Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

HIPERTENSI
: 188.4/ 83 /
No. Dokumen SOP i/ 417.
302.2 / 2017
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 23-12-2017
Halaman : 1/6
KLINIK PRATAMA dr. Djalu Naskutub,
RAWAT INAP M.M.R
dr.DJALU

Hipertensi adalah kondisi abnormal dari hemodinamik, dimana


Pengertian menurut WHO tekanan saitolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan
diastoliknya > 90 mmHg (untuk usia < 60 tahun) dan sistolik ≥ 90
dan atau tekanan diastoliknya > 95 mmHg (untuk usia > 60 tahun).
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelaksanaan Asuhan
A. Tujuan
Keperawatan pada pasien Hipertensi
B. Kebijakan Keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rawat Inap dr. Djalu No.
0011/KL.DJ/SK/2019 Kebijakan Pelayanan Klinis
C. Referensi Buku saku diagnose keperawatan dengan intervensi NIC dan
dengan criteria hasil NOC
D. Prosedur/ 1. Petugas melakukan pengkajian :
Langkah Pada Pengkajian biasanya yang ditanyakan kepada klien
-langkah
tentang:
a. Aktifitas
Gejala : Kelemahan, letih nafas pendek, gaya hidup
monoton.
Tanda : Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama
jantung, tachypnea.
b. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, atherosklerosis, penyakit
jantung kongesti/katup dan penyakit
serebrovaskuler.
Tanda : Kenaikan tekanan darah.
Nadi: denyutan jelas dari karotis, jugularis,
radialis, perbedaan denyut.
Denyut apical: titik point of maksimum impuls,
mungki bergeser atau sangat kuat.
Frekuensi/irama: takikardia, berbagai disritmia.
Bunyi jantung: tidak terdengar bunyi jantung I,
pada dasar bunyi jantung II dan bunyi jantung
III.
Murmur stenosis valvular.
Distensi vena jugularis/kongesti vena.
Desiran vaskuler tidak terdengar di atas karotis,
femoralis atau epigastrium (stenosis arteri).
Ekstremitas: perubahan warna kulit, suhu
dingin, pengisian kapiler mungkin lambat atau
tertunda.
c.Integritas ego
Gejala : Riwayat kepribadian, ansietas, depresi,
euphoria, marah kronik, factor stress multiple.
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan
kontinu perhatian, tangisan yang meledak,
gerak tangan empati, muka tegang, gerak fisik,
pernafasan menghela nafas, penurunan pola
bicara.
d. Eliminasi
Gejala : Gejala ginjal saat ini atau yang lalu (misalnya:
infeksi, obstruksi atau riwayat penyakit ginjal
masa lalu).
e. Makanan dan cairan
Gejala : Makanan yang disukai mencakup makanan
tinggi garam, lemak, kolesterol serta makanan
dengan kandungan tinggi kalori.
Tanda : Berat badan normal atau obesitas.
Adanya edema, kongesti vena, distensi vena
jugulalaris, glikosuria.
f. Neurosensori
Gejala : Keluhan pening/ pusing, berdenyut, sakit
kepala sub occipital.
Episode bebas atau kelemahan pada satu sisi
tubuh.
Gangguan penglihatan dan episode statis
staksis.
Tanda : Status mental: perubahan keterjagaaan,
orientasi.
g. Pola/isi bicara, afek, proses fikir atau memori.
Respon motorik: penurunan kekuatan, genggaman tangan
Perubahan retinal optik: sclerosis, penyempitan arteri
ringan – mendatar, edema, papiladema, exudat, hemorgi.
h. Nyeri/ketidaknyamanan

