Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

KONTRASEPSI/ KB

A. Definisi
Keluarga berencana adalah cara merencanakan keluarga: kapan ingin
mendapatkan anak dan berapa jumlah anak. (Burn, 2000).
B. Manfaat KB
1. Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak makanan bagi setiap anak.
2. Ibu dan anak akan lebih sehat, karena kehamilan yang penuh resiko akan
dihindari.
3. Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak waktu bagi keluarga.
4. Menunggu kehamilan bisa memberi kesempatan kepada wanita muda dan
pria untuk menyelesaikan pendidikan.
5. Membantu menikmati hubungan suami istri, dan mencegah kehamilan yang
tidak direncanakan.
C. Memilih cara KB
1. Cara hambatan yang menghambat kehamilan dengan cara menghambat
bertemunya sel terlur wanita dengan sperma pria.
2. Cara hormonal yang menunda kehamilan dengan cara mencegah indung
telur untuk melepaskan sel telur, membuat sel sperma sukar untuk bertemu
sel telur, dan menjaga agar dinding rahim tidak bisa menjadi lahan
kehamilan
3. IUD yaitu alat dalam rahim yang menghambat pembuahan sel sperma
dengan sel telur.
4. Cara alami yang membantu wanita untuk mengetahui kapan waktu yang
subur, sehingga dia tidak melakukan hubungan intim pada waktu tersebut.
5. Cara permanen ini merupakan tidakan operasi yang menghentikan
kesempatan bagi pria dan wanita bisa mempunyai anak.
D. Jenis-jenis KB:
1. Kondom
a. Kondom Pria
Kondom adalah sarung karet yang dipakai pada alat kemaluan pria
selama melakukan hubungan seksual.
b. Kondom Wanita
2. Pil kombinasi (cara KB yang mengandung estrogen dan progestin)
Cara yang paling meyakinkan dalam mencegah kehamilan adalah pasangan
wanitanya menggunakan pil kontrasepsi. Terdapat beberapa jenis pil ini,
tetapi masing-masing mengandung hormone esterogen dan progesterone
yang menghambat ovulasi. Agar benar-benar efektif maka pil tersebut harus
di minum dengan tepat sesuai petunjuk yang tercantum.

Ada beberapa jenis pil kontrasepsi, antara lain :

a. Kontrasepsi Oral Kombinasi


Pil ini mengandung 30-50 µg estrogen dan antara 0,5-2 mg progesterone
(noretisteron). Kombinasi estrogen menekan ovulasi dan progesterone di
tambahkan untuk mengendalikan siklus menstruasi. Maksud pemberian
pil ini adalah untuk mencegah pematangan folikel de Graaf dan
pembentukkan korpus luteum.

Siklus menstruasi di tekan, tetapi withdrawal bleeding yang siklis tetap


terjadi apabila pil harian tersebut di ganti dengan placebo. Metode ini
dapat di terima karena mengurangi gangguan siklis dan secara estetik
dapat di terima, karena metode ini tidak berhubungan dengan masalah
hubungan seksual.

Efek Samping

Walaupun demikian, metode ini mempunyai kerugian, mempunyai efek


samping seperti :

 Efek karena kelebihan estrogen


Ada rasa mual, kadang di sertai muntah, diare dan rasa perut
kembung. Selain itu menyebabkan retensi cairan karena kurangnya
pengeluaran air dan natrium. Retensi cairan ini dapat menyebabkan
bertambahnya berat badan. Oleh karena itu, pada akseptor di anjurkan
untuk kurangi konsumsi garam. Efek samping lainnya berupa sakit
kepala, nyeri pada mamae. Konsumsi pil yang cukup lama dengan
dosis estrogen yang tinggi dapat menyebabkan pembesaran mioma
uteri, akan tetapi biasanya pembesaran itu berhenti jika pemakaian pil
di hentikan.
Rendahnya dosis estrogen dalam pil dapat mengakibatkan spotting
dan withdrawal bleeding dalam masa intermenstruum.
 Efek karena kelebihan progesterone
Karena hal ini dapat menyebabkan nafsu makan meningkat disertai
bertambahnya berat badan. Dapat menimbulkan jerawat dan alopesia
karena efek androgenic dari jenis progesterone yang di pakai dalam
pil.
 Efek samping yang berat
Dapat terjadi trombo-emboli, trombo-emboli ini dapat terjadi apabila
di dukung oleh faktor-faktor predisposisi seperti merokok, hipertensi,
diabetes mellitus dan obesitas.
 Menstruasi tidak teratur atau bercak-bercak. Pil kombinasi sering
membuat datang bulan lebih pendek dan lebih ringan.

Kontraindikasi

Tidak semua wanita dapat menggunakan pil kombinasi untuk


kontrasepsi. Kontraindikasinya antara lain :

 Kontraindikasi mutlak
- Tumor-tumor yang dipengaruhi estrogen
- Penyakit-penyakit hati yang aktif, baik akut maupun menahun
- Pernah mengalami trombo phlebitis, trombo-emboli, kelainan
serebrovaskular
- Diabetes mellitus
- Kehamilan
 Kontraindikasi relatif
- Depresi
- Migraine
- Mioma uteri
- Hipertensi
- Oligomenorea dan amenorea

Kelebihan dan Kekurangan pil kombinasi

 Kelebihan
- Efektivitasnya dapat di percaya
- Frekuensi koitus tidak perlu di atur
- Siklus haid tidak teratur
- Keluhan dismenorea yang primer menjadi berkurang atau hilang
sama sekali
 Kekurangan
- Pil harus di minum setiap hari
- Motivasi harus kuat
- Adanya efek samping walaupun efeknya sementara
- Kadang-kadang setelah berhenti minum pil dapat timbul amenorea
yang persisten
- Harganya relative mahal

Bila kita lupa minum pil kita bisa hamil

Pil yang terlambat diminum atau lupa akan menyebabkan perdarahan


sedikit, seperti datang bulan yang ringan.

1. Pil Progesteron
Karena jenis pil ini tidak mengandung estrogen maka pil ini lebih
aman bagi wanita yang tidak cocok pil kombinasi dan bagi wanita
timbul efek samping pada pemakaian pil kombinasi. Pil ini juga lebih
baik bagi ibu menyusui karena tidak mengandung zat yang
menyebabkan pengurangan produksi ASI. Penggunaan pil ini sangat
efektif bagi ibu-ibu menyusui.
Pada beberapa wanita pil ini menekan ovulasi secara sempurna. Pada
beberapa wanita yang lain folikel mengalaman pematangan secara
normal, tetapi terjadi fase luteal yang dipersingkat dan tidak terjadi
produksi progesterone. Kerja kontrasepsi pil progesterone saja terletak
pada kerjanya pada mucus serviks dengan membuat mukus ini lebih
kental dan sulit dilewati sperma, dan dengan mengurangi kerja
peristaltik tuba falopi sehingga sperma yang tetap hidup sangat sulit
atau tidak mungkin mencapai uterus.
Efek samping yang umum terjadi:
 Perdarahan tidak teratur atau bercak-bercak
 Datang bulan terlambat
 Sering pusing
2. Pil sekuensial
Pil ini hanya mengandung estrogen di minum selama setengah
pertama siklus mentruasi dan kemudian selama setengah siklus yang
kedua diberikan pil yang mengandung baik estrogen maupun
progesterone. Efek keseimbangan hormone ini ialah penekanan
ovulasi, dan karena kadar estrogen tinggi, maka juga akan menekan
laktasi apabila diberikan kepada pasien post natal. Sekuensial
memberikan banyak efek samping, yang meliputi bertambahnya berat
badan, perubahan payudara, mual, sakit kepala dan penurunan libido.

Secara umum ada beberapa komplikasi yang terjadi pada kontrasepsi


oral, yaitu mencakup sebagai berikut :

A – Abdominal pain, mengindikasikan masalah pada hepar atau


kandung empedu.

C – Chest pain atau sesak napas, mengindikasikan adanya sumbatan


pembuluh darah pada paru atau jantung.

H – Headaches, disebabkan oleh gangguan kardiovaskular atau


hipertensi.

E – Eye problem, mengindikasikan gangguan vascular atau hipertensi.


S – Severe leg pain, mengidikasikan proses trombo-emboli.

3. Implant
Implant terdiri dari 6 tabung kecil dan lunak yang ditempatkan dibawah
kulit lengan. Tabung ini mengandung hormon progestin dan bekerja seperti
mini-pi. Mereka bisa mencegah kehamilan selama 5 tahun. Merk dagang
yang tersedia adalah Norplant.

Cara pemakaian implant

Seorang petugas kesehatan yang terlatih membuat sayatan kecil di kulit


lengan untuk memasukan dan mengeluarkan implant. Ini biasanya dilakukan
di klinik atau di puskesmas.

4. KB Suntikan

Kontrasepsi Suntikan (Injektables)


Salah satu tujuan utama dari penelitian kontrasepsi adalah untuk
mengembangkan suatu metode kontrasepsi yang berdaya kerja panjang
(lama), yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan
bersanggama, tetapi tetap reversibel.
Dua kontrasepsi suntikan berdaya kerja lama yang sekarang banyak
dipakai adalah :
1. DMPA (Depot Medroxyprogesterone asetat) = Depo Provera
a. Dipakai di lebih dari 90 negara, telah digunakan selama kurang
lebih 20 tahun dan smapai saat ini akseptornya berjumlah kira-kira
5 juta wanita.
b. Diberikan sekali setiap 3 bulan dengan dosis 150 mg.
2. NET-EN (Norethindrone enanthate) = Noristerat
a. Dipakai lebih dari 40 negara, dengan jumlah akseptor kira-kira 1,5
juta wanita.
b. Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8 minggu atau sekali
setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama (= 3x suntikan pertama),
kemudin selanjutnya sekali setiap 12 minggu.
Baik DMPA maupun NET EN sangat aktif dengan angka kegagalan untuk
:
DMPA : < 1 per 100 wanita pertahun
NET EN : 2 per 100 wanita pertahun
Efek samping utama : gangguan pola haid. Sedangkan efek samping lain
kecil sekali, antara lain :
 Berat badan naik, antara 1-5 kg (DMPA).
 Sebagian besar wanita belum kembali fertilitasnya selama 4-5 bulan
setelah menghentikan suntikannya.
Penelitian-penelitian membuktikan bahwa sampai saat ini kontrasepsi
suntikan tidak menambah risiko terjadinya karsinoma seperti karsinoma
payudara atau serviks, progesteron, termasuk DMPA digunakan untuk
mengobati karsinoma endometrium.

Menurut WHO pemakaian sekali setiap 8 minggu sedikit lebih


efektif dibandingkan sekali setiap 8 minggu selama 6 bulan yang disusul
suntikan sekali setiap 12 minggu.

Kontra-Indikasi Suntikan

WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi suntikan pada:

- Kehamilan
- Ca Mammae
- Ca Traktus Genitalia
- Pendarahan Abnormal Uterus

Disamping itu WHO juga menganjurkan untuk:

- Mempertimbangkan kontra indikasi yang berlaku untuk POK


- Pada wanita dengan DM atau riwayat DM selama kehamilan, harus
dilakukan follow up dengan teliti, karena dari beberapa percobaan
laboratorium, ditemukan bahwa DMPA mempengaruhi metabolism
karbohidrat.
Efek Samping Suntikan

- Gangguan haid; ini yang paling sering terjadi dan paling sering
mengganggu.
a. Pola haid yang normal dapat berubah menjadi:
- Amenore
- Perdarahan ireguler
- Perdarahan bercak
- Perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang
b. Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian
Perdarahan inter-menstrual dan perdarahan bercak berkurang
dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian amenore bertambah
besar.
c. Insidens yang tinggi dari amenore diduga berhubungan dengan
atrofi endometrium. Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan
ireguler masih belum jelas, dan tampaknya tidak ada hubungan
dengan perubahan dalam kadar hormone atau histologi
endometrium.
d. DMPA lebih sering menyebabkan perdarahan, perdarahan- bercak
dan amenore dibandingkan dengan NET EN, dan amenore pada
DMPA tampaknya lebih sering terjadi pada akseptor dengan berat
badan tinggi
e. Bila terjadi amenore, berkurangnya darah haid sebenarnya
memberikan efek yang menguntungkan yakni berkurangnya
insidens anemia
f. Untung bahwa perdarahan yang hebat, yang dapat membahayakan
diri akseptor, jarang terjadi.
- Berat badan yang bertambah
a. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi
antara < 1kg- 5 kg pada tahun pertama
b. Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi
karena bertambahnya lemak tubuh dan bukan karena retensi cairan
tubuh
c. Hipotesa para ahli: DMPA merangsang pusat pengendalian nafsu
makan di hypothalamus, yang menyebabkan ekseptor makan lebih
banyak dari pada biasanya.
- Sakit Kepala
Inseden sakit kepala adalah sama pada DMPA maupun NET EN dan
terjadi pada kurang dari 1-17% akseptor
- System kardiovaskular
Jenis kontrasepsi berdasarkan waktu pemberian:
a. Kontrasepsi suntikan jangka panjang yang baru
b. Kontrasepsi suntikan sekali sebulan

Adapun kekurangan dari kontrasepsi sekali sebulan adalah:


a. Penyuntikan lebih sering
b. Biaya keseluruhan lebih tinggi
c. Kemungkinan efek samping karena estrogen

Efek Non-Kontraseptif

Kontrasepsi suntikan juga mempunyai efek non-kontraseptif yang


menguntungkan, yaitu:

a. DMPA telah diakui sebagai terapi untuk karsinoma endometrium


(primer maupun mestatik)
b. Pada wanita yang sedang menyusui, DMPA dapat menambah jumlah
ASI
c. Kadar Hb sering bertambah, sehingga dapat menolong mencegah
anemia, baik pada DMPA maupu NET EN
d. Pada penderita penyakit sickle cell (suatu penyakit genetic di afrika),
DMPA mengurangi rasa sakit dan terdapat lebih sedikit sel darah
merah abnormal.
e. DMPA juga memberi proteksi terhadap beberapa macam infeksi
traktus genitalia/PID
f. DMPA juga mencegah vulvo-vaginal candidiasis
g. DMPA mengurangi resiko karsinoma ovarium dan karsinoma
endometrium
h. DMPA diperbolehkan di Amerika Serikat untuk dipakai pada
karsinoma ginjal (sebagai pengobatan paliatif)
i. DMPA kadang-kadang digunakan untuk mengobati pubertas praecox
j. DMPA dalam dosis sangat tinggi digunakan untuk mengurangi kadar
testosterone pada pria dengan kelakuan seksual yang abnormal.
5. Alat dalam rahim IUD (IUCD, COPPER-T, SPIRAL)
IUD adalah sebuah alat yang kecil yang dimasukan ke dalam rahim oleh
dokter atau petugas kesehatan yang terlatih atau bidan. Setelah di rahim,
IUD akan mencegah sel sperma pria untuk bertemu dengan sel terlur
wanita. IUD bisa tinggal di dalam rahim sampai 10 tahun (tergantung pada
jenis IUD) sebelum di lepas dan diganti. Sebuah IUD dapat digunakan
tanpa sepengatuhan pria (meskipun kadang-kadang pria dapat merasakan
benangnya).

Kontraindikasi:

- Hamil atau mungkin hamil.


- Dalam bahaya penularan PMS.
- Pernah menderita infeksi tuba atau rahim, atau infeksi setelah
melahirkan atau setelah keguguran.
- Pernah hamil diluar kandungan.
- Pernah mengalami perdarahan hebat dan rasa sakit selama datang
bulan.
- Sangat anemik.
- Belum pernah hamil.

Efek samping:

Mengalami perdarahan ringan selama minggu pertama setelah memakai


IUD. Beberapa wanita bisa mengalami datang bulan yang lebih lama lebih
banyak dan lebih sakit tetapi ini akan menghilang setelah tiga bulan
pertama pemakaian IUD.
Penghentian pemakaian IUD:

Bila kita ingin menghentikan pemakaian IUD, kita harus pergi ke petugas
kesehatan yang akan mengeluarkan IUD, jangan mencoba
mengeluarkannya sendiri. Kita bisa segera menjadi hamil setelah IUD
dikeluarkan.

6. Sterilisasi
Terdapat beberapa cara operasi yang bisa membuat pria atau wanita
hampir tidak mungkin bisa mempunyai anak lagi. Karena hasil operasi ini
bersifat permanen, maka tindakan ini hanya tepat bagi ibu atau bapa yang
betul-betul telah yakin tidak ingin mempunyai anak lagi.
Untuk mendapatkan pelayanan tindakan operasi ini, ibu atau bapa harus
pergi ke RS yang mampu melayani operasi tersebut. Operasi ini cukup
cepat dan aman yang jarang menimbulkan efek samping.
a. Vasektomi (operasi pria)
Adalah suatu tindakan bedah yang sangat sederhana dimana dilakukan
pemotongan saluran yang membawa sperma dari buah pelir ke penis.
Buah pelirnya sendiri masih tetap utuh, tidak dipotong sama sekali.
Operasi ini dilakukan di Puskesmas, dimana petugas kesehatan telah
dilatih untuk melakukannya. Tindakan operasi ini hanya berlangsung
beberapa menit.
Operasi ini tidak mengubah kemampuan untuk melakukan hubungan
seksual ataupun untuk merasakan kenikmatan hubungan seksual. Pria
masih mampu untuk ejakulasi cairan sperma atau semen tetapi cairan
tersebut tidak mengandung benih sperma. Setelah operasi, pria tersebut
harus terlebih dahulu ejakulasi sampai 20 kali sebelum benih sperma
betul-betul telah bersih. Selama menunggu pakailah cara-cara kb yang
telah biasa dipakai.
b. Tubektomi (operasi wanita)
Pemutusan saluran telur wanita sedikit lebih rumit dari pada vasektomi,
tetapi tetap merupakan tindakan bedah yang aman hanya berlangsung
sekitar 30 menit.
Petugas kesehatan membuat sayatan kecil di kulit perut ibu, kemudian
memotong atau mengikat saluran yang membawa sel telur dari indung
telur kerahim. Tindakan ini tidak akan mengubah kemampuan wanita
untuk melakukan hubungan seksual ataupun menikmati hubungan
seksual. Penting: sterilisasi tidak melindungi terhadap PMS, termasuk
AIDS. Kita harus tetap memikirkan cara untuk perlindungan untuk
penyakit-penyakit tersebut.
7. MAL (Metode Aminorea Laktasi)
Metode Aminorea Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi sementara
yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif artinya, diberikan ASI
saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya.
Cara kerja
Cara kerja dari metode MAL adalah menunda atau menekan terjadinya
ovulasi. Pada saat laktasi atau menyusui hormon yan berperan adalah
oksitosin dan prolaktin.semakin sering menyusui maka kadar prolaktin
meningkat dan hormon gonadotropin melepaskan hormon penghambat
(inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar estrogen sehingga
tidak terjadi ovulasi.
Manfaat
Metode MAL memberikan manfaat kontrasepsi dan non kontrasepsi.
Manfaat non kontrasepsi:
Untuk bayi:
- Mendapatkan kekebalan pasif.
- Peningkatan gizi.
- Mengurangi resiko penyakit menular.
- Terhidar dari keterpaparan terhadap kontaminasi air, susu formula,
atau alat minum yang dipakai.
Untuk ibu:
- Mengurangi perdarahan post partum.
- Membantu proses involusi uteri.
- Mengurangi resiko anemia.
- Meningkatkan hubungan psikologi antara ibu dan bayi.
Kelemahan:
- Memerlukan persiapan dimulai sejak kehamilan.
- Metode ini hanya efektif digunakan selama 6 bulan setelah melahirkan,
belum mendapat haid dan menyusui secara eksklusif.
- Tidak melindungi dari penyakit menular.
- Bukan merupakan pilihan bagi wanita yang tidak menyusui.
- Kesulitan dalam mempertahankan pola menyusui secara eksklusif.
Menyusui bisa efektif mencegah kehamilan bila terdapat keadaan seperti
berikut ini:
1. Bayi berumur kurang dari 6 bulan.
2. Datang bulan belum dimulai sejak melahirkan.
3. Ibu hanya memberikan ASI saja bagi bayi dan memberikannya setiap
bayi merasa lapar dengan jarak antara waktu makan kurang dari 6 jam
baik siang maupun malam. Bayi sering minum ASI di malam hari.

DAFTAR PUSTAKA

Burns, August, dkk.2000. Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan.


Yogyakarta: Andi

Hamilton, Persis Mary.1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: ECG

Pillitteri, Adele.2002. Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai