Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM INOVATIF

1. Perpustakaan SYARI “Masyarakat Kertosari”  (Bacaan untuk Pengunjung  Puskesmas)

Mobil Perpustakaan

2. LBH ‘’KESUMA’’ (Laskar Bina Husada Kesehatan Untuk Semua)—-àmotivator utama

Penasihat :  KH.ACHMAD SIDIQ, S.Ag, MSi

3. LJSS ‘’KASIH’’ (Layanan Jarum Suntik Steril)

4. LASKAR ‘’PELITA’’ (Peduli Lingkungan & Kesehatan)


5. GEMILANG (Gerakan Masyarakat Mencintai Lingkungan)
6. Kebersihan Rumah Tangga

 Jendela bisa dibuka


 Ventilasi /sirkulasi udara lancar
 Kerapian
 Bebas tikus
 Bebas debu

7. Pelayanan Yankes

Balita timbang ke posyandu

Masyarakat memanfaatkan pelayanan yankes di lingkungannya puskesmas,

pustu, BKIA, Poskes


Oleh karena itu, banyak sekali tersedia peluang untuk melaksanakan promosi kesehatan oleh
puskesmas. Secara umum peluang itu dapat di kategorikan sebagai berikut.
1.      Di Dalam Gedung
Di dalam gedung puskesmas, promosi kesehatan di laksanakan seiring dengan pelayanan yang
di selenggarakan puskesmas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa di dalam gedung terdapat
peluang-peluang:
a)      Promosi kesehatan di tempat pendaftaran, yaitu di tempat pasien/klien harus melapor/mendaftar
sebelum mendapatkan pelyanan puskesmas.
b)      Promosi kesehatan dalam pelayanan medis di poliklinik, di pelayanan KIA & KB, dan di ruang
perawatan (untuk puskesmas dengan tempat perawatan).
c)      Promosi kesehatan dalam pelayanan penunjang medis, yaitu dikamar obat/apotik dan di
labolaturium.
d)     Promosi kesehatan dalam pelayanan klinik-klinik khusus seperti klinik sanitasi.
e)      Promosi kesehatan di tempat pembayaran rawat inap, yaitu di ruang di mana pasien rawat inap
harus menyelesaikan pembayaran biaya rawat inap, sebelum meninggalkan puskesmas (untuk
puskesmas dengan tempat perawatan).
f)       Promosi kesehatan di lingkungan puskesmas, yaitu di tempat parkir, halaman, dinding,
kantin/kios, tempat ibadah, dan pagar halaman puskesmas.
2.      Di Masyarakat
Banyak tatanan dimana puskesmas dapat melakukan promosi kesehatan di masyarakat, yakni :
a)      Tatanan rumah tngga, yaitu di permukiman penduduk, misalnya di komplek-kompleks
perumahan, Desa wisma, Rukun ttetangga/rukun warga, dan lain-lain.
b)      Tatanan sarana pendidikan, yaitu di sekolah-sekolah, madrasah, pondok pesantren, kursus-
kursus, perguruan tinggi, dan lain-lain sejenis.
c)      Tatanan tempat kerja, yaitu di pabrik-pabrik, kantor-kantor, koperasi-koperasi, himpunan petani,
pelelangan ikan, kompleks pertokoan, dan lain-lain
d)     Tatanan tempat umum, yaitu di terminal, stasiun, dermaga/pelabuhan, pasar, restauran,
penginapan, dan lain-lain.
E.     Macam – Macam Promosi Kesehatan di Puskesmas
1)      Promosi Kesehatan Di Tempat Pendaftaran
Begitu pasien masuk ke gedung Puskesmas, maka yang pertama kali harus dikunjungi adalah
tempat pendaftaran, dimana terdapat loket untuk mendaftar.
Adapun media informasi yang dapat digunakan diruang ini sebaiknya  berupa poster atau
neon box yang memuat foto dokter atau perawat yang ramah disertai kata – kata “Selamat
Datang, Kami Siap untuk Menolong Anda” atau yang sejenis. Akan lebih baik bila poster atau
neon box juga dilengkapi dengan suara rekaman yang mengucapkan salam.

