MODUL
FARMAKOLOGI II
1
Modul Farmakologi II
Kegiatan Belajar
al
er
in
M
n
a
d
in
m
ta
Vi
100 Menit
PENDAH ULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petunjuk Belajar
A. Deskripsi Singkat
Modul ini membahas tentang farmakokinetika dan mekanisme kerja obat
secara farmakodinamika, efek samping dan bahayanya, indikasi dan kontraindikasi
dari obat-obatan yang digunakan.
B. Relevansi
Untuk mengikuti mata kuliah ini maka harus lulus terlebih dahulu dalam mata
kuliah Farmakologi Dasar dan Farmakologi I. Pada saat lulus mata kuliah ini maka
dapat diaplikasikan dalam mata kuliah Swamedikasi, Farmasi Rumah Sakit dan
Kimia Farmasi I. Dalam penempuhan mata kuliah ini, ada beberapa mata kuliah
yang berhubungan/saling bersinggungan adalah Asuhan Kefarmasian, Manajemen
Farmasi, Kimia Farmasi II, Perundang-undangan Kesehatan serta Ilmu Perilaku dan
Etika Profesi.
C. Capaian Pembelajaran
2
Modul Farmakologi II
Adapun capaian pembelajaran dari mata kuliah ini adalah agar mahasiswa
mampu menjelaskan aspek farmakologi (pengertian, penggolongan, mekanisme
kerja, indikasi, kontraindikasi dan efek samping obat) vitamin dan mineral.
D. Petunjuk Belajar
Pembelajaran akan dilakukan dengan strategi student active learning. Dosen
akan mendorong dan memfasilitasi mahasiswa untuk aktif mencari dan menemukan
berbagai konsep yang harus dikuasai. Untuk memenuhi kondisi tersebut, ada 4
kegiatan utama yang akan dilaksanakan dalam perkuliahan:
1) Presentasi (penyajian) materi oleh dosen. Dosen mempresentasikan materi di 1
kali pertemuan pertama. Materi yang dipresentasikan adalah kontrak kuliah, garis
besar keseluruhan konsep/materi yang akan dipelajari dalam satu semester dan
pembagian materi.
2) Penugasan. Hal ini mencakup penugasan membuat paper kelompok dan
membuat resume perkuliahan.
3) Diskusi kelas. Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk presentasi paper
kelompok dalam diskusi kelas. Pada setiap akhir diskusi kelas, dosen harus
memberikan presentasi untuk mengklarifikasi materi yang dibahas dalam diskusi.
4) QUIS. Pada akhir pertemuan dilakukan quis untuk mengevaluasi pemahaman
mahasiswa.
3
Modul Farmakologi II
TUJUAN PEMBELAJARAN
4
Modul Farmakologi II
URAIAN MATERI
A. Pengertian
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil
yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat
diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal.
Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat
cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi.
Mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Perbedaan vitamin dan mineral adalah mineral merupakan senyawa
anorganik, sedangkan vitamin organik.
B. Macam-macam
1. Vitamin
Vitamin terdapat 2 macam yakni Vitamin yang Larut dalam Air dan
Vitamin Tak Larut dalam Air (Larut dalam Lemak).
a. Vitamin yang Larut dalam Air
1) Vitamin C (Asam Askorbat).
2) Vitamin B kompleks (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin,
vitamin B6, vitamin B12, dan folat).
b. Vitamin Tak Larut dalam Air (Larut dalam Lemak)
1) Vitamin A (Retinol).
2) Vitamin D (Kalsiferol).
3) Vitamin E (Tokoferol).
4) Vitamin K (Filokuinona).
5
Modul Farmakologi II
2. Vitamin B kompleks
Golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh dan
dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).
6
Modul Farmakologi II
ESO :
Reaksi anafilaktoid
Mekanisme Kerja:
7
Modul Farmakologi II
Kontraindikasi :
Hipersentivitas
Dosis :
8
Modul Farmakologi II
Farmakokinetika :
Piridoksin, piridoksal dan piridoksamin mudah diabsorpsi melalui saluran cerna.
ESO :
9
Modul Farmakologi II
Rasa kebas di kaki, diikuti pada tangan dan sekitar mulut, akan hilang setelah
beberapa bulan bila asupan pridoksin dihentikan.
Mekanisme Kerja :
Koenzim yang berperan dalam metabolisme asam amino.
Indikasi :
Untuk mencegah atau mengobati neuritis perifer oleh obat, misalnya setelah
pemberian obat isoniazid.
Kontraindikasi :
Hipersentivitas
Dosis :
Dewasa: 20-100 mg/hr
f. Biotin (Vitamin B7)
Bermanfaat dalam proses pelepasan energi dari karbohidrat, pembentukan
kuku serta rambut.
Farmakokinetika :
Interaksi karbohidrat dengan insulin, mempertahankan tingkat stabil gula dalam
darah.
ESO :
Dermatitis, sakit otot,anoreksia, dan anemia ringan.
Mekanisme Kerja :
Koenzim pada berbagai reaksi karboksilasi.
Indikasi :
Defisiensi yaitu dermatitis, sakit otot, rasa lemah, anoreksia, anemia ringan.
Kontraindikasi :
Hipersentifitas
Dosis :
10
Modul Farmakologi II
150 – 300 μg
g. Asam Folat (Vitamin B9)
Membantu perkembangan janin, pengobatan anemia dan pembentukan
hemoglobin.
Farmakokinetika :
Asam folat terdapat dalam plasma sekitar 15-30 menit setelah pemberian
secara oral, kadar puncak biasanya dicapai dalam 1 jam. Setelah pemberian
secara i.v, asam folat secara cepat dibersihkan dari plasma.Sebagian besar
produk metabolitnya muncul diurin setelah 6 jam, ekskresi lengkap
dicapai dalam 24 jam.
