DOSEN PENGAMPU
NIM :
TAHUN 2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Infeksi Saluran Kemih atau Urinarius Tractus Infection adalah suatu
keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Nuari, 2017)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang
biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal
air kemih tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi
saluran kemih dapat terjadi baik pada pria maupun wanita dari semua umur,
dan dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering menderita infeksi
daripada pria. (Sudoyo Aru, dkk, 2009) .
infeksi Saluran Kemih adalah keadaan adanya infeksi yang ditandai
dengan pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri dalam saluran kemih,
meliputi infeksi parenkim ginjal sampai kandung kemih dengan jumlah
bakteriuria yang bermakna (Widagdo, 2012)dalam (cempaka 2018)
B. Klasifikasi
Jenis infeksi saluran kemih, antara lain ;
1. Kandung kemih (Sistisis)
2. Uretra (Uretritis)
3. Prostat (Prostatis)
4. Ginjal (Pielonefritis)
1. ISK Atas
- Pielonefritis Akut (PNA), proses infeksi parenkim ginjal yang
disebabkan infeksi bakteri.
- Pielonefritis Kronis (PNK), kemungkinan akibat lanjut dari infeksi
bakteri berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil.
2. ISK Bawah
- Perempuan (Sistisis), presentasi klinis infeksi kandung kemih disertai
bakteriuria bermakna.
- Sindrom Uretra Akut (SUA), presentasi klinis sistisis tanpa ditemukan
mikroorganisme (steril), sering dinamakan sistisis bakterialis.
- Laki-laki sistisis, proastisis, epididymis dan urethritis.
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium
a. Analisa urine : terdapat leukosit, eritrosit, crystal, pus, bakteri dan
pH meningkat.
b. Urine kultur :
1) Menentukan jenis kuman atau penyebab infeksi saluran kemih
misalnya: streptococcus, E. Coli, dll
2) menentukan jenis antibiotik yang akan diberikan
3) Darah : terdapat peningkatan leukosit, ureum dan kreatinin.
2. Blass Nier Ophage – Intra Venous Pyelogram ( BNO – IVP )
a. Menunjukkan konfirmasi yang cepat tentang penyebab nyeri
abdominal, panggul.
b. Menunjukkan abnormalitas anatomi saluran perkemihan.
c. Cystoscopy : Mengetahui kerusakan dari serabut-serabut otot pada
kandung kemih
G. Komplikasi
Menurut Purnomo (2011), adapun komplikasi yang ditimbulkan yaitu :
1. Pyelonefritis Infeksi yang naik dari ureter ke ginjal, tubulus reflux
urethrovesikal dan jaringan intestinal yang terjadi pada satu atau kedua
ginjal.
2. Gagal Ginjal Terjadi dalam waktu yang lama dan bila infeksi sering
berulang atau tidak diobati dengan tuntas sehingga menyebabkan
kerusakan ginjal baik secara akut dan kronik.
H. Penatalaksanaan
Menurut M. Clevo Rendy TH, 2012, pengobatan infeksi saluran kemih
bertujuan untuk menghilangkan gejala dengan cepat, membebaskan saluran
kemih dari mikroorganisme dan mencegah infeksi berulang, sehingga dapat
menurunkan angka kecacatan serta angka kematian. Tujuan tersebut dapat
dicapai dengan dengan :
1. Perawatan dapat berupa :
a. Meningkatkan intake cairan 2 – 3 liter/hari bila tidak ada kontra
indikasi
b. Perubahan pola hidup diantaranya :
- Membersihkan perineum dari depan ke belakang
- Pakaian dalam dari bahan katun
- Menghindari kopi, alkohol
c. Obat-obatan
1) Antibiotik : Untuk menghilangkan bakteri.
- Antibiotik jangka pendek dalam waktu 1 –2 minggu.
- Antibiotik jangka panjang ( baik dengan obat yang sama
atau di ganti ) dalam jangka waktu 3 – 4 minggu.
