PROPOSAL
TAHUN 2021
2
SURAT PERNYATAAN
NIM : 1902050289
LAMONGAN
Yang menyatakan
3
4
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis
NIM : 19.02.05.0289
Oleh :
Mengetahui :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Diuji dan Disetujui Oleh Tim Penguji Pada Ujian Sidang Proposal Karya
Tulis Ilmiah Di Program Studi DIII Farmasi Universitas Muhammadiyah
Lamongan Tanggal: 02 Februari 2022
PANITIA PENGUJI
Tanda tangan
Mengetahui,
i
KURIKULUM VITAE
Lamongan
Pekerjaan : Mahasiswa
Riwayat pendidikan :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
Proposal Karya tulis ini penulis susun sebagai salah satu persyaratan untuk
dari berbagai pihak, untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
2. Arifal Aris, S.Kep., Ns., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
3. Apt. Sri Bintang S. M.K.N., S. Farm., M. Farm., selaku Ketua Program Studi
penyusunan.
ii
6. Kedua Orang Tua saya yang senantiasa mendoakan dan memberikan
Ilmiah ini.
Semoga Allah SWT memberi balasan pahala atas semua amal kebaikan
yang diberikan.
kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan, akhirnya penulis berharap semoga Proposal Karya Tulis ilmiah
ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi semua pembaca pada
umumnya.
NIM.19.02.05.0289
i
DAFTAR ISI
i
2.5.1 Deskripsi Kerangka Konseptual....................................................26
ii
DAFTAR TABEL
Hal.
i
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1 Tanda pada kemasan obat golongan obat bebas ...............................11
Gambar 2.2 Tanda pada kemasan obat golongan obat bebas terbatas .................12
Gambar 2.3 Tanda kemasan obat golongan obat keras dan psikotropika ............12
Gambar 2.4 Tanda kemasan obat golongan obat narkotika .................................13
Gambar 2.5 Kerangka Konseptual .......................................................................23
Gambar 3.1 Kerangka Kerja .................................................................................26
i
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1 Lembar Observasi ...........................................................................34
Lampiran 2 Lembar Konsultasi 1 .......................................................................35
Lampiran 3 Lembar Konsultasi 2 .......................................................................36
Lampiran 4 Surat Ijin Survey Awal Di Apotek 27 Made ...................................37
i
BAB 1
PENDAHULUAN
dihebohkan dengan sebuah kejadian yang diduga sebuah kasus pneumonia yang
etiologinya belum diketahui, kasus tersebut berasal dari Kota Wuhan, China.
(Hanoatubun, 2020). Bahayanya virus ini dapat menyebar pada manusia dan juga
hewan, yang biasanya akan menyerang saluran pernapasan pada manusia dengan
gejala awal flu hingga dapat menyebabkan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Penyebaran penyakit ini melalui tetesan pernapasan dari batuk maupun
tercatat 25.773 kasus. Jumlah pasien meninggal sebanyak 1.573 orang dan jumlah
pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 7.015 orang (Nugraheny, 2020b).
terkonfirmasi positif di Provinsi Jawa Timur adalah 796 orang. Sementara itu,
jumlah pasien meninggal sebanyak 89 orang atau setara 11,21% (Meilisa, 2020).
1
Sedangkan prevalensi di Kabupaten Lamongan tahun 2020 sebesar 1.179.059,
kesehatan masyarakat seperti : rumah sakit, puskesmas, dan klinik. Maka dari itu
dibandingkan harus menunggu lama di rumah sakit atau klinik. Selain itu
karena di apotek sekarang bisa membeli obat dengan sistem online atau tidak
Di masa pandemi orang lebih membutuhkan obat bebas dan suplemen untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Produk Over The Counter (OTC) dimasa Corona
Virus Disease 2019 atau biasa disingkat dengan Covid-19 lebih laku karena
pembelian sudah dapat dilakukan secara online tanpa harus mengantri dan datang
langsung ke toko obat atau apotek. Tetapi terdapat masalah yang besar yaitu
juga terjadi pada obat-obatan yang dirumorkan sebagai terapi yang menjanjikan
Tidak hanya kedua obat itu saja yang terjadi kelangkaan masih banyak seperti :
“Perbedaan penjualan 10 item obat terbesar sebelum dan selama pandemi Covid-
19 di Apotek 27 Made”
2
1.2 Rumusan Masalah
Item obat apa saja yang masuk dalam 10 kategori terbesar penjualan sebelum
1.3 Tujuan
Apotek 27 Made.
1.4 Manfaat
melakukan penelitian.
3
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 COVID-19
Pada saat ini kesehatan dunia sedang dalam masalah besar dimana
(Covid-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Corona jenis baru yang
Provinsi Hubei, Tiongkok pada Desember 2019 yang ditetapkan sebagai pandemi
oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Wabah ini
menyebar ke seluruh dunia dengan sangat cepat, sudah ada jutaan kasus Covid-19
yang dilaporkan dari ratusan negara di dunia yang mengakibatkan ratusan ribu
orang meninggal dunia dan sudah ada pula ratusan ribu orang yang sembuh dari
penyakit jenis baru yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory
Corornavirus (2019-nCov). Virus baru ini sangat menular dan cepat menyebar
5
Coronavirus adalah virus yang termasuk dalam family Coronaviridae dan
menyerupai mahkota pada permukaan luar virus, oleh karena itu disebut sebagai
merupakan anggota subgrup ß-CoV dan patogen mayor pada sistem pernapasan
Virus Corona adalah kelompok virus RNA terkait menyerang hewan yang
menyebabkan penyakit pada mamalia dan burung. Pada manusia, virus ini
infeksi paru-paru hingga dapat menyebabkan kematian. Virus Corona ini lebih
banyak menyerang lansia tapi sebenarnya virus ini dapat menyerang siapa saja,
mulai dari bayi, anak-anak hingga orang dewasa termasuk ibu hamil dan
wabah besar penyakit di dunia selama dua dekade terakhir, tingginya resiko yang
di hadapi dari cara penyebaran virus Corona menghasilkan angka kejadian dan
kematian yang terus bertambah. Cara penularan virus Corona yang terbilang
Covid-19 disebutkan bahwa cara penularan Covid-19 yaitu dengan tetesan cairan
(droplet) yang keluar saat berbicara, batuk atau bersin, dan kontak pribadi seperti
6
bersentuhan atau berjabat tangan. Selain itu penyebaran virus juga dapat terjadi
menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan. Bahkan virus
Corona diperkirakan menyebar melalui kontak dekat dari orang ke orang meski
dari manusia ke manusia. Saat ini diyakini bahwa transmisi interpersonal terjadi
sebagian besar melalui droplet respirasi dan transmisi kontak (Ruslin, dkk, 2020).
Wabah virus Corona yang meluas terjadi karena kemampuan virus ini
dalam menginfeksi antar manusia, bukan dari hewan ke manusia. Penularan virus
ini dapat terjadi melalui percikan atau droplet saluran pernapasan dari pembawa
virus ke orang lain yang belum terinfeksi. Pasien yang terjangkit virus Corona
sebagian besar (sekitar 80%) memiliki gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.
Pada beberapa penderita, kondisi dapat memburuk dengan gejala berat berupa
sangat mirip dengan gejala penyakit flu dan masuk angin biasa seperti demam,
sakit kepala, dan batuk. Akan tetapi, gejala Covid-19 memiliki karakteristik yang
sedikit berbeda dengan flu biasa, yakni jenis batuk yang umumnya kering. Lemas
7
dan nyeri otot juga banyak dilaporkan pada penderita Covid-19 (Ahsan, dkk,
2020).
Gejala klinis yang paling umum pada onset Covid-19 sesuai penelitian
yang dilaporkan oleh Nan-shan Zong dengan sampel 1099 kasus terkonfirmasi
sputum (33,4%), takipneu (18,6%), radang tenggorokan (13,9%), dan sakit kepala
Hingga saat ini uji Covid-19 yang tersedia di Indonesia adalah pemeriksaan
PCR untuk menemukan antigen SARS-CoV-2 dan pemeriksaan rapid test untuk
dilakukan dengan mengambil sampel antigen baik melalui swab atau apus hidung
dan tenggorokan, maupun dahak atau cairan yang berasal dari paru-paru.
terlatih yang menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap. Sampel ini
Biosafety Level 2 (BSL 2) yang dapat mengolah dan menganalisis antigen dengan
teknik PCR. Hasil pemeriksaan antigen ini memerlukan waktu yang lebih lama,
8
sampel darah dari ujung jari tangan. Namun secara umum keakuratannya jauh di
bawah PCR. Sesuai namanya, rapid test memberikan hasil yang cepat, dalam
hitungan menit. Jika hasil rapid test negatif, ada kemungkinan pasien sebenarnya
pemeriksaan ulang kurang lebih 7 hari setelah pemeriksaan awal. Jika hasil rapid
test positif, perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan antigen dengan PCR untuk
(Shihab, 2020).
Menurut buku milik Kamil, dkk (2020) banyak negara di dunia, kasus dan
bahkan wabah Covid-19 telah terjadi. WHO dan melalui Kementerian Kesehatan
a) Seringlah mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan
b) Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-
bersin. Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan dari hidung
atau mulutnya dan percikan ini dapat membawa virus. Jika terlalu dekat,
seseorang dapat menghirup percikan ini dan juga virus Covid-19 jika orang
9
c) Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Tangan menyentuh berbagai
permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan. Tangan
yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut,
yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh sehingga seseorang
menjadi sakit.
d) Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika demam, batuk dan
e) Selalu memakai masker ketika terpaksa keluar rumah agar penularan virus
Tak dapat dipungkiri, kabar virus Corona baru atau Covid-19 masuk ke
penularan virus Corona (Gunawan & Yulita, 2020). Adapun cara pencegahan
pernafasan.
diminta agar tetap menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga dengan terus
berperilaku hidup bersih dan sehat seiring dengan kasus virus Corona.
10
c) Mengubah pola makan sehat. Menurut WHO, ada beberapa cara pencegahan
Indonesia banyak orang yang rutin melakukan olahraga. Hal ini guna
penyakit.
Jika hasil tes pemeriksaan Covid-19 positif, tetap tenang dan jangan panik.
Laporkan diri ke posko KLB Dinas Kesehatan masing-masing kota atau ke PKM
kecamatan sesuai tempat tinggal. Petugas surveilans dari PKM kecamatan akan
mendata dan mengevaluasi kondisi pasien. Jika gejala yang dirasakan ringan,
adalah bahan atau paduan bahan, termasuk obat biologi yang digunakan untuk
11
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
Obat jadi adalah obat yang sudah dalam bentuk siap pakai, dibedakan antara
obat generik dan obat merek dagang. Obat generik adalah obat jadi terdaftar yang
menggunakan nama generik yaitu nama obat internasional atau nama lazim yang
3. Produk obat generik pada dasarnya lebih murah daripada produk nama
dagang.
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa
resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah
12
2. Obat Bebas terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi
masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan
tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas
adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam, Contoh : CTM
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam
Mefenamat
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
13
4. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
untuk tetap sehat melawan virus dan bakteri pembawa penyakit. Sayangnya,
sebagian orang masih belum makan buah-buahan dan sayuran untuk menjaga diri
tetap sehat. Makanan sehat menyediakan banyak zat termasuk vitamin dan
mineral untuk membuat kita sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Sistem
kekebalan tubuh yang sehat bergantung pada diet sehat yang seimbang dari waktu
hcl), vitamin E (alpha tocopheryl), zinc picolinate, dan sodium selenite, dapat
14
meningkatkan kinerja sistem imun dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh
virus maupun bakteri, termasuk infeksi virus Corona. Di sisi lain, vitamin B3, B5,
dan B6 dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak akibat sakit. Selain
memperkuat daya tahan tubuh dengan beragam cara di atas, juga perlu
minum minuman beralkohol, tidak melakukan hubungan seks yang berisiko, serta
mengatasi rasa nyeri ringan hingga sedang, demam, dan diantaranya juga untuk
begitu pula dalam hal peradangan, juga bersifat efek perifer; sedangakan efeknya
terhadap demam berpengaruh pada hipotalamus, yaitu pusat pengatur suhu tubuh.
prostaglandin; selain itu, prostaglandin juga dapat menurunkan suhu tubuh, dan
pada hipotalamus.
terapi rasa nyeri ringan hingga sedang, terutama untuk sakit kepala, sakit gigi,
nyeri sendi, dan nyeri integumen lain; dapat pula digunakan untuk rasa ringan
hingga sedang pasca bersalin dan pasca bedah, dan terapi beberapa rasa nyeri
15
daerah viresa yang responsif terhadap obat itu. Namun, obat ini tidak cocok dan
berguna untuk terapi rasa nyeri yang parah sekalipun, kadang-kadang masih
antipiretik dapat dijadikan obat pilihan untuk mengatasi demam. Contoh obatnya
2.3.3 Dekongestan
(2,6-5 L/kg) dan durasi pendek (6 jam untuk pseudoefedrin dan 2,5 jam untuk
phenylephrine), konsentrasi puncak untuk kedua obat terjadi pada 0,5 jam sampai
2 jam setelah pemberian oral. Indikasi dari dekongestan untuk mengurangi rasa
sakit dari hidung serta untuk hidung tersumbat. Efek samping yang ditimbulkan
16
(penyimpangan irama jantung), peningkatan tekanan darah atau stimulasi susunan
2.3.4 Mukolitik
atau kekentalan dari sputum khususnya untuk saluran napas bagian bawah
sehingga sputum atau dahak menjadi lebih encer dan lebih mudah dikeluarkan
agar tidak menumpuk di saluran pernapasan. Mekanisme kerja obat ini adalah
dengan memutuskan ikatan disulfida yang terdapat dalam sputum. Ikatan disulfida
ini lah yang menyebabkan sputum kental dan liat. Contoh obat mukolitik antara
2.3.5 Antitusif
Obat antitusif menurut Nuryati 2017; merupakan obat penekan batuk yang
menekan sistem syaraf pusat sehingga dapat mempengaruhi pusat batuk yang
Obat antitusif sentral bekerja dengan cara menekan refleks batuk dengan
Antitusif sentral dibagi menjadi dua yaitu antitusif narkotik dan antotusif non
17
dan lain-lain. Sedangkan obat antitusif non narkotik merupakan obat penekan
batuk yang tidak memiliki potensi menyebabkan adiksi. Contoh dari obat
antitusif non narkotik antara lain adalah dekstrometorfan, noskapin, dan lain-
lain.
napas bagian atas melalui efek anestesi lokal atau secara tidak langsung
bagian atas. Adapun mekanisme lain dari obat antitusif perifer adalah dengan
mengatur kelembaban udara dalam saluran napas dan relaksasi otot polos
bronkus pada saat spasme bronkus. Obat antitusif perifer antara lain adalah
2.3.6 Ekspektoran
produktif dan volume sekret bronkial. Batuk produktif atau batuk yang
Mekanisme kerja dari obat ekspetoran adalah dengan reflek merangsang kelenjar
sekretori saluran napas bawah sebagai hasil efek iritasi mukosa lambung. Obat
18
2.4 Pelayanan Farmasi Klinik
karena obat, untuk tujuan keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas
hidup pasien (quality of life) terjamin. Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan
meliputi:
2) Dispensing
4) Konseling
sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP, termasuk peracikan obat dan
19
2. Dispensing
1. Tujuan
2. Manfaat
3. Persiapan
kotor
memenuhi persyaratan
4. Pelaksanaan
20
2) Mengambil obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan dengan
c. Memasukkan obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah untuk obat yang
berbeda untuk menjaga mutu obat dan menghindari penggunaan yang salah
e. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien dan memeriksa ulang identitas
f. Memastikan 5 tepat yakni, tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat rute,
g. Memberikan informasi obat mencakup nama obat, dosis, cara pakai obat,
dan interaksi yang diserahkan kepada pasien dan meminta nomor kontak
pasien.
21
Apoteker di apotek juga dapat melayani obat non resep atau pelayanan
memerlukan obat non resep untuk penyakit ringan dengan memilihkan obat bebas
5. Evaluasi
a. evaluasi waktu rata-rata dispensing untuk obat jadi dan racikan dan
ketersediaan).
apoteker dalam penyediaan dan pemberian informasi mengenai obat yang tidak
memihak, dievaluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam segala aspek
penggunaan obat kepada profesi kesehatan lain, pasien atau masyarakat. Informasi
Informasi meliputi dosis, bentuk sediaan, formulasi khusus, rute dan metode
keamanan penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, efek samping, interaksi,
stabilitas, ketersediaan, harga, sifat fisika atau kimia dari obat dan lain-lain.
4. Konseling
22
Apoteker menggunakan three prime questions. Apabila tingkat kepatuhan pasien
dinilai rendah, perlu dilanjutkan dengan metode Health Belief Model. Apoteker
harus melakukan verifikasi bahwa pasien atau keluarga pasien sudah memahami
atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada
manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi atau memodifikasi fungsi
fisiologis.
23
2.5 Kerangka Konseptual
Dampak COVID-19
Apotek
Persentase
Keterangan:
1. Diteliti :
2. Tidak diteliti :
24
2.5.1 Deskripsi Kerangka Konseptual
Di penghujung tahun 2019 dunia dihebohkan dengan virus jenis baru yang
dinamakan Corona Virus Disease 2019 atau biasa kita sebut Covid-19 yaitu virus
yang menyerang saluran pernapasan pada manusia dengan gejala awal flu. Virus
ini mulai masuk ke Indonesia pada awal Februari yang membuat masyarakat
kesehatan dan lebih memilih datang ke apotek. Hal tersebut dikarenakan di masa
pandemi (Maret-Mei 2020) yang termasuk obat bebas dan obat bebas terbatas
25
BAB 3
METODE PENELITIAN
dengan pengambilan data secara retrospektif. Pada penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan penjualan 10 item obat selama dan sebelum pandemi. Data
sebelum pandemi diambil pada bulan Oktober – Desember 2019, data selama
pandemi diambil pada bulan Maret – Mei 2020 dan menggunakan lembar
observasi
26
3.3 Kerangka Kerja
Populasi : Seluruh obat yang ada di Apotek 27 Made pada periode sebelum
pandemi Oktober-Desember 2019 dan selama pandemi Maret-Mei 2020
Sampel : Obat bebas dan bebas terbatas dengan kategori multivitamin, suplemen,
analgesik, antipiretik, dekongestan, mukolitik, antitusif, dan ekspektoran pada periode
sebelum pandemi Oktober-Desember 2019 dan selama pandemi Maret-Mei 2020
Penarikan Kesimpulan
27
3.4 Identifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini independen yaitu 10 item obat terbesar sebelum
3.6.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu semua obat yang ada di Apotek 27 Made
Maret-Mei 2020.
28
3.6.2 Sampel
Sampling.
2019)
Analgesik 8. Ekspektoran
maksud dan tujuan penelitian dan meminta persetujuan kepada Apotek untuk
29
Setelah Kepala Apotek menandatangani surat persetujuan, lembar data yang
telah diisi oleh Kepala Apoteker kemudian dikumpulkan untuk dilakukan proses
pengambilan data sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan.
observasi yang terdapat pada lampiran yang berisikan 10 item obat selama
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan meminta Kepala Apotek Untuk
sebagai berikut :
1. Klasifikasi Obat
Untuk membedakan persentase obat yang laku sebelum dan selama pandemi
30
Obat laku perkategori
% obat laku= X 100 %
Total obat
Persentase
Nomor Registrasi Kategori Obat Jumlah
= 7,69%
= 12,17%
= 12,82%
= 11,66%
= 6,41%
= 4,35%
= 5,12%
31
2. Obat B 225 225
x 100 %
3900
= 5,76%
= 6,28%
= 3,84%
= 3,84%
= 2,56%
= 3,97
= 3,2%
= 3,84%
= 6,41%
32
Total 3.900 100%
3. Hasil
Pada hasil akan dibuat seperti tabel agar mudah untuk membedakan
1.
2.
3.
Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti, hanya data tertentu saja yang
Kepala Apotek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya anonimity atau tanpa nama.
33
DAFTAR PUSTAKA
Ahsan, F., Rahmawati, N. Y., & Alditia, F. N. (2020). Lawan Virus Corona: Studi
Press.
2020;:2020.09.08.20190975.
Kasus-Kasus Kebidanan.
Depkes RI, (2007). Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas,
34
Esther, Choo, K., Rajkumar, Vincent. (2020). Medication Shortages During the
Gunawan, C. I., & Yulita. (2020). Anomali Covid-19: Dampak Positif Virus
Gitawari R, (2014). Bahan Aktif Dalam Kombinasi Obat Flu dan Batuk-Pilek, dan
Pemilihan Obat Flu yang Rasional. Media Litbangkas. Vol. 24 No. 1.p. 10-
18.
Hanoatubun, S., (2020), Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia.
Indonesia
Rahayu, S., & Nugroho, R. (2020). Covid-19 The Nightmare Or Rainbow (T.M.
Ruslin, M., Hamrun, N., Habar, E. H., & Akbar, F. H. (Eds.). (2020). Masa
35
Shihab, N. dr. (2020). Covid-19: Kupasan Ringkas Yang Perlu Anda Ketahui (M.
Nadhifah (Ed.); 1st ed.). Literati Imprint dari Penerbit Lentera Hati.
Pasal 1.
Wahyuni, P., & Ridha, I. (Eds.). (2020). Kampus Merdeka: Transformasi Media
Yogyakarta: D-Medika
Zulkifli, Fatmawati, Rahman, N., Hafid, R., Saripa, & Awal, M. R. (2020).
Nusantara Press.
36
LAMPIRAN
Lampiran 1
Nama Apotek :
Periode :
Multivitamin 1.
2.
Suplemen 1.
2.
Dekongestan 1.
2.
Mukolitik 1.
2.
Antitusif 1.
2.
Analgesik 1.
2.
Antipiretik 1.
2.
Ekspektoran 1.
2.
Total
37
38
37
37