ESO :
Perubahan pola tidur, sulit berkonsentrasi, iritabilitas, aktivitas berlebih, depresi
mental, anoreksia, mual-mual, distensi abdominal, dan flatulensi.
Mekanisme Kerja :
Folat eksogen dibutuhkan untuk sintesis nucleoprotein dan pemeliharaan
eritropoiesis normal.Asam folat menstimulasi produksi sel darah merah, sel
darah putih, dan platelet pada anemia megaloblastik.
Indikasi :
Anemia megaloblastik yang disebabkan defisiensi asam folat.
Kontraindikasi :
Pengobatan anemia pernisiosa dan anemia megaloblastik lainnya dimana
vitamin B12 tidak cukup (tidak efektif).
Dosis :
1 tablet 400 ug (microgram) tiap hari.
h. CyianoCobalamine (itamin B12)
11
Modul Farmakologi II
12
Modul Farmakologi II
Diabsorpsi sempurna melalui usus halus dan kadarnya dalam plasma mencapai
puncak setelah empat jam tetapi absorpsi dosis besar vitamin A kurang efisien
karena sebagian akan keluar melalui feses.
ESO :
ISPA,kulit kering, kerusakan fungsi hati, dan osteoporosis.
Mekanisme Kerja :
Pada fibroblas atau jaringan epitel terisolasi, retinoit dapat meningkatkan sintesis
beberapa jenis protein seperti fibronektin dan mengurangi sintesis protein lainnya
seperti kolagenase dan keratin.
Indikasi :
Pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A.
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas
Dosis :
100.000-500.000 IU sehari 3 kali; lalu 50.000 IU selama 14 hari (sehari sekali)
2. Vitamin D (Kalsiferol)
Farmakokinetika :
Absorpsi vitamin D melalui saluran cerna, ekskresi melalui empedu dan dalam
jumlah kecil ditemukan dalam urine.
ESO :
Gejala dari over dosis meliputi: anoreksia, lesu, muntah, diare, kehilangan berat
badan, poliurea, berkeringat, sakit kepala, haus, vertigo, dan meningkatkan kadar
kalsium serta fosfat dalam plasma dan urin.
Mekanisme Kerja :
Meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfat melalui usus halus
Indikasi :
13
Modul Farmakologi II
Dosis :
14
Modul Farmakologi II
15
Modul Farmakologi II
4. Vitamin D :
16
Modul Farmakologi II
2. MINERAL
Klasifikasi mineral menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh :
a. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang di perlukan lebih dari 100
mg sehari. Contoh : Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan
klorida.
b. Mineral tambahan(minor) adalah mineral yang diperlukan kurang dari
100 mg sehari. Contoh : kromium, magnesium, yodium, besi, flor,
mangan, selenium dan zinc.
Berdasarkan jenisnya mineral dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a. Makromineral
1) Kalsium
Tubuh manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kg berat
badan tanpa lemak. Kira-kira 99% kalsium terdapat dalam tulang dan
gigi. Sumber kalsium : susu, keju, yogurth, es krim, brokoli, kacang-
kacangan dan buah-buahan, dan sayuran hijau gelap.
2) Fosfor
Fosfor dalam tubuh manusia terkandung sekitar 12 gram per kg jaringan
tanpa lemak. Fungsi fosfor : pembentukan tulang dan gigi, pembentukan
17
Modul Farmakologi II
18
Modul Farmakologi II
6) Kalium
Fungsi : menjaga keseimbangan cairan dan tekanan osmotik,
sambungan transmisi saraf, dan kontraksi otot serta mengaktifkan reaksi
enzim. Sumber : daging,kerang, hati, ikan susu, buah-buahan segar,
sayuran, biji-bijian bekatul, khamir, cokelat, kopi, dan kacang-kacangan.
7) Chloride
Fungsi : aktivator amilase dan pembentukan HCl lambung, mengaktifkan
enzim amilase dalam mulut untuk memecah pati, dan membantu
menjaga tekanan osmotic. Sumber : garam, keju, ikan, udang, bayam
dan seledri.
b. Mikromineral
1) Besi
Di dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3.5 g, 70 % dalam
hemoglobin, 25 % merupakan besi cadangan (iron storage) yang terdiri
dari feritin edan homossiderin terdapat dalam hati, limfa dan sum-sum
tulang. Fungsi : cadangan untuk memproduksi hemoglobin dan ikatan-
ikatan besi lainnya, sekresi air susu, menggantikan kehilangan zat besi,
mengimbangi sejumlah zat besi yang dikeluarkan konstan oleh tubuh,
dan penbentukan Hb baru pada anak-anak dan remaja. Kebutuhan
akan zat besi : wanita haid 12 mg/hari, anak 7-10 tahun 2,3-3,8 mg/hari,
dewasa 10-15 mg/hari. Sumber : telur, daging, ikan, tepung, gandum,roti
sayuran hijau, hati, bayam, kacang-kacangan, kentang, jagung dan otot.
2) Iodium
Fungsi : komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid, meningkatkan
laju oksidasi dalam sel-sel tubuh. Sumber : sayuran, ikan laut, dan
sejumlah rumput laut
19
Modul Farmakologi II
3) Flouride
Fungsi : berperan dalam pembentukan tulang dan gigi, serta membantu
mencegah kerusakan gigi. Sumber : makanan laut,makanan hasil ternak,
tanaman dan sebagian besar jenis teh.
4) Tembaga
Fungsi : berperan dalam kegiatan enzim pernafasan sebagai kofaktor
bagi enzim tironase dan sitokromokdiase. Sumber : susu dan sereal,
kacang-kacangan, biji-bijian, jerohan.
5) Zinc
Fungsi : membuat protein dan materi genetik, persepsi rasa,
meningkatkan keaktifan enzim, penyembuhan luka, perkembangan janin
yang normal, pertumbuhan yang normal dan pematangan, serta
kesehatan sistem kekebalan tubuh. Sumber : daging, unggas, telur,
ikan, susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-
kacangan.