- Pengobatan profilaktik dengan dosis rendah satu kali sehari
sebelum tidur dalam waktu 3 – 6 bulan atau lebih ini
merupakan pengobatan lanjut bila ada komplikasi lebih
lanjut.
PENYIMPANGAN KDM
Akumulasi etiologi dan factor resiko(infeksi mikroorganisme,
penggunaan steroid dalam jangka panjang, usia lanjut, anomaly
saluran kemih, cidera uretra, riwayat isk )
Makanan terkontaminasi
Jaringan parut -> total tersumbat
mikroorganisme masuk lewat
mulut Obstruksi saluran kemih yang
bermuara kevesika urinaria
HCL (Lambung)
Risiko infeksi Peningkatan tekanan VU
Hidup
Penebalan dinding VU
Usus terutama pleg player
Penurunan kontraksi otot VU
Kuman mengeluarkan endotoksin
Kesulitan berkemih
Bakteremia primer
Retensi urine
Tidak difagosit
Bakteremia sekunder
Gangguan
Depresi saraf perifer Eliminasi Urine
Nyeri Akut
I. KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Anamnesis
a. Identitas klien
Pada klien penderita Infeksi saluran kemih dapat terjadi baik di pria
maupun wanita dari semua umur, dan dari kedua jenis kelamin ternyata
wanita lebih sering menderita dari pada pria (Sudoyo Aru,dkk,2009).
b. Keluhan utama
penyakit infeksi saluran kemih Keluhan utama yang sering terjadi pada
pasien infeksi saluran kemih ,nyeri saat berkemih, sering bolak balik
kamar mandi tetapi kemih yang di keluarkan hanya sedikit.
c. Riwayat penyakit
sekarang Riwayat kesehatan saat ini berupa uraian mengenai penyakit
yang di derita oleh klien dan mulai timbulnya keluhan yang di rasakan
sampai klien di bawa ke Rumah Sakit, dan apakah pernah memeriksakan
diri ke tempat lain selain Rumah Sakit umum serta pengobatan apa yang
pernah di berikan dan bagaimana perubahan data yang didapatkan saat
periksa.
d. Riwayat penyakit dahulu
Adanya penyakit infeksi saluran kemih
e. Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan pada keluarga apakah salah satu anggota keluraga ada
yang pernah mengalami sakit yang sama dengan pasien atau penyakit
yang lain yang ada di dalam keluarga.
f. Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi yang dialami
penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga
terhadap penyakit penderita.
g. Pola fungsi kesehatan
1) Pola persepsi
Pola persepsi menggambarkan persepsi klien terhadap penyakitnya
tentang pengetahuan dan penatalaksanaan infeksi saluran kemih
dengan gangguan eliminasi urine
2) Pola nutrisi
Kemampuan pasien dalam mengkonsumsi makanan mengalami
penurunan akibat nafsu makan yang kurang karena mual, muntah saat
makan hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali
3) Pola eliminasi
Eliminasi klien tidak dapat mengalami konstipasi oleh karena tirah
baring lama. Sedangkan eliminasi urine mengalami gangguan karena
ada organisme yang masuk sehingga urine tidak lancar
4) Pola aktivitas/istirahat
Penderita sering mengalami susah tidur, letih, lemah, karena nyeri
yang di alami
5) Nilai dan keyakinan
Gambaran tentang penyakit infeksi saluran kemih dengan penyakit
yang d ideritanya menurut agama dan kepercayaan, kecemasan akan
kesembuhan, tujuan dan harapan akan sakitnya.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Pernafasan
Pernafasan normal yaitu 16-20x/menit
b. Sistem Kardiovaskuler
Terjadi penurunan tekanan darah
c. Sistem Neurologi
Terjadi penurunan sensori, parathesia, anastesia, mengantuk, reflek
lambat, kacau mental, disorentasi.
d. Sistem Perkemihan
Inspeksi : Pada pasien ISK , Lakukan inspeksi pada daerah meatus
( pembukaan yang dilalui urine untuk meninggalkan tubuh) apakah
terjadi adanya oliguria, dan disuria.
