Anda di halaman 1dari 22

SISTIM PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI

Dan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Dosen Pembimbing : Berlin Sitanggang, SST , M.Kes

Disusun Oleh :

1. Fauziah Anggraini NIM : P01031216013


2. Jesika Siallagan NIM : P01031216017
3. Risni Hasanah NIM : P01031216032
4. Sarah Sinaga NIM : P01031216034
5. Winda Nainggolan NIM : P01031216040

Prodi DIV SEMESTER IV

JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES MEDAN

TA. 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang
berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan
melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan
meminta pertolongan (Effendy, 1998). Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan
pada diri seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan
masyarakat .
Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan
seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi
sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang
didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang
berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha, dkk., 2002).

B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian Penyuluhan dan Konsultasi Gizi ?
b. Apa saja tujuan Penyuluhan dan Konsultasi Gizi?
c. Bagaiman materi/pesan saat melakukan Penyuluhan dan Konsultasi Gizi?
d. Apa saja metode-metode Penyuuhan dan Konsultasi Gizi?
e. Apa saja factor-factor yang mempengaruhi Penyuluhan dan Konsultasi Gizi?
f. Apa itu Satuan Acara Penyuluhan ?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian Penyuluhan dan Konsultasi Gizi
b. Untuk mengetahui tujuan Penyuluhan dan Konsultasi Gizi
c. Untuk mengetahui saja metode-metode Penyuuhan dan Konsultasi Gizi
d. Untuk mengetahui metode-metode Penyuuhan dan Konsultasi Gizi
e. Untuk mengetahui factor-factor yang mempengaruhi Penyuluhan dan Konsultasi Gizi
f. Untuk mengetahui Satuan Acara Penyuluhan
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENYULUHAN

a. Pengertian Penyuluhan
Penyuluhan berdasar dari kata dasar “SULUH” atau OBOR, sekaligus sebagai
terjemahan dari kata “ Voorlichting” yang dapat diartikan sebagai kegiatan penerangan atau
memberikan terang bagi yang dalam kegelapan. Sebagai proses penerangan, kegiatan
penyuluhan tidak saja terbatas pada memberikan penerangan, tetapi menjelaskan mengenai
segala informasi yang ingin disampaikan kepada kelompok sasaran yang akan
menerima manfaat penyuluhan (beneficiaries), sehingga mereka benar-benar memahami
seperti yang dimaksud oleh penyuluh.

Penyuluhan tidak boleh bersifat searah tapi harus komunikasi timbal balik (bersifat dua
arah dan aktif) agar aspirasi masyarakat diketahui. Hal ini penting, agar penyuluhan yang
dilakukan tidak bersifat “ PEMAKSAAN KEHENDAK” (indoktrinasi, agitasi, dll). Sehingga
terjalin hubungan yang harmonis antara penyuluh dan masyarakat /kliennya secara
berkelanjutan.
Penyuluhan adalah proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang
disuluh agar terbangun proses perubahan “PERILAKU” (Behaviour) yang merupakan
perwujudan dari Pengetahuan , Sikap dan Keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh
orang/ pihak lain , baik secara langsung atau tidak langsung.
Dengan kata lain kegiatan penyuluhan tidak hanya berhenti pada penyebarluasan
informasi/inovasi, dan memberikan penerangan tetapi merupakan proses yang dilakukan secara
terus menerus, sekuat tenaga dan pikiran, memakan waktu dan melelahkan, sampai terjadinya
perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh penerima manfaat penyuluhan (beneficiaries) yang
menjadi klien penyuluhan.

b. Tujuan Penyuluhan
Menurut Effendy (1998 cit Anonima, 2008) tujuan penyuluhan kesehatan adalah
tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan
memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, terbentuknya perilaku sehat pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental
dan 3nstru sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. Menurut WHO tujuan
penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dalam
bidang kesehatan.

c. Materi/pesan Penyuluhan
Materi atau pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan kesehatan dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, sehingga materi yang
disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran,
dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan media untuk mempermudah
pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran (Effendy, 2003).

d. Metode Penyuluhan
Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu 4 unsur
yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Metode yang
dikemukakan antara lain :
1. Metode penyuluhan perorangan (individual)
Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau
seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar
digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan
yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk dari pendekatan ini antara lain :
1). Bimbingan dan penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan
dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.
2). Wawancara
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara
petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum
menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi
apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan
kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.

2. Metode penyuluhan kelompok


Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran
serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan
berbeda dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya
sasaran penyuluhan.
Metode ini mencakup :
1).Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang.
Metode yang baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan seminar:
 Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah adalah :
a). Persiapan
Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi apa yang akan
diceramahkan, untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri. Mempelajari materi dengan
sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skema dan
mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran.
b). Pelaksanaan
Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat menguasai sasaran
Untuk dapat menguasai sasaran penceramah dapat menunjukkan sikap dan penampilan yang
meyakinkan. Tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah. Suara hendaknya cukup keras dan
jelas. Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta. Berdiri di depan /dipertengahan, seyogianya
tidak duduk dan menggunakan alat bantu lihat semaksimal mungkin.
 Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar deng pendidikan menengah ke
atas. Seminar adalah suatu penyajian dari seseorang ahli atau beberapa orang ahli tentang
suatu 5nstr yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.

2). Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang.
Metode yang cocok untuk kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah pendapat, bola
salju, memainkan peranan, permainan simulasi.

3. Metode penyuluhan massa


Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa
atau public. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur,
jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan
kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap
oleh massa tersebut.
Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung, biasanya menggunakan
media massa. Beberapa contoh dari metode ini adalah ceramah umum, pidato melalui media
massa, simulasi, dialog antara pasien dan petugas kesehatan, sinetron, tulisan dimajalah atau
bill board yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster dan sebagainya.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyuluhan
Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh 6nstru penyuluh, sasaran dan
proses penyuluhan.
a. Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang menguasai materi yang
akan dijelaskan, penampilan kurang meyakinkan sasaran, bahasa yang
digunakan kurang dapat dimengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil dan kurang
dapat didengar serta penyampaian materi penyuluhan terlalu monoton sehingga
membosankan.
b. Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit menerima
pesan yang disampaikan, tingkat 6nstru ekonomi terlalu rendah sehingga tidak
begitu memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan
kebutuhan yang lebih mendesak, kepercayaan dan adat kebiasaan yang telah
tertanam sehingga sulit untuk mengubahnya, kondisi lingkungan tempat tinggal
sasaran yang tidak mungkin terjadi perubahan perilaku.
c. Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu penyuluhan tidak sesuai
dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat penyuluhan dekat dengan keramaian
sehingga menggangu proses penyuluhan yang dilakukan, jumlah sasaran
penyuluhan yang terlalu banyak, alat peraga yang kurang, metoda yang digunakan
kurang tepat sehingga membosankan sasaran serta bahasa yang digunakan kurang
dimengerti oleh sasaran.

B. KONSULTASI
Salah satu definisi konsultasi seperti yang dikemukakan oleh Zins (1993), bahwa
konsultasi ialah suatu proses yang biasanya didasarkan pada karakteristik hubungan yang
sama yang ditandai dengan saling mempercayai dan komunikasi yang terbuka, bekerja sama
dalam mengidentifikasikan masalah, menyatukan sumber-sumber pribadi untuk mengenal dan
memilih strategi yang mempunyai kemungkinan dapat memecahkan masalah yang telah
diidentifikasi, dan pembagian tanggung jawab dalam pelaksanaan dan evaluasi program atau
strategi yang telah direncanakan.

Konsultasi menurut wiktionary adalah sebuah pertemuan atau konferensi untuk saling bertukar
informasi dan saran. Konsultasi didefinisikan oleh Audit Commission (1999) sebagai sebuah
proses dialog yang mengarah kepada sebuah keputusan. Definisi tersebut menyiratkan empat
aspek dalam konsultasi :

Konsultasi adalah sebuah dialog, di dalamnya ada aktifitas berbagi dan bertukar informasi
dalam rangka untuk memastikan pihak yang berkonsultasi agar mengetahui lebih dalam
tentang suatu tema. Oleh karenanya konsultasi adalah sesuatu yang edukatif dan inklusif.
Konsultasi adalah sebuah proses. Konsultasi adalah sebuah proses yang 7instrument7dan
berjalan.
Konsultasi adalah tentang aksi dan hasil. Konsultasi harus dapat memastikan bahwa
pandangan yang dikonsultasikan mengarahkan kepada sebuah pengambilan keputusan. Oleh
karenanya konsultasi adalah tentang aksi dan berorientasi kepada hasil.

