Anda di halaman 1dari 70

Jurnal

 Home
 Produk
 Integrasi
 Harga
 Mitra
 Blog
 Bantuan & Support

Login

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan


Dagang Secara Lengkap
September 20 2017
Salah satu jenis perusahaan yang mudah untuk dijalankan adalah perusahaan dagang.
Kenapa? Karena kegiatan bisnisnya hanya sebatas membeli barang dagangan kemudian
menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut. Oleh sebab itu perusahaan ini
disebut dengan perusahaan dagang, yaitu perusahaan yang memperdagangkan produk melalui
pembelian dan penjualan kembali.

Pada dasarnya laporan keuangan perusahaan dagang sama seperti perusahaan lain. Namun
yang membedakan adalah elemen-elemen atau jenis akun yang termasuk di dalam laporan
keuangan tersebut. Pada artikel kali ini, kami akan menyajikan contoh laporan keuangan
perusahaan dagang secara lengkap.

Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi adalah laporan yang mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laporan
ini menyajikan rincian informasi tentang penghasilan, beban, laba atau rugi perusahaan pada
periode tertentu. Terdapat dua komponen utama dalam laporan laba rugi, yaitu penjualan dan
beban. Sedangkan komponen lainnya adalah harga pokok penjualan. Berikut adalah contoh
laporan laba rugi perusahaan dagang.

Neraca
Neraca adalah laporan yang mencatat informasi tentang daftar aktiva, kewajiban, dan modal
suatu bisnis pada periode tertentu. Bentuk neraca secara umum dalam laporan keuangan
dibagi menjadi dua, yaitu bentuk Staffel atau neraca yang disusun ke bawah dan meletakkan
saldo pada bagian samping dengan kolom debit krefit, dan bentuk Scontro yang memisahkan
antara aktiva dan pasiva pada posisi kanan dan kiri. Berikut adalah contoh neraca dengan
bentuk Staffel.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang memperlihatkan jumlah kas yang diterima, seperti
pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan
perusahaan, seperti beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan pengambilan
prive. Berikut adalah contoh laporan arus kas.
Laporan Piutang
Laporan piutang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi penambahan dan
pengurangan piutang perusahaan serta saldo akhir piutang masing-masing pelanggan.
Laporan piutang biasanya akan menyajikan data-data kode pelanggan, nama pelanggan, saldo
awal piutang, penjualan, uang muka, potongan penjualan, retur penjualan, PPN leluaran,
pembayaran piutang dan saldo akhir piutang. Berikut adalah contoh laporan piutang yang
biasa disajikan oleh Jurnal.
Laporan Utang
Laporan Utang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi penambahan dan
pengurangan utang perusahaan, serta saldo akhir utang masing-masing supplier. Dalam
laporan utang biasanya akan menampilkan daftar kode supplier, nama supplier, saldo awal
utang, pembelian, potongan pembelian, retur pembelian, PPN masukan, pembayaran utang
dan saldo akhir utang. Berikut adalah contoh Laporan Utang.

Laporan Persediaan atau Stok Barang


Laporan ini menyajikan rincian stok barang seperti daftar barang beserta kodenya, harga
penjualan, stok awal, pembelian barang, retur pembelian, penjualan, retur penjualan, hingga
stok akhir yang tersedia pada toko maupun yang ada pada gudang. Berikut adalah contoh
laporan persediaan.

contoh ringkasan persediaan barang


contoh rincian persediaan barang
contoh penilaian persediaan barang

Itulah beberapa contoh laporan keuangan perusahaan dagang secara lengkap beserta
transaksinya. Dengan laporan keuangan yang lengkap, detail, dan tepat, Anda akan lebih
mudah membuat suatu keputusan dalam mengembangkan bisnis Anda. Jika masih merasa
kesulitan dalam membuat laporan keuangan, Anda dapat memanfaatkan konsultan
pembukuan dari Jurnal. Dengan konsultan keuangan dari Jurnal, Anda tak perlu lagi repot
melakukan input data dan mengelola laporan keuangan sendiri. Karena, konsultan keuangan
Jurnal akan siap membantu Anda menyajikan laporan keuangan yang baik dan tepat sehingga
dapat menjadi acuan atau informasi dalam membuat suatu keputusan.

Namun, jika Anda memiliki karyawan sebagai admin perusahaan, Anda dapat memanfaatkan
Jurnal sebagai software akuntansi online yang membantu memudahkan dalam membuat
laporan keuangan secara instan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan bisnis Anda.
Dengan Jurnal, Anda juga dapat memonitor keuangan bisnis di mana pun dan kapan pun
secara realtime. Info lebih lanjut temukan di sini.

Ditulis oleh: Novia Widya Utami Bagikan post ini


Tag :

Artikel Terbaru
5 Cara Terbaik Mengelola Arus Kas Bagi Bisnis UKM
April 11 2018
Akuntansi
Pelajari Mengenai Masalah Pajak, Pelaporan, dan Cara Menghindari Masalah Perpajakan
April 10 2018
Keuangan
Tips Mudah Mendeteksi Kesalahan pada Neraca Saldo yang Tidak Seimbang
April 10 2018
Akuntansi
Cara Menghitung Pajak Bumi dan Bangunan Untuk Bisnis Anda
April 09 2018
Keuangan
Cara Mudah Melaporkan SPT Tahunan Pajak Pribadi melalui e-Filling
April 09 2018
Keuangan

Artikel Lainnya dari Penulis


Subscribe Di Sini
Suka dengan yang Anda baca?
×
Mari subscribe ke blog kami!

Tentang Kami

 Perusahaan
 Karir
 Blog
 FAQ
 Bantuan & Support
 Teman Jurnal

Jurnal

 Produk
 Jurnal Touch
 Harga
 Mitra
 Integrasi
 Dokumentasi API
 Keamanan

Info Kontak
Email

support@jurnal.id
Telepon

(021) 2902 5471/73


081 2222 5609
081 2222 5619
Fax

(021) 2902 5364


Alamat

Jalan Raya Daan Mogot KM 10 Blok A. No. 1, Daan Mogot, Jakarta Barat, Indonesia

Ikuti Kami

IS 656453

© 2014 - 2017 Jurnal Consulting Indonesia. All rights reserved.


Home Syarat & Ketentuan Kebijakan Privasi Mitra Sitemap
Back to Top
Ricky Apriadi
Sabtu, 09 April 2016
ANALISIS LAPORAN RASIO KEUANGAN

Pengertian Analisis rasio keuangan adalah membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
keuangan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta menilai kinerja manajemen dalam
suatu periode tertentu.

James C Van Horne dikutip dari kasmir (2008:104) : definisi rasio keuangan merupakan indeks yang
menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.

Pada umumnya rasio keuangan bermacam-macam tergantung kepada kepentingan dan penggunaannya,
begitu pula perbedaan jenis perusahaan juga dapat menimbulkan perbedaan rasio-rasionya. Berikut ini
adalah bentuk– bentuk rasio keuangan :

Analisis Laporan Keungan


Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisa laporan keuangan adalah analisis rasio.
Analisis rasio adalah cara analisa dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data
kuantitatif yang ditujukkan dalam neraca maupun laba rugi. Pada dasarnya perhitungan rasio-rasio
keungan adalah untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya
di masa depan.

Menurut Irawati (2005 : 22) rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang manajemen
keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode
tertentu , ataupun hasil-hasil usaha dari suatau perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan
membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca
maupun laba rugi.

Jenis-Jenis Rasio Keuangan


1. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Menurut Rahardjo (2007 : 104) rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu
:
 Rasio Likuiditas (liquidity ratios), yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek.
 Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratios), yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
 Rasio Aktivitas (activity ratios), yang menunjukkan tingkat efektifitas penggunaan aktiva atau
kekayaan perusahaan.
 Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas (profitability ratios), yang menunjukka tingkat imbalan atau
perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva.
 Rasio Investasi (investment ratios), yang menunjukkan rasio investasi dalam surat berharga atau
efek, khususnya saham dan obligasi.

1. Rasio Likuiditas

Fred Weston dikutip dari Kasmir (2008:129): menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio)
merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang)
jangka pendek.

Dalam rasio-rasio likuiditas, analisa dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai berikut:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia

Aktiva Lancar

Current ratio = ----------------------- x 100%

Hutang Lancar

b. Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)

Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.

Aktiva Lancar −Persediaan


Quick Ratio = --------------------------------- x

Hutang Lancar

2. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi / efektivitas perusahaan dalam
menggunakan aktiva yang dimilikinya.

Dalam analisa aktivitas rasio yang digunakan adalah:

a. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover ratio)

Rasio perputaran persediaan, mengukur aktivitas atau likuiditas dari persediaan perusahaan. Rumusnya

Harga Pokok Penjualan

Inventory Turn-over = --------------------------------- x 1 kali

Persediaan

b. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio)

Perputaran total aktiva menunjukkan efisiensi dimana perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk
menghasilkan penjualan.

Penjualan

Total Asset Turn-over = ----------------------- x 1 kali

Modal Aktiva

3. Rasio Solvabilitas
Menurut Fred Weston dikutip dari Kasmir (150:2008),

Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang dan mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik
jangka pendek maupun jangka panajang apabila perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Rasio yang
digunakan adalah:

a. Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio) Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva
perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan aktiva. Rumusnya dibawah ini

Total hutang

Debt to assets ratio = ----------------------- x 100%

Modal Aktiva

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)

Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang
diberikan oleh pemilik perusahaan, guna mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan
pemilik perusahaan.

Total hutang

Debt to equity ratio = ----------------------- x 100%

Modal Sendiri

4. Rasio Profitabilitas

Menurut Sofyan Safri Harahap (2008:304), “Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya”.
a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Margin laba kotor adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjulan sesudah perusahaan
membayar harga pokok penjualan.

Laba Kotor

Gross Profit Margin = ----------------------- x 100%

Penjualan

b. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)

Margin laba operasi adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan
pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak, atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah
penjualan.

Laba setelah pajak

Operating Profit Margin = ----------------------- x 100%

Penjualan

c. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Margin laba bersih adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua
biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.

Laba setelah pajak

Net Profit Margin = ----------------------- x 100%

Penjualan
Laporan Keuangan :

Laporan Laba Rugi

Laporan Perubahan Modal


Neraca

Analisis Ratio :

1. Ratio Likuiditas (Liquidity Ratio)


a. Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :

urrent Ratio = Aktiva Lancar


Hutang Lancar

= Rp 38.700.000
Rp 15.100.000

=Rp 2,56

b. Quick Ratio ( Rasio Cepat )


Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Quick Ratio = Aktiva Lancar – Persediaan


Hutang Lancar

= Rp 38.700.000 – Rp 18.000.000
Rp 15.100.000

= 1,37
c. Cash Ratio ( Rasio Lambat)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek
dengan kas yang tersedia dan yang disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :

Cash Ratio = Cash + Efek


Hutang Lancar

= Rp. 8.500.000
Rp. 15.100.000

= 0,56

2. Ratio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana
yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut.
a. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan
kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya .
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Debt to equity Ratio = Total Hutang
Ekuitas Pemegang Saham
= Rp 15.100.000
Rp. 36.150.000
= 0,42

b. Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang terhadap Total Aktiva )
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui.
Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus yaitu :
Total Debt to Total Asset Ratio = Total Hutang
Total Aktiva
= Rp. 15.100.000
Rp. 51.250.000
= 0,29

3. Ratio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
a. Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio
ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Gross Profit Margin = Laba kotor
Penjualan Bersih
= Rp. 29.500.000
Rp. 93.500.000
= 0,32

b. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)


Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak
Penjualan Bersih
= Rp 14.150.000
Rp 93.500.000
= 0,15

c. Earning Power of Total investment


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan keuntungan netto. . Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Earning Power of Total investment = Laba Sebelum Pajak
Total aktiva
= Rp. 18.650.000
Rp. 51.250.000
= 0,36

d. Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi
seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Return on Equity = Laba Setelah Pajak
Ekuitas Pemegang Saham
= Rp. 14.150.000
Rp. 36.150.000
=0,39\

Contoh Perhitungan Rasio Rentabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas

1. Laporan Neraca Konsolidasian PT. Telekomunikasi Tbk. Dan Anak Perusahaan.


Laporan Laba Rugi PT Telekomunikasi Tbk.
Perhitungan Analisis Ratio Rentabilitas

Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Dapat diartikan
bahwa ratio rentabilitas mengidentikasikan seberapa besar kemampuan aset perusahaan untuk
menghasilkan pendapatan.

Rumus:
= Laba Bersih Sebelum Pajak

Total Aktiva

Tahun 2009 Rp22.447.021 = 0.229486415 / 0.23

Rp97.814.160

Tahun 2010 Rp21.416.351 = 0.214682081 / 0.21

Rp99.758.447

Rendahnya rentabilitas tergantung pada :

Operating Profit Margin

Menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap Rp dari penjualan yang
dilakukan.

Rumus :

Laba bersih sebelum pajak

Penjualan

Tahun 2009 Rp22.447.021 = 0.331676185 / 0.33 = 33%

Rp67.677.518

Tahun 2010 Rp21.416.351 = 0.312058962 / 0.31 = 31%

Rp68.629.181
Asset Turnover

Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk memperoleh pendapatan, makin
cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan tersebut.

Rumus :

Penjualan

Total Aktiva

Tahun 2009 Rp67.677.518 = 0,6918989847686674 / 0.70 = 7%

Rp97.814.160

Tahun 2010 Rp68.629.181 = 0,6879535825171777 / 0.69 = 69%

Rp99.758.447

Perhitungan Analisis Ratio Solvabilitas

Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial baik jangka waktu
pendek atau panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi.

Rasio solvabilitas terdiri dari:


Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage)

Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang pada pihak luar dan
digunakan untuk mengukur hingga sejuah mana perusahaan dibiayai oleh hutang.

Rumus:

Total Hutang

Total Modal

Tahun 2009 Rp48.228.553 = 1.24775506 / 1.25 = 125%

Rp38.652.260

Tahun 2010 Rp43.343.664 = 0.975796748 /0.97

Rp44.418.742

Analisis:

Pada tahun 2009, ratio hutang modal sebesar 125% yang diperoleh dari perbandingan total hutang
sebesar Rp48.228.553 dengan penjualan sebesar Rp38.652.260 . Ini berarti perusahaan baru bisa
menutupi hutang sebesar Rp 1.25

Pada tahun 2010 terjadi penurunan dari 125% pada tahun 2009 menjadi sebesar 97% pada tahun 2010
yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp43.343.664 dengan penjualan sebesar
Rp44.418.742. Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp0.97

Debt Ratio
Menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva

Rumus:

Total Hutang

Total Aktiva

Tahun 2009 Rp48.228.553 = 0.4930631 / 0.5 = 5%

Rp97.814.160

Tahun 2010 Rp43.343.664 = 0.434486154 / 0.43 = 43%

Rp99.758.447

Analisis

Dikarenakan Debt Ratio yang digambarkan oleh PT.Telkom semakin kecil,maka hutang yang dimiliki
perusahaan pun semakin kecil dan ini berisiko finansial bahwa Pt Telkom. Tbk mengembalikan pinjaman
yang semakin kecil pula.

Times Interest Earned / Coverage Ratio (Rasio Penutupan)

Rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga hutang jangka panjang.

Rumus;

Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak

Beban Bunga
Tahun 2009 Rp22.447.021 = 10.70956899 / 10.70 = 1070%

Rp 2.095.978

Tahun 2010 Rp21.416.351 = 11.10786422 / 11.11 = 1111%

Rp 1.928.035

Analisis

Pada tahun 2009 ratio coverage PT Telkom Tbk yakni sebesar 1070% yang diperoleh dari perbandingan
laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp22.447.021 dengan beban bunga sebesar Rp2.095.978.

Pada tahun 2010 ratio coverage PT Telkom mengalami kenaikan dari 1070% pada tahun 2009 menjadi
1111% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan dari laba bersih sebelum bunga dan pajak
sebesar Rp21.416.351 dengan beban bunga sebesar Rp1.928.035

Perhitungan Analisis Ratio Likuiditas

Menunjukan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat
jatuh tempo.

Current Ratio

Rumus:

Aktiva Lancar

Hutang Lancar
Tahun 2009 Rp16.186.024 X 100% = 0.601864751

Rp26.893.125

= 60.18% / 60.2%

Tahun 2010 Rp18.730.627 X 100% = 0.914898662

Rp20.472.898

= 91%

Analisis

Pada tahun 2009, current ratio PT Telkom Tbk 60.2% yang diperoleh dengan perbandingan akyiva lancar
sebesar Rp16.186.024 dengan hutang lancar sebesar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp 1,- , hutang
lancar tidak dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.602

Pada tahun 2010, current ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 60.2% pada tahun 2009 menjadi
91% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan aktiva lancar sebesar Rp18.730.627 dengan
hutang lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar belom dapat dijamin oleh aktiva lancar
sebesar Rp 0.91

Quick Ratio

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas aktiva paling
liquid.

Rumus:

Aktiva Lancar - Persediaan X 100%

Hutang Lancar

Tahun 2009 Rp16.186.024 - Rp128.025 X 100% = Rp16.057.999 X 100%


Rp26.893.125 Rp26.893.125

= 0.597104241

= 59.7% / 60%

Tahun 2010 Rp18.730.627 - Rp90.140 X 100% = Rp18.640.487 X 100%

Rp20.472.898 Rp20.472.898

= 0.910495768

= 91%

Analisis

Pada tahun 2009, quick ratio Pt Telkom Tbk 60% yang diperoleh dengan perbandingan quick asset
sebesar Rp16.057.999 dengan hutang lancar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp1, hutang lancar
belom bisa dijamin oleh quick asset sebesar Rp0.6.

Pada tahun 2010, quick ratio mengalami kenaikan dari 60% pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun
2010 yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp18.640.487 dengan hutang lancar
Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin quick asset sebesar Rp0.91

Cash Ratio

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial kas dan bank.

Rumus:

Kas(Bank) X 100%

Hutang Lancar
Tahun 2009 Rp 7.805.460 X 100% = 0.290239977

Rp26.893.125 = 29%

Tahun 2010 Rp 9.119.849 X 100% = 0.445459602

Rp20.472.898 = 44.5%

Analisis

Pada tahun 2009, cash ratio Pt Telkom Tbk sebesar 29% yang diperoleh dari perbandingan kas(bank)
sebesar Rp7.805.460 dengan hutang lancar sebesar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp1 hutang
lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.29

Pada tahun 2010, cash ratio Pt Telkom Tbk mengalami kenaikan dari 29% pada tahun 2009 menjadi
44.5% pada tahun 2010 , dengan perbandingan kas(bank) sebesar Rp9.119.849 dengan hutang lancar
sebesar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar
Rp0.445

http://mega-pramita.blogspot.co.id/2013/04/laporan-keuangan-dan-analisis-ratio.html
http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-analisis-rasio-keuangan-dan.html
http://diah17.blogspot.co.id/2013/04/analisa-rasio-laporan-keuangan.html

Diposting oleh Muhammad Ricky Apriadi di 00.55


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

3 komentar:

1.

Sell Tiket7 Oktober 2016 00.53

Tiket Pesawat Murah Online, dapatkan segera di SELL TIKET Klik disini:
selltiket.com
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,….TEPAT,….DAN HARGA TERJANGKAU!!!

Ingin usaha menjadi agen tiket pesawat??


Yang memiliki potensi penghasilan tanpa batas.
Bergabung segera di agen.selltiket.com

INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :


No handphone : 085365566333
PIN : d2e26405

Segera Mendaftar Sebelum Terlambat. !!!

Balas

Balasan

1.

IBU TUTI TKI SINGAPUR26 Januari 2017 23.22

SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH


KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA
HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN
SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA
ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA
KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI
TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG
SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN
100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259
ATAU KLIK SITUS KAMI PESUGIHAN TAMPA TUMBAL NYATA

Balas

2.

Iwa Rohiman23 Januari 2018 13.04

Terimakasi sangat membantu 😊

Balas

Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Halaman

 Beranda
 Gunadarma
 Staffsite
 Studentsite
 E-Learning
 BAAK

Arsip Blog

 ▼ 2016 (6)
o ► Juni (2)
o ▼ April (2)
 ARTIKEL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 ANALISIS LAPORAN RASIO KEUANGAN
o ► Maret (2)

 ► 2015 (15)

 ► 2014 (19)

 ► 2013 (8)

Mengenai Saya

Muhammad Ricky Apriadi

Lihat profil lengkapku

Tema Kelembutan. Diberdayakan oleh Blogger.


0819 1151 6119|solusi@finansialku.com

FacebookTwitterPinterestGoogle+LinkedinYouTubeInstagram

 Keuangan
o










o





 Investasi
o
o
o
o
o
o
o
 Asuransi
o
o
o
o
o
o
o
o
 Entrepreneurship
o
o
o
o
o
o
 Produk
o



o


o
o
 DAFTAR APPS

Analisis Laporan Keuangan dengan Rasio Keuangan: Internal Liquidity dan


Operating Perfomance







Apakah Anda seorang pemilik bisnis atau investor? Anda perlu tahu cara
analisis laporan keuangan dengan rasio keuangan, seperti internal liquidity
dan operating performance. Jika Anda dapat melakukan analisis laporan
keuangan, maka Anda akan lebih mudah mengendalikan bisnis serta mengambil
keputusan.

Pemilik Perusahaan dan Investor, Harus Tahu Cara Analisis Laporan


Keuangan dengan Rasio Keuangan

Investor dan pemilik perusahaan memang wajib menguasai cara analisis laporan
keuangan, karena laporan keuangan dapat memberikan gambaran mengenai
kondisi keuangan saat ini dan performa bisnis.
[Baca Juga: Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenis Laporan
Keuangan yang Harus Diketahui Investor Saham Pemula]

Berikut ini adalah contoh laporan keuangan sebuah perusahaan:

Rasio yang sering digunakan dalam analisis laporan keuangan:

1. Rasio Likuiditas (Internal Liquidity)


2. Rasio Aktivitas (Operating Performance)
3. Rasio Utang (Leverage)
4. Rasio Profitabilitas (Growth)
5. Rasio Pasar
Mari kita bahas satu per satu, tentang analisis laporan keuangan dengan
menggunakan rasio:
ABCDEF Tbk

Laporan Posisi Keuangan

31 Desember 2016

(disajikan dalam Rupiah)

Aset
Aset Lancar

Kas dan setara kas 57.945.297.612

Piutang usaha:

Piutang Pihak ketiga 53.134.831.686

Piutang Pihak berelasi 0

Piutang lain-lain 0

Persediaan 9.074.625.513

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 13.018.150.400

Biaya dibayar di muka 314.692.514

Pajak dibayar dimuka 1.256.800.871

Uang muka 2.840.103.746

Total Aset Lancar 137.584.502.342

Aset Tidak Lancar

Aset tetap – setelah dikurangi penyusutan 204.680.869.234

Deposito jaminan 3.957.154.973

Aset tidak lancar 755.146.686

Total Aset Lancar 209.393.170.893


Aset
Total Aset 346.977.673.235

Kewajiban
Liabilitas Jangka Pendek

Utang usaha 37.634.706.115

Utang lain-lain 13.108.059.385

Utang pajak 12.161.800.167

Biaya yang harus dibayar 7.543.257.586

Utang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan ke depan 25.000.000.000

Total Liabilitas Jangka Pendek 95.447.823.253

Liabilitas Jangka Panjang

Jaminan pelanggan 4.420.362.606

Utang bank jangka panjang 68.750.000.000

Liabilitas pajak tangguhan – neto 6.590.489.024

Liabilitas imbalan kerja karyawan 3.928.985.657

Total Liabilitas Jangka Panjang 83.689.837.287

Total Liabilitas 179.137.660.540

Ekuitas
Modal saham 86.050.600.000

Tambahan modal disetor 349.534.267

Saldo laba 81.439.878.428

Total Ekuitas 167.840.012.695

Total Liabilitas dan Ekuitas 346.977.673.235


ABCDEF Tbk

Laporan Laba Rugi Komprehensif

31 Desember 2016

(disajikan dalam Rupiah)

Penjualan bersih 485.919.837.348

Beban pokok penjualan 263.821.222.220

Laba Bruto 222.098.615.128

Beban penjualan -111.294.790.944

Beban umum dan administrasi -22.508.628.852

Beban operasi lain -133.803.419.796

Laba Usaha 88.295.195.332

Penghasilan (beban) lain-lain 0

Penjualan barang usang 5.516.713.360

Penghasilan bunga 1.328.339.480

Laba (rugi) selisih kurs bersih -1.932.295.929

Laba penjualan aset tetap 50.666.663

Beban bunga -12.355.769.950

Lain-lain bersih -411.667.754

Laba Sebelum Pajak Penghasilan -7.804.014.130

Beban Pajak Penghasilan -23.376.323.070

Laba Bersih 57.114.858.132

Laba per Saham 66,37


ABCDEF Tbk

Laporan Arus Kas

31 Desember 2016

(disajikan dalam Rupiah)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Penerimaan dari pelanggan 480.988.643.288

Penerimaan dari pendapatan bunga 1.328.339.480

Pembayaran untuk beban operasional -217.173.654.116

Pembayaran kepada pemasok dan kontraktor -141.679.573.980

Pembayaran gaji dan kesejahteraan karyawan -26.138.636.531

Pembayaran pajak -22.932.750.391

Pembayaran royalti -5.952.466.547

Pembayaran beban bunga -12.355.769.950

Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi 56.084.131.253

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Penembusan (penempatan) deposito berjangka -13.018.150.400

Penerimaan dari penjualan aset tetap 106.500.000

Perolehan aset tetap -19.870.278.663

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi -32.781.929.063

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Penerimaan dari pinjaman bank jangka panjang -16.250.000.000

Perolehan utang bank jangka panjang 19.947.727.877

Pembayaran dividen -20.000.000.000


Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan -16.302.272.123

Pengaruh Neto Perubahan Kurs pada Kas dan -1.932.295.929

Setara Kas 0

Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas 5.067.634.138

Kas dan Setara kas Awal Tahun 52.877.663.474

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 57.945.297.612

Gratis Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula

Download Ebook Sekarang


Rasio Likuiditas (Internal Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas adalah ukuran yang berguna untuk mengetahui kemampuan


perusahaan memenuhi kebutuhan keuangan (finansial) dalam jangka pendek (1-
12 bulan). Rasio likuiditas terdiri dari:

Modal Kerja Bersih

Modal kerja bersih adalah selisih nilai antara aset lancar dengan kewajiban
lancar.

Rumus yang digunakan untuk menghitung modal kerja bersih:

= Current Assets – Current Liabilities

Contoh perhitungan:

= Rp137.584.502.342 – Rp95.447.823.253

= Rp42.136.679.089

Artinya: modal kerja bersih yang dibutuhkan perusahaan selama satu tahun
adalah Rp42,1 milliar.

Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar atau current ratio adalah perbandingan antara seluruh aset lancar
(current assets) dengan seluruh kewajiban lancar (current liabilities). Rasio ini
bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan mampu membayar seluruh
kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) dengan menggunakan aktiva
lancar yang dimiliki.

Semakin tinggi nilai rasio lancar, maka semakin tinggi tingkat kemampuan
perusahaan membayar kewajiban jangka pendek. Nilai ideal untuk rasio lancar
disesuaikan dengan rata-rata rasio lancar industri sejenis.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio lancar:


= Current Assets : Current Liabilities

Contoh perhitungan:

= Rp137.584.502.342 : Rp95.447.823.253

= 1,441 kali

Artinya: aset lancar (current assets) perusahaan besarnya 1,4 kali lipat dari
utang lancar (current liabilities), sehingga perusahaan dengan menggunakan
aset lancar (current assets) dapat membayar seluruh utang lancar (current
liabilities).

Rasio Cepat (Quick Ratio atau Quick Acid Ratio)

Rasio cepat adalah ukuran untuk mengetahui kemampuan perusahaan


membayar utang jangka pendek (current liabilities), dengan menggunakan aset
lancar (current liabilities) dan tanpa mengikutsertakan persediaan (inventory).

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio cepat:

= [Cash + Marketable Securities + Account Receivables] : Current Liabilities

Keterangan:

 Marketable securities adalah surat-surat berharga dalam bentuk saham


atau surat utang (obligasi) yang dapat dilikuidasi dalam waktu dekat.
 Account receivable adalah seluruh piutang usaha dan piutang lain-lain
yang dapat tertagih dalam satu tahun.

Contoh perhitungan:

= [Rp57.945.297.612 + Rp0 + Rp53.134.831.686] : Rp95.447.823.253

= 1,164 kali

Artinya: aset lancar (current assets) perusahaan tanpa persediaan (inventory)


besarnya 1,1 kali lipat dari utang lancar (current liabilities), sehingga
perusahaan dengan menggunakan aset lancar (di luar persediaan) dapat
membayar seluruh utang lancar (current liabilities).

Cash Ratio

Cash ratio termasuk rasio yang paling konservatif untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban lancarnya, karena hanya
memperhitungkan kas atau setara kas.

Rumus yang digunakan untuk menghitung cash ratio:

= [Cash + Marketable Securities] : Current Liabilities

Contoh perhitungan:

= [Rp57.945.297.612 + Rp0] : Rp95.447.823.253

= 0,607 kali

Artinya: Jika hanya mengandalkan kas dan marketable securities, perusahaan


hanya dapat melunasi 60% utang lancar (current liabilities).

Receivable Turnover

Receivable turnover adalah rasio perputaran piutang yang berhasil ditagih dan
kembali digunakan untuk produksi barang dalam satu tahun. Anda dapat
menggunakan receivable turnover untuk mengukur efisiensi sebuah perusahaan
dalam memanfaatkan aset-aset. Jika rasio receivable turnover tinggi, maka
perusahaan beroperasi dengan cash basis dan penagihan piutang berjalan lancar.

Sebaliknya rasio receivable turnover yang rendah berarti perusahaan terlalu


banyak memberi pinjaman tanpa bunga kepada pelanggan. Akibatnya
perusahaan membutuhkan modal kerja yang besar.

Dalam perhitungan ini, piutang usaha yang digunakan adalah piutang usaha
yang pihak ketiga, tidak termasuk piutang usaha berelasi dan piutang lainnya.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio receivable turnover:

= penjualan neto : piutang usaha


Contoh perhitungan:

= Rp485.919.837.348 : Rp53.134.831.686

= 9,145 kali

Artinya: Angka 9 kali termasuk rasio receivable turnover dalam industri


manufaktur, sehingga perusahaan dapat beroperasi secara cash basis.

Average Receivable Collection Period

Rasio yang digunakan untuk mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan


perusahaan untuk menagih setiap piutang ke pembeli (customer). Semakin kecil
angkanya, berarti perusahaan mampu menagih dengan waktu yang cepat. Ada
beberapa orang yang menyebut istilah payables payment period sebagai umur
piutang.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio average receivable collection


period:

= 365 : receivable turnover

Contoh perhitungan:

= 365 : 9,145

= 39,912 hari

Artinya secara rata-rata, perusahaan membutuhkan waktu 39 hari untuk


menagih piutangnya.

Inventory Turnover

Rasio inventory turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi
persediaan. Semakin tinggi rasio inventory turnover, maka perusahaan dapat
menjual persediaan dan barang tidak terlalu lama menumpuk di gudang. Rasio
inventory turnover sangat berpengaruh pada cara pencatatan persediaan.
Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio inventory turnover:

= beban pokok penjualan : rata-rata persediaan

Contoh perhitungan:

Asumsi: persediaan tahun lalu sebesar Rp 7.279.506.188, maka

= Rp263.821.222.220 : [(Rp9.074.625.513+Rp7.279.506.188) : 2]

= 29,072 kali

Artinya secara rata-rata, perusahaan mampu memutar persediaan setiap 29 kali


dalam setahun.

Average Inventory Processing Period

Rasio ini bertujuan untuk mengetahui jumlah hari yang dibutuhkan untuk
menyimpan persediaan sebelum diproses menjadi produk. Semakin kecil
angkanya berarti perusahaan mampu membutuhkan waktu yang sebentar untuk
mengubah bahan baku, menjadi barang jadi untuk dijual.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio average inventory processing


period:

= 365 : inventory turnover

Contoh perhitungan:

= 365 : 29,072

= 12,555 hari

Artinya secara rata-rata, perusahaan membutuhkan waktu 12,5 hari untuk


menyimpan bahan baku sampai diproses menjadi barang jadi (untuk dijual).
Payables Turnover

Rasio keuangan payable turnover mengukur perputaran utang usaha yang


dimiliki perusahaan kepada para supplier (pemasok). Rasio payable turnover
berguna untuk mengukur likuiditas jangka pendek.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio payables turnover:

= beban pokok penjualan : utang usaha

Contoh perhitungan:

= Rp263.821.222.220 : Rp37.634.706.115

= 7,010 kali

Artinya perusahaan membayar rata-rata utang usaha sebanyak 7,01 kali dalam
setahun.

Payables Payment Period

Rasio keuangan payable payment period mengukur rata-rata jumlah hari yang
dibutuhkan perusahaan untuk melunasi utang usaha. Ada beberapa orang yang
menyebut istilah payables payment period sebagai umur utang.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio payables payment period:

= 365 : payable turnover

Contoh perhitungan:

= 365 : 7,010

= 52,068 hari

Artinya perusahaan membayar pelanggannya setiap 52 hari. Jika Anda


perhatikan dengan rasio sebelumnya (average receivable collection period)
sebesar 39 hari, maka berarti perusahaan memiliki selisih 52 – 39 = 13 hari.
Cash Conversion Cycle

Rasio cash conversion cycle bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi


perusahaan dalam mendayagunakan aset lancar dan kewajiban lancar untuk
menghasilkan cash. Cash conversion cycle juga dapat diartikan sebagai siklus
konversi dari cash – inventory – cash.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio cash conversion cycle:

= average receivable collection period + average inventory processing period –


average payable payment period

Contoh perhitungan:

= 39,912 + 12,555 – 52,068

= 0,399 hari

Artinya perusahaan membutuhkan 0,399 hari untuk satu siklus. Angka ini dapat
dikatakan sangat bagus karena perusahaan sudah mendapatkan pembayaran
piutang beberapa hari (tepatnya 13 hari, lihat selisih payable payment period
dengan receivable collection period) sebelum perusahaan harus membayar
utang.

Sampai tahapan ini Anda sudah dapat membuat analisis laporan keuangan
dengan menggunakan rasio keuangan likuiditas. Jika Anda ingin berlatih,
silakan cari laporan keuangan perusahaan di bursa saham, kemudian lakukan
perhitungan analisis rasio likuiditas. Selamat mencoba!
Rasio Operating Performance

Rasio operating performance atau rasio kinerja operasional menunjukkan


tingkat efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber
dayanya untuk menghasilkan keuntungan.

Gross Profit Margin

Rasio gross profit margin bertujuan untuk mengetahui keuntungan kotor dari
bisnis inti. Keuntungan kotor adalah keuntungan dikurangi beban pokok
penjualan.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio gross profit margin:

= laba bruto : penjualan neto

Contoh perhitungan:

= Rp222.098.615.128 : Rp485.919.837.348

= 45,707%

Artinya perusahaan mampu mencetak keuntungan kotor dari bisnis inti sebesar
45,707% dari penjualan.

Operating Profit Margin

Rasio operating profit margin bertujuan untuk mengukur kemampuan


perusahaan mendapatkan keuntungan bisnis inti (tanpa pengaruh investasi).
Pada rasio operating profit margin, keuntungan dihitung dari keuntungan
sebelum bunga dan pajak (Earning before interest and tax – EBIT).

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio operating profit margin:

= laba usaha : penjualan neto

Contoh perhitungan:
= Rp88.295.195.232 : Rp485.919.837.348

= 18,171%

Artinya perusahaan mampu mencetak keuntungan dari bisnis inti sebesar


18,171%.

Net Profit Margin

Rasio net profit margin bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan


mendapatkan keuntungan bersih dari seluruh penjualan. Keuntungan bersih atau
laba bersih adalah laba setelah pajak dan pembayaran bunga.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio net profit margin:

= laba usaha : penjualan neto

Contoh perhitungan:

= Rp57.144.858.132 : Rp485.919.837.348

= 11,754%

Artinya perusahaan mampu mencetak keuntungan bersih dari bisnis inti sebesar
11,754%.

Return on Equity

Rasio return on equity bertujuan untuk mengukur kemampuan pengembalian


keuntungan atas saham atau modal yang diinvestasikan para pemegang saham.
Return yang digunakan adalah laba bersih setelah pajak dan bunga. Ekuitas
yang digunakan adalah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio return on equity:

= laba bersih : total ekuitas

Contoh perhitungan:
= Rp57.144.858.132 : Rp167.840.012.695

= 66,374%

Artinya perusahaan mampu menghasilkan return atau tingkat pengembalian


sebesar 66,374% atas modal yang disetor para pemegang saham.

Return on Asset

Rasio return on asset bertujuan untuk mengukur kemampuan pengembalian


keuntungan atas aset yang dimiliki perusahaan. Return yang digunakan adalah
laba bersih setelah pajak dan bunga. Asset yang digunakan adalah seluruh asset,
baik asset lancar maupun asset tetap.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio return on asset:

= laba bersih : total asset

Contoh perhitungan:

= Rp57.144.858.132 : Rp346.977.673.235

= 16,461%

Artinya perusahaan mampu menghasilkan return atau tingkat pengembalian


sebesar 16,461% atas asset yang dimiliki.

Total Asset Turnover

Rasio total asset turnover bertujuan untuk mengukur tingkat efektivitas


perusahaan dan manajemen memanfaatkan aset perusahaan untuk mendapatkan
penjualan bersih (penjualan neto).

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio total asset turnover:

= penjualan neto : total asset

Contoh perhitungan:
= Rp485.919.837.348 : Rp346.977.673.235

= 1,400 kali

Artinya perusahaan mampu menghasilkan penjualan bersih (penjualan neto) 1,4


kali lebih besar daripada total asset yang dimiliki.

Working Capital Turnover

Rasio working capital turnover bertujuan untuk mengukur perputaran modal


kerja dalam menghasilkan penjualan neto pada suatu periode. Anda dapat
menghitung besarnya working capital (modal kerja) dengan cara menghitung
selisih total aset lancar dengan total kewajiban jangka pendek.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio working capital turnover:

= penjualan neto : modal kerja

Contoh perhitungan:

Modal kerja

= Rp137.584.502.342

= Rp42.136.679.089

Working capital turnonver

= Rp485.919.837.348 : Rp42.136.679.089

= 11,532 kali

Artinya perusahaan mampu menghasilkan penjualan bersih (penjualan neto)


11,532 kali dalam tahun 2016.

Working Capital to Total Asset

Rasio working capital to total asset bertujuan untuk mengukur perbandingan


modal kerja dengan total aset.
Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio working capital to total asset:

= modal kerja : total asset

Contoh perhitungan:

= Rp42.136.679.089 : Rp346.977.673.235

= 12,144%

Artinya perusahaan memiliki modal kerja yang nilainya 12,144% dari total aset.
Semakin rendah rasio working capital to total asset, maka artinya semakin baik.

Basic Earning Power

Rasio basic earning power bertujuan untuk mengukur tingkat keuntungan dasar
(basic profitability) total aset perusahaan dalam menghasilkan laba sebelum
pajak dan bunga (EBIT).

Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio basic earning power:

= laba usaha : total asset

Contoh perhitungan:

= Rp88.295.195.232 : Rp346.977.673.235

= 25,477%

Artinya tingkat keuntungan dasar seluruh aset perusahaan untuk menghasilkan


laba usaha adalah 25,477%.
Sampai tahapan ini Anda sudah dapat membuat analisis laporan keuangan
dengan menggunakan rasio keuangan efektivitas operasional. Jika Anda ingin
berlatih, silakan cari laporan keuangan perusahaan di bursa saham, kemudian
lakukan perhitungan analisis rasio efektivitas operasional. Selamat mencoba!

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi & Bisnis

Download Ebook Sekarang

Bagaimana Cara Menggunakan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan


dengan Rasio Keuangan?