Palpasi : pada palpasi biasanya terjadi nyeri hebat dan distensi
Perkusi : pada perkusi terdapat nyeri tekan pada abdomen bagian
bawah abdomen dan nyeri saat berkemih
e. Sistem Pencernaan
Terdapat polifagia, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dihedrasi,
perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas.
f. Sistem Integument
Turgor kulit menurun, kulit kering.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut
a. Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional dengan onset mendadak atau lambar
dan berintraksi ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan
b. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
Mengeluh Nyeri
Objektif
1) Tampak meringis
2) Bersikap protektif (mis. Posisi menghindari nyeri)
3) Gelisah
4) Frekuensi nadi meningkat
5) Sulit tidur
c. Gejala dan tanda Minor
Subjektif
Tidak tersedia
Objektif
1) Tekanan darah meningkat
2) Pola napas berubah
3) Nafsu makan berubah
4) Proses berfikir terganggu
5) Menarik diri
6) Berfokus pada diri sendiri
7) Diaphoresis
2. Hipertermia
a. Definisi
Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh.
b. Penyebab
1) Dehidrasi
2) Terpapar lingkungan panas
3) Proses penyakit (mis: infeksi, kanker)
4) Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan
5) Peningkatan laju metabolisme
6) Respon trauma
7) Aktivitas berlebihan
8) Penggunaan inkubator
c. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif : -
Objektif : Suhu tubuh diatas nilai normal
d. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif: -
Objektif :
1) Kulit merah
2) Kejang
3) Takikardi
4) Takipnea
5) Kulit terasa hangat
e. Kondisi Klinis Terkait
1) Proses infeksi
2) Hipertiroid
3) Stroke
4) Dehidrasi
5) Trauma
6) Prematuritas
3. Retensi Urine
a. Definisi
Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap
b. Penyebab
1) Peningkatan tekanan uretra
2) Kerusakan arkus refleks
3) Blok spingter
4) Disfungsi neurologis (mis, trauma, penyakit saraf)
5) Efek agen farmakologis (mis, atropine, belladonna, psikotropik,
antihistamin, opiate)
c. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
Sensasi penuh pada kandung kemih
Objektif
1) disuria/anuria
2) distensi kandung kemih
d. Gejala dan tanda minor
Subjektif
Dribbling
Objektif
1) Inkontinensia berlebih
2) Residu urine 150 ml atau lebih
e. Kondisi klinis terkait
1) Benigna prostat hiperplasia
2) Pembengkakan perineal
3) Cedera medula spinalis
4) Rektokel
5) Tumor di saluran kemih
5. Risiko Infeksi
Pencegahan Infeksi
a. Tujuan dan Kriteria Hasil
Kriteria Hasil
Tingkat infeksi menurun dengan kriteria hasil:
1) Demam menurun
2) Nyeri menurun
3) Kadar sel darah putih membaik
b. Intervensi Keperawatan dan Rasional
1) Observasi
a) Monitor tanda dan gejalan infeksi
2) Terapeutik
a) Cuci tangan sesudah dan sebelum kontak dengan pasien
b) Pertahankan teknik aseptik
3) Edukasi
a) Jelaskan tanda dan gejalan infeksi
b) Ajarkan etika batuk
4) Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Cempaka (2018) .Asuhan Keperawatan Pada Klien An.S Dengan Infeksi Saluran
Kemih Di Ruangan Anak Rsud Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2018:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang Program Studi D III
Keperawatan Tahun 2018
Mawaddah,I (2018). Asuhan Keperawatan Pada Klien Infeksi Saluran Kemih (Isk)
Dengan Masalah Gangguan Eliminasi Urine: Program Studi Diploma Iii
Keeprawatan Sekoalh Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
Nuari, Nian Afrian. 2017. Gangguan pada Sistem Perkemihan dan Penatalaksanaan
Keperawatan. Sleman : CV Budi Utama.
Nurarif, Amin Huda dan Hardi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Jogjakarta : Mediacton
Publishing.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Edisi 1 Cetakan 2.Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
Edisi 1 Cetakan 2.Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI) Edisi 1 Cetakan 3(Revisi) . Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI