Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah suatu
2001).Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri
pada saluran kemih. (Enggram, Barbara, 1998). Infeksi Saluran Kemih (ISK)
meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Pada usia 40-60 tahun mempunyai
angka prevalensi 3,2 %, sedangkan pada usia sama atau di atas 65 tahun kira-kira
mengenal baik laki-laki maupun wanita dari semua umur, baik anak-anak, remaja,
dewasa maupun lanjut usia. Akan tetapi dari kedua jenis kelamin, ternyata wanita
lebih sering dari pria dengan angka populasi umum, kurang lebih 5-15%.
B. ETIOLOGI
C. PATOFISIOLOGI
yang naik dari perineum ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada
permukaan mukosa. Agar infeksi dapat terjadi, bakteri harus mencapai kandung
dengan cara mengganggu mekanisme normal. Infeksi saluran kemih dapat dibagi
menjadi sistisis dan pielonefritis. Pielonefritis akut biasanya terjadi akibat infeksi
kandung kemih asendens. Pielonefritis akut juga dapat terjadi melalui infeksi
hematogen. Infeksi dapat terjadi di satu atau di kedua ginjal. Pielonefritis kronik
dapat terjadi akibat infeksi berulang, dan biasanya dijumpai pada individu yang
kandung kemih) yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari
uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra ke dalam
sistoskop. Uretritis suatu inflamasi biasanya adalah suatu infeksi yang menyebar
piala ginjal, tobulus dan jaringan intertisial dari salah satu atau kedua ginjal.
Bakteri mencapai kandung kmih melalui uretra dan naik ke ginjal meskipun ginjal
D. MANIFESTASI KLINIK
1. Bakteriuria
3. Hematuria
4. Nyeri punggung
5. Demam
E. KOMPLIKASI :
2. Gagal ginjal
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Urinalisis
2. Bakteroilogis
2) Biakan bakteri .
3) Tes kimiawi; tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji
carik.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah agens antibacterial
yang secara efektif menghilangkan bakteri dari traktus urinarius dengan efek
Terapi Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut dapat dibedakan atas:
Jika kekambuhan disebabkan oleh bakteri persisten di awal infeksi, factor kausatif
(mis: batu, abses), jika muncul salah satu, harus segera ditangani. Setelah
atau amoksisilin digunakan, tetapi E. Coli telah resisten terhadap bakteri ini.
2. Interansi obat
ginjal
Resiko pemberian obat pada usia lanjut dalam kaitannya dengan faal ginjal:
Pemakaian obat pada usia lanjut hendaknya setiasp saat dievalusi keefektifannya
2. Apakah obat yang diberikan menyebabkan keadaan lebih baik atau malh
membahayakan.
b. Adakah disuria?
c. Adakah urgensi?
d. Adakah hesitancy?
urine?
bawah
atas.
penyakitnya.
O
1 Infeksi yang berhubungan dengan Tujuan : Setelah di lakukan tindakan 1. Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam 1. Tanda vitan menunjukan adanya
adanya bakteri pada saluran keperawatan selama 3 x 24 jam lapor jika suhu di atas 38,50 C perubahan di dalam tubuh.
2. Catat karakteristik urine. 2. Untuk mengetahui/mengindentifikasi
kemih pasien memperlihatkan adanya
indikasi kemajuan atau penyimpangan dari
tanda-tanda infeksi.
hasil yang di harapkan.
Kriteria Hasil : 3. Untuk mencegah statis urine.
3. Anjurkan pasein untuk minum 2-3
1. Tanda vital dalam batas
liter jika tidak ada kontra indikasi.
Normal. 4. Monitor pemeriksaan ulang urine 4. Mengertahui sejauh mana efek
2. Nilai kultur urine negative.
3. Urine berwarna kuning dan kultur dan sensivitas untyuk pengobatan terhadap keadaan penderita.
tidak bau menentukan respon terapi. 5. Untuk mencegah adanya distensi kandung
5. Anjurkan pasien untuk
kemih.
mengosongkan kandung kemih
pertahankan agar tetap bersih dan menghindari bakteri yang membuat infeksi
kering. uretra.
2 Perubahan pola eliminasi urine Tujuan : setelah di lakukan 1. Ukur dan catat urine setiap kali 1. Untuk mengetahui adanya perubahan
( disuria,dorongan frekuensi,dan perawatan selama 3 x 24 jam klien berkemih warna dan untuk mengetahui input/out put
2. Anjurkan untuk berkemih setiap 2 2. Untuk mencegah terjadinya penumpukan
atau nokturia ) dapat mempertahankan pola
3 jam. urine dalam vesika urinaria
eliminasi secara adekuat. 3. Palpasi kandung kemih tiap 4 jam. 3. Untuk mengetahui adanya distensi
saat berkemih.
3. Klien dapa bak dengan
berkemih.
3 Nyeri yang berhubungan dengan Tujuan : setelah di lakukan tindakan 1. Rasa sakit yang hebat menandakan
1. Kaji intensitas, lokasi, dan factor
ISK selama 3 x 24 jam pasien merasa adanya infeksi.
yang 2. Klien dapat beristirahat dengan tenang
nyaman dan nyeri berkurang
dan dapat merilekskan otot-otot
Criteria hasil : 2. B erikan waktu istirahat yang
3. Untuk membantu klein dalam
1. Pasien mengatakan / tidak cukup dan tingkat aktivitas yang
berkemih.
ada keluhan pada saat dapat di toleran. 4. Analgetik memblok lintasan nyeri.
berkemih.
2. Kandung kemih tidak tegang. 3. Anjurkan minum banyak 2-3 liter
3. Pasien Nampak tenang.
4. Ekspresi wajah tenang jika tidak ada kontra indikasi
4 Kurangnya pengetahuan yang Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kecemasan.
1. Untuk mengetahui berat ringannya
berhubungan denagn kurangnya keperawatan klien tidak 2. Beri kesemapatan klien untuk
kecemasan klien
informasi tentang proses memperlihatkan tanda-tanda gelisah. mengungkapkan perasaannya.
penyakit, metode pencegahan,dan Kriteria hasil : 2. Agar klien mempunyai semangat dan mau
instuksi perawatan dirumah. 1)Klien tidak gelisah 3. Beri support pada klien. empati terhadap perawatan dan