KOMPLEMENTER HERBAL
“HERBAL KUNYIT”
Disusun oleh :
1. Elvi Nisa’ul Muflichun (1130017048)
2. Nadia Ameliawati (1130017049)
3. Serli Mei Anggraini (1130017054)
4. Muhammad Ifan Irjiananto (1130017075)
FASILITATOR:
Nunik Purwanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
1. Rencana Project
a. Prnjelasan project herbal yang akan dikerjakan oleh kelompok
Banyaknya minat masyarakat kita terhadap olahan herbal membuat kita
terinspirasi untuk membuat olahan kunyit menjadi sebuah minuman yang bisa
dinikmati oleh bayak kalangan. Minuman kunyit memang sudah banyak terjual
dipasaran dan beberapa toko, akan tetapi produk kami ini beda dengan yang lain.
Tidak hanya menjual minuman kunyit saja, kami juga menjual jelly kunyit.
Diperuntukan kepada anak anak agar menyukai bahan herbal, karena terkadang
anak kecil terutama jaman sekarang tidak mengenal kunyit itu apa. Maka kami
akan memperkenalkannya melalui jelly kunyit ini. Jelly kunyit dan minuman
kunyit ini sangat banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan antara lain untuk
mengobati maag, meredakan nyeri haid, mengurangi mual dan masih banyak
lagi manfaatnya.
1
Cara pembuatan :
Bahan :
Alat :
a. Pisau
b. Panci
c. Saringan
d. Wadah / cup gelas
e. Blender
f. Sealer
g. Baskom
Cara pembuatan :
2
a. Siapkan 1 L sari kunyit asam
b. Sari kunyit asam ditambah dengan 0,4% (b/v) karagenan atau bubuk agar-
agar, dan ditambahkan gula sebanyak 10% (b/v)
c. Jika Perlu dapat pula ditambahkan aroma, pewarna
d. Sari kunyit asam dan karagenan atau agar dipasteurisasi pada suhu 100 oC
selama 15-20 menit
e. Setelah mendidih, jelly drink siap dikemas ke dalam cup.
3
rebusan kunyit asam.
b. Jurnal 2
c. Jurnal 3
4
hipertensi berada di posyandu lansia berkoh yang berjumlah
75 lansia.
Intervensi Melakukan pengukuran tekanan darah awal sebelum diberikan
terapi seduhan kunyit. Perlakuan dilakukan dengan
memberikan seduhan kunyit pada pagi hari selama 6 hari.
Kemudian setelah pemberian terapi diukur kembali tekanan
darah efek terapi seduhan kunyit dengan menggunakan
spignomanometer air raksa dan stetoscope.
Comparasi Melihat ada perubahan tekanan darah setelah dilakukan terapi
seduhan kunyit selama 6 hari pemberian sehingga akan
terlihat perbedaan tekanan darah setelah dengan tekanan darah
sebelum dilakukannya terapi seduhan kunyit.
Outcomes Penggunaan seduhan parutan kunyit berpengaruh terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia yang mengalami
hipertensi.
d. Jurnal 4
5
Pengobatan Sakit Gigi Pada Masyarakat Dusun I Desa
Pematang Kasih Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdang.
Penulis Novisyah nurul Rizki
Poulasi Populasi yang diteliti yaitu sebanyak 30 responden yang
mengalami sakit gigi pada masyarakat Dusun I Desa
Pematang Kasih Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdang
Intervensi Berkumur dengan air rebusan ramuan kunyit selama 4 kali
dalam sehari.
Comparasi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
berkumur-kumur ramuan kunyit terhadap pengobatan sakit
gigi pada masyarakat.
Outcomes Sesudah berkumur-kumur air rebusan ramuan kunyit
sebanyak 4 kali dalam sehari terjadi penurunan responden
yang mengeluh sakit gigi sudah tidak sakit gigi lagi dan 10
responden masih mengeluh sakit gigi.
6
Lampiran Jurnal
Program
Studi
Ilmu
Keperaw
atan
Universit
as Riau
Email: srirahmasuciani@yahoo.com
Abstract
The aim of this research was to determine the effectiveness of tumeric and tamarind to relieve
dysmenorrhoea. The method was quasy experiment by giving tumeric and tamarind stew to the
experimental group. The research was conducted on SMAN 9 Pekanbaru, toward 30 respondent
which devided into two group. The first group was experimental group and the second group was
control group. The sampling used purposive sampling technique, the measurement was a numeric
rating scale to measure the intensity of pain. The analysis were univarite and bivariate analysis by
using t-dependent sample test and mann whitney. The result showed there was a significant
reduction of the intensity of pain to the experimental group after the group had taken the tumeric
and tamarind stew ( p < α 0,05). Its mean that the stew was efective to relieve dysmenorrhoea. Its
recomended to female student to apply the tumeric and tamarind stew as herbal medicine to
relieve the dysmenorrhoea.
2
obatan untuk mengurangi dismenorea, asam. Rebusan kunyit asam ini
8-10% tidak mengikuti atau masuk memiliki banyak manfaat bagi
sekolah (Desfietni, 2012). kesehatan dan biasanya sering
Segolongan perempuan yang digunakan dalam berbagai obat
mengalami dismenorea primer tradisional. Rebusan kunyit asam
mengatasi serta menyembuhkan nyeri mempunyai aktivitas antioksidan karena
haid tersebut dengan mengkonsumsi mengandung senyawa fenolik. Juga
obat-obatan secara berkala. Namun bermanfaat sebagai analgetika, anti-
sifat obat-obatan tersebut hanya inflamasi, antioksidan, antimikroba,
menghilangkan rasa nyeri, maka serta pembersih darah. Begitu juga asam
penderita akan mengalami jawa yang mengandung flavonoid
ketergantungan obat dalam jangka berfungsi sebagai obat penghilang rasa
panjang. Apabila dikonsumsi terus nyeri dan peluruh
menerus akan menimbulkan dampak
negatif bagi kesehatan. Penggunaan
obat farmakologis menimbulkan efek
samping seperti gangguan pada
lambung, anemia, dan yang lebih
parah adalah dampak mental
psikologis yang membuat penderitanya
tersugesti dan tidak bisa melepaskan
diri dari obat-obatan. Mereka merasa
bahwa untuk tidak mengalami nyeri
haid maka harus minum obat
(Anurogo & Wulandari, 2011). Selain
dengan obat-obatan, rasa nyeri juga
bisa dikurangi dengan istirahat yang
cukup, olahraga yang teratur,
pemijatan dan kompres hangat. Selain
itu nyeri haid juga bisa diobati dengan
menggunakan tumbuhan herbal antara
lain tapak liman, temu putih, kunyit
dan sidaguri (Leli, Rahmawati & Atik,
2011). Data menurut IOT (lndustri
Obat Tradisional) dan IKOT (lndustri
Kecil Obat Tradisional) dari 4.l87
terdapat 40% masyarakat
memanfaatkan kunyit sebagai
pengobatan dan 10% masyarakat
mengkonsumsi kunyit untuk
mengurangi nyeri waktu haid
(Ningharmanto, 2008 dalam Leli,
Rahmawati & Atik, 2011).
Kunyit asam diolah dengan bahan
utama kunyit dan asam. Salah satunya
dapat diolah menjadi rebusan kunyit
3
keringat. (Sina, 2012). Rebusan kunyit terhadap tingkat nyeri
kunyit asam merupakan minuman dismenore primer pada remaja putri di
yang sangat berkhasiat untuk SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara
mengurangi rasa sakit saat haid Kabupaten Agam”, didapatkan hasil
(nyeri haid) (Winarto, 2004). sebelum diberikan minuman kunyit
Penelitian Anindita (2010), lebih dari separuh 17 orang siswi
dengan judul “pengaruh kebiasaan mengalami tingkat nyeri dismenore
mengkonsumsi minuman kunyit berat dan setelah diberikan minuman
asam terhadap keluhan dismenorea kunyit lebih dari separuh 17 orang
primer pada remaja putri di (100 %) siswi mengalami tingkat nyeri
Kotamadya Surakarta”, didapatkan dismenore sedang. Hal ini
hasil bahwa terdapat pengaruh menunjukkan terdapat pengaruh
kebiasaan mengkonsumsi minuman minuman kunyit terhadap tingkat
kunyit asam terhadap keluhan nyeri dismenore primer pada remaja
dismenorea, yang dimana remaja putri di SMAN 1 Tanjung Mutiara
putri yang mempunyai kebiasaan Kabupaten Agam.
mengkonsumsi minuman kunyit Berdasarkan hasil studi
asam tersebut tidak merasakan gejala pendahuluan yang dilakukan peneliti
dismenorea lagi pada saat dengan metode wawancara terhadap 8
menstruasi. siswi SMA 9 Pekanbaru, sebanyak
Hal ini didukung oleh penelitian 100% siswi telah mengalami
Leli, Rahmawati & Atik (2011) menstruasi dan selalu mengalami
dengan judul “pengaruh kunyit asam dismenorea (nyeri haid). Sebanyak 5
terhadap penanganan nyeri haid pada dari 8 siswi menyatakan pada saat
siswi kelas XI SMA Negeri 1
Sugihwaras”, didapatkan hasil dari
30 responden yang mengkonsumsi
kunyit asam terdapat lebih dari
sebagian responden mengalami nyeri
haid ringan sebanyak 19 responden
dan dari 30 responden yang tidak
mengkonsumsi kunyit asam terdapat
lebih dari sebagian responden
mengalami nyeri haid sedang
sebanyak 17 responden. Hal ini
menuniukkan siswi yang
mengkonsumsi kunyit asam
cenderung mengalami nyeri haid
derajat skala ringan. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan Ha diterima yang
berarti ada pengaruh kunyit asam
terhadap penanganan dysmenore
pada siswi kelas XI SMA Negeri I
Sugihwaras.
