Anda di halaman 1dari 31

Cognitive Disorder

Pendahuluan

 Gangguan kognitif (cognitive dissorder) meliputi gangguan dalam pikiran


atau ingatan yang menggambarkan perubahan nyata dari tingkat fungsi
individu yang sebelumnya (APA, 2000)

 Gangguan kognitif tidak memiliki dasar psikologis; gangguan ini


disebabkan oleh kondisi fisik atau medis, atau penggunaan obat atau
putus zat, yang mempengaruhi fungsi dari otak

 Gangguan kognitif terjadi apabila otak mengalami kerusakan atau


mengalami hendaya dalam kemampuannya untuk berfungsi akibat luka-
luka, penyakit, keterpaparan terhadap racun-racun, atau penggunaan
atau penyalahgunaan obat-obat psikoaktif
Tinjauan Pustaka
Definisi

 Kognitif  Kemampuan berpikir dan memberikan rasional,termasuk proses


mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan
(Stuart&Sundeen,1987)

 Gangguan Kognitif  merupakan respon maladaptive yang ditandai oleh


 daya ingat terganggu, disorientasi, inkoheren dan sukar bepikir logis
 Gangguan kognitif erat kaitannya dengan fungsi otak, karena kemampuan
pasien untuk berpikir akan dipengaruhi oleh keadaan otak
Anatomi dan Fisiologi

 Struktur Limbik terdiri dari


 Amigdala
 Hipokampus
 Girus Parahipokampus
 Korteksi Cinguli Anterior
 Forniks
 Hipotalamus
 Talamus
 Mamillary Bodies
 Girus Dentatus
 Korteks Entorhinal
Delirium
Definisi

 Delirium berasal dari bahasa latin, de berarti dari dan lira berarti garis atau alur

 Delirium mencakup keadaan kebingungan mental yang ekstreem dimana


orang mengalami kesulitan berkonsentrasi dan berbicara jelas serta masuk aka

 Orang yang terkena delirium mungkin mengalami kesulitan untuk


mengabaikan stimulus yang tidak sesuai atau mengalihkan perhatian mereka
pada tugas yang baru

 Orang-orang dalam kondisi delirium mungkin mengalami halusinasi yang


menakutkan ,terutama halusinasi visuall
Faktor penyebab Kriteria Diagnostik
Delirium
 Asetilkolin  Gangguan Kesadaran
 Dopamine  Gangguan perubahan kognitif
 Neurotransmiter lain  serotonin,  Gangguan terjadi dalam waktu
GABA, singkat
 Mekanisme Inflamasi   Adanya riwayat, pemeriksaan
Interleukin-1 dan interleukin-6 fisik, dan temuan laboratorium
yang menunjukkan bahwa
 Mekanisme reaksi stress 
gangguan ini adlaah konsekuensi
gangguan tidur dan stress
fisiologis dari kondisi medis umum
psikososial
Diagnosis Banding Delirium

Delirium Demensia
 Onset akut  Onset perlahan-lahan
 Berfluktuasi  Stabil atau progresif
 Gg. Kesadaran  Kesadaran normal
 Organisasi Pikiran Terganggu  Organisasi pikiran kurang
 Sering terjadi gangguan persepsi  Jarang terjadi gangguan persepsi
 Kewaspadaan selalu terganggu  Kewaspadaan normal
Penatalaksanaan Delirium

 Terapi diawali dengan memperbaiki kondisi penyakitnya dan


menghilangkan faktor yang memberatkan seperti:
 Menghentikan penggunaan obat
 Obati infeksi
 Suport pada pasien dan keluanga
 Mengurangi dan menghentikan agitasi untuk pengamanan pasien
 Cukupi cairan dan nutrisi
 Vitamin yang dibutuhkan
Demensia
Demensia

 Demensia ini biasa disebut kepikunan—merupakan deskriptif umum bagi


kemunduran kemampuan intelektual hingga ke titik yang melemahkan fungsi
sosial dan pekerjaan terjadi secara sangat perlahan selama bertahun-tahun.

 Kelemahan kognitif dan behavioral yang hampir tidak terlihat dapat dideteksi
jauh sebelum orang yang bersangkutan menunjukan hendaya yang tampak
jelas

 Orang yang mengalami demensia mengabaikan standart mereka dan


kehilangan kendali atas impuls-impuls mereka. Pasien demensia juga
kemungkinan terkena gangguan bicara seperti pola bicara yang
membingungkan
Faktor Penyebab Demensia

 Karena Penyakit/Sindrom
 Stroke
 Alzheimer
 Parkinson
 Aids, dll
 Hidrosefalus

 Usia Lanjut  pseudodemensia

 Demesia Sejati  memungkiri hilangnya ingatan mereka


Klasifikasi Demensia
Demensia Tipe Alzheimer

 Penyakit Alzheimer (Alzheimer’s Disease/AD) merupakan penyakit otak


degeneratif yang menyebabakan bentuk demensia yang progresif dan
tidak dapat diperbaiki, ditandai dengan hilangnya ingatan dan fungsi
kognitif lainnya

 Sebagaimana diketahui, hal ini menyebabkan lebih dari setengah kasus


demensia pada populasi umum, predileksi perempuan > laki-laki

 Demensia yang dikaitkan dengan AD meliputi suatu deteriorasi progresif


dari kemampuan mental yang meliputi ingatan, bahasa, dan pemecahan
masalah
Kriteria Diagnostik Demensia Tipe
Alzheimer
 Perkembangan defisit kognitif  Perjalanan penyakit ditandai oleh
multiple yang dimanifestasikan onset yang bertahap atau progresif
dengan baik
 Defisit kognitif karena
 Gangguan daya ingat
 Satu atau lebih gangguan kognitif
berikut
 Afasia (Gg, bahasa)
 Apraksia (Gg. Melakukan aktivitas
motoric)
 Agnosia (Gg. Untuk mengenali atau
mengidentifikasi benda walaupun
fungsi sensorik utuh)
 Gg. Dalam fungsi eksekutif
(merencanakan, mengorganiasi,
mengurutkan, dan abstrak)
Penatalaksanaan

 Rivastigne (stadium awal)  Kram oto


 Galantamine (stadium awal)  Diare
 Donepezil (stadium awal)  Mual
 Memantine (stadium sedang-  Insomnia
akhir)
 Rasa Lelah
 Meredakan gejala demensia
dengan cara meningkatkan  Sakit kepala
kadar dan aktivitas kimia di  Gangguan keseimbangan
dalam otak
Demensia Vaskular

 Demensia vaskular adalah bentuk demensia yang merupakan akibat dari


stroke yang berulang-ulang

 Lebih umum terjadi pada laki-laki dibanding perempuan


Kriteria Diagnostik Demensia Vaskular

 Gangguan daya ingat  Gejala neurologis fokal


 Satu atau lebih gangguan berikut  Peningkatan reflex tendon dalam

 Afasia (gangguan bahasa)  Kelainan gaya berjalan

 Apraksia (gangguan motorik)  Kelemahan pada satu ekstremitas

 Agnosia (kegagalan
mengidentifikasi)
 Gangguan fungsi eksekutif
(merencanakan, mengorganisasi,
mengurutkan)
Penatalaksanaan Demensia Vaskular

 Obat untuk menurunkan tekanan darah (Amlodipin)


 Mengutangi kadar kolesterol (simvastatin)
 Mencegah pembekuan darah (Aspilet)
 Membantu mengontrol gula darah jika memiliki diabetes (OAD)
Demensia Akibat Kondisi Medis Umum

 Penyakit Pick
 Penyakit Parkinson
 Penyakit Huntington
 Penyakit HIV
 Penyakit Creutzfeldt-Jakob
 Trauma Kepala
Kriteria Diagnostik Demensia Akibat
Kondisi Medis Umum
 Gangguan daya ingat  Terdapat bukti riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik atau temuan
 Satu atau lebih gangguan berikut
lab akibat penyakit tertentu
 Afasia (gangguan bahasa)
 Apraksia (gangguan motorik)
 Agnosia (kegagalan
mengidentifikasi)
 Gangguan fungsi eksekutif
(merencanakan, mengorganisasi,
mengurutkan)
Gangguan Amnestik
Definisi

 Gangguan amnestik (biasa disebut amnesia) ditandai oleh penurunan fungsi


ingatan secara dramatis yang tidak berhubungan dengan keadaan delirium
atau demensia

 Amnesia meliputi ketidakmampuan untuk mempelajari informasi baru (defisit


ingatan jangka pendek) atau untuk mengingat kembali informasi yang
sebelumnya dapat diakses atau kejadian-kejadian masa lalu dan kehidupan
seseorang (defisit jangka panjang)

 Masalah-masalah dengan ingatan jangka pendek mungkin terungkap dari


ketidakmampuan untuk mengingat nama dari, atau mngenali orang-orang
yang ditemui 5 sampai 10 menit sebelumnya. Ingatan segera (immediate
memory), sebagaimana yang diukur oleh kemampuan untuk emgulang
kembali serangkaian nomor, tampak tidak mengalami hendaya pada
keadaan amnesia
Faktor Penyebab Gangguan Amnestik

 Kondisi Medik Sistemik (Defisiensi  Penyakit yang berhubungan


Thiamine/Sindrima Korsakoff) dengan zat
 Hipoglikemi  Gg. Penggunaan Alkohol

 Kondisi Otak Primer  Neurotoxin

 Trauma Kapitis  Benzodiazepin

 Tumor otak (lobus temporalis)


 CVD
 Ensefalitis (karena Herpes
Simpleks)
 Hipoksia
Kriteria Diagnostik Gangguan Amnestik

 Menurut DSM-IV
 Perkembangan kerusakan memori
 Gg. Memori yang menyebabkan gangguan fungsi sosial
 Ada tanda pemeriksaan fisik, riwayat penyakit dan pemeriksaan lab yang
berhubungan dengan suatu kondisi medik tertentu atau induksi zat
Diagnosis Banding Gangguan
Amnestik
 Demensia dan Delirium
 Demensia  didapat kekurangan fungsi kognitif
 Delirium  didapati kerusakan pada atensi dan kesadaran

 Usia Normal  Gg, pada fungsi social dan pekerjaan

 Gangguan Dissosiatif
 Masih bisa untuk mempelajari informasi baru dan mengingat memori yang lalu
secara selektif. Biasanya berhubungan dengan peristiwa kehidupan yang penuh
stress emosional yang melibatkan uang, hokum, atau hubungan yang
menyusahkan
Penatalaksanaan Gangguan Amnestik

 Mengobati penyebab yang mendasarinya

 Psikoterapi (Cognitive, psikodinamik, atau suportif) bisa menolong pasien


untuk mengatasi pengalaman amnestic dalam hidup mereka
Kesimpulan

 Gangguan kognitif (cognitive dissorder) meliputi gangguan dalam pikiran


atau ingatan yang menggambarkan perubahan nyata dari tingkat fungsi
individu yang sebelumnya

 Gangguan kognitif pada penuaan meliputi delirium, demensia, dan


gangguan amnestik lainnya

Anda mungkin juga menyukai