Anda di halaman 1dari 8

Anatomi panggul wanita

Panggul adalah sebenarnya sebuah cincin tulang yang ditemukan di antara tulang punggung
dan tungkai bawah dalam tubuh. Ini melindungi organ bagian dalam panggul dan isi rongga
perut.  Otot kaki, otot punggung, dan otot perut melekat pada panggul.

Tulang panggul wanita

Tulang panggul terdapat sendi putar yang menempel pada tulang paha dan tulang kaki. Ini
menjaga tubuh tetap tegak, menekuk, dan memuntir serta membantu seseorang untuk
dapat berjalan atau berlari.

Panggul wanita berukuran lebih lebar dan lebih rendah daripada pria, hal ini sebenarnya
sesuai dengan kebutuhan wanita selama kehamilan dan persalinan. Tulang panggul terdiri
dari tiga tulang yang menyatu, yaitu tulang pinggul, sakrum, dan tulang ekor.

Dialnsir dari Health Line, bagian tulang pinggul terdiri atas:

 Ilium, yaitu tulang terbesar atau utama tulang panggul. Tulang ini berada di kedua sisi
tulang belakang dan melengkung ke arah bagian depan tubuh. Saat memegang perut, Anda
akan merasakan adanya tulang yang menonjol. Itu adalah bagian batas atas ilium yang
disebut puncak iliaka.
 Pubis, yaitu tulang yang berada di depan tulang pinggul dekat dengan alat kelamin.
Ada gabungan antara dua tulang pubis yang disebut simfisis pubis, yaitu sendi tulang pubis
yang sangat kuat. Saat melahirkan, ini menjadi lebih fleksibel sehingga kepala bayi bisa lewat
saat persalinan.
 Ischium, yaitu tulang yang berada di bawah ilium dan di samping pubis. Tulang ini
tebal karena terbentuk dari dua tulang yang menyatu dan melingkar. Di sinilah tulang paha
bertemu dengan tulang panggul dan menciptakan sendi panggul.

Kemudian terdapat sakrum, yaitu tulang segitiga yang berada di bagian belakang panggul
yang terdiri dari lima tulang belakang yang menyatu. Di bagian bawah sakrum terdapat
tulang ekor.
sumber: www.healthfixit.com

Kanal panggul

Area berbentuk bundar yang yang diliputi oleh tulang kemaluan di bagian depan dan ischium
di kedua sisi di belakangnya, disebut dengan kanal panggul. Kanal ini memiliki bentuk
melengkung karena perbedaan ukuran bagian depan dan belakang yang diciptakan oleh
tulang panggul. Ini merupakan saluran yang harus dilewati oleh bayi ketika dilahirkan.

Pada daerah panggul wanita terdapat beberapa organ penting, seperti:

 Endometrium (lapisan rahim), yaitu tempat menempelnya sel telur yang telah dibuahi
 Rahim, yaitu organ berongga yang berada di antara kandung kemih dan rektum (anus)
 Ovarium (indung telur), yaitu dua organ reproduksi wanita yang berada di panggul
 Tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim.
 Serviks (leher rahim), yaitu bagian bawah rahim yang membentuk saluran terbuka ke
dalam vagina

Ukuran dan bentuk panggul

Setelah mengetahui anatomi panggul wanita, Anda pasti memahami bahwa ukuran dan
bentuk panggul sangat memengaruhi proses persalinan. Wanita dengan ukuran panggul yang
luas akan lebih mudah dalam melakukan proses persalinan normal.

Tentunya, perkembangan tulang panggul ini dipengaruhi dengan asupan makan sejak kecil.
Kekurangan mineral penting seperti yodium juga membuat perkembangan tulang panggul
menjadi abnormal. Selain itu, wanita yang mengalami stunting ketika ia kecil, juga cenderung
memiliki ukuran penggul menjadi sempit.

Baca Juga:

 10 Penyebab Nyeri Panggul yang Paling Umum


 Benarkah Wanita dengan Panggul Kecil Sulit Melahirkan Normal?
 Mengatasi Panggul yang Terasa Berat Semasa Hamil

1. Posisi Berbaring (litotomi)


Caranya adalah bunda terlentang dengan kaki menggantung di penopang khusus untuk orang
bersalin.
Posisi ini terkesan pasif, karena bunda akan mengalami kesulitan dalam mengejan. Selain itu,
dengan posisi seperti ini biasanya bunda merasa pegal pada punggung. Posisi ini juga
seringkali dapat meningkatkan tekanan pada perineum yang dapat menimbulkan robek pada
jalan lahir.
Namun, posisi ini sangat memudahkan dokter dalam membantu proses kelahiran dan
memberikan perlakuan medis. Biasanya posisi di lakukan juga saat dokter hendak melakukan
tindakan kuret.
2. Posisi setengah duduk (semi sitting)
Ini adalah posisi yang sering kita temui, yaitu Bunda berbaring dengan punggung bersandar
pada bantal, kemudian kaki di tekuk dan paha terbuka.
Posisi ini memudahkan dokter atau bidan dalam membantu proses kelahiran dan
mendapatkan bantuan dari gaya gravitasi bumi. Selain itu jalan lahir yang di tempuh bayi
untuk keluar menjadi lebih pendek dengan suplai oksigen dari bunda ke janin dapat berjalan
dengan optimal.
3. Posisi miring (lateral)
Bunda berbaring menghadap miring dengan salah satu kaki diangkat dan posisi kaki satunya
dalam keadaan lurus. Posisi ini di lakukan apabila posisi kepala bayi belum tepat di jalan
lahir.
Manfaat yang diperoleh adalah bayi mendapat pasokan oksigen melalui plasenta lancar,
karena peredaran darah bunda juga lancar saat posisi miring. Dengan posisi miring Bunda
juga lebih bisa menghemat energi.
Kekurangan dari posisi ini adalah menyulitkan dokter dalam melakukan pemeriksaan
perkembangan proses kelahiran.
4. Posisi jongkok (squatting)
Peran ayah sangat dibutuhkan dalam posisi ini, karena posisi ini membutuhkan sandaran yang
kuat di belakang bunda. Cara lain adalah duduk di atas bangku kecil ( bahasa jawa: dingklik).
Selain itu dibutuhkan bantalan atau kursi khusus yang berguna untuk menahan kepala serta
tubuh bayi saat keluar.
Posisi ini di percaya sebagai cara alami dalam proses kelahiran secara normal. Selain
mendapat  bantuan gaya gravitasi bumi, bunda masih bisa melakukan kontrol saat mengejan.
Dalam kondisi kehamilan yang sehat posisi ini sangat memungkinkan untuk di pilih. Posisi
ini secara medis kurang baik  karena menyulitkan dokter dan bidan dalam memantau posisi
bukaan jalan lahir dan memberikan tindakan.
5. Posisi berlutut
Caranya adalah Bunda bertumpu dengan kedua kaki di tekuk dan terbuka sehingga
memungkinkan bayi keluar dengan bantuan gravitasi bumi.
Sama seperti posisi jongkok, posisi melahirkan dengan berlutut memanfaatkan gaya gravitasi
untuk mempermudah proses kelahiran. Selain itu Bunda masih bisa melakukan kontrol saat
mengejan.
6. Posisi merangkak
Caranya, Bunda mengambil posisi merangkak dengan kedua lengan di depan menopang
tubuh.
Posisi merangkak sangat membantu meringankan rasa sakit di punggung. Selain itu posisi ini
akan mempercepat penurunan kepala bayi ke dalam panggul.
7. Posisi Berdiri tegak
Dikatakan posisi berdiri tegak bukan berarti Bunda pasif. Bunda bisa bersandar ke belakang
atau ke depan. Walaupun pada nanti kenyataannya saat melahirkan posisinya bisa menjadi
berubah.
Posisi berdiri tegak membuat Bunda lebih leluasa bergerak dan mengalihkan perhatian saat
mengalami  kontraksi. Selain itu gerakan-gerakan bisa membantu posisi bayi mendekati jalan
lahir.
Hal yang perlu diingat…
Bunda, posisi-posisi di atas bisa dipilih jika bukaan jalan lahir sudah agak besar, karena justru
tidak efektif jika dilakukan pada awal fase kontraksi.
Untuk memudahkan proses melahirkan nanti sebaiknya Bunda mencoba dulu berbagai posisi
tersebut, sehingga bila memang dibutuhkan, Bunda sudah tahu posisi mana yang cocok dan
nyaman untuk Bunda.
Kemudian jangan lupa melakukan konsultasi dengan dokter atau bidan. Mereka
dapat memberikan pertimbangan dan masukan tentang berbagai posisi melahirkan.
Bunda, selamat berlatih dan semoga lancar dalam proses kelahiran nanti.

Tahap Perkembangan Bayi Dalam Kandungan dari Minggu 1-40


Oleh Nimas Mita Etika MInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr.
Yusra Firdaus - Dokter Umum.

 2K+Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)2K+


 Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)

Tahukah Anda bahwa perkembangan bayi di dalam kandungan berjalan dengan sangat cepat?
Bayi banyak belajar bahkan melakukan berbagai hal di dalam kandungan, seperti tertawa dan
menangis, yang merupakan salah satu tanda dari tumbuh kembangnya. Berikut adalah
informasi perkembangan serta pertumbuhan bayi ketika di dalam kandungan:

Kehamilan minggu pertama

Perhitungan usia kehamilan dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir –sebelum akhirnya
menstruasi bisa dikatakan terlambat. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa pada minggu
pertama dan kedua, sebenarnya Anda belum mengalami kehamilan. Lalu apa yang terjadi
pada minggu ini? Setelah mengalami proses pembuahan, yaitu bertemunya telur dengan
sperma, maka akan terbentuk jaringan yang terdiri dari 100 sel yang nantinya akan menjadi
cikal bakal janin. Setelah membelah dan memperbanyak sel, calon janin atau embrio tersebut
akan menempel pada rahim, yaitu tempat tumbuh kembangnya selama kehamilan terjadi.

Kehamilan minggu kedua

Memasuki minggu kedua, sel yang dimiliki embrio sebanyak kurang lebih 150 sel yang
membentuk tiga lapisan, yaitu endoderm, mesoderm, dan ektoderm. Lapisan-lapisan yang
dibentuk oleh sel inilah yang akan menjadi berbagai organ serta bagian tubuh dari bayi,
seperti otot, tulang, jantung, sistem pencernaan, sistem reproduksi, dan sistem saraf.

Kehamilan minggu ketiga

Embrio berhasil menempel dengan sempurna pada rahim. Pada masa ini, embrio masih
melakukan pembelahan serta perbanyakan sel, oleh karena itu belum berbentuk seperti
embrio atau bayi. Lapisan terluar dari embrio akan membentuk plasenta atau ari-ari. Di tahap
ini juga, berbagai organ tubuh mulai dibentuk, seperti otak, tulang belakang, kelenjar tiroid,
organ jantung, dan pembuluh-pembuluh darah. Ukuran embrio pada minggu ketiga masih
sangat kecil, hanya sebesar 1,5 mm.

Kehamilan minggu 4
Jantung sudah terbentuk dan mulai berfungsi dan pembuluh-pembuluh darah sudah memiliki
aliran darahnya sendiri. Selain itu, sudah mulai membentuk tangan dan kaki. Pada minggu
ke-4 ukuran embrionya sebesar 5 mm.

Kehamilan minggu 5

Tangan bayi sudah mulai tumbuh, namun masih tidak berbentuk seperti tangan, masih rata
tanpa jari-jari. Struktur dasar otak dan sistem saraf pun juga sudah terbentuk, sementara mata,
telinga, dan mulut baru akan dibentuk. Ukuran pada minggu ke-5 sebesar 7 mm.

Kehamilan minggu 6

Masuk ke minggu ke-6, ukuran embrio sudah sebesar kacang polong atau sekitar 12 mm.
Kaki sudah mulai tumbuh walaupun jari-jari kaki belum terbentuk. Sistem pencernaan baru
mulai untuk tumbuh. Sementara bibir atas dan langit-langit mulut sudah terbentuk. Kepala
dari embrio sudah mulai terlihat namun ukurannya sangat kecil, dan terlihat bahwa telinga
dan mata sedang dikembangkan.

Kehamilan minggu 7

Ukuran embrio ketika memasuki minggu ke-7 adalah sekitar 19 mm. Pada tahap ini, paru-
paru baru akan dibentuk, jari-jari sudah mulai terlihat, dan otot serta sistem saraf sudah
berfungsi dengan baik. Oleh karena itu pada masa ini, embrio sudah bisa menunjukkan
refleksnya kepada ibunya.

Kehamilan minggu 8

Di minggu ke-8, embrio sudah bisa disebut janin karena sudah memiliki bentuk serta wajah
seperti manusia. Kelopak mata dan hidung mulai terbentuk pada minggu ini. Pada tahap
ini, plasenta berkembang dan janin dikelilingi air ketuban yang terbentuk dari pembuluh-
pembuluh darah ibu. Air ketuban berfungsi untuk menjaga suhu janin tetap normal,
membantu janin bergerak, dan membantu dalam perkembangan jantung janin. Ukuran janin
mencapai 3 cm atau sebesar buah plum pada minggu ke-8.

