MASALAH

Dalam menentukan prioritas masalah, koordinator UKM PTM menyusun RUK dan RPK
PTM, Puskesmas Ambulu memakai metode Urgency Serius Growth (USG) dengan 3 kriteria:

1. U=Urgency (Tingkat Kegawatan sebuah masalah apabila masalah tidak segera


ditangani akan semakin gawat)
2. S=Seriusness(Tingkat keseriusan sebuah masalah apabila masalah tidak diselesaikan
dengan cepat akan berakibat serius pada masalah lainnya)
3. G=Growth(besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau perkembangan
apabila masalah tersebut tidak segera diatasi pertumbuhannya akan berjalan terus

Adapun prioritas masalah yang sudah kami dapatkan dari metode USG

NO MASALAH CARL HASIL RANKING


U S G
1 Pembentukan posbindu 5 5 5 15 1

Dari metode USG diatas dan berdasarkan kesepakatan bersama pada saat minilok internal,
didapatkan prioritas masalah program promosi kesehatan yang ada di Puskesmas Ambulu
adalah :

1. Pembentukan posbindu
I. PENENTUAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

NO PRIORITAS PENYEBAB AKAR PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH MASALAH MASALAH
1. Capaian desa Belum terbentuk - SDM : kurangnya petugas - SDM : menambah petugas
berposbindu posbindu - Dana : belum ada dana transport - Dana : mengajukan dana
0% kader transpot kader
- Metode : belum punya pos - Metode : membentuk pos
sendiri sendiri
- Alat : alokasi alat terbatas - Alat : mengajukan pengadaan
- Bahan : alokasi stik alat pemeriksaan di JKN
pemeriksaan sedikit - Bahan : mengajukan
- Lingkungan : masyarakat belum pengadaan stik di JKN
mengenal posbindu - Lingkungan :
mensosialisasikan posbindu

J. PENUTUP

Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan YME, Planning of Action (POA) Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Puskesmas Ambulu tahun 2017 telah
disusun oleh Pemegang program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Puskesmas Ambulu dengan harapan bisa dipergunakan sebagai pedoman dalam
mengerjakan kegiatan puskesmas, sehingga apa yang menjadi tujuan di atas bisa tercapai
atas dukungan dan kerjasama dari Kepala Puskesmas dan teman-teman sejawat.

MENGETAHUI PENANGGUNG JAWAB PROGRAM


KOORDINATOR UKM

Dian Tunggul S, A.Md.Kep Dian Tunggul S, A.Md.Kep


NIP : 19820508 200604 1 022 NIP : 19820508 200604 1 002

MENGETAHUI
KEPALA UPT. PUSKESMAS AMBULU

dr. Suwinasis
NIP : 19600930 198902 1 001
APK-PMK-2016
Halaman 10 dari
10

Anda mungkin juga menyukai