Anda di halaman 1dari 19

(ISPA),DIARE & URTICARIA

(GATAL-GATAL/BIDURAN/
PENYAKIT KULIT)
Oleh :
A’raaf Almaera Febrian (21350035)
Reka Putri Rahmawati (21350027)
Respa Agustina Anggara (21350028)
Weni Amelia (21350033)
Noby Amukti Sujito (21350037)
Eka Novita Sari (21350010)
Fransisca Melyana (21350013)
Rita Purnama Sari (21350029)
Dewi Kartika (21350040)
Heru Prasetyo (21350039)
Apa itu ispa?

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi saluran


pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Saluran pernapasan
meliputi organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta
organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan
selaput paru (Mayasari, E., dkk 2019).

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) meliputi saluran pernapasan


bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.Sebagian besar dari
infeksi saluran pernapasan bersifat ringan, misalnya batuk pilek dan
tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotic.
Penyebab ISPA

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) disebabkan oleh virus atau kuman
golonganA streptococus, stapilococus, haemophylus influenzae,
clamydia trachomatis, mycoplasma, dan pneumokokus yang menyerang
dan menginflamasi saluran pernafasan (hidung, pharing, laring)

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan
yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran
pernapasannya.
Tanda dan gejala ISPA

1. napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau


hilang.
2. gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang
dan coma
3. letih dan berkeringat banyak.
4. Detak jantung lebih cepat.
5. Sesak napas
6. Napas tidak teratur
Faktor Risiko

Faktor diri (host) : Umur, jenis kelamin, status gizi, kelainan congenital,
imunologis, BBLR dan premature.

Faktor lingkungan : Kualitas perawatan orang tua, asap rokok,


keterpaparan terhadap infeksi, social ekonomi, cuaca dan polusi udara
Upaya pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dengan :


1. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
2. Immunisasi.
3. Menjaga kebersihan perorangan dan
lingkungan.
4. Mencegah anak berhubungan dengan
penderita ISPA Pengobatan dan perawatan
Prinsip perawatan ISPA antara lain :
1. Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
2. Meningkatkan makanan bergizi
3. Bila demam beri kompres dan banyak minum
4. Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan
lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih
5. Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang
cukup tipis tidak terlalu ketat.
6. Bila terserang pada anak tetap berikan makanan
dan ASI bila anak tersebut masih menetek.
TERAPI INHALASI SEDERHANA (MINYAK KAYU PUTIH)
Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk uap ke dalam saluran pernafasan
yang dilakukan dengan bahan dan cara yang sederhana serta dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga.
Tujuan
• Mengencerkan sekret agar mudah keluar
• Melonggarkan jalan nafas
• Peralatan:
• Air panas
• Botol Aqua 600ml
• Gelas 250 ml
• Aroma terapi seperti Minyak kayu putih Kebijakan Bahwa semua pasien yang mengalami gangguan bersihan
jalan nafas dengan dapat diberikan terapi Inhalasi Sederhana.
Tahap Kerja
• Mencuci tangan
• Mengatur klien dalam posisi duduk
• Meletakkan gelas, botol aqua berisi air panas di atas meja klien yang diberi pengalas
• Memasukkan obat-obatan aroma terapi (Minyak kayu putih) ke dalalam gelas dan air panas
• Hirup melalui hidung dengan waktu 10-15 menit
Pengertian Penyakit Diare

• penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan


bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali
atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau
tinja yang berdarah
Penyebab Diare

• Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa menyebabkan terjadinya
diare. Diantaranya yaitu akibat dari makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak,
sayuran dimasak kurang matang.
• Minum air tidak masak
• Makan jajanan yang tidak bersih
• Berak disembarang tempat
• Makan dengan tangan kotor
Penanganan Nutrisi Bagi Penderita Diare

