HIPERTENSI
: 188.4/ 83 /
No. Dokumen SOP i/ 417.
302.2 / 2017
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 23-12-2017
Halaman : 1/6
KLINIK PRATAMA dr. Djalu Naskutub,
RAWAT INAP M.M.R
dr.DJALU
2/2
Gejala : Angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan
jantung).
Nyeri tungkai yang hilang timbul/klaudasi.
Sakit kepala oxipital berat.
Nyeri abdomen/massa.
i. Pernafasan (berhubungan dengan efek cardiopulmonal
tahap lanjut dari hipertensi menetap/berat).
Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja
tachypnea, ortopnea, dispnea, nocturnal
paroxysmal, batuk dengan/tanpa pembentukan
sputum, riwayat merokok.
Tanda : Distress respirasi/penggunaan otot aksesori
pernafasan, bunyi nafas tambahan, sianosis.
j. Keamanan
Keluhan : Gangguan koordinasi/cara berjalan.
Gejala : Episode parastesia unilateral transien,
hypotensi postural.
2. Petugas melakukan penegakan diagnosa dan Perencanaan
Keperawatan
a. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung
1) Pantau tekanan darah.
2) Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan
perifer.
3) Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas.
4) Amati warna kulit, kelembaban suhu, dan masa
pengisian kapiler.
5) Catat edema umum/tertentu.
6) Beri lingkungan tenang, nyaman, kurangi
aktifitas/keributan lingkungan dan batasi jumlah
pengunjung dan lamannya tinggal.
7) Pertahankan pembatasan aktifitas (jadwal istirahat
tanpa gangguan, istirahat di tempat tidur/kursi), bantu
pasien melakukan aktifitas perawatan diri sesuai
kebutuhan.
8) Lakukan tindakan yang nyaman (pijatan punggung dan
leher, meninggikan kepala tempat tidur).
9) Anjurkan tehnik relaksasi, distraksi, dan panduan
imajinasi.
10)Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol
tekanan darah.
11) Kolaborasi dalam pemberian obat-obat sesuai indikasi
2seperti: Diuretik tiazoid: diuril, esidrix,
2/2
bendroflumentiazoid
12)Kolaborasi dalam memerikan pembatasan cairan dan
diet natrium sesuai indikasi.
13)Siapkan untuk pembedahan bila ada indikasi.
b. Intoleran aktifitas berhubungan dengan: kelemahan
umum, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
O2
1) Kaji respon pasien terhadap aktifitas frekuensi nadi,
peningkatan tekanan darah yang nyata
selama/sesudah aktifitas.
2) Instruksikan tehnik penghematan energi
(menggunakan kursi saat mandi, duduk, menyisir
rambut atau menyikat gigi, lakukan aktifitas dengan
perlahan).
3) Berikan dorongan untuk melakukan aktifitas/perawatan
diri bertahap jika dapat ditoleransi. Berikan bantuan
sesuai kebutuhan.
c. Nyeri (akut), sakit kepala berhubungan dengan:
peningkatan tekanan vaskuler serebral.
1) Mempertahankan tirah baring selama fase akut.
2) Berikan kompres dingin pada dahi, pijat punggung, dan
leher, tenang, redupkan lampu kamar, tehnik relaksasi.
3) Hilangnya/minimalkan aktifitas vasokonstriksi yang
dapat menurunkan dan sakit kepala, misalnya: batuk
panjang, mengejan saat BAB, dan lain-lain.
4) Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan.
5) Berikan cairan, makanan lunak, perawatan mulut yang
teratur bila terjadi perdarahan hidung atau kompres di
hidung telah dilakukan untuk menghentikan
perdarahan.
6) Kolaborasi dalam pemberian analgesic dan
antiancietas.
d. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.
1) Kaji pemahaman pasien tentang hubungan langsung
antara hipertensi dan kegemukan.
2) Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan
batasi masukan lemak, garam, gula sesuai indikasi.
3) Tetapkan keinginan pasien untuk menurunkan berat
badan.
4) Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet.
5) Instruksikan dan bantu memilih makanan yang tepat,
hindari makanan dengan kejenuhan lemak tinggi dan
kolesterol.
6) Kolaboratif, rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi.
3. Petugas melakukan Perencanaan Keperawatan
2/2
4. Petugas melakukan Pelaksanaan Keperawatan
5. Petugas melakukan Pelaksanaan Keperawatan
E. Diagram Alir
Meliputi pertanyaan tentang :
Melakukan 1. Aktivitas
Pengkajian 2. Sirkulasi
3. Integritas Ego
4. Eliminas
5. Kebutuhan Cairan
6. Higiene
7. Nyaman Nyeri
8. Keamanan
9. Interkasi social
10. Pembelajaran
Evaluasi
Keperawatan
2/2
2/2