oleh:
Rista Dwi Pratiwi
NIM 212311101011
2 Uretra (Uretritis)
3 Ginjal (Pielonefritis)
STASE MEDIKAL
Nyeri pada ginjal, kolik, Inkontensia urine, Hematuria, terdapat darah Hematospermia, Cloudy urine,
vesika, ketidakmampuan didalam urine. Hematuria terdapat darah di diamana urine
prostat,testis/epididimis, seseorang untuk dapat disebabkan dari dalam ejakulat berwarna keruh
dan nyeri pada penis. menahan urine berbagai kelainan pada umumnya ditemui serta berbau busuk
Pneumaturia,berkemih yang keluar baik saluran kemih mulai dari pada pasien dengan yang diakibatkan
dengan udara seperti disadari maupun infeksi hingga dapat usia 30-40 tahun. infeksi pada saluran
pada pasien DM. tidak disadari. mengakibatkan keganasan. kemih.
STASE MEDIKAL
Pemeriksaan Penunjang
Berikut beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
(Fadhilah, 2020): a. Ultrasonografi
1 Pemeriksaan Kultur Urin b. Voiding Cystourethrography
(VCUG)
2 Pemeriksaan Urinalisis
c. Pencitraan tambahan
3 Pemeriksaan Darah Pemeriksaan CT urografi
dan MRI akan tetapi
4 Pemeriksaan Biakan Urin indikasi untuk digunakan
dalam diagnosis ISK masih
5 Pemeriksaan Pencitraan
terbatas.
STASE MEDIKAL
Penatalaksanaan Medis
Berikut Merupakan
Pilihan Antibiotik untuk
Terapi Infeksi Saluran
Kemih (ISK)
STASE MEDIKAL
Clinical Pathway
STASE MEDIKAL
E. Riwayat Pengobatan
Deuretik dapat mengubah kuantitas dan karakter output urin. anti
depresant, anthistamin dan obat-obatan dalam mengatasi gangguan
neurology dan musculuskeletal dapat mempengaruhi kemampuan
kandung kemih atau sphinter untuk berkontraksi atau relaksasi secara
normal
F. Pola persepsi-kognitif
- apakah gangguan eliminasi urin mempengaruhi perasaan dan
kehidupan normal klien
- bagaimana perasaan klien pada saat menggunakan kateter
G. Pemeriksaan Fisik
-Inspeksi - Auskultasi
- Palpasi - Pemerikasaan fisik ginjal
- Perkusi
STASE MEDIKAL
Diagnosa
(D.0077) Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
1
(inflamasi, iskemia, neoplasma)
Implementasi
Implementasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah
dibuat. Tahap pelaksaan dimulai setelah intervensi disusun sesuai dengan kebutuhan pasien dan
ditujukan untuk membantu pasien mencapai tujuan yang diharapkan. Pendekatan tindakan
keperawatan meliputi tindakan independen, dependen dan interdependen. Tahap ketiga adalah
dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan
akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan (Sumilat, 2017).
STASE MEDIKAL
Evaluasi
Evaluasi keperawatan dilakukan secara sistematis dan periodik setelah pasien diberikan
intervensi dengan berdasarkan pada pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,
dan implementasi keperawatan. Evaluasi keperawatan ditulis dengan format SOAP, yaitu:
2) O (objektif) merupakan data pasien yang diperoleh oleh perawat setelah dilakukan tindakan
keperawatan.
3) A (analisis) merupakan masalah keperawatan pada pasien apakah sudah teratasi, teratasi
sebagian, belum teratasi, atau timbul masalah keperawatan baru