Anda di halaman 1dari 16

uMAKALAH

PENYAKIT HIV/AIDS DAN CONTOH PENGOBATANNYA

Disusun oleh :
FITA SOFIA
NIS. 1076

SMK CITRA BANGSA MANDIRI PURWOKERTO


KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI
TAHUN PELAJARAN
2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas persyaratan mengikuti Ujian Akhir
Sekolah dan Ujian Akhir Nasional, serta disahkan pada :

Hari :………………………………………………...

Tanggal :………………………………………………...

Pembimbing I, Pembimbing II,

Nurhayati Dewi Sukawati, S.S


NIK. 13.10.03.60 NIK. 12.10.05.47

Mengetahui,

Kepala SMK Kaproli Jurusan


Citra Bangsa Mandiri Purwokerto Farmasi

S.R Widiarti, S.Pi.SKM Siti Nurrochmah, S.Farm, Apt


NIK. 10.10.05.21 NIK. 17.10.05.111
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan

Karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah dengan judul “Penyakit

HIV/AIDS dan Contoh Pengobatannya” yang disusun guna memenuhi tugas

akhir PRAKERLIN. Dalam makalah ini menjelaskan tentang Pengertian HIV,

Gejala, Penularan, dan Pengobatan dengan dilengkapi gambar-gambar materi

tersebut.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan makalah ini, sehingga dapat terselesaikan tepat pada

waktunya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna

baik dari segi bahasa maupun penyusunannya. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca

untuk dijadikan sumber pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu

pengetahuan.

Purwokerto, Oktober 2018


Penulis

Fita Sofia
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV/AIDS........................................................................ 3
B. Penyebab HIV/AIDS......................................................................... 3
C. Gejala HIV/AIDS............................................................................... 4
D. Penularan HIV/AIDS......................................................................... 4
E. Pencegahan HIV/AIDS...................................................................... 5
F. Pengobatan HIV/AIDS...................................................................... 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit yang terus berkembang dan

menjadi masalah yang global yang melanda dunia. Menurut data WHO (World

Health Organization) tahun 2012, penemuan kasus HIV (Human

Immunodeficiency Virus) di dunia pada tahun 2012 mencapai 2,3 juta kasus,

dimana sebanyak 1,6 juta penderita meninggal karena AIDS (Acquired

Immunodeficiency Syndrome) dan 210.000 penderita berusia di bawah 15 tahun

(WHO, 2012).

Berdasarkan data Ditjen P2PL (Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan), statistik kasus HIV/AIDS yang dilaporkan dari tahun 2011 kasus

baru HIV sebesar 21.031 kasus, kemudian meningkat menjadi 21.511 kasus pada

tahun 2012. begitu juga dengan AIDS dari tahun 2011 sebanhyak 37.201 kasus,

meningkat menjadi 42.887 kasus pada tahun 2012. Proporsi faktor resiko

penderita HIV/AIDS melalui hubungan heteroseksual merupakan cara penularan

dengan presentase tinggi sebesar 77,75% diikuti oleh penasun dan injecting drug

user (IDU) sebesar 9,16% dan dari ibu ke anak sebesar 3,76% (Kemenkes RI,

2012).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari HIV/AIDS?

2. Bagaimana gejala infeksi HIV?

3. Bagaimana penularan HIV/AIDS?


4. Bagaimana upaya pencegahan HIV/AIDS?

5. Bagaimana pengobatan untuk penderita HIV/AIDS?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian HIV/AIDS.

2. Untuk mengetahui gejala infeksi HIV.

3. Untuk mengetahui penularan HIV/AIDS.

4. Untuk mengetahui pencegahan HIV/AIDS.

5. Untuk mengetahui pengobatan HIV/AIDS.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV/AIDS

HIV atau Human Immunodeficency Virus adalah virus yang menyerang

sistem kekebalan tubuh manusia yang kemudian berdampak pada penurunan

sistem kekebalan tubuh sehingga menimbulkan satu penyakit yang disebut AIDS.

HIV menyerang sel-sel darah putih yang dimana sel-sel darah putih itu

merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melindungi tubuh

dari serangan penyakit (Departemen Kesehatan, 2014).

AIDS adalah singkatan Aqiured Immune Deficiency Syndrome, sebenarnya

bukan suatu penyakit tetapi merupakan kumpulan gejala-gejala penyakit yang

disebabkan oleh infeksi berbagai macam mikroorganisme, serta keganasan lain

akibat menurunnya daya tahan/kekebalan tubuh penderita. HIV menyerang dan

merusak sel-sel limfosit T yang mempunyai peranan penting dalam sistem

kekebalan seluler (Penyakit AIDS, 2011)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, HIV atau Human

Immunodeficency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh

manusia yang kemudian berdampak pada penurunan sistem kekebalan tubuh

sehingga menimbulkan satu penyakit yang disebut AIDS. HIV menyerang dan

merusak sel-sel limfosit T yang mempunyai peranan penting dalam sistem

kekebalan seluler.
B. Gejala Infeksi HIV

Infeksi HIV dapat menyebabkan beberapa jenis kelainan, yaitu :

1. Gejala infeksi akut HIV, dengan atau meningitis aseptik

Pada seseorang yang baru terinfeksi HIV, timbul gejala tidak khas dalam

6 minggu pertama, berupa demam, rasa letih, sakit pada otot dan sendi,

sakit menelan, dan pembesaran kelenjar getah bening.

2. Ensefalopati HIV

Ensefalopati HIV adalah gangguan kognitif dan/atau gangguan fungsi

motorik yang mengganggu kegiatan sehari-hari.

3. Mielopati vakuoler

Kelainan ditemukan pada susunan saraf bagian lateral dan posterior

daerah torakal.

4. HIV wasting syndrome

Gejala wasting syndrome adalah penurunan berat badan lebih dari 10%,

diare kronik lebih dari 2 kali sehari selama paling sedikit 1 bulan,

kelelahan, dan panas lebih dari 1 bulan yang hilang timbul atau terus

menerus (Penyakit AIDS, 2011).


C. Penularan HIV/AIDS

Hanya ada sedikit cara HIV dapat menyebar/menular.

1. Penularan seksual, HIV menyebar lewat seks, air mani, cairan vagina,

atau darah dari orang yang sudah terinfeksi memasuki badan orang yang

belum terinfeksi.

2. Terpapar darah, HIV dapat ditularkan lewat tranfusi, walaupun resiko ini

praktis dihilangkan di tempat-tempat yang menguji darah donor. Jauh

lebih umum, penularannya lewat penggunaan obat terlarang yang

disuntikkan, ketika pengguna yang negatif menggunakan jarum suntik

bersama-sama dengan pengguna yang positif.

3. Melahirkan anak dan menyusui,

HIV tidak menyebar lewat kontak dengan air ludah, air seni, keringat, atau

feses, dan tidak seperti yang dipercaya oleh masyarakat luas, penyakit ini tidak

ditularkan oleh nyamuk (Joel Gallant, 2010 : 24).

D. Pencegahan HIV/AIDS

Sesuai dengan sifat dan cara penularan AIDS itu sendiri, maka pencegahan

AIDS relatif mudah, yaitu menghindari pemakaian jarum suntik secara tidak

semestinya dan menghindari hubungan seks yang beresiko tinggi (Penyakit

AIDS, 2011 : 44)


E. Pengobatan HIV/AIDS

Untuk pengobatan HIV secara farmakologi saat ini hanya ditemukan untuk

mengurangi gejalanya saja, belum berkhasiat menyembuhkan, contohnya adalah

obat golongan antiretroviral.

Obat antiretroviral tidak membunuh HIV; obat ini menghentikan

penggandaan diri (reproduksi) virus. Bila anda menghentikan penggandaan diri,

anda menghentikan virus menginfeksi sel-sel baru. Menekan penggandaan diri

juga menghentikan proses “aktivasi kekebalan tubuh” yang diduga menyebabkan

terjadinya banyak kerusakan pada system kekebalan tubuh dapat pulih tanpa

terus-menerus kehilangan sel-sel CD4 (Joel Gallant, 2010).

Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat ARV dikelompokkan menjadi 3

jenis, yaitu : Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI),

Nonnucleoside-Based Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI), dan Protease

Inhibitor (PI).

Contoh obat antiretroviral :

1. 3TC

Kandungan : Lamivudine 150 mg

Indikasi : Untuk pengobatan HIV pada dewasa dengan

progesive immunodeficiency dengan atau tanpa pengobatan sebelumnya

dengan antiretroviral, inveksi HIV pada anak-anak (<3 bulan) (Ilmu

Spesialite Obat volume 50).


2. NORVIR

Kandungan : Ritonavir 100 mg; 80 mg/ml

Indikasi : Monoterapi untuk infeksi HIV

Efek Samping : Astenia, anoreksia, nyeri abdomen, ganggua

pengecapan, parestesis perifer dan sirkum oral (Ilmu Spesialite Obat

volume 50).

Sebagai contoh pasien A pada Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap

terdiagnosa penyakit HIV/AIDS setelah melakukan pemeriksaan laboratorium.

Kemudian pasien tersebut diberi resep yang berisi obat berupa :

1. Zidovudine Kapsul 100 mg

a. Farmakologi

Zidovudine senyawa anti virus in vitro sangat aktif melawan

retrovirus termasuk HIV atau dikenal sebagai HLTV atau LAV.

Zidovudine terphosphorilasi baik pada sel yang terinfeksi maupun tak

terinfeksi menjadi turunan monophosphate (MP) oleh sel tumidine

kinase. Phosphorilasi lanjutan dari Zidovudine-MP menjadi turunan-

turunan diphosphat dan kemudian triphosphat (TP) dikatalisa oleh

sethylmidylat kinase dan kinases non spesifik secara bersamaan.

b. Efek samping

Efek samping paling sering dan serius adalah anemia (sering

sampai memerlukan tranfusi), meutropenia, dan leukopenia.


c. Mekanisme kerja obat

Target zidovudin adalah enzim reverse transcriptase (RT) HIV.

Zidovudin bekerja dengan cara menghambat enzim reverse

transcriptase virus, setelah gugus azidotimidin (AZT) pada zidovudin

mengalami fosforilasi. Gugus AZT 5’monofosfat akan bergabung

pada ujung 3’ rantai DNA virus dan menghambat reaksi reverse

transcriptase.

Zidovudin digunakan terutama untuk memperbaiki fungsi

kekebalan dan lain-lain, ketidaknormalan yang berhubungan dengan

AIDS. Obat ini dapat memperpanjang kemungkinan hidup penderita

AIDS tetapi tidak dapat menghilangkan virus HIV dari organ

penderita. Efek samping obat yang serius adalah penekanan fungsi

sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan anemia dan

neutropenia. Sesudah pemberian secara oral, zidovudin mempunyai

ketersediaan hayati yang baik dan mampu menembus sawar darah-

otak, dengan waktu paro ±1 jam.

d. Dosis : 200mg , setiap 4 jam.

e. Golongan obat : Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor 

 (NRTI).

2. Evafirenz

a. Farmakologi

Efavirenz merupakan obat ARV golongan NNRTI yang digunakan

secara kombinasi dengan obat ARV golongan NRTI atau PI. Obat gol
ongan NRTI membentuk ikatan langsung dengan reverse transcriptas

e HIV-1 sehingga menghambat aktifitas enzim DNA Polimease. NNR

TI tidak berkompetensi dengan nukleosida trifosfat untuk berikatan da

n tidak membutuhkan fosforilasi untuk menjadi aktif. Efavirenz memil

iki waktu paruh yang panjang (40-55 jam) sehingga dapat diberikan se

kali sehari.

b. Efek samping

Efek samping ini memungkinkan, tetapi tidak selalu terjadi.Beb

erapa efek samping ini langka tapi serius, seperti mimpi abnormal, diz

ziness, perasaan depresi, kegilaan, insomnia, pusing, kelelahan, ruam

kulit, muntah, marah.

c. Mekanisme kerja obat

Mekanisme kerja golongan NNRTI tidak begitu berbeda

dengan golongan NRTI. Kombinasi antara NNRTI dan NRTI

memberikan aktivitas antiretroviral yang sinergis.

d. Dosis : per oral 600 mg per hari (sekali sehari tablet 600 mg)

sebaiknya sebelum tidur untuk mengurangi efek samping SSPnya.

e. Golongan : Nonnucleoside-Based Reverse Transcriptase Inhibitor


(NNRTI).

3. Lamivudine 150 mg

a. Farmakologi
Lamivudine adalah suatu inhibitor selektif untuk replikasi HI

V-1 dan HIV-2 in vitro yang potensial. Lamivudine juga aktif melawa

n isolat klinis HIV yang resisten terhadap Zidovudine.

b. Efek Samping

1) Lamivudine ditoleransi dengan baik.

2) Telah dilaporkan adanya kasus pankreatitis dan neropati perifer,

walaupun hubungan kasus dengan pengobatan seringkali tidak jel

as.

3) Rasa tidak enak pada badan, lelah, nyeri.

4) Perubahan pada parameter uji laboratorium.

c. Mekanisme kerja obat

Obat ini bekerja pada HIV RT dan HBV RT dengan cara

menghentikan  pembentukan rantai DNA virus.

d. Dosis : per oral 300 mg per hari (1 tablet 150 mg dua kali

sehari, atau satu tablet 300 mg sekali sehari). Untuk terapi HIV,

lamivudin dapat dikombinasikan dengan zidovudin atau dengan

zidovudin dan abakavir.

e. Golongan obat : Nonnucleoside-Based Reverse Transcriptase

Inhibitor (NNRTI).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

HIV atau Human Immunodeficency Virus adalah virus yang menyerang

sistem kekebalan tubuh manusia yang kemudian berdampak pada penurunan

sistem kekebalan tubuh sehingga menimbulkan satu penyakit yang disebut AIDS.

HIV menyerang dan merusak sel-sel limfosit T yang mempunyai peranan penting

dalam sistem kekebalan seluler.

Pada pengobatan HIV Obat antiretroviral tidak membunuh HIV; obat ini

menghentikan penggandaan diri (reproduksi) virus. Bila anda menghentikan

penggandaan diri, anda menghentikan virus menginfeksi sel-sel baru. Menekan

penggandaan diri juga menghentikan proses “aktivasi kekebalan tubuh” yang

diduga menyebabkan terjadinya banyak kerusakan pada system kekebalan tubuh

dapat pulih tanpa terus-menerus kehilangan sel-sel CD4 (Joel Gallant, 2010).

Contoh obat antriretroviral adalah :

1. Zidovudine : golongan Nucleoside Reverse Transcriptase

Inhibitor  (NRTI).

2. Evafirenz : golongan Nonnucleoside-Based Reverse

Transcriptase Inhibitor (NNRTI).

3. Lamivudine : golongan Nucleoside Reverse Transcriptase

Inhibitor  (NRTI).
DAFTAR PUSTAKA

Tersedia di https://www.scribd.com/document/368057290/Mekanisme-Kerja-
Obat-HIV-AIDS [diakses 2 Oktober 2018].
Tersedia di http://eprints.ums.ac.id/32159/3/BAB%20I.pdf [diakses tanggal 2
Oktober 2018].
Pratomo,M. Dani.dkk. Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 50, Jakarta
Barat: PT. ISFI.
Tim Dapur Naskah. 2011. Penyakit AIDS, Bandung: CV. Amalia Book.
Joel Gallant. 2010. 100 Tanya-Jawab mengenai HIV dan AIDS, Jakarta: PT.
Indeks.

Anda mungkin juga menyukai