ANAK
Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal 100 – 200 cc/jam) dengan tinja
berbentuk cair atau setengah padat, dapat disertai frekuensi
yang meningkat. (Erida,
Menurut pedoman MTBS (2000) diare dikelompokkan menjadi :
Diare akut : Terbagi atas diare dengan dehidrasi berat, diare
dengan dehidrasi sedang dan diare dengan dehidrasi ringan.
Diare persiten : Yaitu jika diare berlangsung 14 hari/lebih.
Terbagi atas diare persiten dengan dehidrasi dan diare persiten
tanpa dehidrasi.
Disentri : Jika diare berlangsung disertai dengan darah.
Anatomi Fisiologi
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan organ
aksesori, secara otomatis saluran pencernaan terdiri atas dua
bagian yaitu saluran pencernaan atas yang dimulai dari mulut
sampai usus halus bagian distal, dan organ aksesori yang terdiri
atas hati, kandung empedu, dan pancreas
a. Anatomi
Menurut sodikin (2011) anatomi saluran pencernaan adalah
sebagai berikut:
1. Mulut
2. Lidah
3. Gigi
4. Kerongkongan (esophagus)
5. Lambung
6. Kecil Usus
7. Usus Besar
8. Hepar
9. Pankreas
10. Peritonium
b. Fisiologi
Saluran pencernaan terdiri atas rangkaian proses
memakan (ingesti) dan sekresi getah pencernaan. Getah
pencernaan membantu pencernaan atau digesti makanan,
hasil pencernaan akan diserap ke dalam tubuh berupa zat
gizi. Proses sekresi, digesti, dan absorbs terjadi secara
berkesinambungan pada saluran pencernaan, mulai dari atas
yaitu mulut sampai ke rectum. Mastikasi merupakan proses
pemecahan partikel makanan yang besar oleh gigi dan
mencampur makanan, kemudian delembabkan oleh glandula
salivary untuk membentuk bolus (massa berlapis saliva).
Menelan (deglutisi) merupakan suatu respon reflex yang
disebabkan oleh impuls aferen di dalam nervus trigenimus,
glosofaringeus dan vagus. Defekasi sebagian bersifat reflex
dan sebagian lain merupakan aktivitas volunteer.
Etiologi
A. Identitas klien
Pada identitas diperoleh data tentang identitas pasien meliputi
nama pasien, tempat tanggal lahir, alamat, umur pasien, jenis
kelamin, agama, dan penanggung jawab pasien.
B. Identitas keluarga
Identitas keluarga mengenai nama,umur,tempat
tinggal,pekerjaan.
A. Pemberian asi
mengganti ASI dengan susu formula hanya boleh dilakukan jika
bayi memang mengalami intoleransi laktosa. Jika tidak,
pemberian ASI tak boleh dihentikan. Tidak perlu sampai
berhenti memberi ASI jika bayi sedang diare. Ibu bisa
mengurangi jumlah pemberian ASI. Jadi, jika awalnya
memberikan sebanyak dua jam sekali, Anda bisa
menyesuaikannya menjadi empat jam sekali.
B. Pemberian susu formula
Sebaik nya jangan mengganti ASI dengan susu formula hanya
boleh dilakukan jika bayi memang mengalami intoleransi
laktosa.
C. Pola perubahan nutrisi tiap
1. Nutrisi anak usia 0-1 tahun
Usia 0-6 bulan
Kebutuhan zat gizi makro harian anak:
Energi: 550 kkal
Protein: 12 gram (gr)
Lemak 34 gr
Karbohidrat 58 gr
Kebutuhan zat gizi mikro harian anak:
Vitamin
Vitamin A: 375 mikrogram (mcg)
Vitamin D: 5 mcg
Vitamin E: 4 miligram (mg)
Vitamin K: 5 mcg
Mineral
Kalsium: 200 mg
Fosfor: 100 mg
Magnesium: 30 mg
Natrium: 120 mg
Kalium: 500 mg
6. Riwayat pesichososial
A. Tempat tinggal
Faktor lingkungan yang memiliki peran yang signifikan terhadap diare,Lantai
yang tidak tahan air menyebabkan ruangan menjadi lebih mudah kotor dan
menjadi tempat berkumpulnya mikroorganisme serta dapat menyerap air yang
kemungkinan telah tercemar mikroorganisme.
B. Lingkungan rumah
anak balita yang bermain di rumah dan bersentuhan dengan lantai yang kotor
akan menyebabkan balita mudah terkena penyakit akibat kuman yang menempel
di tubuhnya, termasuk kuman penyebab diare.
C. Hubungan antara anggota keluarga
Ketersediaan jamban keluarga yang memenuhi syarat Kesehatan juga memiliki
hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada balita. Ketersediaan
jamban keluarga berdampak besar pada penurunan risiko penyakit diare.
7. Nutrisi sebelum sakit dan saat sakit
cair dan berlendir, terdapat sedikit ampas, mual dan muntah 2x.
A. Eliminasi bab
Pada saat diare eliminasi tinja atau feses sebelum sakit BAB 3
kali sehari, konsistensi feses padat, turgor elastis, dan mukosa
bibir lembab.
Saat sakit eliminasi tinja atau feses 7 kali dalam sehari
konsistensi
9.Bak,sebelum sakit dan saat
sakit
A. Eliminasi urin
Sebelum sakit pengeluaran urin lancar dan normal pada saat
sakit pengeluaran urin tidak normal atau sedikit.
10. Istirahat dan tidur
Sebelum diare anak istrirahat dengan cukup dan nyaman, pada
saat anak diare anak akan merasa gelisah dikarenakan perut
kembung,keram perut dan lain sebagai nya.maka dari itu anak
akan kesulitan tidur.
11. Pemeriksaan fisik
Diare
Hipovolemia
Defisit Nutrisi
INTERVENSI KEPERAWATAN
Edukasi :
Kolaborasi :
2 Hipovolemia Setelah dilakukan intervensikeperawatan Manajemen Hipovolemia
selama ........makastatu cairan membaik, dengan
Observasi:
kriteria hasil :
1.Periksa tanda dan gejala hipovolemia
1. Turgor kulit meningkat
2.Monitor intake dan output cairan
2.Output urine meningkat
Terapeutik :
3.Kekuatan nadi meningkat
1.Hitung kebutuhan cairan
4.Frekuensi nadi membaik
2.Berikan asupan cairan oral
5.Tekanan darah membaik
Edukasi :
6.Tekanan nadi membaik
1.Anjurkan memperbanyak cairan oral
7.Membrane mukosamembaik
Kolaborasi :
8.Kadar hematokrit membaik
1.Kolaborasi pemeberian cairan intravena (cairan isotonis,hipotonis, dan
9.status mental membaik
koloid)
10. Suhu tubuh membaik
2.kolaborasi pemberian produk darah
11. Keluhan haus menurun
12. Mata cekung membaik