INTERPROFESIONAL COLLABORATION
Diajukan untuk memenuhi tugas Konsep Dasar Keperawatan I
Disusun oleh
Kelompok 2 :
Tiara Nur Insani 213119098
Cicilia Uttary Jauhari 213119099
Antika Putri Maharani 213119100
Rega Nur Laelatul Qodriah 213119101
Ajeng Rizqia Rahmawati 213119102
Maudina Mardiyanti 213119103
Jovita Nur Fadillah 213119104
Rossa Natalia 213119105
Regina Aprilia Setiyani 213119106
Hasya Nur Saffanah 213119107
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
F. Manfaat kolaborasi.......................................................................................................5
A. Kesimpulan....................................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era kemajuan ilmu kesehatan saat ini, Pendidikan merupakan suatu hal
yang penting dalam mengembangkan kualitan pelayanan kesehatan, berdasarkan hal
tersebut maka untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat perlunya system
Pendidikan yang bermutu dan mempunyai orientasi pada ilmu pengetahuan yang
berkembang pesat seperti saat ini. (febriani,2014).
Peningkatan permasalahan pasien yang kompleks membutuhkan keterampilan
dan pengetahuan dari beberapa tenaga professional (Keshatekaran ete al.,2014). Oleh
karena itu kerja sama dan kolaborasi yang bai kantar profesi kesehatan sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan pasien dalam melakukan pelayanan
kesehatan.
Pendekatan kolaborasi yang masih berkembang saat ini yaitu interprofessional
collaboration (IPC) sebagai wadah dalam upaya mewujudkan praktik kolaborasi yang
efektif antar profesi. Terkait hal itu maka perlu di ada kannya praktik kolaborasi sejak
dini dengan melalui proses pembelajaran yaitudengan melatih mahasiswa Pendidikan
kesehatan. Sebuah grand design tentang pembentukan karakter kolaborasi dalam
praktik sebuah bentuk Pendidikan yaitu interprofessional education (IPE) (WHO,
2010, departemen of human resources for healt).
IPC merupakan wadah kolaborasi efektif untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada pasien yang didalamnya terdapat profesi tenaga kesehatan meliputi
dokter, perawat, farmasi, ahli gizi, dan fisioterapi (healt professional education
quality (HPEQ), 2011).
Interprofessional education mempunyai kekurangan, bahwa dalam proses IPE
berfluktuasi pada sekolah kedokteran dan kolaborasi tingkat budaya terancam ketika
kelompok berintraksi dengan buruk. Hambatan IPE yang bersifat individual yaitu
tingkat perasaan terintimidasi oleh sekolah kedokteran. Pada proses IPE terdapat
kurangnya penilaian formal pada tingkat budaya yang di kecualikan mahasiswa
kedokteran berintraksi dengan perawat. Fasilitator dalam IPE berada pada tingkat
krisis afektif (Visse ete al., 2017)
Penelitian presepsi mahasiswa terhadap IPE merupakan bentuk kajian awal
yang sangat diperlukan dan sangat penting untuk dilakukan oleh Universitas
1
dibeberapa negara yang telah melaksanakan dan proses mengembangkan IPE karena
mahasiswa berperan penting dalam upaya pengembangan dan peningkatan program
IPE yang dilaksanakan sejak tingkat Universitas. Dalam upaya pengembangan IPE
perlunya presepsi mahasiswa yang menjadi modal utama (Sedyowinarso, 2011).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Interprofesional Collaboration ?
2. Apa saja langkah-langkah yang terdapat dalam Interprofesional Collaboration ?
3. Apa saja prinsip yang ada pada Interprofesional Collaboration ?
4. Apa saja manfaat yang ada di Interprofesional Collaboration ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi Interprofesional Collaboration
2. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah Interprofesional Collaboration
3. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip Interprofesional Collaboration
4. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat Interprofesional Collaboration
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
C. Langkah-Langkah Interprofesional Collaboration
1. Kontrol kekuasaan
Kontrol kekuasaan dapat terbina apabila dokter dan perawat mendapat
kesempatan yang sama mendiskusikan pasien tertentu kemitraan terbentuk apabila
interaksi yang diawali sama banyaknya dengan yang diterima dimana terdapat
beberapa kategori antara lain : menanyakan informasi, memberikan informasi,
menanyakan dan memberi pendapat, memberi pengarahan atau perintah,
pengambilan keputusan, memberi pendidikan, memberi dukungan/persetujuan,
menyatakan tidak setuju, orintasi dan humor.
2. Lingkungan praktik
Menunjukkan kegiatan dan tanggung jawab masing-masing pihak. Perawat dan
dokter memilih bidang praktik yang berbeda dengan peraturan masing-masing
tetapi tugas-tugas tertentu dibina yang sama.
3. Kepentingan bersama
Kepentingan bersama merupakan tingkat ketegasan masing-masing (usaha untuk
memuaskan kepentingan sendiri) dan faktor kerja sama (usaha untuk memuaskan
pihak lain).
4. Tujuan bersama
Tujuan bersama pada proses ini bersifat lebih terorientasi pada pasien dan dapat
membantu menentukan bidang tanggung jawab yang berkaitan dengan prognosis
pasien.
4
E. Manfaat Interprofesional Colaboration
1. Meningkatkan komunikasi
2. Peningkatan efisiensi
3. Meningkatkan semangat kerja kariyawan
4. Menumbuhkan kreatifitas
5. Pemecahan masalah yang lebih baik
6. Jaringan
7. Hasil klinis yang lebih baik, efektifitas biaya, keamanan
8. Memperkuat identitas profesional
F. Manfaat kolaborasi
Kolaborasi dilakukan dengan beberapa alasan sebagai manfaat dari kolaborasi yaitu:
1. Sebagai pendekatan dalam pemberian asuhan keperawatan klien,dengan tujuan
memberikan kualitas pelayanan yang terbaik bagi klien
2. Sebagai penyelesaian konflik untuk menemukan penyelesaian masalah atau isu.
3. Memberikan model yang baik riset kesehatan.
5
Kolaborasi keperawatan merupakan bekerja sama dalam tim kesehatan
dalam upaya perawat mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang dibutuhkan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam menentukan bentuk pelayanan
keperawatan yang memiliki prinsip-prinsip kolaborasi yaitu :
menguasai/memahami masalah pasien, mampu melakukan komunikasi efektif,
memiliki pengetahuan, yang berkaitan dengan masalah pasien, mampu berpikir
kritis, dan mampu mengambil keputusan.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Interprofesional Collaboration merupakan suatu bentuk kerja sama dalam bidang
kesehatan yang melibatkan berbagai tenaga atau praktisi kesehatan professional yang
bekerja untuk mencapai tujuan yang sama dalam meningkatkan kesehatan
pasien/klien/keluarga serta masyarakat sesuai dengan batasan masing-masing profesi
kesehatan. Langkah-langkah Interprofesional Collaboration kontrol kekuasaan,
lingkungan praktik, kepentingan bersama, tujuan bersama. Prinsip Interprofrsional
Collaboration meliputi berpusat pada pasien dan keluarga, berorientasi pada
komunitas dan populasi, berfokus pada hubungan, berorientasi pada proses tetapi di
dorong pada hasil, terintegrasi diseluruh rangkaian pembelajaran, berlaku lintas
profesi, sensitive terhadap konteks sistem. Manfaat Interprofesional Collaboration
meliputi meningkatkan komunikasi, peningkatan efisiensi, meningkatkan semangat
kerja karyawan, menumbuhkan kreativitas, pemecahan masalah yang lebih baik dan
jaringan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah di atas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat di pertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.
7
DAFTAR PUSTAKA