Beberapa hal yang perlu Anda ketahui saat melakukan analisis laporan
keuangan dengan menggunakan rasio keuangan:
1. Laporan keuangan perusahaan harus dibandingkan antara satu
perusahaan dengan perusahaan lain sejenis. Teknik ini disebut dengan
“membandingkan” atau benchmarking.
2. Laporan keuangan suatu perusahaan perlu dianalisis secara berkala
(misal setiap bulanan).
3. Analisis gabungan dengan membandingkan antar perusahaan dengan
laporan keuangan masa lalu.
4. Pada saat membandingkan laporan keuangan, pastikan tahun yang
dibandingkan sama.
5. Sedapat mungkin lakukan analisis laporan keuangan perusahaan yang
sudah diaudit.
6. Idealnya data yang digunakan dalam perbandingan, disusun dengan cara
yang sama.

Sekarang Apakah Anda tahu, berapa rata-rata gaji yang dibayarkan oleh
perusahaan tempat Anda kerja?

Apakah gaji Anda sekarang ini berada di rata-rata? Di atas rata-rata? Atau di
bawah rata-rata?

Silakan share pertanyaan dan saran Anda mengenai laporan keuangan ini.
Terima kasih.

Sumber Referensi:

 Ridwan S. Sundjaja dan Rekan. 2007. Manajemen Keuangan I Edisi 6. Bandung: Unpar Press
 John A. Tracy dan Tage C. Tracy. 2014. How to Read a Financial Report for Manager,
Entrepreneurs, Lenders, Lawyers and Investors. New Jersey: Wiley
 Andy Porman Tambunan. 2013. Analisis Saham Pasar Perdana (IPO). Jakarta: Elex Media
Komputindo.
 Personal Finance v1.0 – https://goo.gl/FNMv4b

Sumber Gambar:

 Financial Report – https://goo.gl/5IGVmx dan https://goo.gl/temlDQ

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)


Download Sekarang







By Melvin Mumpuni CFP| April 18th, 2017|Categories: Laporan Keuangan|Tags: Internal Liquidity,
keuangan, laporan keuangan, Operating Perfomance, Rasio Keuangan|2 Comments

Share This Story, Choose Your Platform!

FacebookTwitterLinkedinGoogle+PinterestEmail
About the Author: Melvin Mumpuni CFP

Melvin Mumpuni ST., MBA., CFP., QWP adalah seorang perencana keuangan independen dan
technopreneur.Memiliki background pendidikan S1 di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Katolik Parahyangan Bandung dan mengambil pendidikan pasca sarjana di
Sekolah Bisnis dan Management Institut Teknologi Bandung (MBA - ITB). Memiliki pengalaman di
bidang personal finance, corporate finance, internet marketing dan technopreneurship.

Related Posts

Investor Saham! Ketahuilah Bahwa Laba Bersih Tidak Menjamin Perusahaan Pasti Bagus, Ini

Alasannya!
Gallery

Investor Saham! Ketahuilah Bahwa Laba Bersih Tidak Menjamin Perusahaan

Pasti Bagus, Ini Alasannya!


Inilah Tips Penting Cermati Catatan Kaki Laporan Keuangan Perusahaan

Gallery

Inilah Tips Penting Cermati Catatan Kaki Laporan Keuangan Perusahaan


5 Langkah Mengelola Arus Kas Keuangan Anda

Gallery

5 Langkah Mengelola Arus Kas Keuangan Anda


Para Entrepreneur, Pahami Cara Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis Agar Anda Bisa

Menggaji Diri Sendiri!

Gallery

Para Entrepreneur, Pahami Cara Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis Agar

Anda Bisa Menggaji Diri Sendiri!


Pebisnis Harus Tahu Bedanya Cashflow vs Revenue vs Profit! Kalau Sampai Salah BAHAYA

SEKALI

Gallery
Pebisnis Harus Tahu Bedanya Cashflow vs Revenue vs Profit! Kalau Sampai

Salah BAHAYA SEKALI

2 Comments

1.

joanita 11 September 2017 at 22:47 - Reply

Selamat malam. Saya ingin bertanya, saya sedang membuat skripsi dan membutuhkan
data untuk mencari standar deviasi EBIT. Sayakurang paham, untuk mencari standar
deviasi ebit tahun 2011, saya harus mundur berapa tahun? Mohon jawabannya.
Terima kasih.

Finansialku 7 October 2017 at 01:35 - Reply

Hi Bu Joanita
Terima kasih telah menghubungi Finansialku.com
Menjawab pertanyaan Anda:
Apakah boleh dijelaskan lebih lanjut tujuannya standar deviasi EBIT?
Biasanya orang melakukan analisis laporan keuangan menggunakan data 5
tahun.
Semoga jawaban kami dapat bermanfaat.
Leave A Comment

Comment

Cari Info

Daftar Gratis Aplikasi Finansialku

Inhouse Training Perencana Keuangan


Yuk Daftar Kursus Online

Yuk Investasi Reksa Dana


Event Terdekat

Download Ebook Finansialku


Kategori

Kategori

Like Facebook Finansialku

Subscribe Now!
Subscribe dengan RSS

Finansialku Feed

Follow Finansialku di

Finansialku

@Finansialku

+Finansialku

Finansialku-com

Finansialku

FinansialkuID

Finansialku_com

Download Ebook Reksa Dana


Cek Kesehatan Keuangan Keluarga Anda!

Finansialku

Tentang Finansialku

Aplikasi Finansialku

Seminar dan Pelatihan

Hubungi Kami
Partnership

Resources

Komunitas

Guest Writer

Reksa Dana Online by Bareksa

Harga Emas Hari Ini

FAQ Perencanaan Keuangan

Contact Info

Jalan Sumber Mekar 26 Bandung

Phone: 022 2056 5890

Mobile: 0819 1151 6119

Email: Solusi@Finansialku.com

Web: Finansialku.com

Like dan Follow Finansialku

Copyright 2018 Finansialku.com | All Rights Reserved | Site Map | Privacy Policy | Redaksi
| Pedoman Siber

Go to Top

Anda mungkin juga menyukai