• Pisang 
• Beras 
• Sereal 
• Apel 
• Teh 
• Roti dan jelly 
• Kentang rebus 
• Asupan cairan dan elektrolit (LGG / Oralit ) 
• Makanan tersebut penting dikonsumsi terutama 24 jam pertama diare yang dapat membantu
meringankan diare serta memberikan vitamin penting, mineral, dan karbohidrat yang mudah dicerna
(diserap).
Hindari makanan berikut ini saat diare:

• Makanan berlemak : gorengan dan makanan yang bersantan kental


• Susu, mentega, es krim, dan keju
• Minuman alkohol dan kafein
• Pemanis buatan
• Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau kol, kacang-
kacangan brokoli, dan kembang kol.
Cara Pencegahan Diare

• Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan


• Menutup makanan dan minuman 
• Mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan atau dimasak
• Selalu minum air yang sudah dimasak  
• Menjaga kebersihan lingkungan : rumah, aliran air, sampah di buang pada
tempatnya dan ditutup 
• Makan makanan yang sehat dan bergizi 
• Bila telah dilakukan upaya pertolongan pertama namun diare masih terus
berlangsung segera bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
Cara Teknik Cuci Tangan
Cara Pembuatan dan Takaran Pemberian Oralit

Bahan –  bahan yang dibutuhkan untuk membuat oralit adalah :


1 sendok teh gula
Seperempat (1/4) sendok teh garam
1 gelas air putih (200 ml)

Cara membuatnya adalah dengan melarutkan


bahan-bahan di atas yaitu 1 sendok teh gula dan
seperempat sendok teh garam ke dalam 1 gelas
air putih (200 ml). Kemudian aduk perlahan
PENGERTIAN URTIKARIA (Gatal-gatal/biduran)

• Urtikaria ialah reaksi vaskuler di kulit akibat berbagai macam sebab,


biasanya ditandai dengan edema setempat yang timbul dengan cepat dan
menghilang secara perlahan, berwarna pucat dan kemerahan, ada
peninggian pada permukaan kulit, dan dapat ditemukan halo di
sekelilingnya. Keluhan subyektif biasanya berupa gatal, rasa tersengat atau
tertusuk (Harlim, A. 2017).
Penyebab urtikaria
1. Obat
2. Makanan
Contoh makanan yang sering menimbulkan urtikaria ialah telur, ikan, kacang, udang, coklat, tomat, arbei, babi, keju
bawang, dan semangka
3. Gigitan/sengatan serangga
Contoh: Nyamuk, kepinding, dan serangga lainnya
4. Inhalan
• Contoh: serbuk sari bunga (polen), spora jamur, debu, bulu binatang.
5. Kontaktan
• Contoh: kutu binatang, serbuk tekstil, air liur binatang, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, bahan kimia misalnya
insect repellent (penangki serangga), dan bahan kosmetik.
6. Trauma fisik
• diakibatkan oleh faktor dingin, yakni berenang atau memegang benda yang dingin; faktor panas, misalnya sinar
matahari, sinar ultraviolet, radiasi dan panas pembakaran; faktor tekanan, yaitu goresan, pakaian ketat, ikat
pinggang, air yang menetes atau semprotan air, vibrasi dan tekanan berulang-ulang
Penanganan Yang Dapat Dilakukan di Rumah

• Jauhi faktor pemicu biduran


• Misalnya, jika biduran muncul setelah makan makanan tertentu, maka
hindari mengonsumsi makanan tersebu
• Gunakan kompres dingin
• Anda dapat menggunakan sebongkah es yang dilapisi dengan handuk dan
menempelkannya ke daerah yang terasa gatal selama 10-15 menit. Ulangi
hingga 4 kali dalam sehari.
• Losion calamine.
• Losion calamine dapat membantu meredakan gatal
dengan cara memberikan efek dingin pada kulit
• antihistamin
• Pengobatan dengan antihistamin pada urtikaria sangat bermanfaat. Cara
kerja antihistamin telah diketahui dengan jelas, yaitu menghambat histamin
pada reseptor-reseptornya
• TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai