OLEH :
SABDI RASYID
1909200414201012
PRODI S1 KEPERAWATAN
KENDARI
2021
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Definisi
Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi akibat berkembang biaknya
mikroorganisme dedalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih
tidak mengandung bakteri, virus, mikroorganisme lain. (Nanda NicNoc, 2012).
Infeksi Saluran Kemih adalah keadaan adanya infeksi yang ditandai dengan
pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri dalam saluran kemih, meliputi
infeksi parenkim ginjal sampai kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang
bermakna (Widagdo, 2012). Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi akibat
berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam
keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme
lain. (Sudoyo Aru,dkk 2009).
2. Etiologi
Menurut sumber Aru S, dkk (2009) mengatakan etiologi dari infeksi saluran
kemih penyebab terseringnya adalah E.coli . Penyebab lain ialah klebsiela,
enterobakteri, pseudomonas, streptokok, dan stafilokok.
A. Kajian Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan tahap yang sistematis dalam mengumpulkan
data tentang individu, keluarga, dan kelompok ( Carpenito & Moyet, 2009) Proses
pengkajian pertama dilakukan adalah pengumpulan data :
a. Identitas pasien
Biasanya berisikan tentang nama, umur, jenis kelamin, alamat,
diagnose medis dan tanggal masuk serta tanggal pengakajian dan identitas
penanggung jawab.
b. Keluhan utama
Merupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang meliputi keluhan
pasien, biasanya jika klien mengalami ISK bagian bawah keluhan klien
biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan
air kemih sedikit- sedikit serta rasa sakit tidak enak di suprapubik. Dan
biasanya jika klien mengalami ISK bagian atas keluhan klien biasanya sakit
kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil, rasa tidak enak atau nyeri
pinggang.
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Merupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang meliputi keluhan
pasien, biasanya jika klien mengalami ISK bagian bawah keluhan klien
biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra sewaktu kencing
dengan air kemih sedikit- sedikit serta rasa sakit tidak enak di suprapubik.
Dan biasanya jika klien mengalami ISK bagian atas keluhan klien biasanya
sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil, rasa tidak enak
atau nyeri pinggang.
Pengkajian nyeri dilakukan dengan cara PQRST : P (pemicu) yaitu
faktor yang mempengaruhi gawat atau ringannya nyeri. Q (quality) dari
nyeri, apakah rasa tajam, tumpul atau tersayat. R (region) yaitu daerah
perjalanan nyeri. S (severty) adalah keparahan atau intensits nyeri. T
(time) adalah lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri.
4) Riwayat Psikososial
Adanya kecemasan, mekanisme koping menurun dan kurangnya
berinteraksi dengan orang lain sehubungan dengan proses penyakit.
2. Pemeriksaan Fisik
Menurut Asmadi, (2008) pemeriksaan fisik yang dapat di lakukan yaitu :
a. Kepala dan rambut : Tidak ada kelainan
b. Wajah : Ekspresi wajah meringis
c. Mata : Bila terjadi hematuria, kemungkinan konjungtiva anemis
d. Telinga : Tidak ada kelainan
e. Hidung : Tidak ada kelainan
f. Mulut & gigi : Bibir kering dan lidah kotor
g. Leher : Tidak ada kelainan
h. Perut Inspeksi : frekuensi napas meningkat
i. Perut Palpasi : distensi abdomen & nyeri tekan suprapubik.
j. Ekstremitas atas danb awah : Terpasang infus dan Kateter
k. Kulit Inspeksi : Kulit kering
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang Menurut Sumber Buku Saku
Keperawatan Pediatri,(2009) :
4. Diagnosa keperawatan
a. Definisi
Disfungsi eliminasi urin
b. Penyebab
1) Penurunan kapasitas kandung kemi
2) Iritasi kandung kemih
3) Penurunan kemampuan menyadari tanda-tanda gangguan kandung kemih
4) Efek tindakan medis dan diagnostik (mis.operasi ginjal,operasi saluran
kemih,anestesi,dan obat-obatan)
5) Kelemahan otot pelvis
6) Ketidakmampuan mengakses toilet(mis.imobilisasi)
7) Hambatan lingkungan
8) Ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan eliminasi
9) Outlet Kandung Kemih tidak lengkap(mis.anomali saluran kemih
kongenital
10) Imaturitas (pada anak usia <3)
c. Gejala Dan Tanda Mayor
Subjektif
a) Desakan berkemih(Urgensi)
b) Urin menetes(dribbling)
c) Sering buang air kecil
d) Nokturia
e) Mengopol
f) Enuresis
Objektif
a) Distensi kandung kemih
b) Berkemih tidak tuntas(hesitancy)
c) Volume residu urin meningkat
d. Gejala Dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
(tidak tersedia)
e. Kondisi Klinis Terkait
a) Infeksi ginjal dan saluran kemih
b) Hiperglikemi
c) Trauma
d) Kanker
e) Cedera/tumor/infeksi medulla spinalis
f) Neuropati diabetikum
g) Neuropatik alkoholik
h) Kanker
i) Parkinson
j) Skeloris Multipel
k)
5. Intervensi Keperawatan
a. Promosi eliminasi urin(I.04169)
b. Definisi
Menfasilitasi Pengeluaran Urine Normal
c. Observasi
1) Identifikasi masalah dan factor-faktor yang berhubungan dengan eliminasi
urine
2) Periksa gejala dan tanda retensi urine atau ikontinensia urine
d. Terapeutik
1) Fasilitasi berkemih sebelum prosedur tindakan
2) Fasilitasi mengukur intake cairan dan output urine.
3) Berikan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemih
4) Berikan minum air putih 8 gelas perhari,jika tidak ada kontraindikasi
e. Edukasi
1) Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih