Anda di halaman 1dari 41

Tatalaksana Diare Balita di Indonesia dan

Pengaruh Diare terhadap Kualitas Hidup


Anak
dr. Hj. Diani Dinarshanty, Sp.A., M.Biomed
Orientasi Program dan
Tatalaksana Penyakit Infkesi
Saluran Pencernaan
Outline

- Pendahuluan
- Epidemiologi
- Besaran Masalah Diare
- Penyebab Diare
- Tatalaksana Diare
Pendahuluan

• Diare akut adalah feses lembek – cair tidak seperti biasanya, berlangsung kurang dari 7
hari.
• WHO : feces dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan
frekuensinya lebih sering dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam satu hari.
Pendahuluan
Dalam Praktek Sehari-hari - Setiap mencret cair
 3x/hari,
Dengan/ tanpa muntah,
Dgn/tanpa lendir/darah
Epidemiologi

• WHO: 3-20 % diare akut bisa menjadi diare persisten


• Secara global, 1.7 juta kasus penyakit diare pada anak di tiap tahunnya
• Diare sebagai penyebab kematian utama dan diestimasi 525 000 anak kurang dari 5 tahun
meninggal karena diare
• 4 patogen utama: rotavirus; Cryptosporidium; Shigella; and Escherichia coli producing
heat-stable toxins.

World Health Organization. Diarrhoeal disease. Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ diarrhoeal-disease Accessed on: July 14, 2020.
Kotloff KL, Nataro JP, Blackwelder WC, et al. Burden and aetiology of diarrhoeal disease in infants and young children in developing countries (the Global Enteric Multicenter Study, GEMS): A prospective,
case- control study. Lancet. 2013;382(9888):209–222.
Penyebab Diare
• Penyebab infeksi utama diare umumnya virus, bakteri dan parasit.
• Keracunan makanan atau terkait dengan pemberian antibiotik yang tidak
tepat.
• Rotavirus penyebab utama diare cair akut anak usia 6-18 bulan (20 –
80%).
• Salmonella non thypoidal (bayi sejak lahir - usia 3 bulan), Shigella (anak
1 – 7 tahun).

World Health Organization. Diarrhoeal disease. Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ diarrhoeal-disease Accessed on: July 14, 2020.
Kotloff KL, Nataro JP, Blackwelder WC, et al. Burden and aetiology of diarrhoeal disease in infants and young children in developing countries (the Global Enteric Multicenter Study, GEMS): A prospective,
case- control study. Lancet. 2013;382(9888):209–222.
Penyebab Diare
Pathogens Small Intestine Large Intestine
Bacteria C. perfringes Campylobacter
S. aureus C. difficile
• Fecal – oral. Aeromonas hydrophila E. coli (EHEC)
• Bacillus cereus
Makanan atau minuman yang Salmonella
tercemar atau spp.
kontak langsung dengan
(Salmonella) Shigella spp.
tangan penderita.
(E. coli)
• Kontak tidak langsung
Virus Rotavirus melalui lalat (melalui 5F yaitu faeces, flies, food,
fluid, finger). Caliciviruses
Protozoa Giardia lamblia Entamoeba histolytica
Cryptosporidium
Cyclospora
Isospora
Besaran Masalah Diare
Diare akut  menimbulkan kerusakan mukosa usus  gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit, gangguan absorpsi nutrisi  gangguan gizi.

Nutritional Mangement Diarrhea in Children. Post Graduate Program in Pediatric Nutrition, 2022
Diagnosis Diare
Gejala (symptoms) dan tanda (sign)
• Penyakit penyerta lain? demam, batuk atau masalah penting lain (kejang
atau baru mengalami campak) ?
• Bagaiman
Berapa lama cara/pola
diare? pemberian makan?
• Jenis cairan
Berapa kali buang air besar
dan berapa dalam
banyak satuyang
cairan hari?
dikomsumsi selama sakit
(termasuk ASI)?
Bagaimana warna dan konsistensi tinja?
• Apakahtinjanya
Apakah ada penderita
ada diare
darahlainnya?
dan atau lendir?
• Sumber ada
Apakah air minum yang Jika
muntah? digunakan?
ada, berapa kali anak muntah dalam
• Riwayat
satu hari?pengobatan yang telah diberikan selama sakit?
• Riwayat imunisasi sebelumnya?
• Ada tidaknya dehidrasi
• Status gizi anak, apakah menurun selama sakit.
Diagnosis Diare
Gejala (symptoms) dan tanda (sign)
• Keadaan umum, kesadaran, tanda vital dan berat badan.
• Tanda dehidrasi dan diklasifikasikan status dehidrasinya.
• Tanda penyakit penyerta
• Status gizi/Pertumbuhan dan perkembangan
Diagnosis Diare
Gejala (symptoms) dan tanda (sign)

Penyakit Penyerta:

• Malnutrisi
• Anemia defisiensi besi
• Penyakit penyerta
lainnya (demam, kejang,
sesak, icterus)
Diagnosis Diare
Klasifikasi Status Hidrasi

Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan >10% berat badan atau > 100 ml/ kg BB )
Terdapat dua atau lebih dari tanda di bawah ini:
1. Letargis/tidak sadar
2. Mata cekung
3. Tidak bisa minum atau malas minum
4. Cubitan kulit perut kembali sangat lambat ( ≥ 2 detik)
Diagnosis Diare
Klasifikasi Status Hidrasi

Dehidrasi Ringan - Sedang


Kehilangan cairan 5 – 10% berat badan atau 50 – 100 ml/ kg BB.
Terdapat dua atau lebih tanda di bawah ini:
1. Rewel, gelisah
2. Mata cekung
3. Minum dengan lahap, haus
4. Cubitan kulit kembali lambat
Diagnosis Diare
Klasifikasi Status Hidrasi

Tanpa Dehidrasi
kehilangan cairan <5% berat badan atau
< 50 ml/kg BB
Tidak terdapat cukup
tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan atau berat
DIARE
PENILAIAN & KLASIFIKASI

Bayi diare  jika bentuk feses berubah atau lebih banyak air dari ampas.
Pada bayi ASI ekslusif, BAB lebih sering dan lebih lembek. Ini bukan diare

Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI 3


DIARE
PENILAIAN & KLASIFIKASI

Lihat dan Raba

Klasifikasi untuk DEHIDRASI harus ditentukan pada semua anak diare.

Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI 2 20


Tatalaksana Diare
Pedoman Pelayanan Medis Edisi, IDAI
• Suportif umum: rehidrasi oral  intravena
• Rehabilitasi nutrisi
• Pemberian mikronutrien: Vitamin A, asam folat, besi, vitamin B12, zinc bekerja pada
mukosa intestinal dan respons imun  direkomendasikan pada diare persisten
• WHO (2006) : zinc (untuk anak ≤6 bulan 10 mg dan untuk anak >6 bulan 20 mg) selama
10 – 14 hari

Diare Persisten. Pedoman Pelayanan Medis IDAI 2011


Tatalaksana Diare
Pedoman Pelayanan Medis Edisi, IDAI..(2)
• Terapi farmakologis: rutin tidak direkomendasikan.
• Antibiotik
diberikan hanya jika terdapat tanda-tanda infeksi baik infeksi intestinal maupun
ekstra-intestinal.
• Jika dalam tinja didapatkan darah, segera diberikan antibiotik yang
sensitif untuk shigellosis.
• Pilihan antibiotik metronidazol oral (50 mg/kgBB dalam 3
dosis terbagi) diberikan pada kondisi adanya trofozoit Entamoeba histolytica dalam
feses, atau jika tidak didapatkan perbaikan klinis pada pemberian dua antibiotik
berbeda yang biasanya efektif untuk shigella.
• Jika dicurigai penyebab adalah infeksi
lainnya, antibiotik disesuaikan dengan hasil biakan tinja dan sensitivitas.
Diare Persisten. Pedoman Pelayanan Medis IDAI 2011
Tatalaksana Diare
Pedoman Pelayanan Medis Edisi, IDAI..(3)

• Probiotik : diare akut dan diare berkepanjangan (berdasarkan hasil penelitian metanalisis
yang luas dan reliable).
• Gaon dkk (2003): mengungkapkan bahwa pemberian susu yang mengandung
Lactobacillus casei, Lactobacillus acidophillus dan Saccharomyces boulardi pada
penderita diare persisten
selama 5 hari menurunkan jumlah tinja, durasi diare, dan durasi muntah yang
menyertai. Dosis probiotik yang direkomendasikan adalah 10 8 – 1010
CFU, baik probiotik hidup ataupun yang telah mati.

Diare Persisten. Pedoman Pelayanan Medis IDAI 2011


Tatalaksana Diare
Nutritional Mangement Diarrhea in Children, PGPN 2022
• Rehidrasi
• Oralit atau oral rehydration solution (ORS) dengan osmolaritas 311 mOsmL pada
diare kolera.
• Reduced or low-osmolarity ORS direkomendasikan oleh WHO dan UNICEF
• Suplementasi Zink
• Menurunkan durasi 25% dan menurunkan volume feces 30%, menurunkan angka
kejadian diare 2-3 bulan kedepan.
• Konseling untuk melanjutkan makan (termasuk ASI)

Nutritional Mangement Diarrhea in Children. Post Graduate Program in Pediatric Nutrition, 2022
Tatalaksana Diare
Table 1 Clinical assessment of dehydration and treatment13

Treatment Plan A Treatment Plan B Treatment Plan C


Assessment (involves home (involves (involves intravenous
therapy to prevent administration of solutions to
dehydration and ORS) provide urgent
malnutrition) rehydration)
Condition Well, alert Restless, irritable Lethargic or unconscious
Look

Eyes Normal Sunken Sunken

Thirst Not thirsty Thirsty, drinks eagerly Drinks poorly

Feel Skin pinch Goes back quickly Goes back slowly Goes back very slowly

Decide No signs of dehydration Some dehydration if Severe dehydration if


2 signs are noted 2 signs are noted

Nutritional Mangement Diarrhea in Children. Post Graduate Program in Pediatric Nutrition, 2022
DIARE
TINDAKAN. PENGOBATAN 25

20

24

24

25

20
Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI 2
Memberi Pengobatan Oral Antibiotik
20

Untuk DISENTRI

Untuk KOLERA

Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI 2


Memberi Cairan Tambahan dan Tablet Zinc

24 25

Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI 2


24

Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI 2


25

Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI 2


DIARE
TINDAKAN / PENGOBATAN
49

24

24

Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI 3


Memberi Cairan Intra Vena Untuk Dehidrasi Berat
49

Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI 3


24
Melakukan Rehidrasi Oral

Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI 3


24
Melakukan Rehidrasi Oral

Pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit dan Gizi Buruk – MPI 3


Pencegahan Diare

• ASI
• Kebersihan perorangan.
• Kebersihan lingkungan, sarana sanitasi ( BAB di jamban) dan sarana pembuangan
limbah yang baik.
• Immunisasi campak dan rotavirus.
• Memberikan makanan penyapihan yang benar.
• Penyediaan air minum yang bersih.
• Selalu memasak makanan.
• Ikuti petunjuk MTBS
• Mengenal tanda bahaya
• Diajarkan cara menyiapkan dan memberikan oralit, seng dan ASI/ makanan yang benar.

Manajemen Terpadu Bayi Sakit, 2022


Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2023
Umur
Vaksin Bulan Tahun
Lahir 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Hepatitis B 0 1 2 3 4
Polio 0 1 2 3 4
BCG 1
DTP 1 2 3 4 5 Td / Tdap
Hib 1 2 3 4
PCV 1 2 3 4
1 2
Rotavirus 3
RV1 RV1
RV5
/ RV5 / RV5
Influenza Diulang setiap tahun 1 dosis
MR / MMR MR MR / MR / MMR
MMR
JE 1 2
Varisela 2 dosis
Hepatitis A 2 dosis
Tifoid 1 Diulang setiap 3 tahun 1 dosis
HPV 2 dosis 3 dosis
Cara membaca kolom umur: misal2 berarti mulai umur 2 bulan (60 hari) sampai dengan 2 bulan 29 hari TAK-003: mulai usia 6 tahun, 2 dosis, interval 3 bln
Dengue
imunisasi ini dapat diakses pada website IDAI (http:// idai.or.id/public-articles/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai.html) CYD: umur 9 – 16 thn 3 dosis, interval 6
(89 hari)
Jadwal
bln
Primer Catch-up Booster Di daerah endemis Untuk anak dengan risiko tinggi

• Vaksin hepatitis B (HB). Vaksin hepatitis B (HB) monovalen disuntikkan intramuskular kepada bayi segera setelah lahir sebelum berumur 24 jam, didahului penyuntikan vitamin K1 minimal
30 menit sebelumnya. Bayi dengan berat lahir kurang dari 2000 g, imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda sampai saat usia 1 bulan atau saat pulang dari rumah sakit kecuali
bayi dari ibu HBsAg positif dan bayi bugar berikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer, berikan tambahan 3 dosis vaksin (total 4 dosis). Untuk
bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif: Berikan vaksin hepatitis B dan Hepatitis B imunoglobulin (HBIg) pada paha yang berbeda, segera mungkin dalam waktu 24 jam setelah lahir,
tanpa melihat berat bayi. Pemberian HBIg setelah 48 jam efikasinya menurun. Bila terlambat diberikan HBIg masih dapat diberikan sampai 7 hari. Bayi perlu diperiksa anti-HBs pada usia
9-12 bulan. Jika dosis terakhir terlambat tes dilakukan 1-2 bulan setelah dosis terakhir.
Referensi

- Pedoman Pelayanan Medis Edisi 2 IDAI, 2011


- Diarrhea: Diagnostic and Therapeutic advances, 2011
- Nutritional Mangement Diarrhea in Children. Post Graduate Program
in Pediatric Nutrition, 2022
- MTBS 2022, Kemenkes
- Diarrhea in Pocket Book WHO
Thank you!
Contoh kasus
> Seorang bayi perempuan
berusia 8 bulan dibawa PEMERIKSAAN FISIK
orangtuanya ke igd sebuah > Sensorium : compos
RS dengan keluhan
mencret dialami selama 3 mentis kesan anak
hari ini,frekuensi >5x/hari, rewel, bb: 8 kg, T: 38
mencret tanpa disertai C
darah maupun lendir,
muntah 1 hari ini > Kapala: uub terbuka
frekuensi 3x 1 hari ini, cekung
demam 2 hari ini, hari ini
anak terlihat sangat
> Abdomen: soepel,
kehausan dan selalu minta turgor kulit: kembali
minum lambat, peristaltik
meningkat
Langkah pertama : tentukan
derajad dehidrasi menggunakan
kriteria who 2005
Pada pasien ini anak rewel, anak
selalu haus
Kapala: uub terbuka cekung
Abdomen: soepel, turgor kulit: kembali
lambat, peristaltik meningkat
Pasien mengalami 
gastroenteritis acute
dengan derajad dehidrasi
ringan sedang

43
terapi cairan
> Terapi cairan: 75 ml/kgbb/selama 3 atau 4 jam
> Jumlah volume: 75 ml X 8 kg = 600 cc dalam 4 jam
> Intravena atau oral?tergantung kondisi lainnya
> Jika harus dengan intravena maka berikan ringer
lactat atau ringer asetat 600 ml/ 4jam = 150 ml/jam
 150 gtt/I mikro selama 4 jam
> Setelah terrehidrasi--> maintenance dengan rumus
holliday segar volume: 8x100 ml = 800 ml selama
24 jam

44
Big concept
kasus gastroenteritis untuk pertama kali
yang harus dikerjakan adalah tentukan
derajad dehidrasi dan segera rehidrasi kan

45
Terapi medika
mentosa
> Zinc 1x20 mg
> Paracetamol
3x100 mg -->jika
demam
> Prebiotik?
> Probiotik?
> ANTIBIOTIK??

46
Terapi
nonmedikamen
tosa
> Susu formula stop
> Asi lanjutkan
> Berikan pisang
barangan

47

Anda mungkin juga menyukai