2)      Promosi Kesehatan Di Pelayanan Medis


Promosi kesehaan bagi pasien pelayanan medis atau pengobati (rawat jalan) berpegang
kepada strategi dasar promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan yang didukung oleh bina suasana
dan advokasi.

3)      Promosi Kesehatan Di Pelayanan KIA dan KB


Di pelayanan KIA & KB selain dijumpai pasien sakit (misalnya bayi atau balita), sebagian
besar pengunjung adalah ibu – ibu atau wanita yang tidak sakit. Yaitu ibu – ibu yang
memeriksakan kehamilannya atau hendak bersalin, atau mereka yang memerlukan pelayanan
kontrasepsi.
Promosi kesehatan di pelayanan KIA & KB juga berpengang kepada strategi dasar promosi
kesehatan, yaitu pemberdayaan yang didukung oleh bina suasana dan advokasi.

4)      Promosi Kesehatan Di ruang Perawatan


Bagi Puskesmas perawatan, tersedia banyak peluang untuk melaksanakan promosi kesehatan
di ruang perawatan.
1.    Pemberdayaan
Pemberdayaan pasien rawat inap di puskesmas dilakukan terhadap pasien ibu - ibu bersalin dan
pasien penyakit. Terdapat beberapa cara Pemberdayaan atau konseling yang dapat dilakukan
dalam hal ini.
a.    Konseling di tempat tidur
b.    Konseling berkelompok
2.    Bina Suasana
Lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap pasien rawat inap adalah para penjenguk
(pembezuk). Di puskesmas, karena pasien rawat inapnya tidak terlalu banyak, umumnya tidak
diberlakukan jam bezuk khusus. Karena itu, penjenguk umumnya datang dan pergi sembarang
waktu.
Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan cara :
a.    Pemanfaatan ruang perawatan
b.    Pendekatan keagamaan
3.    Advokasi
Untuk promosi kesehatan pasien rawat inap, advokasi juga diperlukan, terutama dalam rangka
menciptakan kebijakan atau peraturan perundang – udangan sebagai rambu – rambu perilaku dan
menghimpun dukungan sumber daya, khususnya guna membantu pasien miskin.

5)      Promosi Kesehatan Di Laboratorium


Dilaboratorium, selain dapat di jumpai pasien (orang sakit), juga klien (orang sehat), dan para
pengantarnya. Kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri mereka adalah pentingnya melakukan
pemeriksaan laboratorium, yaitu :
1.    Bagi Pasien adalah untuk ketepatan diagnosis yang dilakukan oleh dokter.
2.    Bagi klien atau mereka yang sehat lainnya adalah untuk memantau kondisi kesehatan, agar dapat
diupayakan untuk tetap sehat.
Pada umumnya pasien, klien, atau pengantarnya tidak tinggal terlalu lama di laboratorium.
Oleh karena itu, di kawasan ini sebaiknya dilakukan promosi kesehatan dengan media swalayan
(self service) seperti poster –poster yang ditempel di dinding atau penyediaan leaflet yang dapat
diambil gratis.

6)      Promosi Kesehatan Di Kamar Obat


Dikamar obat/apotik juga dapat dijumpai baik pasien, klien, maupun pengantarnya. Kesadaran
yang ingin diciptakan dalam diri mereka adalah terutama tentang :
1.   Manfaat obat generik dan keuntungan jika menggunakan obat generik.
2.   Kedisiplinan dan kesabaran dalam menggunakan obat, sesuai dengan petunjuk dokter.
3.   Pentingnya memelihara tanam obat keluarga (TOGA) dalam rangka memenuhi kebutuhan akan
obat – obatan sederhana.
Dikamar obat/apotik boleh jadi pasien, klien atau pengantarnya tinggal agak lama, karena
menanti disiapkannya obat.
Dengan demikan, selain poster dan leaflet, di kawasan ini juga dapat dioperasikan VCD/DVD
player yang menyampaikan pesan – pesan tersebut.

7)      Promosi Kesehatan Di Tempat Pembayaran


Tempat pembayaran adalah tempat yang harus disingahi pasien rawat inap dan atau
kerabatnya sebelum meninggalkan Puskesmas. Ditempat ini promosi kesehatan dapat hadir
dalam bentuk poster atau neon box ucapan terima kasih dan selamat jalan. Lebih baik lagi jika
disertai pesan – pesan untuk berperilaku sehat sebagai tindak lanjut dari perawatannya. Bagi ibu
pasca persalinan misalnya, dapat disampaikan pesan – pesan tentang bagaimana merawat
bayinya atau hal – hal yang perlu dilakukan dalam perawatan kesehatan masa nifas.
Sampaikan juga pesan bahwa Puskesmas selalu siap membantu kapan pun kelak pasien
membutuhkan lagi pertolongan. Kesankan bahwa Puskesmas adalah sahabat bagi masyarakat.

8)      Promosi Kesehatan Di Klinik Khusus


Klinik khusus diselenggarakan dalam rangka meningkatkan upaya promosi kesehatan di
dalam gedung Puskesmas. Khususnya untuk pelayanan – pelayanan yang perlu mendapatkan
tambahan dalam hal promosi kesehatannya. Biasanya karena pasien terlalu banyak sedangkan
petugas kesehatan yang melayani terbatas (misalnya di poliklinik), atau karena pasien/klien
memang memerlukan informasi /konsultasi khusus (misalnya tentang sanitasi/kesehatan
lingkungan, tentang gizi, tentang KB, tentang kesehatan reproduksi, tentang HIV/AIDS, dan lain
– lain). Dalam hal ini beberapa Puskesmas mengembangkan klinik – klinik khusus sebagai upaya
inovasi, seperti : klinik Gizi, Klinik Sanitasi, Klinik Konsultasi Remaja dan lain – lain.

9)      Promosi Kesehatan Di Lingkungan


Di lingkungan Puskesmas pun juga dapat dilakukan promosi kesehatan, baik berupa leaflet,
baliho/billboard, TOGA (taman Obat Keluarga), poster – poster atau juga spanduk.
Di Lingkungan Puskesmas yang dapat dilakukan promosi kesehatan antara lain :
1.   Di Tempat Parkir Puskesmas
2.   Di Halaman Puskesmas
3.   Di dinding Puskesmas
4.   Di Pagar Pembatas Kawasan Puskesmas
5.   Di kantin/kios di Kawasan Puskesmas
6.   Di Tempat Ibadah

10)  Promosi Kesehatan Di Rumah Tangga


Promosi kesehatan di tatanan rumah tangga dapat dilakukan dalam kunjungan rumah. Kunjungan
rumah dilakukan tenaga kesehatan Puskesmas sebagai tindak lanjut dari upaya promosi
kesehatan di dalam gedung Puskesmas yang telah dilakukan kepada pasien/klien tertentu.
Terutama pasien/klien tertentu. Terutama pasien/klien yang memiliki masalah kesehatan cukup
berat dan atau mereka yang sepakat untuk melaksanakan langkah – langkah tindak lanjut di
rumah tangganya (misalnya menyemen lantai rumah, membuat jamban keluarga, membuat
TOGA, dan lain – lain).
Inovasi Program Posyandu : Sambil Menyelam Minum Air
01.48 1 comment

Salah Satu Kegiatan Taman Posyandu Cahaya Insani

Posyandu adalah salah satu jenis upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang paling
bermasyarakat, yang mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi.
Posyandu diselenggarakan oleh kader yang terlatih dibidang kesehatan yang berasal dari masyarakat
oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang dibantu oleh tenaga kesehatan yang bertujuan:
1. Untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak
         balita dan angka kelahiran
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan bayi, anak balita, ibu
            dan pasangan usia subur
3. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dibidang kesehatan agar dapat mengembangkan
kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
Taman Posyandu adalah Pengembangan Posyandu Purnama atau Mandiri yang diberi tambahan layanan
Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita. Taman Posyandu bukan suatu wadah
atau organisasi yang baru, namun merupakan perluasan fungsi dan kegiatan posyandu purnama dan
mandiri. Sehingga tidak perlu membentuk posyandu baru atau mengganti nama posyandu yang sudah
ada dan berkembang. Jadi akan disebut Taman Posyandu bila di suatu wilayah sudah ada posyandu, BKB
dan PAUD yang beroperasi dengan baik dan rutin. Sehingga anak balita akan mendapatkan layanan
secara menyeluruh yaitu kesehatannya di Posyandu, rangsangan pendidikan di PAUD dan Parenting
(Pengasuhan balita oleh orang tua) di BKB.
Pengelola Taman Posyandu adalah TP-PKK di semua jenjang, Di Provinsi adalah TP-PKK Provinsi, di
Kabupaten atau Kota adalah TP-PKK Kabupaten atau Kota, di Kecamatan adalah TP-PKK Kecamatan dan
di Desa adalah PKK Desa. Pelaksana Taman Posyandu adalah kader yaitu bisa kader posyandu, BKB
maupun kader PAUD yang sudah dilatih.
2. Tujuan  Taman Posyandu
a. Posyandu yang bertujuan untuk Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita.
b. Paud yang bertujuan untuk pembinaan yang ditujukan kpada anak sejak lahir sampai dengan usia 6
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
c. BKB yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua dalam pembinaan
tumbuh kembang anak umur 0-5 tahun. Kegiatan di Taman Posyandu secara keseluruhan yaitu di
Posyandu, PAUD dan BKB harus sudah menerapkan prinsip perlindungan bagi anak

