Anda di halaman 1dari 8

Evidence Based Case Report:

Efektifitas Penggunaan Probiotik pada Diare Rotavirus

Adhini Dwirespati NPM 1806262221

Tutor:
dr. Klara Yuliarti, Sp.A (K)

Modul Nutrisi
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Semester Gasal 2018/2019

1
SKENARIO KLINIS
Seorang anak usia 4 tahun datang ke klinik ditemani ibunya dengan keluhan nyeri
perut sejak 3 hari yang lalu. BAB cair 2-3 kali sehari, tidak ada lendir dan darah, anak tampak
kurus dan lemas. Ada demam dan muntah. Ibu pasien pernah melihat iklan di televisi bahwa
minuman yang mengandung probiotik memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan saluran
cerna, maka ia berencana untuk memberikan minuman probiotik untuk anaknya. Ibu pasien
bertanya kepada dokter tentang kebenaran iklan tersebut.

PENDAHULUAN
Diare merupakan penyebab terpenting yang mengakibatkan kematian pada anak usia dibawah
5 tahun di negara-negara berkembang. Menyebabkan sekitar 15% dari 8.79 juta kematian
anak usia dibawah 5 tahun di seluruh dunia dan menempati urutan kedua setelah pneumonia
sebagai penyebab terbesar kematian anak. Walaupun kematian akibat diare sudah menurun
beberapa tahun terakhir, namun angka tersebut masih tetap tinggi.
Penyakit infeksi (paling sering diare) merupakan penyakit dasar yang paling banyak
menyebabkan kurang gizi (defisiensi makronutrien dan mikronutrien) melalui mekanisme
yang berbeda-beda. Nutrien-nutrien tersebut penting untuk tumbuh kembang anak yang
adekuat dan kekurangan nutrisi yang terus menerus akan menghasilkan tumbuh kembang
yang buruk. Pertumbuhan anak telah dinyatakan sebagai indikator penting untuk mengukur
status nutrisi dan kesehatan pada suatu populasi.

Probiotik telah ditampilkan dapat menurunkan risiko infeksi seperti diare. Probiotik
mampu meningkatkan pertumbuhan anak melalui pencegahan ineksi dan defisiensi
mikronutrien sebagaimana probiotik telah menunjukkan manfaatnya untuk meningkatkan
abrobsi nutrien-nutrien penting seperti kalsium, zinc dan vitamin B12. Uji acak terkendali di
beberapa negara berkembang telah melaporkan manfaat dari probiotik Lactobacillus GG
(LGG) dan Saccharomyces Boulardii.

PERTANYAAN KLINIS
Berdasarkan skenario klinis di atas, dapat dirumuskan pertanyaan klinis sebagai berikut:
“Pada pasien anak yang mengalami diare, apakah probiotik dapat mengurangi gejala diare?”

P: Pasien anak yang diare

2
I/E: Probiotik

C: N/A

O: Diare berkurang

HASIL
Karakteristik Penelitian

Penelitian pertama melakukan uji acak terkendali terhadap 141 anak dengan irritable
bowel syndrome (IBS) atau nyeri perut fungsional di 9 pelayanan kesehatan primer dan 1
pusat rujukan. Anak-anak diacak, double-blind, uji terkendali plasebo dan mendapatkan LGG
atau plasebo selama 8 minggu dan dievaluasi selama 8 minggu. Keluaran utamanya yaitu
nyeri pada akhir pemberian intervensi. Saat awal dan akhir percobaan, anak-anak melakukan
double-sugar intestinal permeability test.

Penelitian kedua merupakan telaah jurnal yang mengumpulkan beberapa jurnal dari
The PubMed, Cochrane Controlled Trial Register (CCTR) dan Ovid (Wolters Kluwer Health)
dalam kurun waktu antara tahun 1980 sampai 15 Juni 2013. Uji acak terkendali termasuk
pemberian probiotik sebagai panatalaksanaan diare rotavirus juga diikut-sertakan dalam
telaah jurnal tersebut.

Telaah Kritis

Secara keseluruhan, kedua penelitian dan telaah jurnal yang diikutsertakan dalam
proses sintesis memenuhi unsur-unsur validitas studi yang baik; kelima penelitian tersebut
memiliki populasi yang terdefinisi dengan baik sejak awal penelitian, mengikuti sampel
cukup lama untuk mengamati luaran dan menilai luaran secara objektif.

3
Table 1. Critical Appraisal of journal review

What question Ya. Dalam judul telaah jurnal tersebut menyebutkan efek pemberian
(PICO) did the probiotik terhadap diare akut rotavirus pada anak
systematic review
address?
Is it unlikely that The PubMed, Cochrane Controlled Trial Register (CCTR) and Ovid
important, (Wolters Kluwer Health) were searched between 1980 to June 15, 2013.
relevant studies
were missed?
Were the criteria Ya.
used to select In addition, the present review did not deal with the studies carried out
articles for through methodology of prevention or incidence of rotavirus diarrhea, non-
inclusion rotavirus diarrhea, and antibiotic-associated diarrhea, animal model
appropriate? studies. Consequently, 14 articles were selected regarding these exclusion
criteria.
Were the Ya.
included studies For their reviews, the outcomes were abstracted data from each study using
sufficiently valid outcomes that included duration of diarrhea. The length of time diarrhea
for the type of lasts often depends on what caused it. We surveyed the duration agent in
question asked? these trials, since the results of frequency are insufficient.
Were the results Among trials with the data on the effects of LGG, two results had positive
similar from point estimates and six results attained statistical significance with an
study to study? overall reduction of 0.47 (95% CI -0.80 to -0.14; P=0.020) and a
heterogeneity (I2) of 57.8%

4
cWhat were the
results?

Table 2. Critical appraisal of RCT

Was the assignment of Ya.


patients to treatments A randomized, double-blind, placebocontrolled, parallel-group trial
randomised? was conducted in southern Italy between 2004 and 2008
Were the groups similar Ya.
at the start of the trial? Children (5–14 years of age) of either gender with a diagnosis of
IBS or FAP, according to the Rome II diagnostic criteria,18 valid
at the time of the design of the study, were considered eligible
Aside from the allocated Ya.
treatment, were groups The 8-week treatment period (weeks 5–12) was preceded by a 4-
treated equally? week run-in phase (weeks 1–4) and followed by an 8-week follow-
up phase (weeks 13–20)
Were all patients who Ya.
entered the trial A total of 141 children with irritable bowel syndrome (IBS) or
accounted for? And were functional pain were enrolled in 9 primary care sites and a referral
they analysed in the center. Children entered a randomized, double-blind, placebo-

5
groups to which they controlled trial and received LGG or placebo for 8 weeks and
were randomised? entered follow-up for 8 weeks.
Were measures objective Ya.
or were the patients and The boxes that contained placebo and LGG had the same shape, the
clinicians kept “blind” placebo’s taste, dimension, indication, and appearance were the
to which treatment was same as those of the viable LGG, and the placebo was provided by
being received? the probiotic producer (Dicofarm SpA, Rome, Italy), which ensured
that the study was blinded for investigators and patients.
What were the results?

Diskusi

Ada sebanyak 14 percobaan yang sesuai dengan kriteria inklusi dan disurvey agen durasinya
pada percobaan-percobaan ini. Percobaan-percobaan besar memiliki protective point
estimates dan kebanyakan mencapai signifikansi statistic. Tiga percobaan tidak signifikan
secara statistic dan menggunakan non-protective point estimates. Perbedaan signifikan
terhadap efektivitas terlihat pada spesies probiotik yang berbeda. Hal tersebut dapat dilihat
dari percobaan Rosenfeldt et al yang menampilkan bahwa lactobacillus rhamnosus dan
lactobacillus ruteri dapat memperbaiki diare akut pada anak yang dirawat di rumah sakit dan
mengurangi durasi hilangnya rotavirus.

6
Sejalan dengan temuan sebelumnya, Szajewska et al. menyadari bahwa penggunaan
probiotik dapat mengurangi periode diare, khususnya diare rotavirus antara 20-24 jam. Dalam
satu penelitian melaporkan bahwa Bifidobacterium lactis memiliki peran melengkapi
penatalaksanaan gastroenteritis rotavirus dan probiotik lainnya juga memiliki efek positif
pada diare rotavirus dibandingkan dengan placebo.

Lebih jauh lagi, efikasi lactobacillus reuteri pada anak yang dirawat di rumah sakit dengan
diare rotavirus dipaparkan pada satu penelitian. Bakteri-bakteri ini memperpendek durasi
diare dengan efek tergantung dosis. Lactobacillus GG (3x109 CFU/gr 2 kali sehari, maksimal
6 kali sehari) mengurangi sebagian pertama periode diare pada anak dan secara signifikan
mengurangi replikasi rotavirus.

Pengobatan dengan Lactobacillus GG dibuktikan secara signifikan dengan tingginya


proporsi keberhasilan terapi dan mengurangi persepsi anak akan nyeri perut kepada orang
tua. Untuk anak-anak dengan Irritable Bowel Syndrome (IBS), terdapat perbaikan
permeabilitas intestinal setelah pemberian probiotik.

Kesimpulan

Lactobacillus GG secara signifikan mengurangi frekuensi dan keparahan nyeri perut pada
anak-anak dengan IBS serta pemberian probiotik terbukti secara signifikan dapat memberikan
efek untuk menurunkan durasi diare akut rotavirus.

7
Referensi

1. Mandal A, Sahi P. Probiotics for Diarrhea in Children. J Med Res Innov.


2017;1(2):AV5-AV12. DOI: 10.15419/jmri.66
2. Koletzko, Sibylle and Stephanie Osterrieder. “Acute infectious diarrhea in
children” Deutsches Arzteblatt international vol. 106,33 (2009): 539-47; quiz 548.
3. Sharma, Deepak. “Traditional Yoghurt and Probiotic in Treatment of Acute
Childhood Diarrhoea: A Blinded Randomized Controlled Non - Inferiority
Trial.” Journal of Pediatrics & Neonatal Care, vol. 2, no. 1, 2015,
doi:10.15406/jpnc.2015.02.00058.
4. Onubi, Ojochenemi J, et al. “Effects of Probiotics on Child Growth: a Systematic
Review.” Journal of Health, Population and Nutrition, vol. 34, no. 1, 2015,
doi:10.1186/s41043-015-0010-4.
5. Hojsak I.   Probiotics in Children: What Is the Evidence?.   Pediatr Gastroenterol
Hepatol Nutr. 2017 Sep;20(3):139-146.   https://doi.org/10.5223/pghn.2017.20.3.139

Anda mungkin juga menyukai