ISOLASI SOSIAL
Nama :
Hari/ tanggal :
Ruangan :
Pertemuan : 1 sp 1
ProsesKeperawatan
Kondisi klien
Data subjektif
Klien mengatakan hanya ingin pulang
Data objektif
Klien tidak mau berbicara
Diagnosis
Isolasi sosial
Tujuan
Klien mampu mengidentifikasi isolasi social
Klien mampu mengatasi isolasi social yang dialami dengan latihan berkenalan
Klien mampu melakukan latihan yangdiberikan
Klien mempu melakukan latihan yang telah dijadwalkan
Intervensi
Identifikasi penyebab isolasi social : siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang
tidak dekat, dan apa sebabnya
Keuntungan punya teman danbercakap-cakap
Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
Latih cara berkenalan dengan pasien dan perawat atau tamu
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihanberkenalan
Strategipelaksanaan
Orietasi
Salam
Assalamualaikum selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya Witantri Diah Pramesri
saya mahasiswi Universitas Sains Al Quran yang sedang praktek di rumah sakit ini,
hari ini saya yang bertugas merawat ibu. Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?
Fasekerja
10.00 WIB
Saat ini siapa saja teman sekamar ibu? Siapa yang paling dekat dengan ibu? Apa yang
membuat ibu dekat dengan teman tersebut? Siapa yang tidak dekat dengan ibu? Apa yang
membuat ibu jarang bercakap-cakap dengannya? Apa penyebab ibu tidak mau bergaul?
Menurut ibu apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman? Wah benar ada teman
untuk bercakap-cakap. Apa lagi? Nah kalau kerugian tidak mempunyai teman apa ya bu? Ya,
apa lagi? Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu inginkah ibu belajar
bergaul dengan orang lain? Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan
orang lain.
Begini bu untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dahulu nama kita dan nama
panggilan yang kita suka, asal kita dan hobi dan saat berkenalan ibu berjabat tangan dan
mata ibu menatap teman yang sedang diajak berkenalan. Contoh: perkenalkan nama saya D,
asal saya dari kalianda, hobi saya menari. Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang
diajak berkenalan. Contohnya begini: nama ibu siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari
mana? Hobinya apa? Sekarang coba kita praktekkan, misalnya saya belum kenal dengan ibu
coba ibu berkenalan dengan saya. Ya bagus sekali! Coba sekali lagi, bagussekali.
Sekarang mari kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Mau berapa kali ibu melakukannya?
Bagaimana kalau sehari sekali? Oke, baik bu.
Terminasi
Terminasi subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan?
Terminasi objektif
Nah sekarang coba ibu ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan orang lain,
bagus sekali.
Rencana tindaklanjut
Selanjutnya nanti ibu mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak ada.
Sehingga ibu siap untuk berkenalan dengan orang lain. Ibu mau praktekkan ke teman
yang lain? Mau jam berapa mencobanya. Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan yang
akan datang.