2/2
Gejala : Angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan
jantung).
Nyeri tungkai yang hilang timbul/klaudasi.
Sakit kepala oxipital berat.
Nyeri abdomen/massa.
i. Pernafasan (berhubungan dengan efek cardiopulmonal
tahap lanjut dari hipertensi menetap/berat).
Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja
tachypnea, ortopnea, dispnea, nocturnal
paroxysmal, batuk dengan/tanpa pembentukan
sputum, riwayat merokok.
Tanda : Distress respirasi/penggunaan otot aksesori
pernafasan, bunyi nafas tambahan, sianosis.
j. Keamanan
Keluhan : Gangguan koordinasi/cara berjalan.
Gejala : Episode parastesia unilateral transien,
hypotensi postural.
2. Petugas melakukan penegakan diagnosa dan Perencanaan
Keperawatan
a. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung
1) Pantau tekanan darah.
2) Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan
perifer.
3) Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas.
4) Amati warna kulit, kelembaban suhu, dan masa
pengisian kapiler.
5) Catat edema umum/tertentu.
6) Beri lingkungan tenang, nyaman, kurangi
aktifitas/keributan lingkungan dan batasi jumlah
pengunjung dan lamannya tinggal.
7) Pertahankan pembatasan aktifitas (jadwal istirahat
tanpa gangguan, istirahat di tempat tidur/kursi), bantu
pasien melakukan aktifitas perawatan diri sesuai
kebutuhan.
8) Lakukan tindakan yang nyaman (pijatan punggung dan
leher, meninggikan kepala tempat tidur).
9) Anjurkan tehnik relaksasi, distraksi, dan panduan
imajinasi.
10)Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol
tekanan darah.
11) Kolaborasi dalam pemberian obat-obat sesuai indikasi
2seperti: Diuretik tiazoid: diuril, esidrix,

2/2
bendroflumentiazoid
12)Kolaborasi dalam memerikan pembatasan cairan dan
diet natrium sesuai indikasi.
13)Siapkan untuk pembedahan bila ada indikasi.
b. Intoleran aktifitas berhubungan dengan: kelemahan
umum, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
O2
1) Kaji respon pasien terhadap aktifitas frekuensi nadi,
peningkatan tekanan darah yang nyata
selama/sesudah aktifitas.
2) Instruksikan tehnik penghematan energi
(menggunakan kursi saat mandi, duduk, menyisir
rambut atau menyikat gigi, lakukan aktifitas dengan
perlahan).
3) Berikan dorongan untuk melakukan aktifitas/perawatan
diri bertahap jika dapat ditoleransi. Berikan bantuan
sesuai kebutuhan.
c. Nyeri (akut), sakit kepala berhubungan dengan:
peningkatan tekanan vaskuler serebral.
1) Mempertahankan tirah baring selama fase akut.
2) Berikan kompres dingin pada dahi, pijat punggung, dan
leher, tenang, redupkan lampu kamar, tehnik relaksasi.
3) Hilangnya/minimalkan aktifitas vasokonstriksi yang
dapat menurunkan dan sakit kepala, misalnya: batuk
panjang, mengejan saat BAB, dan lain-lain.
4) Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan.
5) Berikan cairan, makanan lunak, perawatan mulut yang
teratur bila terjadi perdarahan hidung atau kompres di
hidung telah dilakukan untuk menghentikan
perdarahan.
6) Kolaborasi dalam pemberian analgesic dan
antiancietas.
d. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.
1) Kaji pemahaman pasien tentang hubungan langsung
antara hipertensi dan kegemukan.
2) Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan
batasi masukan lemak, garam, gula sesuai indikasi.
3) Tetapkan keinginan pasien untuk menurunkan berat
badan.
4) Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet.
5) Instruksikan dan bantu memilih makanan yang tepat,
hindari makanan dengan kejenuhan lemak tinggi dan
kolesterol.
6) Kolaboratif, rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi.
3. Petugas melakukan Perencanaan Keperawatan

2/2
4. Petugas melakukan Pelaksanaan Keperawatan
5. Petugas melakukan Pelaksanaan Keperawatan
E. Diagram Alir
Meliputi pertanyaan tentang :
Melakukan 1. Aktivitas
Pengkajian 2. Sirkulasi
3. Integritas Ego
4. Eliminas
5. Kebutuhan Cairan
6. Higiene
7. Nyaman Nyeri
8. Keamanan
9. Interkasi social
10. Pembelajaran

Penegakan Diagnosa Keperawatan :


a. Resiko tinggi terhadap penurunan
curah jantung
b. Intoleran aktifitas berhubungan
dengan: kelemahan umum,
Melakukan ketidakseimbangan antara suplai
Perencanaan dan kebutuhan O2
Keperawatan c. Nyeri (akut), sakit kepala
berhubungan dengan: peningkatan
tekanan vaskuler serebral
d. Perubahan nutrisi lebih dari
Melakukan kebutuhan tubuh
Pelaksanaan
Keperawatan
;

Evaluasi
Keperawatan

F. Unit terkait Unit Pelayanan Umum


G. Dokumen 1. Format Pengkajian Awal
terkait
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan keperawtan
4. Pelaksanaan keperawatan
5. Evaluasi
H. Rekaman
historis
perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

2/2
2/2

Anda mungkin juga menyukai