Anda di halaman 1dari 24

Critical Appraisal

The impact of a vegetarian diet on chronic kidney


disease (CKD) progression – a systematic review
Pembimbing : dr. Rusli Zainudin, Sp.PD
Disusun oleh : Made Ayu Adesty Cahya Puspita (406222074)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI – BOGOR
PERIODE 05 JUNI 2023 – 12 AGUSTUS 2023
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA– JAKARTA

1
JOURNAL’S IDENTITY
Jurnal

Judul
Jurnal

Nama Penulis
& Institusi

Tahun terbit

2
ABSTRACT
• Latar belakang : Pola makan vegetarian adalah alternatif yang populer untuk pola makan biasa -
dianggap sehat, dan terbukti berdampak positif pada kesehatan jantung. Perkembangan Chronic Kidney
Disease (CKD) adalah masalah utama dalam sistem perawatan kesehatan, dan merupakan penyebab
utama kematian bagi 1,5% populasi global. Tujuan dari tinjauan sistematis ini adalah untuk menyelidiki
dampak potensial dari diet vegetarian pada fungsi ginjal pada pasien CKD.
• Metode:
• Tinjauan sistematis kami berfokus pada randomized controlled trials (RCT) yang membandingkan
efek diet vegetarian (eksperimental) dan diet omnivora standar (pembanding) dalam hal perkiraan
laju filtrasi glomerulus (eGFR) pada pasien CKD.
• Kriteria inklusi didasarkan pada elemen PICO, dengan dua peneliti yang terlibat dalam penelusuran
mesin pencari Cochrane dan Pubmed.
• Investigasi dilakukan dengan menggunakan PRISMA 2020 Checklist and PRISMA 2020 flow
diagram .
• Istilah pencarian termasuk: 'diet vegetarian' DAN 'nefropati', 'eGFR', 'albuminuria', 'penyakit ginjal
kronis’.
• Penilaian bias dilakukan dengan menggunakan alat RoB 2 untuk menentukan validitas data yang
dikumpulkan dari penelitian.

3
ABSTRACT
• Hasil:
• Empat RCT dengan total 346 peserta dimasukkan dalam tinjauan sistematis yang disajikan.
• Dua RCT terbesar melaporkan peningkatan eGFR setelah perubahan ke pola makan vegetarian
(p=0,01 dan p=0,001).
• Dua lainnya tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol,
juga uji coba ini dikaitkan dengan risiko bias yang tinggi dalam hal hasil data yang hilang dan
proses pengacakan.
• Kesimpulan: Temuan yang dikumpulkan dalam tinjauan sistematis ini menunjukkan bahwa diet
vegetarian meningkatkan fungsi filtrasi ginjal pada pasien CKD. Oleh karena itu, tampaknya penting
untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang melibatkan dampak pola makan terhadap perkembangan
CKD.
• Kata kunci: Kronis penyakit ginjal, eGFR, diet vegetarian, vegetarianisme.

4
LATAR BELAKANG
• Menurut NHANES  CKD mempengaruhi sekitar 15% orang dewasa di AS, berjumlah >30 juta
orang.
• Fakta  pasien dengan glomerular filtration rate (GFR) di bawah 60 mL/min/1,73 m² 
kemungkinan 57% lebih tinggi terjadi kematian kardiovaskuler; dalam kasus tersebut risiko
menderita stroke juga 7% lebih tinggi untuk setiap 10 mL/menit/1,73 m² penurunan GFR.
• Populer  diet vegetarian;

5
LATAR BELAKANG
• Diet vegetarian
• Salah satu strategi nutrisi yang diterapkan
pada CKD  terapi restriksi protein
• Low Protein Diet (LPD) (0,6-0,8
g/kg/hari), atau
• Very Low Protein Diet (VLPD) (0,3-
0,4 g/kg/hari) yang juga dilengkapi
dengan ketoanalogues (KA).

6
METODE
• Metode : based on search terms.
Dilakukan sesuai dengan PRISMA
2020 Checklist and PRISMA 2020
flow diagram
• Subyek: 346 peserta CKD
• Pencarian literatur
• Pubmed dan Cochrane
• Randomized controlled trials dan
non-randomized controlled trials
• Menggunakan literatur inggris
• Menggunakan berbagai kata
kunci;

7
METODE
• Kriteria :
• Inklusi – dengan menggunakan PICO
• P: Pasien CKD
• I: Melibatkan pengenalan pola makan nabati, termasuk subkelompok pola makan
vegetarian dan vegan
• C: Kelompok studi diharapkan untuk dibandingkan dengan kelompok kontrol - diet
omnivora (standar)
• O: Hasil akhir harus diukur dengan membandingkan eGFR awal dan eGFR akhir pada
akhir penelitian
• Eksklusi : semua studi dengan durasi lebih pendek dari 4 minggu dan penelitian dalam bahasa
selain bahasa Inggris.
• Penilaian Bias: alat RoB 2

8
HASIL
Efek Diet Vegetarian Pada Fungsi Ginjal
• Dalam dua studi, oleh Dinu et al. dan Garneata dkk. menegaskan dampak positif yang signifikan
dari diet vegetarian pada eGFR pada kelompok eksperimen dengan nilai p masing-masing 0,001
dan 0,01.

9
HASIL
• Perbedaan yang signifikan diamati antara lacto ovo-vegetarian diet (VD) & Mediterania diet
(MD)  perbedaan rata-rata 4,2 mL/menit/1,73 m² (p<0,001) pada eGFR akhir.
• Terdapat peningkatan 3,4 mL/menit/1,73 m² antara eGFR awal & akhir pada kelompok VD 
dampak positif dari diet pada eGFR.
• Perbedaan yang signifikan ditemukan anatara ketoanalogue supplemented vegetarian very low
protein diet (KD) & conventional low protein diet (LPD)  perbedaan rata-rata diamati antara
eGFR akhir 4,2 mL/menit/1,73 m² (p<0,001)
• Penurunan sebesar 2,9 mL/menit/1,73 m² dilaporkan pada KD.
• Catatan  penurunan eGFR lebih rendah pada KD dibandingkan dengan penurunan LPD (7,1
mL/menit/1,73 m²).

10
HASIL
Parameter Ginjal Lainnya
• Dalam sebuah penelitian  perbedaan yang signifikan (p=0,001) pada tingkat kreatinin antara
kelompok vegetarian 0,72 g/dL (0,69-0,74 g/dL) dan kelompok Mediterania diet 0,76 g/dL
(0,74‐0,79 g/dL).
• Pada akhir penelitian
• Perubahan yang cukup besar dalam konsentrasi urea serum antara kelompok yang
mengonsumsi ketoanalogue-supplemented Vegetarian Very Low–protein Diet (KD) – 120
mg/dL, dan Low–protein Diet (LPD) – 226 mg/dL.
• Tingkat Urinary Albumin Exertion (UAER) terlihat lebih rendah pada kelompok LPD
(229,3ug/min)3 dibandingkan dengan UD (312,8ug/min)3 dan CD (269,4ug/min)3 (P<0,001)
[20].
• Penurunan yang signifikan dalam serum fosfat ditemukan mendukung KD 4,4 mg/dl (4,3-
4,5) vs LPD 6,2 mg/dl (5,8-6,5).

11
PENILAIAN BIAS
• Tinjauan sistematis yang disajikan melibatkan two randomized cross-over trials dan two randomized
parallel-group trials.
• Studi ini menunjukkan risiko bias yang rendah di semua domain alat ROB2.

12
DISKUSI
• 4 RCT dengan total 346 peserta
• 2 RCT  eGFR dilaporkan meningkat mengikuti perubahan ke pola makan vegetarian (P=0,01 dan
P=0,001).
• 2 RCT lainnya  melaporkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen
dan kontrol, dan ini dikaitkan dengan risiko bias yang tinggi dalam hal hasil data yang hilang, atau
proses pengacakan.
• Aplikasi klinis dari diet vegetarian dalam pencegahan CKD dapat dibandingkan dengan low-protein
conventional diet (0,6-0,8 g/kg/hari protein).
• Ada perbedaan yang signifikan antara Lakto-ovo Vegetarian Diet (VD) dan Mediterania Diet (MD)
dengan perbedaan rata-rata 4,2 mL/menit/1,73m2 (P<0,001) pada eGFR akhir.
• Peningkatan 3,4 ml/menit/1,73 m² diamati antara eGFR awal dan akhir pada kelompok VD,
menunjukkan efek positif dari diet pada eGFR. Sebaliknya, di antara pasien yang mengikuti
Mediterania diet, terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus sebesar 1,3 ml/menit/1,73m2.
• Catatan  pola makan vegetarian dibandingkan dengan pola makan mediterania diet

13
DISKUSI
• Dalam studi kedua, membandingkan very low protein (KD) vegetarian diet yang dilengkapi
dengan ketoanalog dengan standars low protein (LPD) diet  Laju filtrasi glomerulus menurun
pada kedua kelompok.
• Manfaat lain diet vegetarian pada pasien penyakit ginjal kronis.
• Tekanan sistolik yang lebih rendah
• Efek anti-inflamasi dari pola makan nabati
• Vegetarian memiliki asam askorbat plasma yang lebih tinggi serta konsentrasi asam urat dan
hsCRP yang lebih rendah
• HO-1 (heme-oxygenase-1) yang lebih rendah
• Berdampak positif terhadap kualitas hidup (QoL)

14
DISKUSI
• Penelitian terbaru pada pasien CKD pada stadium 4-5  efek dari very low-protein diet
supplemented with ketoanalogues (sVLPD) tampaknya sama efektifnya dengan standard low-
protein diet (LPD), tanpa perbedaan yang signifikan dalam risiko kematian ginjal (P=0,28), end
stage renal disease (ESRD) (P=0,51), atau kejadian kardiovaskular (P=0,2).
• Ini memberikan perspektif baru tentang gagasan penggunaan ketoanalog dalam menunda
perkembangan CKD

15
KETERBATASAN PENELITIAN
• Hanya sejumlah kecil penelitian yang memenuhi syarat dan, dari jumlah tersebut,
hanya dua yang dianggap berharga karena biasnya yang rendah.
• Lebih banyak penelitian yang berkaitan dengan topik, termasuk studi dengan
durasi yang diperpanjang, melibatkan kelompok yang lebih besar dan
homogenitas yang lebih baik.
• Perlu diperhatikan aspek positif lain dari diet vegetarian, termasuk proteinuria
rendah dan serum urea.

16
KESIMPULAN
• Diet vegetarian dapat meningkatkan fungsi filtrasi ginjal pada pasien CKD juga
menunda perkembangannya.
• Pasien dengan CKD harus mempertimbangkan untuk mengikuti diet vegetarian
untuk memperbaiki fungsi ginjal.

17
CRITICAL APPRAISAL
The impact of a vegetarian diet on chronic kidney disease (CKD)
progression – a systematic review

PICO
• P: Pasien CKD
• I: Melibatkan pengenalan pola makan nabati, termasuk subkelompok pola makan
vegetarian dan vegan
• C: Kelompok studi diharapkan untuk dibandingkan dengan kelompok kontrol -
diet omnivora (standar)
• O: Hasil akhir harus diukur dengan membandingkan eGFR awal dan eGFR akhir
pada akhir penelitian

18
CRITICAL APPRAISAL

Apa bukti diet vegetarian dapat meningkatkan fungsi filtrasi ginjal pada
pasien CKD ?

19
CRITICAL APPRAISAL

Cochrane dan Pubmed

20
CRITICAL APPRAISAL

Dijelaskan

21
CRITICAL APPRAISAL

Dijelaskan, Randomized controlled trials dan non-randomized controlled trials

22
CRITICAL APPRAISAL

Tidak dijelaskan

23
TERIMA KASIH

24

Anda mungkin juga menyukai