3. Sasaran
1. Balita 0-5 tahun yang menjadi sasaran Posyandu sebelumnya
2. Ibu Balita 0-5 tahun yang menjadi sasaran Posyandu sebelumnya
3. Kader Posyandu

4. Tempat pelaksanaan Taman Posyandu


Taman Posyandu bisa dilaksanakan dengan model Pelayanan Lengkap Terintegrasi satu atap atau
dengan Pelayanan Lengkap terintegrasi tidak satu atap. Pelaksanaan posyandu dilaksanankan menetap
di satu tempat di Rumah Warga, Balai RT/RW/Desa atau Rumah Posyandu (Khusus untuk Posyandu).
Tempat untuk Pelaksanaan PAUD dapat menggunakan fasilitas desa, fasilitas umum, sekolah atau
bangunan yang tersedia dan memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Bertempat di lokasi strategis
2. Kondisi bangunan cukup layak, aman, dan nyaman bagi anak
3. Memiliki ruangan yang cukup untuk kegiatan
4. Memiliki halaman untuk bermain
5. Tersedia MCK yang dapat diakses oleh anak – anak / orang tua
6. Tersedia sanitasi air bersih
7. Penerangan dan ventilasi udara cukup
8. Bebas polusi dan suara bising

5. Waktu Pelaksanaan Taman Posyandu


Taman posyandu dilaksanakan dengan jadwal yang ditentukan sendiri oleh pelaksana dan masyarakat
sesuai kesepakatan, namun pengaturan jadwal layanan perlu dilakukan mengingat terbatasnya tempat
dan jumlah kader yang ada. Secara umum pelaksanaan masing – masing layanan adalah sebagai berikut :
o Pelayanan posyandu : 1 kali per bulan
o Pelayanan BKB : 1 – 2 kali per bulan
o Pelayanan Pos PAUD : 3 – 6 kali per minggu

6. Pembiayaan Taman Posyandu


Pembiayaan untuk Taman Posyandu dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain:
1. Swadaya Masyarakat
2. Swasta / Dunia Usaha
3. Pemerintah baik APBD Provinsi /APBD Kabupaten atau APB Desa
4. Sumber – sumber lain yang sah dan tidak mengikat
Pembiayaan yang selama ini sudah berjalan baik di masing – masing kegiatan seperti di Posyandu atau
PAUD, tetap saja mengikuti yang sudah ada.

7. Pembinaan
Sebagai Pembina pengelolaan dan pelaksanaan Taman Posyandu adalah SKPD terkait mulai di tingkat
Provinsi sampai jajarannya di Tingkat Kecamatan, yaitu :
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2. Dinas Kesehatan
3. BKKBN
4. Badan Pemberdayaan Masyarakat
5. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
6. Biro Kesra

8. Pelaksanaan / hasil kegiatan Taman Posyandu Cahaya Insani


Setelah sosialisasi Taman Posyandu baik ditingkat Propinsi maupun Kabupaten maka ditindaklanjuti di
tingkat Kecamatan. Sedangkan Taman Pasyandu yang sudah nyata bisa memberdayakan masyarakat
serta berdampak memberi kemanfaatan adalah Posyandu Pinggirsari Desa Karangan.
Tujuan didirikan Taman Posyandu Pinggirsari antara lain:
o Mendekatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan usia dini pada msyarakat dan terjangkau
o Meningkatkan pemberdayaan kader dan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan dan
pendidikan usia dini
o Meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui pelatihan keterampilan / kerajinan tangan
yang bisa menambah income keluarga

Proses Pendirian Taman Posyandu Pinggirsari Desa Karangan adalah sebagai berikut:
a. Sosialisasi Taman Posyandu di pertemuan Kader Posyandu pada tanggal 17 Oktober 2013. Sosialisasi
ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti Pelatihan Kader Taman Posyandu yang dilaksanakan di
Malang pada tanggal 1 s/d 3 Oktober 2012. Sosilasasi disampaikan oleh kader posyandu terlatih yang
dihadiri oleh 26 kader dari 5 Posyandu di Balai Desa Karangan. Adapun hasil pertemuan adalah ‘’
Kesepakatan bersama didirikannya Taman Posyandu di Pos Pinggirsari dan juga dibantu oleh kader
posyandu dari pos lain.
b. Laporan ke ketua Tim Penggerak PKK Desa Karangan
c. Sosialisasi ke Puskesmas Karangan dengan melibatkan Petugas Promkes Puskesmas, yang
dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2012 yang dihadiri oleh seluruh pemegang program dengan hasil
bahwa Pendirian Taman Posyandu di Pos Pinggirsari Desa Karangan sangat di dukung oleh Kepala
Puskesmas dan dihimbau bisa dilaksanakan tidak hanya di Pos Pinggirsari Desa Karangan .

d. MMD (Musyawarah Masyarakat Desa Karangan) dalam rangka mengambil kesepakatan didirikannya
Taman Posyandu di Pos Pinggirsari dengan melibatkan Tokoh Masyarakat, Kepala Desa, Perangkat,
Kepala Puskesmas, Petugas Promkes, Gizi, dan Sanitasi serta ibu-ibu Balita, dengan total kehadiran 65
orang. Disepakati pendirian taman posyandu yang diberi Nama Cahaya Insani dengan hari buka Senin,
Rabu dan Sabtu pukul 08.00 s/d 10.00.
e. Pengembangan Program pemberdayaan ekonomi keluarga dengan pelatihan keterampilan kepada
ibu-ibu balita.
Hasil Pencapaian Taman Posyandu Cahaya Insani dari bulan Oktober 2012 s/d April 2013:
1. Sasaran Taman Posyandu Cahaya Insani
2. Upaya Pengembangan
a. Pengadaan APE dengan dibantu oleh BKB dan perbaikan sarana prasarana seperti pengecatan dinding,
perbaikan lantai, pengadaan karpet, saran cuci tangan, Papan nama, alat tulis, mebel, dan lain lain.
Adapun sumber dana dari peran serta lintas sektor diantaranya, puskesmas karangan, masyarakat
setempat, desa, BKB, ibu – ibu balita.
b. Kerja sama lintas sektor
1. Kerja sama dengan BPPKB agar terus melaksanakan pembinaan
2. Puskesmas Karangan antara lain : dokter (latihan ketrampilan pada ibu – ibu balita), bidan (pelatihan
DDTK), Promkes (administrasi, manajemen, PHBS), Gizi (pertumbuhan dan pekmbangan status gizi),
kesling (pengelolaan sampah dan pembinaan sanitasi), program KB (informasi KB). Adapun bentuk
bantuan fisik yang diusulkan dari puskesmas karangan dengan rincian papan nama, keranjang takakura,
transport kader, honor insidental kader posyandu.
3. UDP seksi PLS (Pendidikan Luar Sekolah), dalam rangka kelangsungan pendidikan di taman posyandu
4. POKJA IV PKK kabupaten mengusulkan dana ke PKK provinsi dengan kucuran bantuan Rp.
5.000.0000,00 dalam bentuk APE dan uang pembinaan.
c. Pemberdayaan ekonomi keluarga balita dengan pelatihan ketrampilan pada saat jam buka taman
posyandu dengan melibatkan instruktur kepala Puskesmas Karangan dan sektor usaha kecil menengah.
Hasil keterampilan dikelola oleh kader berdasarkan kesepakatn dengan ibu balita dengan  pembagian
laba 50% masuk ke taman posyandu dan 50% untuk ibu – ibu balita. Sedangkan pemasarannya
berkoordinasi dengan PKK, Puskesmas, dan dunia usaha (butik, toko kerajinan tangan dll). Untuk
memudahkan kader dalam pembagian laba dibuat buku absensi kegiatan bagi ibu yang menghasilkan
keterampilan.
d. Pengadaan seragam dengan swadaya dari masyarakat dan donatur
e. Jimpitan oleh masyarakat sekitar
f. Tabungan balita
g. Perekrutan donatur tetap
3. Kegiatan perlombaan dalam rangka hardiknas dilaksanakan pada tangga 02 mei 2013 jam 08.00
sampai selesai dengan mengundang: muspika, Kepala Desa, Ketua Tim Penggerak PKK Desa, Kepala
Puskesmas beserta staf, kepala UDP dan PLKB.

9. Pengembangan Pemberdayaan Ibu-Ibu balita


Setelah dirasa banyak manfaat yang diperoleh dari Taman Posyandu dan Pembuatan Kerajinan Tangan
dari ibu-ibu balita, maka disepakati mengadakan forum / rapat untuk membahas Pengembangan Taman
Posyandu menjadi Taman Posyandu Cahaya Insani Plus yaitu Taman Posyandu Cahaya Insani  dan
Pondok Kerajinan Tangan Bunda.
Modal awal pembuatan kerajinan tangan berasala dari jimpitan dan donatur tetap Taman Posyandu
serta iuran suka rela dari Ibu-ibu Balita.

10. Dampak dari kegiatan taman Posyandu Cahaya Insani


1. Meningkatkan cakupan D/S bahkan dari luar Taman Posyandu Cahaya Insani datang untuk kegiatan
PAUD pada jam kerja Taman Posyandu yaitu Senin, Rabu dan Sabtu
2. Meningkatnya kecerdasan dan menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan balita sehingga
menunjang tujaun pembangunan nasional dan MDG’s
3. Meningkatnya skill kader posyandu dalam hal pendidikan usia dini, keterampilan, pengetahuan gizi,
tumbuh kembang, promosi kesehatan dll
4. Memberi keterampilan ibu-ibu balita sehingga meningkatkan pemberdayaan ekonomi keluarga
5. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam menunjang kegiatan posyandu dan program inovatif
Taman Posyandu
6. Meningkatnya kerja sama lintas sektor

Kegiatan Taman Posyandu Dalam rangka Peringatan Hardiknas 2 Mei 2013

 Dihadiri oleh Camat Karangan, segenap Muspika Kec. Karangan


 Pembelajaran kepada ibu dan anak oleh kader melalui panggung boneka
 Lomba Menyanyi oleh balita di taman Posyandu saat peringatan Hardiknas

11. Keberlanjutan dan peluang replikasi


Sampai dengan tahun 2014 kegaiatan dan kiprah taman posyandu Cahaya Insani masih tetap eksis dan
berlanjut bahkan semakin berkembang. Hasil evaluasi dari Taman Posyandu se Kabupaten Trenggalek,
Cahaya Insani memjadi Taman Posyandu percontohan dan menjadi wahana studi banding Taman
posyandu se Kabupaten Trenggalek. Adapun replikasi dari Taman Posyandu cahaya Insani diantaranya:
a. Kader Pengasuh Taman Posyandu Cahaya Insani menjadi pendamping bagi taman posyandu
disekitarnya, menjadi trainer dan tutor disetiap lounching dan persiapan pembentukan Taman
posyandu.
b. Tempat studi banding bagi para pembina Taman Posyandu baik petugas kesehatan puskesmas lain,
seperti puskesmas Suruh, Pucanganak, Tugu, Pule dan Gandusari, juga bagi para pengurus PKK baik
Tingkat Desa, Kecamatan bahkan Kabupaten.
c. Meningkatnya perkembangan Taman Posyandu baik di desa, dan kecamatan sekitarnya karena
terinspirasi kesuksesan Taman Posyandu Cahaya Insani.

Anda mungkin juga menyukai