6) Kobalt
Fungsi : keseimbangan tubuh ruminansia. Sumber : vitamin B12, B1, dan
sayuran berdaun hijau.
7) Yodium
Ditemukan dalam hormon tiroid. Fungsi: membantu mengatur
pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme tubuh. Sumber:
makanan seafood, makanan yang tumbuh pada tanah yang banyak
mengandung yodium , garam beryodium, roti dan produk susu.
8) Selenium (zat antioksidan)
20
Modul Farmakologi II
21
Modul Farmakologi II
LATIHAN
NGKUMAN
N
A
S
A
K
G
N
RI
22
Modul Farmakologi II
1. Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari
bahan pangan yang dikonsumsi.
2. Mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
3. Perbedaan vitamin dan mineral adalah mineral merupakan senyawa
anorganik, sedangkan vitamin organik.
4. Vitamin terdapat 2 macam yakni Vitamin yang Larut dalam Air (Vitamin B
dan C) dan Vitamin Tak Larut dalam Air (Larut dalam Lemak) (Vitamin A, D, E dan
K).
5. Klasifikasi mineral menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh mineral utama
(mayor) dan mineraltambahan (minor). Berdasarkan jenisnya mineral dibagi
menjadi 2 macam yaitu makromineral dan mikromineral.
F
TI
A
M
R
O
F
S
E
T
23
Modul Farmakologi II
24
Modul Farmakologi II
Pada saat ditanyakan kepada pasien ternyata pasien sedang hamil 5 bulan. Apa
kandungan mineral yang terdapat dalam obat yang ada di resep tersebut ?
a. Natrium
b. Kalium
c. Kalsium
d. Zat Besi
e. Klor
5. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke apotek mencari suplemen yang
mengandung fosfor dan kalsium untuk kesehatan gigi dan tulangnya. Apa jenis
makanan yang dapat disampaikan kepada perempuan tersebut untuk pemenuhan
fosfor dan kalsium selain dari obat ?
a. Kacang-kacangan
b. Garam dapur
c. Daging
d. Buah pisang
e. Sayuran hijau
6. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke apotek mencari vitamin untuk
penyubur (fertilisasi) karena sudah 2 tahun menikah tapi belum dikaruniai anak.
Tetangganya menyarankan untuk konsumsi vitamin. Apa jenis vitamin yang bisa
diberikan kepada perempuan tersebut ?
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
7. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke apotek mencari vitamin untuk nyeri sendi
dan tulang serta sering merasa capek-capek. Tetangganya menyarankan untuk
konsumsi vitamin. Apa jenis vitamin yang bisa diberikan kepada laki-laki tersebut ?
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
25
Modul Farmakologi II
P.r.n
Pro : Dani
Umur : 15 tahun
Keluarga pasien mengatakan sudah sering menggunakan obat tersebut dan tidak ada
riwayat alergi. Apa efek samping dari obat pada resep tersebut ?
a. Anafilaksis
b. Gangguan hati
c. Diare
d. Hiperglikemia
e. Hipertensi
9. Seorang bidan datang ke apotek untuk membeli magnesium sulfat untuk stock di
prakteknya. Apa indikasi kandungan mineral obat tersebut ?
a. Pre dan eklampsia
b. Emesis
c. Pendarahan
d. Hipertensi
e. Anemia
10. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke apotek mencari suplemen yang
mengandung zat besi untuk mengatasi anemia yang dialaminya. Apa jenis makanan
yang dapat disampaikan kepada perempuan tersebut untuk pemenuhan zat besi selain
dari obat ?
a. Kacang-kacangan
b. Garam dapur
c. Yogurt
d. Buah pisang
e. Rumput laut
DAFTAR PUSTAKA
26
Modul Farmakologi II
Ian Tanu, 1995, Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi FK UI, Jakarta
Katzung, B.G, Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC, Jakarta.
Tjai, TH dan Raharja, K, 2007, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-
efek Sampinngnya Edisi VI, PT.Alex Media Komputindo, Jakarta.
Kegiatan Belajar
al
n
o
m
or
H
n
a
at
b
o
-
at
b
O
27
Modul Farmakologi II
100 Menit
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petunjuk Belajar
A. Deskripsi Singkat
Modul ini membahas tentang farmakokinetika dan mekanisme kerja obat
secara farmakodinamika, efek samping dan bahayanya, indikasi dan kontraindikasi
dari obat-obatan yang digunakan.
B. Relevansi
Untuk mengikuti mata kuliah ini maka harus lulus terlebih dahulu dalam mata
kuliah Farmakologi Dasar dan Farmakologi I. Pada saat lulus mata kuliah ini maka
dapat diaplikasikan dalam mata kuliah Swamedikasi, Farmasi Rumah Sakit dan
Kimia Farmasi I. Dalam penempuhan mata kuliah ini, ada beberapa mata kuliah
yang berhubungan/saling bersinggungan adalah Asuhan Kefarmasian, Manajemen
Farmasi, Kimia Farmasi II, Perundang-undangan Kesehatan serta Ilmu Perilaku dan
Etika Profesi.
C. Capaian Pembelajaran
Adapun capaian pembelajaran dari mata kuliah ini adalah agar mahasiswa
mampu menjelaskan aspek farmakologi (pengertian, penggolongan, mekanisme
kerja, indikasi, kontraindikasi dan efek samping obat) obat-obatan yang
mempengaruhi hormon (hormonal).
D. Petunjuk Belajar
Pembelajaran akan dilakukan dengan strategi student active learning. Dosen
akan mendorong dan memfasilitasi mahasiswa untuk aktif mencari dan menemukan
28
Modul Farmakologi II
berbagai konsep yang harus dikuasai. Untuk memenuhi kondisi tersebut, ada 4
kegiatan utama yang akan dilaksanakan dalam perkuliahan:
1) Presentasi (penyajian) materi oleh dosen. Dosen mempresentasikan materi di 1
kali pertemuan pertama. Materi yang dipresentasikan adalah kontrak kuliah, garis
besar keseluruhan konsep/materi yang akan dipelajari dalam satu semester dan
pembagian materi.
2) Penugasan. Hal ini mencakup penugasan membuat paper kelompok dan
membuat resume perkuliahan.
3) Diskusi kelas. Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk presentasi paper
kelompok dalam diskusi kelas. Pada setiap akhir diskusi kelas, dosen harus
memberikan presentasi untuk mengklarifikasi materi yang dibahas dalam diskusi.
4) QUIS. Pada akhir pertemuan dilakukan quis untuk mengevaluasi pemahaman
mahasiswa.
TUJUAN PEMBELAJARAN
29
Modul Farmakologi II
URAIAN MATERI
30
Modul Farmakologi II
A. Pengertian
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar
atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon
merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang
berbeda-beda. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel.
Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau
merubah fungsi sel.
Hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:
1. Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan
dan ciri-ciri seksual
2. Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energy
3. Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam
darah.
B. Klasifikasi
1. Klasifikasi Hormon Berdasarkan Struktur Kimia
Hormon larut air Hormon larut lemak
31
Modul Farmakologi II
DM Tipe II
c) Mekanisme Kerja
Membebaskan insulin yang dapat dimobilisasi dari sel B pankreas
dan pada saat yang sama memperbaiki tanggapan terhadap
rangsang glukosa fisiologik. Obat ini hanya berkhasiat jika produksi
insulin tubuh sendiri sebagian masih bertahan
d) Kontraindikasi
Tidak dapat diberikan pada diabetes tipe I, pada asetonuria
parah,koma diabetik, pada gangguan fungsi ginjal yg parah dan
pada masa kehamilan. Dianjurkan pada masa kehamilan untuk
menggantinya dengan insulin.
e) Efek samping
Hipoglisemia, erupsi mukokutis, ganggua saluran cerna, gangguan
hati, reaksi hematologi.
2) Biguanid
a) Zat Aktif
Metmorfin hidroklorida
b) Indikasi
DM Tipe II pada penderita diabetes dewasa yang tidak tertolong
dengan tindakan diet dan terdapat alergi terhadap tipe sulfonamida.
c) Kontraindikasi
Koma diabetik & ketoasidosis, gangguan fungsi ginjal serius, penyakit
hati kronis,kegagalan jantung, miokardial infark, alkoholisme,
keadaan penyakit kronik/akut yang berkaitan dengan hipoksia
jaringan, hipersensitif terhadap biguanid, infeksi, gangren,
selama/segera setelah pembedahan.
32
Modul Farmakologi II
d) Efek samping
Menyebabkan gangguan saluran cerna, perubahan pembentukan
darah.
b. Kortikosteroid
1. Terapi pengganti hormon
a) Zat aktif
Hidrokortison dan aldosteron
b) Merk Dagang
Berlicort, Calacort, Enkacort, Lexacorton, Steroderm
c) Indikasi
Anti radang pada kulit (yang bukan disebabkan infeksi) seperti eksim
dan alergi kulit seperti : dermatitis atopi, dermatitis kontak, dermatitis
alergik, pruritus anogenital dan neurodermatitis.
d) Kontra Indikasi
Penyakit kulit karena virus atau tuberkulosis, akut rosasae, skabies,
dermatitis perioral, tinea, pemakaian lama atau daerah yang luas
pada kehamilan.Penderita yang hipersensitif.Herpes simplex, vaccinia
dan varicella, infeksi jamur.
e) Dosis dan aturan pakai
Tanyakan kepada dokter anda mengenai dosis dan aturan pakai
Hydrocortisone. Dosis yang umum diberikan : oleskan 2 – 3 kali
sehari pada kulit yang sakit.
f) Efek samping
Rasa terbakar, gatal, kekeringan, atropi kulit, infeksi sekunder.
2. Anti Inflamasi Sistemik
33
Modul Farmakologi II
34
Modul Farmakologi II
d) Mekanisme Kerja
hormon-hormon tiroid memiliki efek pada pertumuhan sel,
perkembangan dan metabolisme energi. Efek-efek ini bersifat
genomik melalui pengaturan ekspresi gen, dan yang tidak genomik
melalui efek langsung pada sitosol sel, membran, dan mitokondria.
e) Efek samping
Takikardia, cemas, tremor, sakit kepala, kemerahan muka, perspirasi
dan penurunan BB.
f) Dosis
Dewasa awal 0,05-0,1 mg/hari, dosis harian ditingkatkan tiap 2
minggu 0,025-0,05 mg. Pemeliharaan : 0,1-0,2 mg/hari, hipotiroidisme
ekstrim, usia lanjut dan gangguan KV: awal 0,0125-0,025 mg/hr,
anak>12 thn 150-200 mcg, 6- 12 thn 100-150 mcg, < 6 bln 25-50
mcg, setiap hari.
2. Penghambat Tiroid
a) Zat Aktif
Karbimazol, Propiltiourasil
b) Merk Dagang
Neo-Mercazole dan Karbimazol 5 mg.
c) Indikasi
Hipertiroidisme.
d) Kontra indikasi
Laktasi.
e) Dosis
35
Modul Farmakologi II
Awal dewasa sehari 20-60 mg. Kasus ringan : sehari 5-10 mg:
kasus sedang : sehari 30 mg : kasus berat : sehari 40-60 mg.
Diberikan dalam beberapa dosis terbagi. Pemeliharaan : sehari 5-15
mg.
d. Hormon seksual dan antagonisnya
1. Hormon perempuan
Estrogen dan anti-estrogen : estrogen untuk HRT, estrogen tunggal
etinil- estradiol, estradiol, estradiol valerat.
Progesteron : didrogesteron, progesteron, tibolon, linestrenil.