Penelitian Marlina (2012)
dengan judul “pengaruh minuman
4
dismenore pergi ke UKS untuk istirahat.
Sebanyak 4 dari 8 siswi menyatakan dengan Tabel 1
memberikan minyak kayu putih lalu istirahat rasa Karakteristik responden berdasarkan umur dan
nyeri tersebut hilang, seorang siswi suku
mengkonsumsi obat seperti asam mefenamat dan
feminax, dan Karakteristik Kelompok
selebihnya hanya Kelompok
Jumlah
mendiamkan saja
sampai rasa nyerinya eksperime
berkurang. Siswi- ko
siswi tersebut juga n (n=15)
mengatakan jika nyeri (n
yang dirasakan tidak
tertahankan mereka
izin pulang ke
rumah.Berdasarkan
keterangan guru di
UKS, beliau
menyatakan bahwa
rata-rata murid yang
datang ke UKS adalah
siswi dengan keluhan
dismenorea. UKS
menyediakan minyak
kayu
N % N % n % sedangkan menurut
Umur Berdasarkan tabel karakteristik suku
responden:
5 33,3 7 46,7 12 40,0
1 dapat dilihat sebagian besar suku
15 tahun
16 tahun 8 53,3 7 46,7 15 50,0 bahwa dari Melayu yaitu 53,3%
17 tahun 2 13,3 1 6,7 3 10,0 30 orang remaja pada kelompok
putih, juga obat seperti feminax dan mefinal putri yang diteliti, eksperimen dan pada
distribusi remaja kelompok kontrol
untuk siswi yang Total 15 100,0 putri menurut terbanyak suku
dismenorea. 15 100,0 karakteristik umur Melayu yaitu 40%.
30 100,0
Kompres air hangat sebagian besar
juga pernah Suku : berusia 16 tahun Tabel 2
diberikan yaitu 53,3% pada Rata-rata Intensitas
Melayu 8 53,3
tidakhasilnya. Beliau juga menyatakan
kelihatan kelompok
Minang 0 0,0 5 nyeri
33,3 5 dismenorea
16,7
6 40,0
bahwa terlalu
jika sakit (nyeri) yang dirasakan siswi eksperimen
Batak 4 dan
26,7 1 sebelum
6,7 5 diberikan
16,7
14 46,7
tidak berkurang lebih dari 30 menit maka siswi pada
Jawa kelompok
3 20,0 3 intervensi
20,0 6 20,0 pada
kontrol terbanyak kelompok
46,7% berusia 15 eksperimen dan
tahun dan 16 tahun, kelompok kontrol
dianjurkan izin pulang ke rumah untuk istirahat. gambaran tentang Intensit Mean SD
Total
distribusi karakteristik as Min
15
responden seperti nyeri Max
umur dan suku. sebelu
100,0 Analisa bivariat m
menggunakan uji diberik
15 parametrik yaitu t- an
dependent rebusa
100,0 n
kunyit
30 asam
Juli
2013
dari
http://journalak
es.files.com/20
12/06/jurnal-
akes-
rajekwesi-vol-
4.pdf
Lie, S. (2004). Terapi
vegetarian
untuk penyakit
kewanitaan.
Jakarta:
Prestasi
Pustakaraya.
Mansjoer et al. (2008). Kapita selekta kedokteran
Jakarta: Media Aesculapius.
Mansur, H. (2009). Psikologi ibu dan anak untuk kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Marlina, E. (2012). Pengaruh minuman kunyit terhadap tingkat nyeri dismenore primer
pada remaja putri di SMA N 1 Tanjung Mutiara Kab. Agam. Diperoleh tanggal 9
Januari 2014 dari http://repository.unand.ac.id/17914/
Mitayani. (2009). Asuhan keperawatan maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Mursito, B. (2007). Ramuan tradisional untuk gangguan ginjal. Jakarta: Penebar Swadaya.
Muttaqin, A. (2008). Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
persarafan. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Novia, I. (2008). Faktor resiko yang mempengaruhi kejadian dismenorea primer. Diperoleh
tanggal 22 Januari 2014 dari http://journal.lib.unair.ac.id
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Fundamental keperawatan, Edisi 7. Jakarta : Salemba
Medika
Potter, P. A & Perry, A. G. (2006). Buku ajar fundamental; konsep, proses dan praktik. Vol.
2 alih bahasa. Editor Monica Ester dkk. Jakarta: EGC.
Yusianti Silviani1, Sevy Astriana2, Abdullah Burhan Yuniarta3, Afita Indah Puspitasari4, Alifa
Purwahari Putri5, Dyah Ayu Novita Sari6, Farmasiriana Deli Tantias7, Julita Niassinta8, Karisma
PuriMahaliya9, Nur Mutianingsih10, Rizky Fadzillah Sungkar11, Yordha Maharani Wahono Putri12,
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional
1)
yusianti.silviani@gmail.com2)sasysyifa@gmail.com3)burhanjokam240@gmail.com,
4)
afitaindah04@gmail.com5)alifapurwahari@gmail.com6)dyahayu.da475@gmail.com
7)
Farmasiriana3@gmail.com8)litania19@gmail.com9)karismapuri@gmail.com
10)
nurmutia390@gmail.com 11)rizkysungkar3798@gmail.com12)yordha.rani@gmail.com
Doi : https://doi.org/10.30787/gemassika.v3i1.323
Received: December 2018 | Revised: April 2019 | Accepted: Mei
2019
ABSTRAK
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Pengobatan osteoartritis
dapat dilakukan dengan
melakukan terapi lutut. Menurut
Marlina (2015) latihan lutut
secara intensif dapat menurunkan
nyeri, Dullu (2016)
menambahkan 40% pasien
menggunakan terapi lutut guna
mengurangi nyeri sendi pada
osteoarthritis. Terapi lutut yang
digunakan adalah dengan cara
menstimulasi mechano growth faktor menggunakan kunyit dan open kinetic chain
karena terjadinya peningkatan exercise.
lubrication sebagai syarat
meningkatnya jumlah zat plastin, zat
plastin sebagai prekusor
perangsang
glucosaminoglycans (GAG‟s)
sehingga dapat meningkatan
kemampuan fungsional sendi lutut.
Berdasarkan survey yang
dilakukan di Posyandu
ADHIYUSWO V yang terletak di
Desa Bentakan, Baki, Sukoharjo
didapat 60 orang lansia dengan
keluhan nyeri lutut sebesar 80%,
sehingga tempat ini dipilih sebagai
tempat pelaksanaan PKMD. Tempat
tersebut dipilih karena lokasinya
yang mudah dijangkau selain itu
posyandu tersebut mempunyai
kegiatan yang aktif setiap minggunya
salah satunya adalah senam lansia.
Tujuan kegiatan ini adalah
untuk memberikan pengetahuan
mengenai manfaat kunyit dan open
kinetic chain exercise sebagai
alternative pereda nyeri pada
osteoarthritis, membantu masyarakat
meredakan nyeri sendi dengan
MASALAH DAN penyuliuhan mengenai manfaat
LUARAN kunyit, dan osteoarthritis, kemudian
KEGIATAN dilanjutkan dengan demonstrasi dan
praktek bersama melakukan gerakan
Masalah yang dihadapi
open kinetic chain exercise,
adalah kuranganya pengetahuan
selanjutnya dilakukan demonstrasi
mengenai osteoarthritis, manfaat
dan praktek bersama pembuatan
kunyit dan terapi open kinetic
perasan kunyit,
chain exercise dalam membantu
meredakan nyeri pada
osteoarthritis. Adanya anggapan
bahwa konsumsi obat pereda
nyeri disertai balsam baik untuk
mengatasi nyeri yang
diakibatkan oleh osteoarthritis.