Konseling memiliki perbedaan dengan konsultasi dan penyuluhan seperti dapat dilihat
pada7contoh dibawah ini :

Aspek Konseling Konsultasi Penyuluhan


Tujuan Membantu klien Membantu klien Menyadarkan
mengidentifikasi dan mengidentifikasi dan masyarakat
menganalisis masalah menganalisis masalah
klien serta memberikan yang dihadapi klien
7nstrument7 pemecahan
Sasaran Individu
masalah Individu Individu dan
kelompok
Proses Menggali informasi Membantu klien untuk Memberi informasi,
dengan keterampilan memecahkan masalah menanamkan
mendengarkan dan sesuai dengan masalah keyakinan dan
mempelajari serta yang dihadapi klien meningkatkan
membangun percaya diri, kemampuan
agar klien mampu
mengambil keputusan
Hubungan untuk mengatasi
Horisontal, kedudukan Vertikal, kedudukan Langsung atau
atau masalahnya sendirisejajar,
klien dan konselor konsultan lebih tinggi tidak langsung
kedudukan yang dihadapi konselor dari klien, yang dihadapi
adalah klien konsultan adalah klien
C. PENYULUHAN GIZI

1. Pengertian Penyuluhan Gizi


Penyuluhan gizi menurut Suharjo (2003) adalah pendekatan edukatif yang
menghasilkan perilaku individu / masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan /
mempertahankan gizi baik.

2. Tujuan Penyuluhan Gizi


Tujuan Penyuluhan Gizi adalah sebagai berikut :
Terciptanya sikap positif terhadap gizi
Terbentuknya pengetahuan & kecakapan memilih dan menggunakan
sumber- sumber pangan.
Timbulnya kebiasaan makan yg baik.
Adanya motivasi mengetahui lebih lanjut ttg hal-hal yg berhubungan dgn
gizi

3. Ciri-ciri Penyuluhan
Ciri-ciri penyuluhan gizi adalah sebagai berikut :
a. Penyuluhan kesehatan perlu direncanakan dimulai dari penemuan data atau
masalah yg dihadapi, penetapan tujuan, hingga evaluasi dan pengembangan.
b. Penyuluhan merupakan suatu proses merupakan suatu rangkaian kegiatan.
c. Penyuluhan menggunakan kombinasi pengalaman belajar. Hal ini berarti
bukan hanya satu metode.
d. Penyuluhan disampaikan kepada individu, kelompok maupun massa.
e. Tujuan perubahan perilaku hidup sehat. Perubahan perilaku yg
berarti pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Perilaku hidup sehat meliputi
promotive, preventive, 8nstrume dan rehabilitative.

4. Alasan Pentingnya Penyuluhan Gizi


Bahwa masalah-masalah kesehatan dan gizi disamping disebabkan oleh
bibit penyakit (8nstru biologis) juga diakibatkan oleh perilaku manusia yg
bersangkutan.
1. Pelaku Penyuluhan Gizi
 Penyuluhan dapat dilakukan oleh perorangan sebagai anggota masyarakat (ahli
gizi) ataupun sebagai petugas suatu lembaga (Puskesmas, RS, lembaga swasta /
LSM).

 Seluruh petugas kesehatan / gizi, maupun institusi kesehatan / gizi formal


maupun lembaga swadaya masyarakat mempunyai kewajiban moral untuk
melakukan penyuluhan kesehatan / gizi baik secara individu, kelompok maupun
massa.
2. Tempat , Sasaran dan Waktu pelaksanaan Penyuluhan Gizi
Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok
danmasyarakat. Penyuluhan kesehatan pada individu dapat dilakukan di rumah
sakit,klinik, puskesmas, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat binaan.
Penyuluhan kesehatan pada keluarga diutamakan pada keluarga resiko
tinggi, seperti keluargayang menderita penyakit menular, keluarga dengan 9nstru
ekonomi rendah, keluarga dengan keadaan gizi yang buruk, keluarga dengan
sanitasi lingkungan yang buruk dan sebagainya.
Penyuluhan kesehatan pada sasaran kelompok dapat dilakukan padakelompok
ibu hamil, kelompok ibu yang mempunyai anak balita, kelompok masyarakat yangrawan
terhadap masalah kesehatan seperti kelompok lansia, kelompok yang ada diberbagai
institusi pelayanan kesehatan seperti anak sekolah, pekerja dalam perusahaan dan lain-
lain. Penyuluhan kesehatan pada sasaran masyarakat dapat dilakukan pada masyarakat
binaan puskesmas, masyarakat nelayan, masyarakat pedesaan, masyarakat yang terkena
wabah dan lain-lain (Effendy, 2003).
Penyuluhan dapat dilakukan bila :

a) Sesuai kebutuhan ataupun keinginan serta masalah yg dihadapi


masyarakat. B) Dibutuhkan atau diinginkan utk menunjang suatu program.

a. Pendekatan Penyuluhan Gizi

a. Individu dengan metode Konsutasi


(wawancara)
b. Kelompok dengan metode demonstrasi, diskusi kelompok dan
ceramah
c. Massal dengan metode ceramah, poster, film, 10nstrume, dll.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

2.1. Pengertian SAP


SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang
akan diselenggarakan termasuk 11nstr, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep
acara. Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap
penyajian dan tahap penutup. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) merupakan
panduan yang memberi arah kepada penyuluh dalam menyajikan materi
pembelajaran kepada para peserta, dalam kurun waktu tertentu dengan metoda
dan alat bantu yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Ada beberapa pengertian mengenai SAP, antara lain yaitu :
 SAP merupakan suatu uraian rinci tentang langkah-langkah dalam proses
membawakan / mentransfer satu materi yang dilakukan penyuluh untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan.
 SAP juga dapat diartikan sebagai suatu bahan materi ajaran untuk bidang
kemampuan tertentu, yang akan dipaparkan kepada peserta, dalam kegiatan
pembelajaran.
 SAP adalah proses merancang kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah
yang tertata, tepat dan logis guna mencapai tujuan pembelajaran.

2.2. Tujuan SAP


Sebagai pedoman dan arah bagi penyuluh dalam melaksanakan proses kegiatan
pembelajaran

2.3. Manfaat SAP


Manfaat penyusunan SAP dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
setiap penyuluh antara lain :
a. Menjadi 11nstrument pengendalian dan pembinaan terhadap penyuluh dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
b. Penyuluh dan peserta dapat mengetahui proses pembelajaran yang akan
berlangsung dan metoda-metoda untuk mencapai tujuan materi tersebut.
2.4. Sistematika SAP
Adapun komponen-komponen suatu SAP adalah sebagai berikut :
1. Materi Diisi Pokok/ Sub Pokok Bahasan
2. Tujuan Materi Tujuan dari bahan yang diajarkan
3. Sasaran Sebutkan kriteria/ siapa peserta
4. Waktu Dalam kisaran menit/jam
5. Tempat Kelas/ Lab/ Tempat Lain

6. Metoda Cara pembelajaran yang akan digunakan


7. Alat bantu Alat/ instrument yang akan
Digunakan
8. Slide Bahan yang dipaparkan/ditayangkan
9. Lembar Test Bahan yang akan dievaluasi
10. Kegiatan Pembelajaran Pembukaan, Inti, penutup
11. Rujukan Buku yang digunakan sebagai referensi
12. Evaluasi Nilai evaluasi

2.5. Tahap – Tahap Penyusunan SAP


Kegiatan penyuluhan adalah tahap yang dilakukan penyuluh dan peserta
penyuluhan atau masyarakat untuk mengetahui perkembangan kesehatan di
lingkungan mereka. Materi penyuluhan tersebut dibatasi oleh pokok bahasan dan
subpokok bahasan yang ada pada suatu SAP. Tahap kegiatan itu terdiri atas tahap
pendahuluan (introduction),tahap penyajian (presentation), dan tahap penutup
(test and follow up). Berikut ini akan diuraikan secara singkat pengertian tahap
tersebut :
3. Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum
memasuki penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh
menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan diajarkan dalam pertemuan
tersebut, manfaat materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari, hubungan materi
tersebut dengan pengetahuan yang telah diketahui masyarakat, serta tujuan yang
harus dicapai masyarakat pada akhir pertemuan. Tahap ini dimaksudkan untuk
mempersiapkan mental masyarakat agar memerhatikan secara sungguh-sungguh
selama tahap penyajian. Tahap pendahuluan ini biasanya membutuhkan waktu 5
sampai 10 menit atau sekitar 5% dari waktu penyuluhan.

 Tahap Penyajian
Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam
suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut.
1. Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal seperti
penggunaan grafik, gambar, benda sebenarnya (realita), model, dan demonstrasi
gerak.
2. Contoh dan non-contoh yang praktis serta konkret dari uraian konsep
3. Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak
yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari
waktu kegiatan penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini.

 Tahap Penutup
Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan.
Tahap ini meliputi 3 kegiatan, yaitu:
1. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta
penyuluhan
Seringkali tes tersebut dilaksanakan secara tidak formal dan tidak tertulis, tetapi
diajukan secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta penyuluhan yang
ditunjuk sebagai sampel. Namun tes tersebut dapat juga dijawab atau dikerjakan
oleh semua peserta didik dan hal ini berarti akan menyita waktu pengajaran.
2. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes
Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan atau
dipelajari peserta penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang
telah dipelajari dalam pertemuan tersebut maupun untuk mempersiapkan diri dari
wabah penyakit yang menular di lingkungan masyarakat.
Tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-15%
dari waktu pengajaran.
Dari uraian tentang kegiatan penyuluhan tersebut tampak bahwa
didalamnya tercakup komponen metode penyuluhan. Untuk menjelaskan suatu
konsep abstrak penyuluhan dapat menggunakan ceramah, sedangkan untuk
memberikan contoh dalam bentuk kegiatan fisik penyuluhan menggunakan
metode demonstrasi. Itulah sebabnya sebagian orang tidak menggunakan istilah
metode penyuluhan ketika mereka sudah menggunakan istilah kegiatan
penyuluhan.
BAB III
KESIMPULAN
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
caramenyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan
berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar
untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan
melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara
kelompok dan meminta pertolongan (Effendy, 1998).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan
penyuluhan kesehatan yaitu Tingkat Pendidikan, Tingkat Sosial Ekonomi, Adat
Istiadat, Kepercayaan Masyarakat, Ketersediaan Waktu di Masyarakat.
Media penyuluhan kesehatan adalah media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan kesehatan karena alat tersebut digunakan untuk
mempermudah penerimaan pesan kesehatan bagi masyarakat yang dituju.
DAFTAR PUSTAKA

PERSAGI. 2010. Penuntun Konseling Gizi. PT. Abadi, Jakarta.


Poedyasmoro. 2005. Buku Praktis Ahli Gizi. Jurusan Gizi
Poltekkes Malang
www.wikipedia.com
https://www.scribd.com/doc/82531879/Satuan-Acara-Pembelajaran-SAP
http://sahabatsejatimayah.blogspot.co.id/2012/07/penyusunan-sap-dan-proposal-
komunitas.html

Perawatkitasatu.blogspot.co.id
nissa-uchil.blogspot.co.id
SOAL

1. Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan


cara?
a. Menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan
b. Menyebarkan pesan, melunturkan keyakinan
c. Menanamkan keyakinan, menyebar fitnah
d. Menyebarkan fitnah, melunturkan keyakinan
e. Memberi semangat, menyebar isu negative
2. “Suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan
pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat”
Merupakan pengertian dari?
a. Penyuluhan kesehatan
b. Pendidikan kesehatan
c. Prinsip kesehatan
d. Manfaat kesehatan
e. Tujuan kesehatan
3. “Proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang
disuluh agar terbangun proses perubahan “PERILAKU” (Behaviour) yang
merupakan perwujudan dari Pengetahuan , Sikap dan Keterampilan
seseorang yang dapat diamati oleh orang/ pihak lain , baik secara
langsung atau tidak langsung”
Merupakan maksud dari?
a. Pengertian penyuluhan
b. Tujuan penyuluhan
c. Manfaat penyuluhan
d. Prinsip penyuluhan
e. Tata cara penyuluhan
4. “Tujuan penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku
individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara
perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam
upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, terbentuknya perilaku
sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai
dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan 18nstru sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian”
Merupakan tujuan penyuluhan menurut?
a. WHO
b. Suliha, dkk., 2002
c. Effendy (1998 cit Anonima, 2008)
d. Effendy, 2003
e. KBBI
5. “Tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku
perseorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan”
a. WHO
b. Suliha, dkk., 2002
c. Effendy (1998 cit Anonima, 2008)
d. Effendy, 2003
e. KBBI
6. Syarat materi/pesan penyuluhan agar sampai kepada sasaran adalah?
a. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak terlalu sulit
dimengerti sasaran
b. Menggunakan bahasa yang bertele-tele, tidak terlalu sulit dimengerti
sasaran
c. Sulit dimengerti sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya
menggunakan metode dan media untuk mempermudah pemahaman
d. Dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan
media untuk mempermudah pemahaman, tidak menarik perhatian
sasaran
e. Tidak menarik perhatian sasaran, sulit dimengerti sasaran
7. “Sebuah pertemuan atau konferensi untuk saling bertukar informasi dan
saran”
Merupakan pengertian konsultasi menurut?
a. Wiktionary
b. Audit Commission (1999)
c. Zins (1993)
d. WHO
e. KBBI
8. “Memberi informasi, menanamkan keyakinan dan meningkatkan
kemampuan”
Merupakan salah aspek penyuluhan yaitu?
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Sasaran
d. Proses
e. Hubungan
9. “Pendekatan edukatif yang menghasilkan perilaku individu / masyarakat
yang diperlukan dalam peningkatan / mempertahankan gizi baik”
Merupakan maksud dari?
a. Pengertian penyuluhan gizi
b. Tujuan penyuluhan gizi
c. Prinsip penyuluhan gizi
d. Manfaat penyuluhan gizi
e. Proses penyuluhan gizi
10. Berikut ini adalah tujuan penyuluhan gizi, kecuali:
a. Terciptanya sikap positif terhadap gizi
b. Terbentuknya pengetahuan & kecakapan memilih dan
menggunakan sumber- sumber pangan.
c. Timbulnya kebiasaan makan yg baik.
d. Adanya motivasi mengetahui lebih lanjut tentang hal-hal yg
berhubungan dgn gizi
e. Timbulnya selisih paham tentang gizi
11. “Seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk
19nstr, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara”
Merupakan maksud dari?
a. Pengertian SAP
b. Tujuan SAP
c. Manfaat SAP
d. Prinsip SAP
e. Aspek SAP
12. “Sebagai pedoman dan arah bagi penyuluh dalam melaksanakan proses
kegiatan pembelajaran”
Merupakan maksud dari?
a. Pengertian SAP
b. Tujuan SAP
c. Manfaat SAP
d. Prinsip SAP
e. Aspek SAP
13. Yang termasuk dalam sistematika SAP, kecuali?
a. Materi
b. Tujuan
c. Evaluasi
d. Rencana
e. Rujukan
14. Tahapan pembuatan SAP yang benar adalah?
a. Materi, tujuan materi, waktu, sasaran, tempat, metoda, alat bantu, slide,
lembar test, kegiatan pembelajaran, rujukan, evaluasi
b. Materi, tujuan materi, sasaran, waktu, tempat, metoda, alat bantu,
slide, lembar test, kegiatan pembelajaran, rujukan, evaluasi
c. Materi, tujuan materi, sasaran, tempat metoda, waktu, alat bantu, slide,
lembar test, kegiatan pembelajaran, rujukan evaluasi
d. Materi, tujuan materi, sasaran, tempat metoda, waktu, alat bantu, slide,
lembar test, kegiatan pembelajaran, evaluasi, rujukan
e. Materi, tujuan materi, sasaran, tempat metoda, waktu, alat bantu, slide,
kegiatan pembelajaran, lembar test, rujukan evaluasi
15. “Penyuluh dan peserta dapat mengetahui proses pembelajaran yang akan
berlangsung dan metoda-metoda untuk mencapai tujuan materi tersebut.”
Merupakan maksud dari?
a. Pengertian SAP
b. Tujuan SAP
c. Manfaat SAP
d. Prinsip SAP
e. Aspek SAP
16. “Suatu uraian rinci tentang langkah-langkah dalam proses membawakan /
mentransfer satu materi yang dilakukan penyuluh untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan”
Mereupakan maksud dari?
a. Pengertian SAP
b. Tujuan SAP
c. Manfaat SAP
d. Prinsip SAP
e. Aspek SAP
17. Ada berapa tahap saat pembuatan SAP?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
18. Yang termasuk dalam tahap pembuatan SAP adalah?
a. Tahap penyajian
b. Tahap evaluasi
c. Tahap rujukan
d. Tahap hasil dan pembahasan
e. Tahap pembuatan
19. Didalam tahap penyajian tercakup bagian-bagian sebagai berikut?
a. Pembuka, pembahasan, penutup
b. Uraian, contoh, latihan
c. Pembuka, hasil, pembahasan
d. Uraian, contoh, evaluasi
e. Pendahuluan, contoh, rujukan
20. Tahap penutup adalah tahap terakhir suatu penyuluhan. Tahap ini meliputi
…. Kegiatan.
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

Anda mungkin juga menyukai