2. Hormon laki-laki dan antagonisnya
Antiandrogen : Siproteron-asetat, finasterid
Fluoksimesteron
a) Indikasi
Kanker payudara lanjut
b) Kontra Indikasi
Kanker payudara pada pria, hiperkalsemia, kehamilan, menyusui,
nefrosis.
c) Efek samping
Mual, hirsutisme, retensi cairan, akne, ikterus, gangguan haid,
virilisasi, ginekomastia.
d) Dosis
5-10 mg/hari.
e) Peringatan
Gangguan fungsi jantung, ginjal, atau hati ; lansia, PJK, hipertensi;
epilepsi, migren, metastase skeletal.
Testosteron Undekanoat
a) Indikasi
Kanker payudara
b) Kontra Indikasi
Kanker payudara pada pria, hiperkalsemia, kehamilan, menyusui,
nefrosis.
c) Efek Samping
36
Modul Farmakologi II
37
Modul Farmakologi II
38
Modul Farmakologi II
3. Vasopresin
a) Zat Aktif
Vasopresin
b) Indikasi
Diabetes insipidus kranial; perdarahan varises esofagus.
c) Kontra indikasi
Penyakit vaskular.
d) Efek samping
Pucat, mual, cegukan, kejat perut, serangan angina, reaksi alergi.
e) Peringatan
Gagal jantung, asma bronkial, epilepsi, migren, kehamilan.
4. Hormon hipotalamus
a) Zat Aktif
Gonadorelin
b) Indikasi
Kanker prostat; kanker payudara stadium lanjut & endometriosis.
c) Mekanisme Kerja
Menyebabkan kelenjar hipofisis untuk melepaskan hormon-hormon
lain yang mengontrol perkembangan pada anak-anak dan kesuburan
pada orang dewasa.
d) Efek samping
Nyeri tulang bertambah pada awal terapi; hot flushes, libido turun,
depresi, sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare, ginekomastia,
urtikaria (jarang).
39
Modul Farmakologi II
f. Kontrasepsi hormonal
1) Kontrasepsi Kombinasi
a) Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK)
(1)Mekanisme Kerja
Mempengaruhi ovulasi dan implantasi, Mempengaruhi transport
gamet,mempengaruhi fungsi corpust luteum, dan mempengaruhi
lendir serviks.
(2)Indikasi
Kontrasepsi, gangguan haid
(3)Kontraindikasi
Kehamilan, risiko tinggi untuk penyakit arterial, riwayat penyakit
tromboemboli, keadaan yang meningkatkan risiko tromboemboli,
bertambah berat, wanita menyusui
b) Kontrasepsi Injeksi Kombinasi (KIJ)
(1)Mekanisme Kerja
Mempengaruhi ovulasi dan implantasi, Mempengaruhi transport
gamet,mempengaruhi fungsi corpust luteum, dan mempengaruhi
lendir serviks.
(2) Indikasi
Kontrasepsi injeksi untuk jangka waktu 1 bulan.
(3)Kontra Indikasi
Kehamilan atau ada dugaan hamil, kanker payudara, kanker
saluran genital,menderita atau pernah mempunyai gangguan
tromboembolik, fokal migrain, penyakit hati akut, hipersensitif.
(4)Efek Samping
40
Modul Farmakologi II
41
Modul Farmakologi II
42
Modul Farmakologi II
43
Modul Farmakologi II
44
Modul Farmakologi II
LATIHAN
45
Modul Farmakologi II
NGKUMAN
N
A
S
A
K
G
N
RI
1. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar
atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.
2. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara
hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi
sel.
3. Klasifikasi hormon berdasarkan struktur kimianya yakni hormon larut air dan larut
lemak.
46
Modul Farmakologi II
F
TI
A
M
R
O
F
S
E
T
1. Seorang perempuan datang ke apotek membeli pil KB yang mengandung estradiol.
Apa golongan obat antihormon pada obat tersebut ?
a. Antitiroid
b. Antidiabetes oral
c. Antiestrogen dan progesteron
d. Kortikosteroid
e. Antitiroksin
47
Modul Farmakologi II
a. Hipoglikemia
b. Hipersensitivitas
c. Nyeri perut
d. Mual dan muntah
e. Nyeri otot
3. Seorang perempuan datang ke apotek mencari obat sulfonilurea. Merk obat yang
dicarinya adalah glucodex. Apa indikasi dari obat tersebut ?
a. Arthritis rheumatoid
b. Infertilisasi
c. Faginistis atrofi
d. Hipertiroidisme
e. Hiperglikemia
4. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke apotek mencari obat metformin. Obat
tersebut digunakan untuk pengobatan diabetes. Bagaimana mekanisme kerja obat
tersebut ?
a. Meningkatkan produksi tiroksin
b. Meningkatkan produksi estrogen
c. Meningkatkan produksi progesteron
d. Meningkatkan produksi insulin
e. Meningkatkan produksi steroid
5. Seorang laki-laki berumur 52 tahun, datang ke apotek mencari obat antidiabetes tipe I.
Apa merk dagang obat yang dapat dberikan kepada laki-laki tersebut ?
a. Humalog
b. Elacort
c. Ofestin
d. Dulphastion
e. Glucophage
48
Modul Farmakologi II
10. Seorang laki-laki berumur 52 tahun, datang ke apotek mencari obat triamcinolone 4
mg. Obat tersebut digunakan untuk pengobatan gangguan endokrin. Apa kontraindikasi
obat tersebut ?
a. Infeksi jamur sistemik
b. Infeksi saluran pernafasan
c. Infeksi saluran pencernaan
d. Infeksi kulit dan kelamin
e. Infeksi kandung kemih
49
Modul Farmakologi II
DAFTAR PUSTAKA
Ian Tanu, 1995, Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi FK UI, Jakarta
Katzung, B.G, Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC, Jakarta.
Tjai, TH dan Raharja, K, 2007, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-
efek Sampinngnya Edisi VI, PT.Alex Media Komputindo, Jakarta.
50
Modul Farmakologi II
Kegiatan Belajar
IN
M
A
ST
HI
TI
N
A
100 Menit
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Capaian Pembelajaran, dan Petunjuk Belajar
A. Deskripsi Singkat
Modul ini membahas tentang farmakokinetika dan mekanisme kerja obat
secara farmakodinamika, efek samping dan bahayanya, indikasi dan kontraindikasi
dari obat-obatan yang digunakan.
B. Relevansi
51
Modul Farmakologi II
Untuk mengikuti mata kuliah ini maka harus lulus terlebih dahulu dalam mata
kuliah Farmakologi Dasar dan Farmakologi I. Pada saat lulus mata kuliah ini maka
dapat diaplikasikan dalam mata kuliah Swamedikasi, Farmasi Rumah Sakit dan
Kimia Farmasi I. Dalam penempuhan mata kuliah ini, ada beberapa mata kuliah
yang berhubungan/saling bersinggungan adalah Asuhan Kefarmasian, Manajemen
Farmasi, Kimia Farmasi II, Perundang-undangan Kesehatan serta Ilmu Perilaku dan
Etika Profesi.
C. Capaian Pembelajaran
Adapun capaian pembelajaran dari mata kuliah ini adalah agar mahasiswa
mampu menjelaskan aspek farmakologi (pengertian, penggolongan, mekanisme
kerja, indikasi, kontraindikasi dan efek samping obat) obat-obatan antihistamin.
D. Petunjuk Belajar
Pembelajaran akan dilakukan dengan strategi student active learning. Dosen
akan mendorong dan memfasilitasi mahasiswa untuk aktif mencari dan menemukan
berbagai konsep yang harus dikuasai. Untuk memenuhi kondisi tersebut, ada 4
kegiatan utama yang akan dilaksanakan dalam perkuliahan:
1) Presentasi (penyajian) materi oleh dosen. Dosen mempresentasikan materi di 1
kali pertemuan pertama. Materi yang dipresentasikan adalah kontrak kuliah, garis
besar keseluruhan konsep/materi yang akan dipelajari dalam satu semester dan
pembagian materi.
2) Penugasan. Hal ini mencakup penugasan membuat paper kelompok dan
membuat resume perkuliahan.
3) Diskusi kelas. Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk presentasi paper
kelompok dalam diskusi kelas. Pada setiap akhir diskusi kelas, dosen harus
memberikan presentasi untuk mengklarifikasi materi yang dibahas dalam diskusi.
52
Modul Farmakologi II
TUJUAN PEMBELAJARAN
53
Modul Farmakologi II
URAIAN MATERI
A. Pengertian
Histamin adalah suatu alkaloid yang disimpan di dalam sel mast, dan
menimbulkan berbagai proses faalan dan patologik. Histamin pada manusia adalah
mediator penting untuk reaksi alergi dan reaksi inflamasi, mempunyai peranan
penting pada sekresi asam lambung, dan berfungsi sebagai neurotransmitter dan
modulator. Antihistamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi
efek histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor histamin.
B. Klasifikasi
Histamin terdiri dari 2 reseptor yakni reseptor H1 dan H2
Antihistamin terdiri dari 2 jenis antagonis yakni Antagonis H1-Blocker dan Antagonis
H2-Blocker.
1. H1-Blocker (Antihistaminika klasik)
a. Mekanisme Kerja
54
Modul Farmakologi II
55
Modul Farmakologi II
Secara farmakokinetik : Absorpsi 72%, Ikatan Protein plasma ± 80%, t1/2 6-9
jam, Eliminasi 50% tak berubah di ginjal, sisanya dimetabolisme pada pH<6
tidak ada lagi absorpsi kembali.
d) Dosis
1-2 tab sebelum tidur
e) Kontraindikasi
Laktasi (menyusui)
f) Efek Samping
Gangguan GI dan reaksi alergi.
Chlorpeniramine Maleat
a) Merk Dagang
Orphen, Adfil,Allerest, Atrohis, Aler-Clor
b) Indikasi
Hay Fever, Urtikaria, Asma Brokial, Rinitis Alrgi & Reaksi Alergi Lain.
c) Mekanisme Kerja
Menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-
macam otot polos; selain itu klorfeniramin maleat dapat merangsang maupun
menghambat susunan saraf pusat
d) Kontraindikasi
Infeksi sal. Napas bawah. Bayi premature atau baru lahir.
e) Dosis
Dewasa 1 kapl 3-4 x/hari, Anak-anak 6-12thn ½ kapl 3-4 x/hari dan 2-6 thn ¼
kapl 3-4 x/hari.
f) Efek Samping
Sedasi, gangguan GI, efek antimuskarinik, hipotensi, kelemahan otot, tinnitus,
euphoria, sakit kepala. Stimulasi SSP, reaksi alergi, gangguan darah.
g) Farmakokinetika
Diserap dengan baik setelah pemberian oral, tetapi hanya 25-45% (tablet
konvensional) atau 35-60% (larutan) dari dosis tunggal yang mencapai
sirkulasi sistemik sebagai obat tidak berubah.
Piperazine
a) Merk Dagang
Afiksin, Askomin, Kombicitrine, Imarcitrine dan Karmizine
b) Indikasi
56
Modul Farmakologi II
57
Modul Farmakologi II
Farmakologi:
Cetirizine adalah antihistamin, pada dosis farmakologi aktif, mempunyai efek
mengantuk yang lebih kecil, dengan tambahan sifat antialergi. Cetirizine adalah
reseptor H1-antagonis selektif dan pada reseptor lain efeknya dapat diabaikan,
bebas dari efek anticholinergik dan antiserotonin. Cetirizine menghambat
mediator histamin fase awal dari reaksi alergi, juga menurunkan migrasi sel
inflamasi dan melepaskan mediator yang berhubungan dengan respon alergi
yang sudah lama.
Farmakokinetika:
1) Puncak level darah untuk 0,3 ug/ml dicapai antara 30- 60 menit setelah
pemberian Cetirizine 10 mg.
2) Waktu paruh plasma kira-kira 11 jam.
3) Absorpsi sangat konsisten pada semua subjek. Pengeluaran melalui ginjal
30 ml/menit dan waktu paruh ekskresi kira-kira 9 jam.
4) Cetirizine terikat kuat pada protein plasma.
c) Indikasi
Pengobatan perennial rinitis, alergi rinitis musiman dan kronik idiopatik urtikaria
d) Kontraindikasi
Penderita dengan pengalaman hipersensitif pada Cetirizine. Cetirizine
kontraindikasi pada ibu menyusui karena diekskresikan melalui ASI
e) Efek Samping
Ada beberapa laporan terjadinya efek samping ringan dan sementara,
misalnya sakit kepala, pusing, mengantuk, gelisah, kering mulut dan
ketidaknyamanan pada pencernaan. Pada beberapa individu terjadi reaksi
hipersensitif, termasuk reaksi kulit dan mungkin terjadi angiodema.
f) Dosis
Dewasa dan anak-anak diatas atau sampai 12tahun: 1 tablet (10 mg) perhari.
Pada saat ini tidak cukup data klinik untuk direkomendasikan penggunaan
Cetirizine pada anak-anak di bawah atau sampai 12 tahun. Pada saat ini tidak
ada data, yang menyarankan penurunan dosis untuk penderita lansia. Pada
penderita kerusakan ginjal, dosis harus dikurangi menjadi 1/2 tablet perhari.
58
Modul Farmakologi II
b) Penggunaan
Biasa digunakan untuk pengobatan tukak lambung dan usus.
c) Efek samping
Diare, nyeri otot dan kegelisahan.
d) Contohnya :
Simetidin, Ranitidin, Famotidin, Nizatidin dan Rokzatidine
59
Modul Farmakologi II
LATIHAN
60
Modul Farmakologi II
GKUMAN
N
A
S
A
K
G
N
RI
61
Modul Farmakologi II
F
TI
A
M
R
O
F
S
E
T
62
Modul Farmakologi II
a. H-1 golongan 1
b. H-1 golongan 2
c. H-2
d. H-3
e. H-4
4. Seorang laki-laki datang ke apotek membeli obat untuk pengobatan magh. Pasien
sudah pernah mengkonsumsi obat antasida doen sebelumnya, namun magh masih
tetap dirasakan. Apa pilihan obat golongan antihistamin yang dapat diberikan kepada
laki-laki tersebut ?
a. Simetidine
b. Dimenhidrinate
c. Prometazine
d. Artenazole
e. Sukralfat
63
Modul Farmakologi II
5. Seorang perenpuan datang ke apotek untuk menanyakan obat mual muntah dalam
perjalanan. Obat yang dicari adalah berbentuk sediaan tablet. Apa nama zat aktif obat
yang dapat diberikan kepada perempuan tersebut ?
a. Difenhidramine
b. Dimenhidrinate
c. Dimetiloksidate
d. Digoxine
e. Domperidone
64
Modul Farmakologi II
d. Anemia
e. Gangguan ginjal
9. Seorang laki-laki datang ke apotek membeli obat CTM sebanyak 1 strip untuk
mengobati gatal-gatal karena alergi akibat makan seafood. Apa kontraindikasi dari
penggunaan obat tersebut ?
a. Infeksi saluran pernafasan bawah
b. Infeksi saluran pernafasan atas
c. Infeksi saluran pernafasan akut
d. Infeksi saluran pencernaan
e. Infeksi saluran kemih
10. Seorang perenpuan datang ke apotek untuk menanyakan obat loratadine. Obat yang
dicari adalah berbentuk sediaan tablet. Apa nama obat yang dapat berinteraksi dengan
obat tersebut?
a. Captopril
b. Ketokonazole
c. Amoxicilline
d. Digoxine
e. Domperidone
DAFTAR PUSTAKA
Ian Tanu, 1995, Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi FK UI, Jakarta
Katzung, B.G, Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC, Jakarta.
65
Modul Farmakologi II
Tjai, TH dan Raharja, K, 2007, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-
efek Sampinngnya Edisi VI, PT.Alex Media Komputindo, Jakarta.
Kegiatan Belajar
GI
O
L
O
K
SI
K
O
T
100 Menit
PENDAHULUAN
66
Modul Farmakologi II
A. Deskripsi Singkat
Modul ini membahas tentang farmakokinetika dan mekanisme kerja obat
secara farmakodinamika, efek samping dan bahayanya, indikasi dan kontraindikasi
dari obat-obatan yang digunakan.
B. Relevansi
Untuk mengikuti mata kuliah ini maka harus lulus terlebih dahulu dalam mata
kuliah Farmakologi Dasar dan Farmakologi I. Pada saat lulus mata kuliah ini maka
dapat diaplikasikan dalam mata kuliah Swamedikasi, Farmasi Rumah Sakit dan
Kimia Farmasi I. Dalam penempuhan mata kuliah ini, ada beberapa mata kuliah
yang berhubungan/saling bersinggungan adalah Asuhan Kefarmasian, Manajemen
Farmasi, Kimia Farmasi II, Perundang-undangan Kesehatan serta Ilmu Perilaku dan
Etika Profesi.
C. Capaian Pembelajaran
Adapun capaian pembelajaran dari mata kuliah ini adalah agar mahasiswa
mampu menjelaskan aspek farmakologi (pengertian, penggolongan, mekanisme
kerja, indikasi, kontraindikasi dan efek samping obat) toksikologi.
D. Petunjuk Belajar
Pembelajaran akan dilakukan dengan strategi student active learning. Dosen
akan mendorong dan memfasilitasi mahasiswa untuk aktif mencari dan menemukan
berbagai konsep yang harus dikuasai. Untuk memenuhi kondisi tersebut, ada 4
kegiatan utama yang akan dilaksanakan dalam perkuliahan:
1) Presentasi (penyajian) materi oleh dosen. Dosen mempresentasikan materi di 1
kali pertemuan pertama. Materi yang dipresentasikan adalah kontrak kuliah, garis
besar keseluruhan konsep/materi yang akan dipelajari dalam satu semester dan
pembagian materi.
67
Modul Farmakologi II
TUJUAN PEMBELAJARAN
68
Modul Farmakologi II
4. Menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja dengan akurat dan sahih,
mengomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkannya
dalam penanganan kasus toksik.
5. Mampu membantu melakukan pengumpulan data, pengolahan data dan
menyusun laporan kasus dan atau laporan kerja sesuai dengan ruang lingkup
penelitian kefarmasian dalam penanganan kasus toksik.
URAIAN MATERI
A. Pengertian
Toksikologi adalah :
1. Studi mengenai asal, properti, efek dan deteksi bahan racun di dalam
lingkungan dan segala spesies yang berada di lingkungan, termasuk manusia.
69
Modul Farmakologi II
2. Ilmu yang bersangkut paut dengan efek-efek dan mekanisme kerja yang
merugikan dari agent-agent kimia.
3. Cabang farmakologi yang berhubungan dengan efek samping zat kimia di
dalam sistem biologik.
B. Ruang Lingkup
1. Lingkungan
2. Ekonomi
3. Kehakiman
C. Klasifikai Keracunan
1. Berdasarkan cara terjadinya
2. Berdasarkan mula waktu terjadi
3. Berdasarkan alat tubuh yang terkena
4. Berdasarkan jenis bahan kimia
D. Gejala Keracunan
Pusing, sakit kepala, sesak nafas, iritasi kulit seperti terbakar, pingsan dan muntah.
E. Diagnosa Keracunan
1. Gambaran Klinik
a. Ringan
Tremor lidah, mteri kepala, anoreksia, pupil miosis dan rasa takut.
b. Sedang
Hipersaliva, badikardi, mual mutah, hiperhidrosis dan fasikulasi otot
c. Berat
Diare, edema paru, konvulsi, sianosis dan koma
2. Pemeriksanaan Laboratorium
70
Modul Farmakologi II
71
Modul Farmakologi II
3. Terkena kulit
H. Obat-Obat Yang Sering Berhhubungan Dengan Resiko Kematian
Kokain, opioid, benzodiazepin, alkohol dan antidepresan
I. Senyawa Yang Sering Berubungan Dengan Resiko Keracunan Pada Manusia
1. Analgesik
2. Produk perawatan diri
3. Produk pembersih rumah tangga
4. Sedative/antipsikotik dan hipnotik
5. Obat flu dan batuk
6. Antidepresan
J. Jenis Antidotum
72
Modul Farmakologi II
73
Modul Farmakologi II
Serum antibisa ular Serum antibisa ular Bisa ular neurotoksik dan
polivalen(biofarma) hematoksik
LATIHAN
74
Modul Farmakologi II
GKUMAN
N
A
S
A
K
G
N
1. RI
Toksikologi adalah studi mengenai asal, properti, efek dan deteksi bahan racun
di dalam lingkungan dan segala spesies yang berada di lingkungan,
termasuk manusia.
2. Penanganan keracunan dari suatu pengobatan terdiri dari beberapa perlakuan
tergantung dari sumber keracunannya.
75
Modul Farmakologi II
F
TI
A
M
R
O
F
S
E
T
1. Seorang perempuan datang ke apotek menanyakan terkait tindakan segera untuk
penegakan fungsi vital apabila terjadi keracunan. Apa saja tindakan yang perlu
dilakukan apabila perempuan menghadapi kasus tersebut?
a. Diare paksa
b. Bilas lambung
c. Dialisis peritonial
d. Hemodialisis
e. Pembebasan jalan nafas
76
Modul Farmakologi II
d. Sakit perut
e. Nyeri sendi dan tulang
3. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke apotek membawa resep dokter yang
berisi obat vitamin K. Obat tersebut digunakan untuk keracunan terhadap antikoagulan.
Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut ?
a. Konjugasi metabolit toksik
b. Antagonis kompetitif pada sintess protombin
c. Ikatan kompetitif pada alkohol dehidrogenase
d. Antikolinergik sentral
e. Reaksi antigen – antibodi .
77
Modul Farmakologi II
e. Norit
7. Seorang laki-laki datang ke apotek untuk membeli obat antibiotik yang akan digunakan
untuk penanganan keracunan. Hal ini dilakukan atas anjura dari dokter. Apa gejala
yang ditimbulkan pada pasien sehingga dokter menganjurkan hal demikian?
a. Infeksi
b. Kejang
c. Syok
d. Pingsan
e. Koma
8. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke apotek membawa resep dokter yang
berisi obat dulcolax. Obat tersebut digunakan untuk mengatasi keracunan. Apa prinsip
yang digunakan pada kasus tersebut ?
a. Pemeriksaan patologi
b. Emetic
c. Cathartic
d. Neutralizer
e. Pengenceran .
10. Seorang perempuan datang ke apotek dengan menyerahkan resep yang mengandung
obat yang akan diberikan secara intavena. Obat tersebut digunakan untuk terapi
spesifik keracunan terhadap obat tertentu. Bagaimana kondisi keracuan tersebut ?
a. Kejang
b. Infeksi
c. Syok
d. Pingsan
e. Koma
78
Modul Farmakologi II
DAFTAR PUSTAKA
Ian Tanu, 1995, Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi FK UI, Jakarta
Katzung, B.G, Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC, Jakarta.
Tjai, TH dan Raharja, K, 2007, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-
efek Sampinngnya Edisi VI, PT.Alex Media Komputindo, Jakarta.
79