Target luaran dalam
kegiatan ini adalah masyarakat
memanfaatkan kunyit dengan
mengolahnya menjadi perasan
untuk meminimalkan pemakaian
obat kimia dalam meredakan nyeri,
masyarakat dapat melakukan open
kinetic chain exercise di rumah
sebagai pereda antinyeri pada
osteoarthritis.
METODE
100 3
9
80
HASIL DAN PEMBAHASAN
60 Diagram pre-test
dan post-test
Kehadiran peserta pada 40
57 orang 0
dari 60 undangan.
Tabel 1. Prosentase Kehadiran
Peserta
Jumlah Presentase(%)
Gambar 4 Diagram Pengetahuan Mengenai
Perubahan Manfaat Kunyit dan Open
DAFTAR PUSTAKA
Adhiputra, AI.2017. Osteoartritis. Universitas Udayana : Fakultas
Kedokteran Dullu, S.K.A, Gessal, J, Marpaung, E. 2016. Jenis Modalitas
yang Digunakan Pada
Osteoartritis Lutut di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Jurnal Kedokteran Klinik 1 (1). Pp 1 – 5.
Fitria, Hasballah, Mutiawati. 2016. Pemberian Campuran Kunyit dan Jahe
dengan Tingkat Nyeri Pada Pasien Fraktur. Jurnal Ilmu Keperawatan 4
(1). Pp 17 – 24
Hastantyo, B. N. 2015. Pengaruh Open Kinetic Chian Dan Closed Kinetic
Chain Terhadap Peningkatan Aktivitas Fungsional Pada Osteoarhritis
Knee Setelah Pemberian Transcutaneus Electrical Nerves Stimulation
Dan Infra Red Radiation. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Hal 73
Kachanathu S.J, Kaur, H., Natho, M., Kertia,S.N. 2013. The effect of open and closed
kinematics chain exercises in the management of meniscal injuries.
Journal of Scientific and Innovative Research2 (5). Pp 927-931
1
Staf Pengajar STIKes Harapan Bangsa Purwokerto Purwokerto Email:
Refateja24@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Masalah kesehatan yang sering dijumpai pada lansia seperti
tekanan darah tinggi (hipertensi). Berdasarkan data WHO (2015) dari keseluruhan
penderita hipertensi ditemukan sebanyak 56,7% pada kelompok umur 65-74 tahun.
Penatalaksanaan non farmakologi atau obat tradisional yang dapat digunakan untuk
menurunkan hipertensi. Salah satu jenis temu-temuan yang paling banyak digunakan
sebagai bahan baku obat tradisional adalah kunyit. Kunyit memiliki kandungan yang
bermanfaat bagi tubuh seperti zat kuning kurkumin, minyak astiri, mineral tinggi
seperti kalium, kalsium, zat besi dan magnesium.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parutan kunyit terhadap
penurunan intensitas tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Desa Berkoh
Purwokerto Selatan
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperiment dengan desain
penelitian non randomized pre-post test with control group design dengan pendekatan
cross sectional. Responden dalam penelitian ini lansia yang menderita hipertensi di
Desa Berkoh Purwokerto Selatan sebanyak 26 yang sesuai dengan kriteria yang
terbagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah uji t-
test.
Hasil: Dari penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh parutan kunyit terhadap
penurunan intensitas tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Desa Berkoh
Purwokerto Selatan dengan hasil uji t-test 0,001 (p<0,05) pada tekanan darah sistol
dan 0,000 (p<0,05) pada tekanan darah diastole
Kesimpulan: Seduhan parutan kunyit berpengaruh terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia dengan hipertensi
Kata Kunci: Seduhan kunyit, Hipertensi, Lansia
jantung, gagal jantung, dan kerusakan keadaan seperti stroke pada lansia.
hanya 9,5% dan pada kelompok umur pasti karena penyakit ini baru
dengan cara terapi farmakologi seperti yang dimiliki oleh kunyit merupakan
obat Diuretika, Beta bloker, ACE- zat anti oksidan karena kunyit tidak
Tabel.4 Pengaruh Parutan Kunyit terhadap Penurunan Tekanan Darah Pre dan Post pada
Lansia dengan Hipertensi
Variabel Kelompok Mean SD p value
TD Sistol Perlakuan
Sebelum 163,08 10,316 0,001
Sesudah 152,31 7,250
Kontrol
Sebelum 159,23 7,596 0,753
Sesudah 158,46 8,968
TD Diastole Perlakuan
Sebelum 107,69 7,250 0,000
Sesudah 98,46 3,755
Kontrol
Sebelum 106,15 7,679 1,000
Sesudah 106,15 5,064
DAFTAR PUSTAKA
Agrina dan Wahyuni. 2011. Kepatuhan Lansia Penderita Hipertensi Dalam Pemenuhan Diit
Hipertensi. Jurnal Keperawatan No.1
Bagschi, A. 2012. Extraction of Curcumin. IOSR J. of Environ. Scien, Toxycol., and
F.Tech. ISSN: 2319-2404,
ISBN:2319-2399, Volume 1, Issue 3 Dalimartha, S (2008). Care your self,
Hipertensi. Jakarta : Penebar Plus Edi J., Sufrida Y., Mira G. 2013. Hipertensi
Kandas Berkat Herbal. Jakarta: FMedia
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
SUCI RIDHOWATI
060201001
NASKAH PUBLIKASI
Pembimbing,
INTISARI
Keputihan merupakan cairan putih yang keluar dari vagina secara berlebihan dan
dapat menimbulkan keluhan seperti gatal dan rasa terbakar pada daerah intim. Upaya
dalam penanggulangan keputihan dapat menggunakan pengobatan tradisional, yaitu
dengan kunyit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air
rebusan kunyit terhadap kejadian keputihan pada remaja putri di dusun Cebongan
Kidul, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta Tahun 2010.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan jenis design
penelitian one group pre test-post test. Populasi pada penelitian ini adalah semua
remaja putri di dusun Cebongan Kidul, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta dan
pengambilan sampel menggunakan metode sampling kuota dengan jumlah 28 orang.
Teknik analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Wilcoxon Match
Pairs Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan
pemberian air rebusan kunyit terhadap kejadian keputihan pada remaja putri di dusun
Cebongan Kidul, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, dibuktikan dengan nilai
Asymp Sig (p) sebesar 0,000.
Kesimpulan terdapat pengaruh positif dan signifikan pemberian air rebusan
kunyit terhadap kejadian keputihan pada remaja putri di Cebongan Kidul, Tlogoadi,
Mlati, Sleman, Yogyakarta. Saran untuk remaja putri di dusun Cebongan Kidul,
Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta supaya agar lebih rutin lagi memanfaatkan air
rebusan kunyit untuk menanggulangi keputihan tersebut.
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
ii
THE EFFECT OF BOILED TURMERIC WATER TREATMENT ON THE
OCCURRENCE OF LEUCORHEA ON THE FEMALE TEENAGERS IN
CEBONGAN KIDUL VILLAGE, TLOGOADI, MLATI, SLEMAN
YOGYAKARTA1
ABSTRACT
Leucorhea is a white fluid that comes out from the vagina in excessive way and
can cause complaints such as itching and burning sensation in the intimate areas. The
efforts to deal with the leucorhea may use traditional medicine, namely with
turmeric. This research is intended to recognize the effect of boiled turmeric water
treatment on the occurrence of leucorhea in the female teenagers of Cebongan Kidul
Village, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 2010.
This study uses quasi-experimental method with the one group pre test-post test
type of research design. The populations in this study are all young female teenagers
in the Cebongan Kidul Village, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta and the
sampling uses quota sampling method taking total of 28 people. Data analysis
technique applies to examine the hypothesis is Wilcoxon Match Pairs Test.
The result of this study confirms that there are positive and significant effects of
boiled turmeric water treatment on the occurrence of leucorhea in the female
teenagers of Cebongan Kidul Village, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 2010,
indicated by the value Asymp Sig (p) of 0.000.
The conclusion is that there are positive and significant influences of boiled
turmeric water treatment on the occurrence of leucorhea in the female teenagers of
Cebongan Kidul Village, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Advice for female
teenagers in Cebongan Kidul, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta is to increase the use
of the boiled turmeric water regularly to overcome the leucorhea.
1
Title of Research
2
Students school of Nursing ‘Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta
3
Lectures School of Nursing ‘Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta
iii
A. PENDAHULUAN
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh,
yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang
berkaitan dengam sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Tujuan dari program
kesehatan reproduksi remaja (KRR) adalah untuk membantu remaja agar memahami dan
menyadari ilmu tersebut, sehingga memiliki sikap dan perilaku sehat dan tentu saja
kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab, berarti pula suatu upaya
meningkatkan kualitas keluarga karena remaja adalah bagian dari suatu keluarga
Masa remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada masa
remaja tersebut terjadilah suatu pertumbuhan fisik yang cepat disertai banyak perubahan,
dengan sistem reproduksi merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan remaja
yang tidak sehat akan menimbulkan perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab,
terkena Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) sampai pada tumor / keganasan (Nurdiana,
2002).
Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) adalah infeksi yang terjadi pada saluran
reproduksi. Istilah ini dalam bahasa inggris disingkat RTI (Reproduktive Track Infection).
sebagai akibat dari sisa kotoran yang tertinggal karena pembasuhan buang air besar yang
kurang sempurna dan kurangnya kebersihan alat kelamin, terutama saat haid (Widyastuti
dkk, 2009).
Keputihan adalah jenis gangguan yang paling sering diperiksakan oleh sebagian
penderita gangguan ISR yang datang kepada sejumlah paramedis. Keputihan dapat
merupakan suatu keadaan yang normal (fisiologis) atau sebagai tanda dari adanya suatu
penyakit (patologis). Keputihan yang normal biasanya tidak berwarna atau bening, tidak
berbau, tidak berlebihan dan tidak menimbulkan keluhan. Sedangkan, keputihan yang
tidak normal biasanya berwarna kuning atau hijau keabu-abuan, berbau amis atau busuk,
jumlah banyak dan menimbulkan keluhan seperti gatal dan rasa terbakar pada daerah
Menurut dari penuturan ahli medis pada sebuah Puskesmas yang biasa dikunjungi
oleh kalangan menengah bawah justru menunjukkan bahwa mereka segera datang
lender ini merupakan keputihan yang diakibatkan oleh jamur. Kalaupun ada infeksi, itu
Bagi wanita yang menderita keputihan, kesan dari luar memang tidak terlihat, tetapi
sedikit banyak hal ini akan mengganggu penampilan dan secara tidak sadar akan
menurunkan rasa percaya diri. Keputihan bisa menjadi tanda dari penyakit yang lebih
berat, seperti Gonorhoe, Trichomoniasis vaginalis, dan Klamidia. Keputihan yang tidak
segera diobati akan menimbulkan komplikasi penyakit radang panggul yang berlarut-
(Curcuma Longa L.) adalah tumbuhan berdaun besar yang mempunyai khasiat sebagai
dalam hidupnya (Kissanti, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Gusmawati (2008) di
keputihan. Pada studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis pada 12 remaja putri di
dusun Cebongan Kidul Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta dengan teknik wawancara
putri tersebut 5 diantaranya mengeluh tidak nyaman dan merasa terganggu konsentrasi
belajarnya.
Pada studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis pada 12 remaja putri di dusun
Cebongan Kidul Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta dengan teknik wawancara diperoleh
belajarnya.
Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pemberian air
rebusan kunyit terhadap kejadian keputihan pada remaja putri di dusun Cebongan Kidul
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian air
rebusan kunyit terhadap kejadian keputihan pada remaja putri di dusun Cebongan Kidul
Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta Tahun 2010. Tujuan khusus penelitian ini adalah
diketahuinya kejadian keputihan pada remaja putri di dusun Cebongan Kidul Tlogoadi
Mlati Sleman Yogyakarta Tahun 2010 sebelum menggunakan air rebusan kunyit dan
diketahuinya kejadian keputihan pada remaja putri di dusun Cebongan Kidul Tlogoadi
Mlati Sleman Yogyakarta Tahun 2010 sesudah menggunakan air rebusan kunyit.
Manfaat dari penelitian ini adalah agar remaja putri di dusun Cebongan Kidul dapat
memanfaatkan air rebusan kunyit yang di buat sendiri saat mengalami keputihan dan
tradisional.
B. METODE PENELITIAN
rancangannya menggunakan rancangan pre eksperimen dengan design one group pre
test-post test yaitu rancangan eksperimen, dimana tidak ada kelompok pembanding
(control) tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pre-test) yang
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel bebas, variabel
terikat, dan variabel pengganggu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian
air rebusan kunyit, variabel terikat adalah kejadian keputihan, dan variabel
Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta dengan jumlah 41 orang. Dalam penelitian ini
pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling kuota, jadi sampel penelitian
yang diambil oleh peneliti adalah 28 orang yaitu cara pengambilan sampel dengan
menentukan ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan (Sugiyono, 2007).
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Bentuk kuesioner menggunakan closed ended yaitu jawaban yang sudah ditentukan dan
tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban lain. Kuesioner berisi tentang
remaja putri yang mengalami kejadian keputihan sebanyak 3 pertanyaan. Bahan yang
digunakan untuk penelitian ini adalah rimpang kunyit yang telah disiapkan oleh peneliti.
Menurut Riyanto (2009) agar analisis menghasilkan informasi yang benar, ada
empat tahapan dalam mengolah data, yaitu editing, coding, processing, cleaning.
Analisa data pada penelitian ini menggunakan Wilcoxon Match Pairs Test untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal
(Sugiyono, 2007).
Yogyakarta pada bulan Oktober 2010. Dusun Cebongan Kidul ini memiliki 11 RT
Kidul memiliki batas wilayah utara adalah Cebongan Lor Tlogoadi Mlati Sleman,
batas selatan adalah Ketingan Tirtoadi Mlati Sleman, batas barat dusun Cebongan
Tlogoadi Mlati adalah Bedingin Sumberadi Mlati Sleman, dan batas timur dusun
bulanan dan kegiatan tahunan. Kegiatan bulanan ibu-ibu dan bapak-bapak meliputi
kumpulan ibu-ibu PKK setiap hari Sabtu Pon, kumpulan bapak-bapak per RT setiap
hari Minggu Kliwon, yasinan bapak-bapak setiap Malam Jumat Kliwon, dan
Kegiatan para remaja di dusun Cebongan Kidul Tlogoadi Mlati Sleman adalah
kegiatan kumpulan remaja rutin dan arisan yang dilaksanakan setiap satu bulan
sekali. Remaja di dusun ini memiliki aktivitas setiap hari sebagai seorang
PAUD untuk usia balita, Posyandu Plus untuk bayi dan manula, serta TPA.
2. Karakteristik Responden
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Dari 41 Remaja Putri di dusun
Cebongan Kidul Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Kejadian Keputihan Sebelum Pemberian Air Rebusan Kunyit
Dari 41 Remaja Putri di dusun Cebongan Kidul Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta
Kejadian Keputihan Frekuensi Porsentase (%)
Tidak Keputihan 13 31.7
Keputihan 28 68.3
Jumlah 41 100
Sumber: Data Primer Tahun 2010
Tabel 3
Data Keputihan Sebelum Pemberian Air Rebusan Kunyit Dari 28 Remaja Putri Di
Dusun Cebongan Kidul Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta
Keputihan Frekuensi Prosentase (%)
Keputihan Sedang 22 78.6
Keputihan Berat 6 21.4
Jumlah 28 100
Sumber : Data Primer Tahun 2010
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Kejadian Keputihan Dari 28 Remaja Putri Di Dusun Cebongan
Kidul Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta Setelah Pemberian Air Rebusan Kunyit
berubah menjadi keputihan ringan sebanyak 16 orang (72,7%) dan keputihan sedang
keputihan berat setelah pemberian air rebusan kunyit berubah menjadi keputihan ringan
Pada analisis Wilcoxon Match Pairs Test, jika z hitung > z tabel maka dapat
dikatakan ada pengaruh antara kedua variabel yang diuji, begitu juga sebaliknya jika z
hitung < z tabel berarti tidak ada pengaruh. Nilai Asymp Sig (p) digunakan untuk melihat
signifikan tidaknya suatu hubungan. Terdapat hubungan yang signifikan jika p < 0,05
Tabel 7
Analisis Pengaruh Pemberian Air Rebusan Air Kunyit Terhadap Kejadian Keputihan
Dari 28 Remaja Di Dusun Cebongan Kidul Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta
Pretest-posttest
Z hitung -4.066
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000
Sumber : Data Primer Tahun 2010
Analisis hasil dari uji statistik dengan tes Wilcoxon Match Pairs Test didapatkan
nilai Asymp Sig (p) sebesar 0,000. Berdasarkan nilai p < 0,05 maka dapat disimpulkan
ada pengaruh pemberian air rebusan kunyit terhadap kejadian keputihan pada remaja
6. Pembahasan
1) Karakteristik Responden
Keluarnya cairan dari vagina merupakan salah satu keluhan yang sering dinyatakan
oleh kaum wanita. Beberapa keluarnya cairan adalah umum dan normal, dengan bahan
yang dikeluarkan hanya terdiri atas lendir yang disekreasi oleh kelenjar-kelenjar di dalam
rahim dan leher rahim, serta cairan yang keluar melalui dinding vagina dari jaringan di
sekitarnya. Sebagian wanita menganggap cairan yang keluar dari vagina masalah biasa
Pada tabel 1 keputihan terbesar dialami oleh pelajar, yaitu sebesar 34 orang (82,9%).
Remaja yang masih duduk dibangku sekolah akan mempunyai banyak aktivitas di luar
rumah sehingga terkadang harus menggunakan WC dan kamar mandi umum yang
Biasanya fasilitas kamar mandi umum kurang terjaga kebersihan sehingga bibir bak WC
dan gayung airnya bisa saja sudah tercemar oleh parasit Trichomonas vaginalis yang
merupakan salah satu penyebab tersering keputihan pada wanita, selain jamur Candida
albicans.
Keputihan adalah lendir yang keluar dari vagina disertai rasa gatal di dalam dan
fisiologis adalah keputihan yang datang pada masa subur. Biasanya, datang pada
waktu sebelum dan sesudah haid. Keputihan ini lendirnya berwarna bening dan tidak
atau infeksi pada vagina. Infeksi bisa disebabkan oleh virus ataupun jamur. Cirinya,
berwarna putih susu atau hijau kekuning-kuningan. Bahkan, jika sudah parah, lendir
Keputihan merupakan salah satu penyakit infeksi pada wanita yang banyak
ditemui diseluruh dunia. Hasil penelitian pada tabel 2 menunjukkan bahwa pada
remaja putri di dusun Cebongan Kidul Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta yang
keputihan yang berlebihan juga terkait dengan cara merawat organ reproduksi
misalnya, mencuci vagina dengan air kotor, pemakaian pembilas vagina berlebihan,
penggunaan celana yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam,
Bagian sensitif wanita, khususnya vagina adalah organ yang harus dijaga dengan
masalah keputihan. Keputihan sebaiknya diobati atau dicegah sejak dini. Begitu
timbul keputihan, jangan didiamkan terlalu lama karena akan bertambah parah dan
bisa merembet ke rahim, kemudian ke saluran indung telur dan ke rongga panggul.
Kunyit (Curcuma longa Linn) adalah obat herbal yang digunakan untuk
mengobati berbagai penyakit, yang salah satunya yaitu keputihan atau Kandidiasis
karbinol) (Mahendra, 2005). Minyak atsiri dan kurkumin telah menunjukkan bahwa
2006).
keputihan berat setelah pemberian air rebusan kunyit berubah menjadi keputihan
Analisis hasil dari uji statistik dengan tes Wilcoxon Match Pairs Test didapatkan
nilai Asymp Sig (p) sebesar 0,000. Berdasarkan nilai p < 0,05 maka dapat
disimpulkan ada pengaruh pemberian air rebusan kunyit terhadap kejadian keputihan
pada remaja putri di dusun Cebongan Kidul, Tlogoadi, Mlati Sleman, Yogyakarta
dengan kata lain pemberian air rebusan kunyit berpengaruh terhadap pengurangan
kejadian keputihan pada remaja putri di dusun Cebongan Kidul, Tlogoadi, Mlati
Sleman, Yogyakarta. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang telah
Keputihan merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar
wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Keputihan
seringkali tidak ditangani dengan serius oleh para remaja. Padahal, keputihan bisa
keputihan.
Sebagian wanita menganggap cairan yang keluar dari vagina masalah biasa ada
Masalah yang perlu diwaspadai adalah keputihan normal atau keputihan karena ada
sekeliling saluran pembuka vulva, kondisi ini secara umum disebabkan oleh
karena infeksi vagina yang disebabkan oleh sejenis jamur misalnya Candida
albicans atau karena sejenis parasit seperti Trichomonas vaginalis. Cairan yang
keluar akibat infeksi tersebut ini selain berbau tidak enak juga menyebabkan gatal-
(Curcuma longa Linn) mempunyai pengaruh yang nyata terhadap zona hambat
zat kurkumin paling tinggi. Kurkumin, pigmen kuning dalam umbi kunyit terbukti
ekstrak rimpang kunyit. Makin tinggi ekstrak makin tinggi kandungan kurkumin di
diambil kesimpulan bahwa kurkumin, kristal yang mudah larut dalam alkohol dan air
Jadi dapat disimpulkan bahwa kunyit merupakan pengobatan yang efektif untuk
D. KESIMPULAN
bahwa:
1. Kejadian keputihan pada remaja putri sebelum menggunakan air rebusan kunyit
adalah keputihan sedang sebanyak 22 orang (78,6%) dan keputihan berat sebanyak
6 orang (21,4%).
2. Kejadian keputihan pada 28 remaja putri sesudah menggunakan air rebusan kunyit
menjadi
keputihan ringan sebanyak 16 orang (72,7%) dan tetap mengalami keputihan sedang
keputihan berat setelah pemberian air rebusan kunyit berubah menjadi keputihan
ringan sebanyak 2 orang (33,3%) dan tetap mengalami keputihan berat sebanyak 4
orang (66,7%).
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pemberian air rebusan kunyit terhadap
kejadian keputihan pada remaja putri di dusun Cebongan Kidul Tlogoadi Mlati
Sleman Yogyakarta, dibuktikan dengan nilai Asymp Sig (p) sebesar 0,000.
E. SARAN
Hasil penelitian mendapatkan data bahwa masih ada remaja putri yang mengalami
keputihan sehingga perlu bagi remaja putri untuk lebih rutin lagi memanfaatkan air
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi STIKES ‘Aisyiyah
kunyit serta agar Warga STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta lebih memanfaatkan atau
lebih banyak didominasi oleh kaum perempuan yang mungkin mengalami keputihan.
3. Bagi Masyarakat Dusun Cebongan Kidul Tlogoadi Mlati Sleman
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan agar masyarakat dapat memfungsikan
lahan yang kosong untuk menanam TOGA dan tidak meninggalkan pengobatan
III
Menyetujui
Pembimbing
Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji pada Sidang Ujian Jurusan Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes RI Medan
Tahun 2019
Penguji I Penguji II
NIP.196802241988032002 NIP.197006181999032003
Ketua Penguji
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atu diterbitkan oleh orang lain,
kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Abstract
Abstrak
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan
anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul : Gambaran
Berkumur-kumur Ramuan Kunyit Untuk Mengobati Sakit Gigi Pada Masyarakat Dusun
I Desa Pematang Kasih Kec. Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai Tahun 2019’’ sebagai
salah satu syarat menyelesaikan pendidikan program DIII Poltekkes Kemenkes Medan
Jurusan Keperawatan Gigi.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah banyak mendapat
bantuan, bimbingan serta saran dari berbagai pihak, karena itu dalam kesempatan
ini penulis sampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu drg Ety Sofia Ramadhan, M.Kes selaku ketua Jurusan Keperawatan Gigi Medan
yang telah memberikan sarana dan prasarana untuk perkuliahan
2. Ibu Asnita B. S. S.Pd, S.SiT, M.Kes selaku Dosen pembimbing dan ketua penguji Karya
Tulis Ilmiah, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta saran dan
masukan demi kesempurnaan isi Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Ibu Nurhamidah, SST, M.Kes selaku Dosen penguji I Karya Tulis Ilmiah dan Ibu drg
Hj.Yetti Lusiani, M.Kes selaku dosen penguji II yang telah banyak memberi saran dan
masukan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah.
4. Seluruh Dosen dan Pegawai Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan Jurusan
Keperawatan Gigi yang telah banyak memberikan bimbingan selama menjalani
kuliah.
5. Bapak Sutrisno, selaku Kepala Desa Pematang Kasih Kecamatan Pantai Cermin
Kabupaten Serdang Bedagai yang telah memberikan izin dalam melakukan penelitian
untuk Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Ayahanda Syafari dan Ibunda Iriani Lubis, S.PdI yang telah memberikan dukungan
moril maupun materil kepada penulis selama kuliah.
7. Seluruh teman-teman seperjuangan Mahasiswa/i JKG Poltekkes tingkat III terutama
(Rachel, Dea, Dita, Nurul, Elsa, Siska, Srina, Anggina, Rima, dan Vivie).
8. Bapak/Ibu Dusun I Desa Pematang Kasih yang telah banyak memberikan motivasi,
saran dan doa kepada penulis.
iii
9. Pihak-pihak yang bersangkutan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu serta
rekan-rekan saya ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi penulisan maupun dari segi bahasa. Hal ini
disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis serta keterbatasan lainnya.
Penulis mengharapkan segala kritik dan saran serta masukan yang dapat
menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini. Atas bantuan, dorongan, doa dan
kesabaran dari semua pihak, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Halaman
ABSTRACT..................................................................................... i
ABSTRAK....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.............................................................................iii
DAFTAR ISI................................ .................................................. v
DAFTAR TABEL........................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3
C.1. Tujuan Umum .................................................................. 3
C.2. Tujuan Khusus................................................................. 3
D. Manfaat Penilitian.................................................................... 4
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui rasa sakit gigi sebelum berkumur ramuan kunyit pada
Masyarakat Dusun I Desa Pematang Kasih Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdang Bedagai
2. Untuk mengetahui rasa sakit gigi sesudah berkumur ramuan kunyit pada Masyarakat
Dusun I Desa Pematang Kasih Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
A.1. Kunyit
5
Kunyit dikenal diberbagai daerah dengan nama yang berbeda-beda, seperti
kurkuma (belanda), turmeric (inggris), kunyit (Indonesia dan Malaysia), under
(Nias), kunir (Jawa), koneng temen (Sunda), konyet (Madura), cahang (Dayak),
hunik (Batak), unin (Ambon).
Di India, kunyit telah digunakan selama lebih dari 2500 tahun untuk
pengobatan. Kunyit banyak digunakan dalam pengobatan Ayurveda, karena
memiliki efek farmakologis sebagai antiseptik dan antibakteri, memiliki efek yang
sama dengan fluoride untuk gigi, menyembuhkan psoriasis dan peradangan sendi,
serta membantu masalah pencernaan dan depresi.
Kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan obat. Hampir setiap orang
indonesia dan india serta bangsa asia umumnya, pernah mengonsumsi tanaman
rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu, atau untuk menjaga
kesehatan dan kecantikan (Harjana. Dadan, 2016).
Sakit gigi merupakan nyeri yang dirasakan di dalam atau di sekitar gigi
yang terasa saat saraf di gigi teriritasi. Sakit gigi dapat disebabkan oleh kerusakan
atau kebusukan gigi, infeksi gigi oleh bakteri, fraktur gigi, kerusakan tambalan
gigi, atau bahkan infeksi gusi. Jika merasa sangat sakit ketika menggigit misalnya,
mungkin itu terjadi karena gigi berlubang, penambalan gigi yang hilang, gigi retak
atau berdarah karena cedera (itu merupakan pusat bagian dalam gigi yang berisi
pembuluh darah dan syaraf). Rasa sakit yang menusuk sekelilingnya selama lebih
dari 30 menit setelah makan-makanan yang panas dan dingin dapat juga
mengindikasikan adanya pulpa yang rusak, baik dari rongga bagian dalam atau
serangan pada gigi. Sakit gigi yang secara terus menerus dan terasa sangat sakit,
bengkak dan sangat sensitif pasti menandakan adanya penyakit gigi. Anda pasti
terkena infeksi yang dapat melebar pada gusi dan juga pada tulang (Ahmad. Aziz,
2004)
Untuk mencegah terjadinya sakit gigi, sebaiknya seseorang menjaga
higienitas mulutnya dengan menyikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi yang
mengandung fluoride. Biasakan juga menyikat gusi dan lidah. Lakukan
pembersihan sela-sela gigi menggunakan benang (dental floss). Benang gigi
(dental floss) merupakan solusi untuk membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan
yang menempel di sela-sela gigi. Membiasakan diri menyikat gigi dan
menggunakan benang (dental floss) untuk membersihkan gigi, bisa membantu
mengurangi resiko bau mulut, sakit gigi dan penyakit periodontal (Marianti,
2017).
Pembersihan dengan benang (FLOSS) bukanlah perawatan, tetapi itu
hanyalah cara lain untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang terperangkap.
Hati-hati dengan makanan panas, dingin dan manis. Makanan dan minuman
tersebut dapat memperburuk keadaan yang sudah sakit dan sensitif (Ahmad, Aziz,
2004).
Sakit gigi merupakan salah satu keluhan pada gigi yang paling sering
dialami di seluruh dunia. Jika kita bertanya apa penyebab sakit gigi pasti
kebanyakan akan menjawab kerusakan gigi adalah penyebabnya. Padahal sakit
gigi juga dapat disebabkan karena mengigit sesuatu yang keras, sesuatu yang
mengganjal di antara gigi atau penggunaan kawat gigi, pada anak-anak, sakit gigi
adalah bagian umum dari proses pertumbuhan.
Namun, tahukah anda selain kerusakan pada struktur gigi, ternyata ada
banyak penyebab sakit gigi lainnya. Hal ini penting untuk diketahui, karena
dengan mengatahui penyebabnya akan membantu kita mencegah bahkan
mengatasi sakit gigi sampai batas tertentu (honestdocs, 2019).
a. Karies Gigi
Karies gigi adalah sebuah infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit gigi
ini menyebabkan gigi berlubang. Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, infeksi,
dan berbagai kasus lainnya.
Karies gigi merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi yaitu,
email, dentin dan cemtum yang disebabkan aktivitas jasad renik yang ada dalam
suatu karbohidrat yang diragikan. Proses karies ditandai dengan terjadinya
demineralisasi pada jaringan karies gigi, diikuti dengan kerusakan bahan
organiknya. Dua bakteri yang paling umum bertanggung jawab untuk gigi
berlubang adalah streptococcus mutans dan lactobacillus. Jika dibiarkan tidak
diobati, penyakit dapat menyebabkan rasa sakit, kehilangan gigi dan infeksi. Saat
ini, karies tetap merupakan salah satu penyakit yang paling umum di seluruh
dunia (Ramayanti, 2013).
b. Gingivitis
Gingivitis merupakan inflamasi atau peradangan yang mengenai jaringan
lunak di sekitat gigi yaitu gingiva (Nevil, 2002). Gambaran klinis gingivitis adalah
kemerahan yang muncul pada margin gingiva, pembesaran pembuluh darah di
jaringan ikat subepitel, hilangnya keratinisasi dari permukaan gingiva.
Pembengkakan dan hilangnyan tekstur free gingiva mencerminkan hilangnya
jaringan ikat fibrous (Jannah. LL, 2014).
Gingivitis merupakan penyakit periodontal stadium awal berupa
peradangan pada gingiva, termasuk penyakit paling umum yang sering ditemukan
pada jaringan mulut. Dapat terjadi akut atau kronik. Tetapi, bentuk akut lebih
sering ditemukan. Faktor penyebab terjadinya gingivitis adalah faktor lokal dan
sistemik. Faktor sistemik yang menyebabkan penyebab lokal adalah plak,
kalkulus, impaksi makanan, karies dan tambalan yang berlebih atau mengempern
(Indah, 2013).
d. Erosi gusi
Sering kali ini disebabkan oleh perilaku menyikat gigi yang tidak tepat
sebagai akibatnya gusi menjadi surut atau erosi sehingga bagian gigi terbawah
(akar gigi) menjadi kelihatan atau terbuka. Hal ini akan menyebabkan gigi
menjadi sensitif terhadap makanan dingin, panas dan asam. Disamping itu
makanan dan minuman asam juga dapat mengikis akar dan memperburuk
sensitivitas (honestdoct, 2019).
e. Bruxism
Bruxim atau yang sering dikenal dengan kerot (tooth grinding), adalah
mengatupkan rahang atas dan rahang bawah yang disertai dengan grinding
(mengunyahkan) gigi-gigi atas dengan gigi-gigi bawah. Bruxsim merupakan
kebiasaan bawah sadar (sering tidak disadari) meskipun ada yang dilakukan ketika
tidak tidur. Jika bruxim dilakukan dengan tekanan yang keras, akan terjadi
kerusakan gigi yang parag dan berlangsung cepat (Hiranya P, et. al. 2009).
h. Perawatan ortodontik
Perawatan ortodontik (atau memperbaiki keselarasan gigi dengan kawat
gigi) sering dapat menyebabkan sakit untuk periode singkat saat kawat gigi baru
disesuaikan atau diperketat (honestdoct, 2019).
Mencegah selalu lebih baik dari pada mengobati. Oleh karena itu, jika gigi
anda saat ini masih sehat, mulailah lakukan-langkah pencegahan sebelum sakit
gigi datang. Usaha pencegahan tersebut seperti:
1. Menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung
fluoride.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk pengobatan sakit gigi
dirumah sebelum pergi ke dokoter gigi, di antaranya seperti :
1. Membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi (dental floss) untuk
menghilangkan plak dan sisa makanan yang tersangkut.
2. Berkumur-kumur dengan air hangat.
3. Mengompres daerah pipi menggunakan kompresan dingin apabila sakit gigi
disebabkan karena cedera.
4. Berkumur-kumur menggunakan obat antiseptic
5. Minumlah obat penghilang rasa sakit, seperti parasetamol, untuk meredakan nyeri.
Gunakan sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat.
6. Anda juga bisa menggunakan minyak cengkeh dengan mengoleskannya pada kapas.
7. Gunakan obat dengan bahan alami atau tanaman obat akan sangat baik dan
membantu, dengan memanfaatkan zat pengurang rasa sakit pada kunyit.
B. Kerangka Konsep
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah variabel bebas
(Independent) dan variabel terikat (Dependent).
C. Definisi Operasional
METODE
PENELITIAN
C.1. Populasi
16
17
C.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Soekidjo Notoadmojo)
yaitu sebanyak 30 responden. Pengambilan sampel secara purposive (pengambilan
data yang diambil tidak secara acak tetapi di tentukan oleh peneliti) diambil
berdasarkan tujuan tertentu.
Kriteria Inklusi : - Responden bersedia menjadi sampel penelitia
- Mayarakat yang berumur 17- 40 tahun
- Tidak Mengkonsumsi Obat sakit gigi
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data Masyarakat Dusun I Desa Pematang Kasih
Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai yang menderita sakit gigi
yang diberikan ramuan kunyit untuk mengetahui bagaimana gambaran pengaruh
ramuan kunyit yang diberikan untuk mengobati sakit giginya yang langsung
diperoleh peneliti dengan pemeriksaan langsung.
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti yang
telah ada. Data sekunder yang diambil dalam penelitian ini adalah data jumlah
Masyarakat Dusun I Desa Pematang Kasih Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdang Bedagai yang diperoleh dari pemerintahan setempat.
Persiapan :
a. Mengurus surat izin kepada kepala desa Masyarakat Dusun I Desa Pematang Kasih
Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.
b. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian
c. Pemberitahuan kepada responden
d. Persiapan alat dan bahan
Alat:
a. Formulir pemeriksaan
b. Kaca mulut
c. Pinset
d. Sonde
e. Gelas kumur
f. Handscone
g. Masker
h. Tissue
Bahan:
a. Kunyit 10 gram
b. Akar serai 25 gram
c. Garam dapur
d. Air mineral ½ Liter
Pelaksanaan Kegiatan
1. Peneliti melakukan perkenalan dengan seluruh sampel.
2. Memberi penjelasan tentang tujuan
3. Sampel diinstruksikan berkumur dengan rebusan ramuan kunyit sebanyak 20 ml.
4. Dilakukan Observasi dan diperiksa kembali.
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian pada 30 responden yang mengalami sakit gigi
pada Masyarakat Dusun I Desa Pematang Kasih Kecamatan Pantai cermin
keabupaten Serdang Bedagai :
.
Tabel 4.1
Distribusi rasa sakit pada gigi sebelum berkumur dengan Ramuan Kunyit selama
1 hari Pada Masyarakat Dusun I Desa Pematang Kasih Kecamatan Pantai Cermin
Kabupaten Serdang Bedagai
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 30 responden, 30 orang (100%) mengeluh
sakit gigi, 0 orang (0%) mengeluh tidak sakit gigi
Tabel 4.2
Distribusi rasa sakit pada gigi sesudah 1 hari berkumur dengan Ramuan
Kunyit Pada Masyarakat Dusun I Desa Pematang Kasih Kecamatan Pantai
Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.
Jumlah 30 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa, setelah berkumur dengan air rebusan ramuan
kunyit selama 4 kali dalam satu hari terjadi perubahan dari 30 responden yang
sakit gigi, sebanyak 20 orang (66,7%) merasa tidak sakit lagi, 10 orang (33,3%)
yang merasa sakit gigi, dengan berkumur-kumur selama 4 kali dalam kurung
waktu satu hari.
20
21
B. Pembahasan
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 30 orang kelompok masyarakat
Dusun I Desa Pematang Kasih Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang
Bedagai yang berkumur-kumur dengan ramuan kunyit. Dari hasil penelitian awal
yang dilakukan mayarakat Dusun I Desa Pematang Kasih Kecamatan Pantai
Cermin Kabupaten Serdang Bedagai sebagian besar mengalami sakit gigi.
Sedangkan tenaga kesehatan gigi atau dokter gigi sedikit dan jauh dari desa. Jadi
ramuan kunyit ini bisa di jadikan pertolongan pertolongan pertama untuk
menghilangkan rasa sakit gigi sebelum mendapatkan pengobatan utama dari
tenaga kesehatan gigi.
Sakit gigi merupakan salah satu keluhan pada gigi yang paling sering dialami
di seluruh dunia. Penyebab sakit gigi kebanyakan orang akan menjawab
kerusakan gigi adalah penyebabnya. Namun, selain kerusakan pada struktur gigi,
ternyata ada banyak penyebab sakit gigi lainnya. Hal ini penting untuk diketahui,
karena dengan mengatahui penyebabnya akan membantu mencegah bahkan
mengatasi sakit gigi sampai batas tertentu (Ahmad. Aziz, 2004).
Untuk mencegah terjadinya sakit gigi, sebaiknya seseorang menjaga higienitas
mulutnya dengan menyikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung
fluoride. Membiasakan diri menyikat gigi dan menggunakan benang (dental
floss) untuk membersihkan gigi, bisa membantu mengurangi resiko bau mulut,
sakit gigi dan penyakit periodontal (Marianti, 2017).
Trend penggunaan obat herbal “back to nature” sudah meningkat dikalangan
masyarakat luas, dan WHO menyebutkan 65 % dari penduduk negara maju dan
80 % penduduk negara berkembang telah menggunakan obat herbal. Peningkatan
penggunaan obat herbal memiliki dua aspek yaitu, aspek secara medis yang terkait
dengan penggunaan yang sangat luas dan aspek secara ekonomi yang terkait
dengan perekonomian masyarakat (Sampurno, 2007).
Obat dari tumbuhan alami atau tanaman obat-obatan akan sangat baik dan
membantu, dengan memanfaatkan zat pengurang rasa sakit pada kunyit. Kunyit
atau kunir yang memiliki nama latin curcuma longa linn alias curcuma domesica
val merupakan tanaman rempah asli asia tenggara, kunyit juga termasuk kedalam
kelompok jahe-jahean.
Di India kunyit telah digunakan selama lebih dari 2500 tahun untuk
pengobatan ayurveda, karena memiliki kualitas antiseptik dan anti bakteri, yang
memiliki efek sama dengan fluoride untuk gigi, menyembuhkan peradangan serta
membantu masalah pencernaan dan depresi (Agoes, 2004).
Pada masyarakat Dusun I Desa Pematang Kasih Kecamatan Pantai Cermin
Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat masyarakat banyak yang mengalami
sakit gigi karena gigi berlubang. Ada sekitar 19 responden yang mengalami karies
mencapai pulpa, 8 responden yang mengalami karies mencapai dentin dan 3
responden yang mengalami karies mencapai email.
Hasil penelitian yang diperoleh dari pemeriksaan terhadap masyarakat Dusun I
Desa Pematang Kasih kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai dari
30 sampel yang mengeluh sakit gigi dikarenakan gigi berlubang. Setelah
berkumur-kumur Ramuan Kunyit mengalami penurunan responden yang sakit
gigi setelah berkumur-kumur ramuan kunyit selama 4 kali dengan rentang waktu
2 jam untuk sekali berkumur-kumur. Sebanyak 30 responden (100%) yang
memiliki kriteria sakit, dan 0 responden (0%) yang kriteria tidak sakit sebelum
berkumur-kumur ramuan kunyit, menjadi 10 responden (33,3%) yang masih
mengalami sakit dan 20 responden (66,7%) lain nya sudah tidak merasakan sakit
gigi lagi setelah berkumur-kumur ramuan kunyit sebanyak 4 (empat) kali dalam 1
(satu) hari.
Dari hasil penelitian yang sema dilakukan oleh (Rizki Annisa tahun 2016)
terdapat perbedaan yang didapat. Rizki Annisa (2016), melakukan penelitian
dengan berkumur-kumur ramuan kunyit sebanyak 2 kali dalam 1 hari dan
mendapat hasil 27 responden sudah tidak mengalami sakit gigi lagi setelah
berkumur-kumur selama 3 hari, 3 responden tidak sakit gigi lagi setelah
berkumur-kumur selama 5 hari.
Hal ini dikarenakan kunyit dapat digunakan sebagai anti bakteri, antiinflamasi,
dan antioksidan dikarenakan adanya kandungan minyak atsiri dan curcumin pada
kunyit. Antioksidan yang terkandung didalam kunyit merupakan antioksidan yang
bersifat fenolik yaitu kurkumin serta kunyit memiliki sifat analgesik alami yang
dapat meredakan peradangan pada gusi (Ericka C., dkk.2014).
Sebelum berkumur-kumur ramuan kunyit responden yang menderita sakit
gigi diberi penjelasan tentang manfaat kunyit dan tidak boleh minum obat
antibiotik terlebih dahulu karena ingin mengetahui manfaat dari berkumur-kumur
ramuan kunyit untuk mengobati sakit gigi. Karena keterbatasan waktu peneliti
tidak bisa mengontrol apakah responden meminum obat antibiotik atau tidak
sebelumnya.
BAB V
SIMPULAN DAN
SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil suatu kesimpulan
:
1. Sebelum berkumur-kumur air rebusan ramuan kunyit terdapat 30 responden yang
diambil sebagai sampel peneliti mengeluh sakit gigi.
2. Sesudah berkumur-kumur air rebusan ramuan kunyit sebanyak 4 kali dalam 1 hari
terjadi penurunan responden yang mengeluh sakit gigi sudah tidak sakit gigi lagi dan
10 responden masih mengeluh sakit gigi.
B. Saran
Berkaitan dengan hasil penelitian diatas, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut :
1. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
manfaat berkumur-kumur ramuan kunyit bagi kesehatan gigi pada Masyarakat
Dusun I Desa Pematang Kasih Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai
2. Bisa menjadi acuan bagi Dinas Kesehatan dalam membuat kebijakan untuk
mengajak masyarakat untuk menanam tumbuhan yang mempunyai khasiat bagi
kesehatan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika. Hal.
65
Ahmad S, Aziz. 2004. Perawatan Gigi Dan Mulut. Jakarta: Prestasi Pustaka. Hal.
54-55
Ericka C., dkk. 2014. Pengaruh Pemakaian Pasta Gigi Kunyit, Madu, Vol. 5
https://journal.ugm.ac.id. Hal. 75
Harjana, Dadan. 2016. Manfaat Kunyit Untuk Kesehatan dan Efek Farmakologis
http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/06/manfaat-kunyit-untuk-
kesehatan.html (diakses 2016)
Indah, I.Z & S, A.I., 2013. Penyakit Gigi, Mulut, dan THT. Yogyakarta: Nuha
medika
Pramono, Jarwo. Jamu Ramuan Surga Plus Pijat Refleksi. Dua Media. Hal. 35
Rahmadhan, Ardyan Gilang. 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut,
Jakarta: Bukune
Kepada Yth,
Tempat
Dengan fromat
Bersama dengan ini kami mohon bantuan Bapak/I bg kiranya bersedia memberi izin
NIM : P 07525016079
dalam rangka penulisan Karya Tulic Ilmiah dengan judul “Gambaran Berkumur-Kumur
Ramuan Kunyjt UnttJk Pengobatan Sakit Gigi pada MasyaraM Duaun 1 Deka Pematang
Kasih Kecansatan Pantai Cemin Kabupaten Serdang Bedagai", yang akan dilaksanakan
pada bulan April 2019 sampai dengan seleeai.
Demikian kami sampaikan atas parhatian dan kerjesama yang baik dari pihak Bapak/lbu
kami ucapkan terimakañh.
LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN
LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN (INFORMED
CONSENT)
Nama :
Umur :
Alamat :
Nama Orang Tua/Wali :
Medan, 2019
Yang Menyatakan, Peneliti
FORMULIR PEMERIKSAAN
GAMBARAN BERKUMUR-KUMUR RAMUAN KUNYIT UNTUK
PENGOBATAN SAKIT GIGI PADA MASYARAKAT DUSUN I DESA
PEMATANG KASIH KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI
TAHUN 2019
NAMA :
UMUR :
ALAMAT :
JENIS KELAMIN :
Keadaan Gigi
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Sebelum Sesudah
Sakit Tidak Sakit Sakit Tidak Sakit
KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN
HEALTH RESEARCH ETHICS CO FMITTEE
POLIWKNTK KESEHA YES BADAN
Nama Inslitusi
"I’icture OfGorgling Of Turmeric Herb For The Treatment Of Toollioehe In The Communiy OfHamlei I
Village I’emotong Kosih Sub-district I’ontoi Cermin Dislriel Serdang Bedagai“
Dinyatakan ley wk etik sesuai 7 (tujuh) Standar WHO 2O] 1 , yaitu 1) 14itai Sosi 1, z) toilet Itmiah, 3) Pemwataan
Beban dan MJ 4) Risiko. 5) Bujykarv'Bâsp1oitasi, 6) K erahnsiaan dan Privacy, dan 7) Persclujuan Setelah Penjelasm
yang merujuk gada Podomw CIOMS 20Tti. Hal ini seperti yeog diMjrtkT‹an olefi I «hiya indiketqr setiag slander.
MASTER TABEL
No.
NO Umur Diagnosa Elemen Gigi Sebelum Berkumur Sesudah berkumur
Responden
Bulan
No Junuari Februari Maret April Mei Juni
Urutan Kegiatan
.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul KTI
2 Persiapan Proposal
3 Persiapan Izin Lokasi
4 Pengumpulan Data
5 Pengolahan Data
6 Analisis Data
7 Mengajukan Hasil
Penelitian
8 Seminar Hasil
Penelitian
9 Penggandaan
Laporan Penelitian
f
ra
Pa mb
Pe
fI
ra i
Pa S
IH
n -
ra l l
Sa du a
tu aw n
at ey nga
bu urv ba asi
a y
01 r” p as
-2 Ia m en
02 La an a t a h
”d
01
— n/ 19 us h } b
m jsi ai
ni 0 in
e
um aia Ta rer esu
Le 2-2 tL R as n fe s
z ’ 4-0 Ou - M jua litia re fisi
'0 u/ Tu e re ul
ab - - I- Pe
n t ju
d
3 ’ R 6-02 B aa
n anf litia
0 19 BA i
20 M ne isi na|
Pe n fin io t, n
at
/ ua k De as ka da
r
m - ” n- nja aiJg ep op ng t.
Ju -02 ” Ti er ns i s* ada
08 19 K K o s
i
20 B - a er n nissionon p s
BA D fi a i la
il DOe prpreg
Oai
n/ al
ni 2-
Se &0 ||
9
! 1 01 BA
B
2
9
/ O1
b u •2
Ra -02
20
›
Membuat format
pemeriksaan
- PengoTahan
Pengumpulan
- Lokasi dan
Penelitian
Penelitian
Pene\itian
Sampel
Waktu
- Jenis
Data
Data ri
di ra
an ca
pk k i an
sia ei on
e
BAB III
er rb
-P e oh
al mp m
os e er ka
n
25-02-2019
ia
op - M n
Pr is a ra
n Tul ulis l su
Uj rya pe mb
n i
tp
da
h
Pe
rb ai
ca
ra
1 ›
Ka iah a an g a S u
n ”
Ilm en iks ka n
Senin/
- M me
r ati ke
rh efi
pe Pe ng
ik pe n a
i . bai TI da dSI jag ta
16 vis er l K
20 Re emg osa n 0Q en ta an
4- a M ap e d
7
-0 m p ik a)
05 A0
o
Pr rba poc la sik arrn n
/B ,lll e bi k pa un kan
in ,Il ” P j Pro gam so t ti
en 9 t n
sa erha
n
9S -201 Pe
-0
4 n ta P
08 Da
nB
e
iks
m
er
tt
da
lV bU
, e a
t t9 bu
Ra 6
M orm bua
ea 2o F a
10 -04 a- 01
las -2 - em er
09 M st
5e -04 0-04 a l
09 1 M beei) r
THae esi
1 d e
.I ai 19
20 M bel
d& Ta
n/
ni 8
Se 01
12 6•2
0 7-
/0
aa
ta
S'e 9
13 201
0¥
14 - Hasil 'Table narus "
Penelitian terbuka
Pemat\kan panduan
15 Kamis/ BAB V penulisan abstrak "
09-05-2019 dan
1 - Sesuaigan dengan _
6 Ju Abstrak judul KTI
10-05-2019
m - Mewakili isi KTI
at
/ - Perbaikan hasil
47 ujian ”
Ujian Seminar - Perbaikan tata
Kamis/ KTI penulisan
16-0 i-2019 _
Merigetahui,
Data Pribadi
Nama : Novisyah Nurul Rizki Tempat/Tanggal
Lahir : Medan, 21 November 1998 Anak
Ke : 1 (Satu) dari tiga bersaudara Nama Orang
Tua
Ayah : Syafari
Ibu : Iriani Lubis S.PdI
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kompos Desa Pujimulyo
Kec. Sunggal
Riwayat Pendidikan
2003-2004 : TK. Tekad Mulia
2004-2010 : SD Tekad Mulia
2010-2013 : MTS Negeri Binjai
2013-2016 : SMA Negeri 1 Binjai
2016-2019 : D3 Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan
Kemenkes Medan