Kehamilan minggu 9

Muka pada janin semakin jelas terbentuk. Mata lebih besar dan berwarna, sesuai dengan
pigmen yang dimiliki masing-masing janin. Janin sudah mampu untuk membuka mulutnya
serta pita suara dan kelenjar air liur mulai terbentuk. Janin yang berusia 9 minggu berukuran
sebesar jeruk limo atau sekitar 5,5 cm.

Kehamilan minggu 10

Janin yang berusia 10 minggu berukuran 7,5 cm, memiliki kepala yang lebih besar
dibandingkan dengan ukuran badannya. Jantung sudah bekerja secara sempurna. Jantung
pada janin berdetak 180 kali per menit, dua atau tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan
detak jantung normal pada orang dewasa. Sel tulang pertama kali terbentuk, menggantikan
tulang rawan yang sebelumnya sudah dibentuk.

Kehamilan minggu 11
Tulang wajah mulai terbentuk, kelopak mata masih tertutup dan tidak akan terbuka hingga
beberapa minggu ke depan. Kuku juga sudah mulai dibentuk. Pada minggu ini, ternyata janin
sudah bisa menelan dan mengeluarkan urin, yang dikeluarkan di dalam air ketuban.

Kehamilan minggu 12

Setelah 12 minggu dari terakhir menstruasi Anda, organ-organ dan sistem tubuh yang ada
pada orang dewasa sudah dimiliki semua pada janin. Organ, otot, kelenjar, dan tulang, sudah
sempurna terbentuk dan mulai berfungsi. Mulai dari minggu ini, akan terjadi perkembangan
dan pematangan dari berbagai organ yang telah dibentuk sebelumnya. Tulang belakang janin
yang tadinya terbentuk dari tulang rawan, pada minggu ke-12 akan berubah menjadi tulang
keras.

Kehamilan minggu 13-17

Ketika memasuki usia minggu ke 13-17, berat janin sebesar 57-113 gram dan panjangnya
sekitar 10-13 cm. Janin mengalami mimpi pada tahap ini, ia dapat bangun dan kemudian
tidur. Selain itu, mulut janin juga sudah bisa digerakkan, seperti dibuka atau ditutup. Pada
minggu ke-16, janin sudah bisa dilihat jenis kelaminnya, apakah ia laki-laki atau perempuan
bisa dibantu lihat dengan melakukan USG. Muncul rambut-rambut halus pada kepala, yang
disebut sebagai lanugo.

Kehamilan minggu 18-22

Ukuran janin sudah mencapai 25 hingga 28 cm dan memiliki berat 227 sampai 454 gram.
Pada tahap ini, tulang yang ada dan keras sudah menggantikan tulang-tulan rawan pada janin.
Janin mulai bisa mendengar dan memberikan respon gerakan. Oleh karena itu, ibu bisa
merasakan tendangan, pukulan dan berbagai gerakan dari janin. Kelenjar minyak pada kulit
mulai bekerja.

Kehamilan minggu 23-26

Pankreas janin mulai bekerja secara efektif dan paru-paru semakin matang pada tahap ini.
Bayi yang lahir ketika memasuki minggu ke 23-26 memiliki lebih besar peluang untuk
bertahan hidup, dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya. Bulu mata dan alis pun
mulai terlihat.

Kehamilan minggu 27- 31

Diperkirakan 91% janin yang lahir di minggu ke 27-31 dapat bertahan hidup walaupun
berisiko mengalami berbagai komplikasi seperti cacat lahir dan berat badan lahir rendah.
Pada dasarnya, semua organ dan sistem tubuh sudah semakin matang pada usia ini dan akan
terus berkembang hingga kelahiran terjadi.

Kehamilan minggu 32-36

Gerakan dan tendangan yang dilakukan oleh janin semakin kuat dan semakin terasa. Saat ini,
kulit janin berwarna pink dan sangat halus. Janin pada usia ini memiliki berat sebesar 1,814
hingga 2,268 gram dan panjang sekitar 41-43 cm.

Kehamilan minggu 37-40


Minggu ini merupakan minggu-minggu terakhir kehamilan. Saat ini berat badan janin sudah
mencapai 2,722 hingga 3,639 gram dan panjang badan yaitu sekitar 46 cm. Pada bayi laki-
laki, testikel sudah sempurna terbentuk dan dilapisi dengan skrotum. Ketika memasuki
minggu ke-40, maka janin siap dilahirkan dan semua organ sudah terbentuk serta berfungsi
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai